Browsed by
Month: July 2017

Ketika Introvert Menikahi Introvert (Pula) 

Ketika Introvert Menikahi Introvert (Pula) 

Apa yang terjadi jika introvert bertemu introvert win? Apakah benar itu hubungan yang ideal? 

Begitu kiranya pertanyaan yang akan muncul ketika mereka membaca kesimpulan tulisan saya disini

Ya, aku hanya bisa tertawa cengengesan. Sambil berpikir “Memang kami sedemikian aneh?” 

Sebagian tetangga didekat rumahku mungkin sudah hapal betul dengan rutinitas ‘rumah hening’ disebelah rumahnya. Aku tau mereka pernah berkata dibelakangku, “Kok bisa mama Farisha itu jarang sekali keluar rumah?” 

Itu hanya soal aku. Belum lagi suamiku. 

Seharian waktu siangnya dihabiskan untuk 3 hal: Komputer, Game, dan Mengajar. Malamnya? Percayalah Buku dan Aku itu adalah saingan. 

Itulah sekilas gambaran kehidupan pasangan introvert.

Tidak seru?

Tidak menantang?

Tidak Asik?

Tidak Romantis? 

Setidaknya begitulah ‘kelihatannya’ 😂

Mari kita ulas beberapa hoax tentang dunia pasangan introvert yang terjadi di ‘shezahome’ 

1. Pasangan yang tidak romantis

Sejak menikah suamiku bertanya padaku Ingin dipanggil apa nanti? 

Aku? Sebagai wanita berperasaan sensitif tentu ingin di panggil dengan sebutan yang menyenangkan.. Entah itu ‘Sayang atau Ading (sebutan adik bagi orang banjar). Tapi kenyataannya? 

Dia memanggilku dengan sebutan “winda” diluar. Bukan pula “Mama Pica”. Sungguh tidak ada sisi romantis maupun penghormatan pada sisi keibuan. 😂

Tapi itulah kenyataannya. Orang Introvert tidak suka mengakui ‘merasa cinta’ dihadapan banyak orang. Mereka tidak suka mengumbar rasa romantis. Sebagian bersikap biasa saja, sebagian lain menunjukkan sikap berlawanan untuk terlihat_entahlah.. 

Bukan hanya tentang nama panggilan. Kami bahkan sangat jarang terlihat bergandengan tangan diluar. Bahkan dikendaraan saja kami tidak berpelukan. Bagi kami? Itu konyol.. Hahaha.. 

Apa dirumah begitu? Ahh.. Tentu saja tidak.. Hahaha.. 

2. Kebersamaan yang aneh

Jadi? Apa yang terjadi ketika hari libur tiba? 

Rekreasi kepantai? Jalan-jalan di mall? 

Tidak😂

Dulu jujur saja saya sempat stress karena passion saya tidak tersalur. Saat itu saya terobsesi untuk bekerja ataupun kuliah. Namun, keadaan tidak memungkinkan. Akhirnya saya sempat merengek ingin jalan-jalan diluar sesering mungkin. 

Dua kali seminggu.. Sekali seminggu.. 2 minggu sekali.. Sebulan sekali.. 

Apa yang saya dapatkan dari jalan-jalan? Tidak ada. Hanya senyum-senyum memandang foto jalan-jalan dikala stress melanda. Akhirnya lambat laun saya sadar saya perlu hoby ‘yang benar’. 

Dan buku adalah jawabannya. 

Dia selalu menyuruhku membaca buku dan aku menolaknya karena kupikir duniaku sudah terlalu kotak untuk menjadi lebih kotak. 

Aku akhirnya mengakui bahwa aku adalah pribadi yang Introvert sejak lahir. Karena itulah aku tidak pernah cocok bergaul dengan para ekstrovert. Tuhan sudah mempertemukanku dengan jodoh yang benar. Dan waktu bersama bagi kami? 

Adalah membaca buku bersama. 

Jika kamu pikir keadaannya seromantis gambar diatas kamu salah. 😂

Kenapa? Karena genre buku kami tidak sama.. 😅

Kami punya dunia yang berbeda dalam memahami kesenangan membaca. Suamiku tidak punya daya imajinasi sepertiku. Buku yang dia baca kebanyakan adalah tentang sufisme, programing hingga berbagai jurnal. Jika bosan? Dia bermain game. 

Aku bukanlah sosok pembelajar yang tekun sepertinya. Dan satu lagi, aku sudah pensiun bermain game online. Buku yang aku baca kebanyakan fiksi. Namun aku sudah membuang jauh-jauh imajinasiku yang tidak realistis dulu. Sejak menjadi Ibu lambat laun buku yang aku baca berubah-ubah sesuai rasa ingin tahu yang ingin aku cari. Cukuplah imajinasiku dahulu tersalurkan melalui mendongeng. Hihi

Jadi, bukumu bukan bukuku.. 

We have our own world.. 

3. Arti ‘Anniversary’ Bagi Kami

Keluarga kami sudah berjalan selama 5 tahun. Dan banyak ‘hari spesial’ didalamnya yang kami lewati. 

Apa kami antusias menyambutnya? 

Hanya aku yang antusias. Setiap kali moment Anniversary dan ulang tahun aku selalu membuat kue yang bermakna. Menyambut kedatangan suami dengan nyanyian dan lilin yang menyala. Dan kau tau bagaimana responnya ketika aku bilang “Tiup dan yuk kita foto” 

Dia hanya tertawa dan bilang konyol. 

Awalnya itu menyakitkan, aku bahkan pernah menangis karena ketidakpekaannya. Maksudku, bukankah aku membuat kue itu dengan penuh kasih sayang? 

Para Introvert punya ciri khas masing-masing dalam memberikan ‘kejutan’. Suamiku tidak suka dengan hal yang dia rasa ‘kekanakan’. Dan aku? Tidak suka dengan hal yang tidak ada unsur romantis. 

Kami sempat berdebat tentang perlunya sebuah perayaan pada hari spesial. Perlunya kado dan berbagai hal lainnya. Kenyataannya walau dia begitu menolak arti perayaan tapi dia selalu punya kado spesial dihari ulang tahunku.. 😊

4. Komunikasi bagi kami

Apa yang anda bayangkan ketika melihat gambar diatas? Konyol? Hahaha.. 

Tidak, itu tidak terjadi pada keluarga kami. Tapi sometimes its really happen, When? 

Ketika kami bertengkar.. 😂

Tentu saja keluarga normal perlu bertengkar sesekali. Dikeluarga kami itu sudah sering terjadi. Apa yang dilakukan jika kami bertengkar? Saya update status? Haha.. 😂

Kebanyakan aksi yang terjadi ketika kita bertengkar adalah saling diam. Berapa hari? Tergantung tingkat kesadaran dan kepekaan masing-masing. Saya sendiri merasa jauh lebih normal dibanding suami. Mengekspresikan kesedihan dengan menangis dan sesekali update status. Tapi suami? Diam dan selalu diam.. 

Kemudian dia yang meminta maaf.. 😂

Komunikasi bagi pasangan introvert itu unik. Kami punya 2 bahasa komunikasi. Yang pertama dengan bahasa rumit dan panjang. Yang kedua adalah telepathy. 😅

5. Pasangan yang suka Sok Sibuk padahal ‘Pemalas’ 

Entahlah sudah berapa undangan yang kami decline dengan alasan konyol. Sibuk yang konyol. 

Sebenarnya kadar Introvert dariku hanya 60% dan aku yakin kadar introvert suamiku hampir 90%. Karena itu dalam hal ini kami tidak cocok. 

Ketika menerima undangan silaturahmi entah apapun itu aku sangat excited. Aku senang ketika berkumpul dengan orang sejenis denganku. Tapi suamiku? Tidak suka. 😑

Bahkan untuk pergi ke acara pernikahan teman saja dia selalu memiliki seribu alasan untuk menolak. Bagiku, kebanyakan alasannya konyol. Sebenarnya bukan hanya ajakanku saja. Hampir semua ajakan temannya pun begitu. Haha.. 

So.. Jika para ekstrovert sibuk berbisnis, bersilaturahmi dan bereksplorasi diluar. Kami para introvert kebanyakan melakukan kesibukan sendiri diruangan kotak. Sudah sering kami dibilang pemalas karena pekarangan rumah yang terbilang berantakan. Tapi kami tak menyebut dan tak merasa bahwa diri kami pemalas. 

6. Pasangan Pelit atau Hemat? 

Apa yang terjadi ketika dua pendalam ilmu ekonomi bertemu? Terjadilah Double SE (Sarjana Engken Kuadrat). Begitu kiranya orang-orang melihat kami. 

Secara kehidupan ekonomi kami sekarang memang kelihatan ‘sejahtera’. Punya Rumah, Kendaraan, dan berbagai peralatan didalamnya. Tapi apakah kami tergolong keluarga kaya? 

Tidak. 

Aku memang mantan orang berada. Tapi suamiku adalah orang yang jatuh bangun dalam kehidupan ekonomi keluarganya. Namun, aku tak pernah dimanjakan dalam hal uang. Jadi untuk berhemat bukanlah hal sulit bagiku. 

Awal pernikahan kami hingga hampir 2 tahun berjalan aku hanya diberi nafkah 300ribu sebulan. Saat itu, aku tinggal hampir setahun dirumah mama dan hampir setahun dirumah mertua. 

Bisa apa 300rb dengan kondisi hamil hingga kemudian melahirkan lalu punya anak? Bisa saja. 50ribu untuk kuota, sisanya untuk keperluan sehari-hari (dengan catatan masih tinggal dan makan ‘menumpang’). Bagaimana dengan pampers? Aku memakai popok kain untuk anakku. 

Bukannya suamimu PNS? Ya, tapi kami punya banyak rencana didepan. Kami perlu menabung dan tidak menyusahkan orang tua. Akhirnya berkat bakat pelit yang menurut kami adalah hemat itu kami bisa memiliki rumah dan merenovasinya. Bagi kami, rumah adalah investasi. 

Keajaiban diatas tidak akan terjadi jika kami ‘tidak sama’. Dalam hal ini saya tidak menyalahkan beberapa pasangan yang memiliki passion yang tidak serupa dengan kami. Pasangan ekstrovert contohnya dalam awal masa pernikahan memutuskan untuk berdagang agar mencukupi ekonominya sehingga bisa memiliki rumah. 

Oke, itulah sekilas tentang bagaimana kehidupan rumah tangga kami, para Introvert. Anda memiliki calon ‘pasangan’ yang introvert pula? Kira-kira beginilah gambaran kehidupan Rumah Tangga yang akan terjadi. Hihihi… 

Tertarik menjalin hubungan dengan introvert? Baiklah, saya ingin anda memiliki gambaran bagaimana sebenarnya cara introvert melakukan ‘pedekate’ 😂

Awalnya, aku sendirian. Introvert yang sendirian dan tak menyukai hal yang terlalu ramai dan aku hanya butuh 2-3 teman yang mengerti diriku. 

Namun, teman tak selamanya disampingku. Dia berkata bahwa “teman hanyalah lembaran demi lembaran cerita penghias hidup kita, berteman menyenangkan namun sangat jarang yang benar-benar menimbulkan ‘ikatan’. Ikatan yang akan selalu ada di ‘dunia’ hanyalah keluarga” 

Dan carilah teman yang mengerti tentangmu, memperbaiki kekuranganmu dengan benar. Jadikanlah dia pendamping hidup selamanya. 

Sumber Gambar

Nude Make Up Collaboration by Female Blogger Banjarmasin 

Nude Make Up Collaboration by Female Blogger Banjarmasin 

Jreng-jreeeng!!! 

Jangan silau ya liat foto-foto para wanita-wanita cantik dan keceh ini.. Hihihi.. 

Sekedar informasi bahwa nomor 1, 2 dan 4 dari kiri kekanan udah sold out.. 😂

*kagak ada yang nanyaaaa.. 

Siapa sih kami?

Perkenalkan, kami ini adalah komunitas Female Blogger yang berdomisili di banjarmasin dan lagi pengen sharing tentang make up dengan tema nude. Kenapa nude? Karena kami menolak tua.. Hahaha.. (ha? kami? Kamu aja kalee win..) 

Kenalan dulu ya, dari kiri atas ada aku, mba dina dan eny. Dan dibawahnya ada mba Leha, Aya dan Rima. 

Berhubung ini blog aku jadi aku kasih tau cerita dibalik make up aku aja yaa.. 

Yuk kita liat gambar besarnya.. 

Okeh, pas aku liat-liat bener-bener foto ini agak bingung juga kenapa didaerah pipi kok ad persegi panjang pink gitu ya. Ya ampun, inilah kalo emak-emak amatir ga bisa make blush on.. 😂

Tapi ini udah kamera maksimal loh ya (maksud aku yang keliatan mirip aslinya). Bisa dilihat kumis tipis aku juga masih nongol dikamera yang menandakan foto ini no edit dan pake kamera depan Xiaomi mi4c dan mengandalkan cahaya matahari dari jendela. So far, foto ini yang terlihat jelas make upnya. Sementara dari sisi lain bisa liat sendiri ya.. 

Apaan tuh titik hitam dibawah hidung? 

Itu tahi lalat.. 😛 jangan tanya pake apaan lagi karena udah dari sononya begitu.. 😂

Berikut detail dari make up saya:

Wajah:

  • BB cream Pixy (Beige) 
  • Loose Powder Marck (cream) 
  • Two way cake wardah Light Feel 03 (Sheer Pink) 
  • Blush On wardah C

    Alis:

    • Viva Eyebrow Pencil (Black) 

    Mata:

    • Eyeliner: Viva Eyebrow Pencil (Black) 
    • Mascara Pixy Waterproof (Black) 
    • Eyeshadow: Wardah Nude Colours Eyeshadow Classic
    • Pelentik Bulu Mata

    Lipstik:

    Untuk lipstik aku pakai Korean minimalis style, bisa liat tutotial disini:

    • Wardah Exclusive Matte Lip Cream (03.See U Latte) for basic
    • Wardah Exclusive Matte Lip Cream (05.Speachless) for inside
    • Purbasari Hi-Matte Lipcream (01.Vinca) for mix

    Make up ini so far adalah yang paling cocok buat tipikal emak-emak yang ‘menolak tua’ seperti saya. Saya udah komitmen berani tampil ngejreng ketika udah punya anak dua dan umur sudah 30an. Mungkin saat itu muka saya bakal agak pucat kalo make tema nude. *ngayal dulu😅

    FAQ tentang make up ini? Untuk lebih tau step by step pemakaian make up aku dengan detail bisa liat disini ya.. Untuk pertanyaan selanjutnya aku karang-karang aja lah ya..

    1. Apakah make up ini tidak memakai shading

    Jawab:

    Tidak, saya tidak mengerti masalah shading dan tidak berani belajar karena takut ga cocok dengan muka saya. Bisa dilihat dari penampakan depan hidung saya aslinya biasa aja. Cuman dari angle samping aja keliatan mancung. 😅

    2. Apa memang hanya memakai pensil viva untuk bagian alis? 

    Jawab:

    Iya, karena alis saya dari sananya aslinya memang tebal. Cuman agak sedikit menipis diujung gara-gara tukang cukur alis pas acara kawinan akhirnya pake kamuflase pensil alis supaya merata. 

    3. Mengapa memakai benda yang sama untuk eyeliner dan pensil alis? 

    Jawab:

    As u see.. Mata aku udah lumayan galak. Sehingga penggunaan eyeliner liquid jelas tidak sesuai dengan kondisi mata aku. Jadi, pake apa adanya aja lah supaya ga dikira 🐼

    4. Blush on kamu aslinya rata ga sih? 

    Jawab:

    Ga tau juga, kayaknya ga rata.. 😂

    5. Kok banyak amat olesan lipstiknya? 

    Jawab:

    Karena aku suka sekali dengan lipstik. Dan bagi aku ga asik kalo cuman satu warna buat gradasi bibir. Kalian tau kan warna asli bibir kita itu didalem memerah dan diluarnya menggelap. Sehingga bagi aku agak kelihatan boneka banget kalo warna bibir ga ada gradasinya. Karena itu aku pilih warna soft dari see u latte wardah untuk basic dan warna orange dari Speachless wardah dibagian agak dalam. Kemudian untuk kesan natural aku satukan kedua warna tersebut dengan vinca dari purbasari. Memang dari foto warnanya terlihat sama karena memang ketiga warnanya mirip-mirip.. ✌

    Oke, sekian cerita make up dengan tema nude untuk kali ini. Sebenarnya agak ga pede ikutan make up collaboration ini karena niche blog aku lebih mengarah kepada ‘All about Housewife and Mom’. Bisa dillihat aku sering posting resep makanan, parenting, dan nyurcol sedikit masalah psikologi. Dan tentang Beauty? Percayalah bukan berarti emak ga mau cantik.. Tapi masih dalam tahap belajar. 

    “Karena tanpa menulis aku takkan pernah bisa benar-benar belajar..”

    (Aswinda Utari) 



     

    Lelaki Introvert vs Ekstrovert.. Pilih Mana? 

    Lelaki Introvert vs Ekstrovert.. Pilih Mana? 

    Halo para jomblowati? Apakabar? Masih ingat postingan saya dulu tentang 8 Syarat Lelaki yang Patut dijadikan Suami?

    Aku rasa tulisan itu masih banyak kurangnya ya. Karena aku pikir-pikir lagi tiap kondisi wanita itu unik. Passionnya unik. Hidupnya unik. Tipenya juga unik-unik. Makanya jangan heran kalo tipe lelaki yang dipilihnya jadi pasangan hidup malah out dari perkiraan kita. 

    Apapun itu asal happy ending.. Its okey!!! Its your Choice! 

    Tapi sebuah pilihan memang wajib untuk dipertimbangkan terlebih dahulu. Karena menikah adalah pilihan yang tak akan bisa diulang-ulang. 

    Memilih karakter dan kepribadian pasangan yang pas adalah salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam mencari pasangan hidup. 

    Dalam hal ini aku hanya mengambil lingkup kepribadian pada introvert dan ekstrovert saja. Aku rasa ini adalah basic dari sebuah kepribadian. Jadi tidak perlu lah ya aku menjabarkan menjadi sanguinis, koleris, melankolis dan plegmatis. 

    Sebelum berbicara lebih spesifik tentang pilihan dua kepribadian ini terlebih dulu aku mau opening dulu. Kuharap bukan nyurcol ga jelas lagi deh ya.. Haha.. 

    Apa itu Ekstrovert? 

    Ekstrovert adalah kepribadian yang menyukai dunia luar dan berinteraksi didunia luar. Kalau dalam bahasaku, Ekstrovert itu memiliki dunia bulat. 

    Ciri-ciri kepribadian Ekstrovert bagi lelaki adalah:

    1. Mudah Bergaul

    Lelaki Ekstrovert biasanya mudah dalam bergaul. Hal ini karena pada umumnya orang ekstrovert memiliki aura positif sehingga wajahnya lebih bersinar dan suka tersenyum. Dia tidak sungkan untuk menyapa terlebih dahulu lawan bicaranya. 

    Jika didalam lingkup sekolah lelaki ekstrovert banyak dijumpai pada lingkup OSIS hingga anak band. Biasanya lelaki ekstrovert cenderung populer dilingkungannya. Disukai banyak wanita serta memiliki banyak teman dilingkup manapun. 

    2. Memiliki Kepercayaan diri yang tinggi

    Lelaki ekstrovert biasanya memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Lihat saja, tipikal pemimpin pada masyarakat biasanya berkepribadian ekstrovert. Lelaki ekstrovert tidak sungkan untuk mengacungkan tangan tanda siap untuk memimpin. 

    Lelaki ekstrovert suka menarik perhatian. Dia suka menjadi pusat perhatian karena itulah dia haus akan pujian. Karena kepercayaan dirinya yang tinggi lelaki ekstrovert sangat ambisius dan tak takut dalam mengambil keputusan. 

    3. Suka berpetualang 

    Lelaki ekstrovert tak betah berlama-lama duduk diam disuatu tempat. Dia menyukai petualangan. Karena itu aku pernah berkata bahwa dunia ekstrovert adalah bulat. 

    Lelaki ekstrovert lebih senang menghabiskan waktu luangnya untuk berteman dan berpetualang. Dia sangat jarang berada dirumah. Lelaki ekstrovert senang dengan dunia baru dan belajar dari orang-orang baru dengan media petualang. 

    4. Suka berbicara 

    Lelaki ekstrovert itu biasanya suka menggombal.. Haha.. Becanda ding..

    lah emang bener loh.. 😂

    Kenapa ya? Karena biasanya kekuatan lelaki ekstrovert ada pada verbal. Bukan pada kekuatan nalar. Mereka cenderung berbicara sebelum berpikir karena lelaki ekstrovert lebih mengandalkan skill komunikasi. 

    Pernah punya teman selalu menang debat padahal kemampuan tertulisnya biasa aja? Ya, dialah ekstrovert. Mereka sih jagonya ngomong! 

    Aku bahkan yakin bahwa gombal versi “Bapak Kamu… Bla.. Bla..” pasti dimulai dari ide lelaki ekstrovert. 😅

    Oke,itu Lelaki Ekstrovert.. Gimana dengan Introvert? 

    Introvert adalah kepribadian yang menyukai dunianya sendiri. Dalam istilahku introvert itu punya dunia kotak. 

    Ciri-cirinya? Kebalikan Ekstrovert lah yang pasti. How? 

    1. Sulit bergaul

    Kebanyakan lelaki introvert lebih sulit bergaul dibanding lelaki ekstrovert. Penyebabnya yaitu aura kepribadian introvert adalah aura negatif yang memiliki flat face dan tidak bisa berekspresi. 

    Dalam lingkup sekolah biasanya lelaki introvert terkenal sebagai kutu buku, pecinta anime, juara kelas, hingga penulis mading. 

    Lelaki Introvert lebih senang bergaul dengan komunitas yang sealiran dengannya. Biasanya, lelaki Introvert tidak populer dan tidak punya pacar. Hahahha.. 😂

    2. Kepercayaan diri Rendah 

    Biasanya lelaki introvert memiliki jiwa tampil yang rendah. Dia lebih senang menjadi pejuang dibelakang layar dibanding ‘unjuk gigi’. Biasanya hal ini karena sudah dari sononya mereka jelek 😂

    *becanda euy.. 😅

    Lelaki introvert tidak suka menarik perhatian. Tetapi dia juga butuh pujian. Bedanya, satu pujian bagi introvert tahan untuk ‘pengisi kebahagiaan’ dalam beberapa bulan hingga tahun. Sementara satu pujian bagi ekstrovert akan expired beberapa hari kemudian. Mari kita ibaratkan pujian sebagai kadar dopamine. 😂


    3. Tidak suka banyak bicara

    Lelaki introvert tidak suka banyak bicara. Lebih tepatnya apa yang ada pikiran dan yang keluar pada mulutnya tidak sama. 

    Tau pribahasa diam itu emas?  

    Pribahasa itu berlaku untuk para introvert. Karena ketika berbicara terkadang maksudnya menjadi ‘tidak jelas’ dan membawa pemahaman berbeda. Nalar introvert biasanya lebih meluas dibanding Ekstrovert. Karena itu media yang dia butuhkan untuk berekspresi dengan benar adalah dengan media tulisan. 

    4. Punya Dunia Kotak 

    Lelaki Introvert adalah tipe rumahan sejati. Aktivitasnya? Dimulai dari membaca buku, baca anime, nonton TV, tidur, main game. Sudah sangat membahagiakan. 

    Lelaki Introvert tidak suka dengan dunia luar yang ramai. Dia tidak bisa ‘hidup lama’ didalamnya. Dunianya kotak. 

    Well, aku sudah menjelaskan perbedaan antara lelaki ekstrovert dan introvert. Sekarang, yuk kita lihat kelebihan dan kekurangannya:

    Lelaki Ekstrovert 

    (+) 

    Semangat dan Percaya diri tinggi

    Punya banyak relasi

    Populer

    Suka memuji

    (-) 

    Memiliki kecenderungan selingkuh

    Cenderung tidak hemat

    Lelaki Introvert 

    (+) 

    Cenderung Setia

    Cenderung Hemat

    Jujur dan Polos

    Biasanya Pintar

    (-) 

    Tidak suka jalan-jalan

    Jarang memuji

    Kaku dan tidak populer


    Setiap kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, pertanyaan selanjutnya adalah kepribadian mana yang dirasa ‘cocok’ untuk kita? 

    Banyak yang berkata padaku “jika kita memiliki kepribadian introvert, maka tutupi kekurangan kita dengan mencari pasangan yang ekstrovert, pun sebaliknya” 

    Apa aku percaya begitu saja dengan perkataan itu? Ya, tentu saja.. Masuk akal sekali.. Aku percaya! 

    Tapi keinginan tidak selalu berjalan sesuai kenyataan. Sejak remaja hingga kuliah aku tidak pernah sekalipun dekat dengan lelaki yang memiliki kepribadian ekstrovert. Jikapun dekat, tak pernah bertahan lama. Sebagian ‘kupikir’ hanya sekedar iseng atau bermain-main. 

    Kenapa? Karena tidak nyambung! 

    Kepribadian ekstrovert dan introvert jelas berlawanan. Dari segi manapun kepribadian ekstrovert dan introvert saling mengkritik satu sama lain. Dan jarang sekali mendapati saling pengertian antar keduanya. 

    Apa itu pendapat pribadi?

    Sejauh ini pendapat itu berdasarkan pengalamanku saja. Memang ada sebagian yang betah tetap bersama dengan kepribadian yang berlawanan dengan alasan “saling menutupi kekurangan masing-masing” 

    Namun, izinkan aku untuk membuka sedikit pemikiran.. 

    Berapa 3-3? 0

    Berapa 3×3?9

    Terus? Apa hubungan matematika dasar diatas? Hehe.. 

    Oke, Saling menutupi kekurangan adalah hal yang baik. Tapi dalam realita rumah tangga saling menutupi kekurangan sebenarnya adalah hubungan yang tidak produktif. 

    Tidak produktif? 

    Ya, suatu hubungan butuh kerjasama dari dua orang yang berkomitmen dan solid. Bagaimana bisa hubungan akan berjalan baik jika masing-masing sibuk menutupi kekurangan satu sama lain saja? 

    Menjadi kuat adalah tanggung jawab masing-masing individu, bukan tanggung jawab orang lain. 

    Terus?

    “Find Someone who Complimentary not Supplementary” (Opprah Winfrey) 

    Kesimpulannya? Jika anda ekstrovert, cari pasangan ekstrovert. Anda akan bahagia menemukan satu pasangan yang satu hoby dengan anda. Hoby yang sama akan membangun rasa cinta yang besar terhadap pasangan masing-masing. Anda bisa menghabiskan hidup dengan mencintai petualangan tanpa harus repot dikritik oleh pasangan masing-masing. 

    Jika anda introvert, cari pasangan introvert pula. Akan sangat lucu jika suami menyukai dunia bulat sementara anda menyukai dunia kotak. Hoby introvert jika berkembang dan didukung oleh pasangannya akan menghasilkan hal yang produktif pula. 

    Apa jadinya jika kita memilih seseorang yang berkepribadian bersebrangan dengan kita?

    Ya, pribadi yang dominan akan ‘mendominasi peraturan rumah tangga’. Apa efeknya? Efeknya kita tidak bisa menjadi diri sendiri karena identitas asli dan bakat kita tertutup. 

    Oke, sekian tulisan edisi ‘mencari cinta’ part 2 yang saya tulis. Memang, tulisan ini tidak aplikable untuk setiap orang. Tapi, paling tidak mungkin anda dapat sedikit pencerahan.. 🙂 

    Sumber Gambar

    Resep Kreasi So Good “Ayam Masak Habang Banjar dan Nasi Kuning Ala So Good ” 

    Resep Kreasi So Good “Ayam Masak Habang Banjar dan Nasi Kuning Ala So Good ” 

    Halo emak Rempong? 

    Hari ini aku pengen share resep lagi. Kenapa? Ya karena aku lagi pengen aja.. Hihi.. 

    Aku lagi addicted banget bikin olahan ayam. Jadi ceritanya kemarin aku mau ngabisin stok ayam ‘kota’ yang biasa aku beli dipasar terus aku berkreasi masak deh. Terus suamiku makan dan langsung nyeletuk, “Ko ayamnya ga semanis kemarin ya?” 

    Haduh mak, kalian tau kan kalo suami udah kritik masakan itu hati kita ini ibarat langsung ‘duarr’ gitu. Serasa hidup tak berguna, serasa tak ambil andil dalam peran lingkup mensejahterakan rumah tangga yang dimulai dari kesejahteraan lidah dan perut. *emak mau lari kepojokan rumah dulu garuk-garuk bantal

    Okeh, saya lebay.. Haha

    Kenapa sih ayamnya jadi ga manis begitu ya? Padahal kalian tau ga hal apa yang udah aku lakukan dalam proses ‘pembersihan’ ayam itu? 

    Pertama aku bersihin sisa-sisa bulu halus si ayam. Kedua aku cuci si ayam. Ketiga aku remas pake garam. Keempat aku perahin jeruk nipis supaya ga amis. Terakhir aku diamkan si ayam dikulkas sebelum 30 menit kemudian siap aku masak. Lama ga sih prosesnya? Lamaa laaah… 

    Udah gitu masih dikritik sedemikian sama pak suami..hiks..

    Tapi memang benar sih ayam yang aku bikin agak kurang manis dan kurang sreg. Aku berpikir apa skill masakku sekarang sedemikian menyusut setelah berlama-lama malas-malasan di idul fitri? 

    Aku pikir-pikir sih enggak! Ini pasti karena bawang.. Eh.. Ayam.. Hihi.. 

    Kenapa? Karena waktu aku bikin soto banjar kaldunya enak banget dan ayamnya manis. Waktu itu aku pake So Good Ayam Potong. Luar biasa enaknya loh, cuma sekali makan udah abis dan aku akhirnya sadar aku bikinnya terlalu sedikit. 

    Kok bisa make So Good Ayam Potong berbeda sama ayam pasaran biasa? 

    Karena, So Good Ayam Potong berasal dari bibit ayam pilihan yang dipelihara dengan baik dipeternakan modern, ayam So good tumbuh sehat tanpa suntikan hormon. Dipotong secara HALAL, dibekukan sempurna dengan teknologi Individually Quick Frozen yang mengunci empat kualitas ayam segar yaitu SEGAR, GIZI, RASA dan BERSIH. 

    Dan kalian tau sisi positif dari So Good Ayam Potong lainnya? Ya, ini siap pakai. Ga perlu repot remas-remas pake garam dan lumuri pake jeruk nipis. Ayamnya dijamin ga amis dan dagingnya juga manis. 

    Karena stok So Good Ayam Potong masih ada dikulkas aku langsung deh mau berkreasi bikin Ayam ini. Dan masakan yang ingin aku bikin kali ini masih berbau masakan daerah aku sendiri. Namanya Masak Habang. 

    Didaerah kami Masak Habang ini biasa disajikan dengan Nasi Kuning. Rasanya manis dan gurih. Dijamin bikin ketagihan karena Nasi Kuning Iwak Masak Habang ini sudah jadi kuliner khas Banjarmasin. Ditiap pelosok Banjarmasin tentu tidak sulit untuk menemukan para penjual Nasi Kuning Iwak masak Habang ini. 

    Gimana sih resepnya? Yuk intip dulu! 

    Ayam Masak Habang Banjar dan Nasi Kuning Ala So Good

    (untuk 5 porsi) 

    Bahan Masak Habang

    5 potong So Good Ayam Potong

    Bumbu halus 

    10 siung bawang merah

    5 siung bawang putih

    5 buah cabai merah kering 

    1 ruas jahe

    1/2 sdt terasi

    1 sdm air asam jawa

    2 sdm gula merah

    5 cm kayu manis

    100 ml minyak

    Air secukupnya

    Garam dan penyedap secukupnya 

    Bahan Nasi Kuning 

    250 gr beras

    300 ml santan (dari 1/5 buah kelapa) 

    1/2 sdt kunyit bubuk

    1 helai daun pandan

    1 sdm margarine

    1 sdt garam

    Cara membuat:

    Membuat Masak Habang Ayam:

    Pertama kita buat bumbu masak habang dulu, karena ini memakan cukup banyak waktu. 

    Buang biji pada lombok merah kering dan rendam pada air panas. Diamkan 15 menit hingga lombok melunak. 

    Haluskan lombok, bawang, jahe, terasi, air asam dengan menggunakan blender dan air secukupnya agar mudah di blend. 

    Panaskan bumbu yang sudah dihaluskan pada wajan hingga air menyusut. Kemudian masukkan minyak yang sudah dipanaskan terlebih dahulu. Teknik ini agar bumbu lebih cepat matang dan tidak berbau bawang. 

    Masak bumbu hingga matang dan berwarna merah tua sekali, jangan lupa masukkan kayu manis. Memasak bumbu memakan kesabaran karena bumbu biasanya akan meletup-letup. Bumbu yang sudah matang akan ‘mengeluar minyak’ seperti gambar dibawah ini

    Selanjutnya, lumuri So Good Ayam Goreng dengan Garam dan goreng sebentar pada minyak hingga setengah matang. 

    Masukkan ayam pada bumbu masak habang. Tambahkan sedikit air, gula merah, garam dan penyedap secukupnya. Masak hingga bumbu meresap pada ayam. 

    Membuat Nasi Kuning 

    Panaskan santan pada api dan masukkan kunyit bubuk, garam, dan daun pandan serta margarine. 

    Masukkan beras yang sudah dicuci bersih kemudian aduk dan masak hingga air santan habis. 

    Selanjutnya kukus nasi hingga matang. Nasi Kuning siap disajikan. 

    Sajikan Ayam masak habang dengan Nasi Kuning dan taburi bawang goreng diatasnya. 

    Hmmm.. Ini benar-benar lezat loh. Apalagi Daging Ayamnya..manis dan membuat bumbu masak habang menjadi lezat. 

    Oya, Resep ini diikutsertakan dalam Lomba Kreasi Masak Ramadhan dan Idul Fitri ala SO GOOD #BPNxSOGOOD yang diselenggarakan oleh SO GOOD bersama Blogger Perempuan Network. Aku ikutan ketegori #RamadhanSoGoodAyamPotong

    Happy Cooking.. 😊

    Tips Membuat Anak Merasa Senang di Sekolah 

    Tips Membuat Anak Merasa Senang di Sekolah 

    Ada beberapa Ibu yang mengalami problematika dan beberapa drama dalam menyekolahkan anaknya? 

    Aku yakin pasti ada ya.. Apalagi kalau hari pertama sekolah..

    Kenapa? Karena bagi anak kecil Sekolah adalah lingkungan baru. Dia belum terbiasa untuk merasa ‘nyaman’ dengan lingkungan barunya. Yang dulunya hanya mengenal Mama, Ayah, keluarga hingga tetangga dan tinggal dirumah saja. Kini ia harus berkenalan dengan dunia yang baru dan tinggal disana selama beberapa jam. 

    Bagaimana sih cara menumbuhkan minat anak agar dia senang bersekolah? Agar dia mengerti bahwa si emak ga perlu masuk kelas untuk terus memperhatikannya. Bagaimana cara dia untuk bisa beradaptasi di lingkungan baru dengan teman dan guru?

    Oke, terlebih dulu saya mau bercerita tentang hari pertama Farisha di sekolah. Kuharap kalian menyimaknya dan tidak bosan.. Hihi.. 

    Tepat tanggal 17 Juli 2017 anakku memulai rutinitas pagi yang tidak seperti biasanya. Hari apakah itu? Ya, hari pertama sekolahnya. 

    Jam 6 pagi aku sudah semangat untuk membangunkannya agar mandi. Kemudian berbaju rapi hingga sarapan. Biasanya? Tidur? Sesekali sih.. Hehe.. Tapi beberapa bulan ini dia jam segitu masih main-main diluar rumah sambil nyiram tanaman atau_lari diam-diam ketempat tetangga untuk bermain dengan temannya. 

    Tentu saja dia semangat sekali di hari pertama sekolahnya. Terlebih ketika hari itu dia punya alasan tepat untuk memakai seragam, tas dan sepatu barunya. Sepertinya kecenderungan anak seumur Farisha adalah hobi show. Aku tak masalah, selama hal itu dapat meningkatkan kepercayaan dirinya. Masih terlalu dini bagiku untuk mengajarinya tentang konsep sederhana. 

    Aku kemudian bertanya padanya, “Farisha pakai Jilbab?” 

    Dia menjawab, “Mmm.. Diikat aja deh rambutnya.. Jadi cantik” 

    Aku membujuknya sedikit agar kepercayaan dirinya berubah, “Pakai Jilbab cantik juga loh, Farisha kan biasanya pakai jilbab?” 

    Dia terdiam. Memang beberapa hari ini dia agak malas untuk memakai jilbab. Sejak berteman dengan tetangga dan suka bermain ‘Putri Dongeng’ dia lebih suka menguncir rambutnya. Bahkan beberapa hari ini dia meminta kepadaku untuk dibelikan mahkota. 😅

    Aku tak protes. Memang begitulah dunia anak kecil. Bagiku pemakaian jilbab toh ada prosesnya. Dia butuh alasan kuat dibalik itu. Bahkan ketika aku membujuknya tadi dia dengan mantap berkata ingin rambutnya dikuncir saja. 

    Kamipun berangkat. Hari pertama hingga entahlah.. Aku kok rasanya ingin melihat tumbuh kembangnya terus? Tak ingin melepasnya disekolah begitu saja. 

    Aku sengaja berangkat agak pagi. Kupikir sebelum semuanya lengkap datang lebih baik Farisha mencari teman dulu supaya tidak canggung. 

    Benar saja, saat Farisha datang kesekolah sudah ada beberapa murid disana. Aku memutuskan untuk membujuknya berkenalan dengan 2 teman yang mirip dengannya. Mereka kakak-adik, satu di Nol Besar dan satunya di Nol Kecil. Mereka mirip sekali. Seperti kembar, kata Farisha. 

    Hanya selang beberapa saat Farisha langsung akrab. Mungkin dia merasa percaya diri dengan kunciran dan jenis rambut yang sama. Kemudian upacara perkenalan pun dimulai dengan sangat lama. 

    Aku sempat melihat rona wajah suntuk dan bosan Farisha saat disuruh berdiri dan memperhatikan saja ketika perkenalan guru-guru dan upacara bendera. Aku sendiri bahkan sempat mendengus kesal dalam hati, “Ibu Gurunya kok nyuruh anak baru berdiri segini lama? Pasti capek lah mereka.. Harusnya kaaan..” 

    Yah begitulah.. Sampai-sampai para murid baru mulai menangis. Ada pula yang merengek tak mau jauh dari Orang tuanya. Dan Farisha? Sukses berwajah merah tanda ‘mau menangis’,  kenapa? karena bosan. 

    Aku sudah sering meninggalkan Farisha agar tak melulu didekatku saja. Kadang jam 8-10 pagi aku membiarkannya bermain dengan tetangga. Malam sebelum sekolah aku bercerita kepada Farisha tentang betapa menyenangkannya sekolah. Dan dari rona wajah Farisha yang terlihat sekarang..aku tau, dia lebih suka aktivitasnya dirumah. 

    Untunglah sebelum tangisannya ‘meledak’ karena dia pikir punya cukup banyak alasan untuk menangis (melihat teman sekitarnya mulai menangis)_Ibu Guru mulai mencairkan suasana dengan membagikan susu kotak. 

    Wajahnya sontak berubah menjadi bahagia kembali.. Hahaha.. 😂

    Kemudian saat waktu istirahat tiba, dia pun kembali berteman dengan dua teman barunya. Senang sekali. Loncat kesana kemari, main kejar-kejarkan. Sampai kemudian dia mulai gelisah menggaruk-garuk kepalanya. 

    “Ma.. Kepala Farisha gatal.. ”

    “Kenapa gatal?” 

    “Ga tau nah gatal!! ”

    “Kan Farisha sendiri yang mau rambutnya dikepang dua?” 

    “Ga enak ma.. Makai kerudung aja dah besok”

    Aku cekikikan, sambil bergumam “Apa ga kebalik yak?” hihihi.. 

    Malamnya aku bertanya pada Farisha, “Rame ga sekolah tuh?” 

    Farisha bermanggut-manggut biasa saja. Lalu kemudian bertanya, “Ma.. Kenapa Ibu Guru itu ga cerita-cerita kayak mama?” 

    “Kan baru hari pertama sayang.. Farisha baru perkenalan sama teman yang baru dan kenalan sama ibu gurunya.. ”

    “Tapi Farisha maunya Cerita aja.. Mainan aja..kenapa Ibu Gurunya ga nanyain Farisha?” 

    “Ibu Gurunya belum kenal Farisha, makanya kalo disuruh Ibu Guru Farisha harus angkat tangan supaya Ibu Gurunya kenal”

    “Tapi Ibu Gurunya nyanyi lagu Syahadat beda sama mama.. Farisha bingung.. ”

    “Farisha jadi diri sendiri aja.. Ibu Guru senang loh dengar lagu syahadat versi Farisha..”

    Farisha terdiam. 

    “Farisha senang ga sekolah?” 

    Farisha menjawab, “Farisha senang dapat teman baru..banyaak temannya” 

    Aku tersenyum. Sementara ini dua teman berambut ikal yang baru ia temui telah membuatnya semangat untuk sekolah. 

    Oke, aku kebanyakan opening. Langsung aja yah aku curcol tips membuat anak senang disekolah yang aku dapatkan dari pengalaman hari kedua disekolah Farisha yanh terbilang sukses besar membuatnya bersemangat. 

    1. Biarkan anak menjadi dirinya sendiri

    Diawal artikel aku sudah bercerita bahwa Farisha awalnya merasa percaya diri dengan menguncir rambutnya. Aku membiarkannya selama ia merasa itu adalah style-nya dan membuatnya merasa nyaman. Tapi ia akhirnya sadar sendiri bahwa ia tidak cocok seperti itu. Dia punya style sendiri yang membuatnya merasa nyaman dihari keduanya bersekolah. 

    Ia memakai kerudung, dan yang penting dia senang memakainya. Merasa bahwa itu membuatnya menjadi dirinya sendiri. Karena Adaptasi bukan membuat diri menjadi bunglon dengan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Tapi dengan konsisten terhadap style diri sendiri. 

    2. Tanamkan pemikiran bahwa Sekolah adalah tempat bermain

    Aku hanya bisa tersenyum setiap kali mendengar para emak membujuk anak-anaknya untuk sekolah, “Ayo Sekolah sayang masa mau dirumah aja. Sekolah itu biar belajar. Jadi bisa nulis, bisa baca, bisa bla bla bla…” 

    Kesannya sekolah TK saja seperti UAN. Hihi.. Bikin si anak panas dingin dengan huruf dan angka. 

    Padahal? Padahal siapa bilang TK buat belajar baca dan nulis? 

    Sekolah TK sejatinya adalah tempat bermain. Bukan tempat belajar ‘kaku’ dengan media pensil, penghapus dan buku. Namanya juga Taman Kanak-kanak. Iya ga? 

    Ketika membujuk anak untuk sekolah jangan katakan bahwa disana adalah tempat untuk belajar. Katakan bahwa disana adalah tempat bermain. 

    “Di Sekolah Farisha nanti banyaaaak punya teman, nanti Ibu Gurunya ngajarin Farisha main sambil gambar-gambar. Farisha liat kan diluar banyak mainan? Ada Ayunan, Perosotan, Panjatan. Itu buat mainan semuaa”

    Begitulah kiranya caraku membujuknya untuk menyenangi sekolah barunya. 😊

    3. Bujuk anak masuk kelas dengan menanamkan pemikiran bahwa Kelas adalah tempat “Anak Ibu Guru Tampil”

     

    “Terus kenapa Farisha disuruh masuk kelas? Ga mainan aja?” tanya Farisha kemudian. 

    Aku menjawab, “Karena kelas itu sama kayak ‘kamar’ dirumah sayang.. Coba kalau dirumah? masa Farisha kerjaannya main diluar terus? coba.. Farisha ngapain tadi dikelas?” 

    “Nyanyi.. Baca doa.. Baca Syahadat.. Nyanyi lagi.. ”

    “Ia.. Sama kayak Farisha dikamar sama mama kan? Nyanyi.. Bercerita..” 

    “Tapi.. Ibu Gurunya ga kayak mama”

    “Sayang.. Kalau dirumah Farisha jadi anak mama.. disekolah, Farisha jadi anak Ibu Guru. Karena Farisha sudah besar dan akan teruss besar. Karena itu, Farisha harus punya Guru yang lain dan punya banyak teman supaya jadi anak berguna bagi orang banyak nanti.. Jadi, anggap aja Ibu Guru itu sama dengan Mama dirumah. Dihormati dan dituruti terus kalau bisa Farisha jadi anak kebanggaan Ibu Guru juga”

    “Gimana cara jadi anak pintar kebanggaan Ibu Guru? ”

    “Kalau Ibu Gurunya bertanya Farisha angkat tangaan. Kalau Farisha ga ngerti Farisha angkat tangan. Kalau nyanyi Farisha paling nyaring. Kalau berbaris Farisha paling rapi.. Ibu Guru suka dengan anak yang suka bertanya dan menjawab pertanyaan. Seperti Farisha bertanya sama Mama”

    Kebanyakan anak baru sulit sekali untuk masuk kelas. Anak baru lebih suka bermain diluar dengan Mamanya. Percakapan diatas bisa dijadikan solusi. Jangan pernah menyebut kelas sebagai ‘ruang belajar’. Ingat bunda anak itu ga suka dengan kata ‘belajar’. Dia lebih senang dengan kata ‘bermain’. Bercakaplah dengan anak yang intinya mengajarkan bahwa ‘Dikelas anak menjadi anak Ibu Guru’ jelaskan padanya bahwa seiring bertambah umur anak_kewajiban sang mama kini beberapa jam dihandle oleh Ibu Guru disekolah.

    Jadi, “Sudah siap jadi Anak Ibu Guru dikelas? Yuk, buktikan bahwa Anak Mama bisa membanggakan Ibu Guru dengan tampil dikelas” 

    4. Cari teman karib untuk dapat bermain bersamanya

    Hari pertama Farisha masuk sekolah aku sengaja berangkat agak pagi karena ingin mencarikannya teman karib. Agar saat disekolah dia tidak kesepian bermain sendiri. 

    Alhamdulillah, dari menit pertama menginjak sekolah dia sudah dapat akrab dengan teman barunya. Bagi anak seumur Farisha keberadaan teman adalah salah satu aspek terpenting untuk membuatnya betah berada disekolah. Kenapa? 

    Agat dia merasa tidak sendirian.. 

    Semangat kebersamaan akan membuat kobaran api tersendiri pada anak untuk bersekolah. Bagaimanapun juga manusia sudah dianugerahi insting sosial bukan? 

    Jangan cemas jika dengan memiliki banyak teman maka anak tidak akan memperhatikan Ibu Guru saat dikelas Bunda. 

    “Asik main aja sih. Ga perhatiin Ibu Guru!”

    Beri pengertian padanya bahwa saat dikelas, dia adalah anak Ibu Guru. Jika point ketiga tadi berhasil maka anak akan memahami bahwa berteman berlebihan dikelas tidak akan membuat dirinya bersinar saat tidak memperhatikan Ibu Guru. 

    Well, itulah 4 tips sederhana agar anak dapat senang berada dilingkungan sekolah. Semoga dapat membantu.. 😊

    IBX598B146B8E64A