Browsed by
Category: Lomba Blog

Move On Ngeblog bersama Komunitas Female Blogger Banjarmasin

Move On Ngeblog bersama Komunitas Female Blogger Banjarmasin

I think I’m just the Only One Who have ‘Strange Hobby’.. 
But now.. I know.. I’m not Alone..

Sejak kecil aku merasa memiliki hoby yang aneh. Saat teman-temanku asik bermain dengan sesama, aku lebih suka diam di kelas sambil menghisap permen lolipopku. Salah satu temanku kemudian bertanya, “Kamu ngapain?” dan aku menjawab, “Sedang mengkhayal”

Aku tidak terlalu suka dengan keramaian. Tapi aku suka berpura-pura ramai dipikiranku sendiri. Jikapun aku butuh teman_aku hanya butuh SATU. Ya, cukup satu saja yang mengerti diriku dan paham denganku maka aku akan menjadikannya SEGALANYA.

Nyatanya, menemukan satu teman yang mengerti dirimu itu sulit. Sejak itu aku berpikir, “Aku kah yang terlalu aneh?”

Ketika Guruku bertanya mengenai Cita-cita, aku hanya bisa menjawab menjadi Guru. Namun ketika ditanya, “Apa Hobymu? ”

Aku menjawab, “Mengkhayal”

Lantas seisi kelas mentertawakanku.

Aku tidak mengerti dimana sisi lucu dari jawabanku. Itu benar, aku hoby melamun. Kadang ketika selesai membaca satu buku_aku bisa tersenyum-senyum sendiri. Kemudian aku berbaring dengan wajah berseri-seri hingga berjam-jam lamanya. Ya, sudah terlalu sering orang tuaku mengira ekspresi itu adalah ‘Jatuh Cinta’. Kenyataannya, tidak. 😂

Aku memiliki hoby aneh sejak kecil. Aku suka berimajinasi. Aku bahkan memiliki ‘sebutan lain’ dalam versiku sendiri untuk setiap teman dikelasku.

Kemudian, suatu hari hoby menulis itu muncul begitu saja ketika Sekolah Dasar. Aku suka ‘menulis’ berbagai fenomena disekitarku. Mulai dari keluhan dengan berbagai omelan mama, bertengkar dengan kakak, rasa iri dengan adik kembarku, rasa senang ketika ayah membela segala egoku hingga bully yang dilakukan teman-temanku.

Tadinya, aku menyebut buku itu sebagai buku harian. Sampai suatu hari buku itu ditemukan oleh kakakku dan dibaca ditengah-tengah anggota keluargaku. Memang, aku berharap suatu hari ada yang membaca buku harianku_tapi tidak dalam moment yang memalukan seperti itu. 😅

Aku sempat jera menulis hingga kemudian Ayahku membelikanku kado ulang tahun berupa ‘istana buku’. Ya, itu adalah kado yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Kado istana buku merupakan sebuah istana kertas yang didalamnya berisi buku-buku dongeng mungil. Imajinasi liarku menjadi-jadi.

Sejak itu aku punya ide aneh yang terlintas begitu saja didalam otakku. Aku menulis cerita singkat dengan panjang tiga paragraf. Sangat jelek namun aku senang. Paragraf pertama menceritakan karakter antagonis. Paragraf kedua menceritakan kedatangan tokoh protagonis. Dan paragraf tiga aku mematikan salah satunya atau mendamaikannya. Ya, sesimple itu. 😂

Namun salah seorang teman SD ku menyukainya dan kau tau? Itulah saat pertama aku merasa memiliki ‘fans’ dan teman satu passion.. 😄

***

Kekurangan dari kepribadian melankolis-plegmatis sepertiku adalah tidak percaya diri dengan kemampuan sendiri, butuh rule mode dalam kehidupan, serta memiliki perasaan yang halus. Ya, kekurangan itu telah membuatku pensiun dengan kegiatan menulis. Hal ini terjadi begitu saja ketika teman sepassionku hilang, nilai pelajaranku tidak bagus, dan aku dinilai sebagai anak kuper dilingkunganku. Setiap remaja butuh sedikit rasa penerimaan bukan? 

Aku pensiun menulis selama 5 tahun lamanya. Kemudian bersambung menulis novel ketika kelas 3 SMA_yang tidak jelas rimbanya kemana sekarang. Lalu hoby menulisku hilang total ketika kuliah. Sampai kemudian aku bertemu dengan dia yang suka menulis. Dan aku mulai melanjutkan menulis lagi. Walau bukan jenis novel tapi hanyalah catatan renungan-renungan kelabu. 

Sepertinya hoby menulisku tak pernah berkembang ke arah yang positif. Karena itulah aku akhirnya berpikir bahwa menulis tidak akan membawaku kemana-mana. Saat menikah dan memiliki anak, suamiku mendorongku untuk terus menulis. Ia membelikan diary, menyuruhku menulis di kompasiana, menyuruhku rajin membaca tapi aku mengabaikan segala ceramahnya. Aku berpikir, “Siapa yang akan menerimaku dengan tulisan? Bukankah aku lebih baik menghabiskan waktu belajar memasak, membersihkan rumah, dan bermain dengan anak?” 

Saat itu aku masih menjadi Ibu Rumah Tangga yang idealis. Menganggap semua pekerjaan rumah harus perfect dan tidak perlu me time. Kenyataannya aku menjadi ibu mengerikan dibalik gaya perfeksionisku. Aku sering kali marah tidak jelas, menangis tidak jelas dan mulai menyalahkan keluargaku atas segala punyusutan dalam diriku. Itulah saat pertama kali aku sadar telah terkena gejala post partum depression. 

Kemudian, bulan January 2017 aku memutuskan membuat blog di wordpress. Aku pikir blog akan membuat kondisi psikologisku membaik pasca beberapa tahun menjadi stay at home mom. Suamiku mendukung secara positif dan dia menekankan padaku betapa pentingnya ‘konsisten’ dalam menulis. Konsisten berarti harus menulis secara terjadwal dan sering. Minimal 3 hari sekali. 

Aku melakukannya. Menulis berbagai hal yang aku pendam selama ini. Jika kehabisan inspirasi, aku akan menulis resep masakan. Namun bulan maret 2017 aku mulai galau dalam menulis. Karena statistik blogku yang tak kunjung naik, follower yang sedikit, dan tidak ada komunitas. Ngeblog itu hanya self healing. Pikirku. 

Tapi dimana serunya ngeblog jika itu hanya berputar pada diriku sendiri saja? Bukankah inti dari ngeblog adalah berbagi? Dimana tempat berbagi? Bagaimana aku bisa move on dengan ngeblog? 


***

Tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding menemukan ‘seseorang yang begitu mengerti dirimu’.

Ya, itu benar.

Itulah yang terjadi saat aku bertemu dua orang perempuan ketika seminar Dancow “Katakan, IYA-BOLEH untuk mendukung eksplorasi si kecil” di Hotel Golden Tulip Banjarmasin bulan Februari lalu. Singkat cerita, disana aku diundang sebagai blogger untuk meliput acara Dancow. Aku pikir tadinya mungkin aku disana akan sendirian saja_seperti biasa. 😂

Ternyata aku bertemu dengan dua blogger perempuan lainnya. Mereka bernama Shovya dan Leha. Aku duduk berjejer dengan mereka dan mendengarkan ‘kata-kata yang tidak aku mengerti’. Sebut saja itu niche, tld, hingga monetize dan job. Ya ampun, begitu mengasyikkan-kah dunia ngeblog itu? Pikirku.

Leha, Shovya, dan Aku

Aku memutuskan untuk bertanya tentang komunitas blogger yang ada diindonesia hingga yang khusus di Kalimantan Selatan. Dan mereka antusias. Shovya adalah member dari Blogger Banua dan Leha adalah member dari Female Blogger Banjarmasin. Berhubung aku lebih suka dengan ‘komunitas khusus perempuan’ maka aku memilih bergabung di Female Blogger Banjarmasin.

Saat pertama kali bergabung hanya ada beberapa member disana. Aku pikir jelas alasannya, karena tidak banyak orang yang memiliki passion dibidang menulis. Kenyataannya, sejak aku bergabung hingga sekarang_anggota Female Blogger Banjarmasin semakin bertambah dan kami semakin serius dengan membentuk sistem kepengurusan hingga secara khusus mengelola sosial media kami.

Aku benar-benar bersyukur tergabung dalam komunitas ini. Aku pernah tergabung dalam komunitas ’emak-emak’, komunitas agamis, komunitas ‘alay’ namun tidak pernah merasa secocok dan senyaman ini. Ya, seseorang pernah berkata padaku bahwa, “Kita tidak bisa menjadikan semua orang sebagai teman kita berpijak, kita butuh beberapa topeng dibalik itu semua agar diterima. Tapi yang menerimamu apa adanya_hanyalah keluarga dan mereka yang satu passion denganmu”

Itu benar, dan akhirnya aku memutuskan untuk menjadi member Female Blogger Banjarmasin selamanya. 😂

Anggota famale blogger banjarmasin memiliki jenis niche yang berbeda untuk blog yang dikelolanya. Ada yang memiliki niche Lifestyle, Beauty, hingga Travelling. Tadinya, aku adalah satu-satunya member yang memiliki niche Food didalamnya. Namun sekarang jujur saja niche blogku memuat banyak post lain selain Food. Dan yang paling lucu itu adalah aku mulai suka menulis di label kecantikan bertema lipstik. Dan terakhir, aku sekarang mulai suka berganti-ganti BB Cream. 😂

Itulah yang terjadi ketika dalam komunitas ini banyak Beauty Bloggernya. Maklum, aku memiliki sedikit beberapa sifat plegmatis sehingga suka sedikit terbawa arus.

Tapi itu benar, selama ngeblog aku tidak pernah berpisah dengan skincare maupun make up. Jika beberapa orang berpendapat bahwa make up adalah alat untuk bernarsis ria maka bagiku sendiri make up (khususnya lipstik) merupakan alat penunjang percaya diri saat ngeblog.

Nulis aja perlu lisptik win? Kamu waras?

Katakan saja aneh, tapi inspirasiku datang selalu dari luar rumah.. Sehingga lipstik selalu menemaniku saat mencari inspirasi.. 😂

Contohnya saat aku mengunjungi anakku pada jam istirahat sekolah untuk membawakannya kue. Aku suka sekali mendengar pembicaraan emak-emak dan menjadikannya inspirasi tulisanku. Eits, tapi jangan salah. Aku tidak pernah menulis gosip secara gamblang. Aku hanya menulis dan menangkap kesimpulan agar mendapat pembelajaran. Bukankah itu yang namanya terinspirasi?

Nah, bicara soal lipstik aku punya brand favorite yang bener-bener kece soal make up. Siapa lagi kalau bukan Wardah? I’m so in love with Wardah. Mulai dari Bedak, lipstik, blush on, eye shadow semua dari wardah. Kenapa? Karena aku terlanjur jatuh cinta sama make up wardah sejak acara ‘behantaran’ saat pernikahanku dulu. Wardah merupakan make up pertama yang membuatku jatuh cinta. 😍

Baru-baru ini yang membuatku sangat luar biasa ketagihan adalah mengoleksi berbagai warna lipcream wardah. Ya, sejak pertama kali membeli Wardah Ekslusive Matte Lip Cream No. 5 (Speachless) aku akhirnya mulai mencoba warna lain. Aku sudah memiliki lipcream wardah no. 3, 4, 5 dan 10. Menurutku produk lipcream wardah ini kece banget. Warnanya pigmented dan selalu bikin aku merasa cantik saat mencari inspirasi diluar.

Dan warna yang paling menyenangkan dan membuat wajahku fresh adalah no. 05 (Speachless). Aku selalu ketagihan dengan berbagai warna nude hingga orange karena warna itu bisa ‘sedikit’ menyamarkan usiaku sebenarnya.. 😂

Lipstik adalah senjata percaya diriku dalam mencari inspirasi

***

Oke, itu sekilas cerita tentang Female Blogger Banjarmasin dan hal yang membuatku ‘teracuni’ dengan produk kecantikan hingga brand favorite aku, Wardah. 😘

Sekarang bagaimana kabar Female Blogger Banjarmasin?

Alhamdulillah, Female Blogger Banjarmasin telah berumur satu tahun dan kita sudah banyak kemajuan didepan. Tepatnya tanggal 6 Oktober 2016 (06-10-2016) Female Blogger Banjarmasin berulang tahun yang pertama. Aku berharap komunitas ini akan lebih maju dan lebih bersemangat sehingga memberi keberkahan untuk setiap member dan memberi manfaat untuk setiap orang dengan tulisan. 😊

Oya, Kami sudah memiliki Struktur Organisasi yang jelas untuk kepengurusan. Siapa saja sih? Yuk, kepoin..

  • Ketua: Ruli Retno Mawarni (www.ruliretno.com)
  • Wakil Ketua: Vina Jihan Faheera (www.reistilldoll.com)
  • Sekretaris: Siti Zulaeha Barsieh (www.syunamom.com)
  • Bendahara: Rima Melaty (www.rima-angel.com)
  • PJ Sosmed: Dina Yulini Fahdina (www.dinalangkar.com)
  • Humas: Antung Apriana (www.ayanapunya.com)

Dan beberapa member lainnya. Saat ini member kami sudah mencapai 20 orang. Dikit ya? Eh banyak kok.. 😂

Soal angka itu tak masalah bukan? Yang penting kami kece dan konsisten nulis setiap bulannya dan dapat job. Hehe..

Berbicara tentang konsisten, hal yang paling membuatku bersemangat bergabung dalam komunitas Female Blogger Banjarmasin adalah kami memiliki jadwal untuk share link setiap hari selasa dan sabtu. Pada jadwal share link kami diwajibkan untuk saling blog walking. Bagaimana jika kami tidak blog walking dan ada yang terlewat meninggalkan komentar? Secara tegas sudah ada sanksi khusus untuk itu, yaitu tidak boleh mengikuti kegiatan share link selama 2 minggu. Ngomong-ngomong, aku juga pernah kena sanksi loh satu kali. Oh, semoga itu yang terakhir. 😂

Oh iya, kami sudah pernah meet up loh. Dan luar biasa menyenangkan bertemu dengan orang-orang yang satu passion denganmu. Rata-rata dari kami memang pendiam tapi siapa sangka kami bisa seriang ini jika berkumpul bersama?

Meet up kedua adalah saat kami menghadiri HP Notebook Gathering Media di Swiss Bell Hotel. Ini ketiga kalinya aku meet up dengan member Female Blogger Banjarmasin. Sayangnya hanya Aku, Rima, dan Kak Pita yang hadir. Tapi tidak apa-apa, aku sangat senang sekali. 😊

Kak Pita, Aku dan Rima

Jika tidak bertemu dengan komunitas kece ini mungkin saja aku tidak bisa begini. Mungkin aku kini hanya Ibu Rumah Tangga biasa yang sangat moody ngeblog karena tidak ada pembaca, komunitas pendukung, job, dan berbagai event blogger. Mungkin kini aku hanya menggerutu dengan berbagai pekerjaan rumahku tanpa bisa move on. Tapi komunitas ini merubahku, benar-benar merubahku

Well, ulang tahun ga ada event spesial?

Ah, siapa bilang..! Ada Kok! 😆

Event spesial berikutnya dari Female Blogger Banjarmasin adalah mengadakan Beauty Class spesial dengan Wardah di Street Food Banjarmasin. Acara ini akan berlangsung pada 22 Oktober 2016. Penasaran dengan acara ini? Bagaimana sih Beauty Class bareng wardah? Tenang saja, aku pasti akan menulis pengalamanku pertama kalinya  mengikuti beauty class di blog ini. 😊

Jadi, Anda perempuan dan seorang blogger yang berdomisili dibanjarmasin? Bingung bagaimana cara move on dalam ngeblog? Tertarik ingin bergabung dengan komunitas Female Blogger Banjarmasin? Yuk, kepo’in tentang kita di instagram dan twitter kami.

Karena komunitas satu passion adalah wadah yang bisa membuatmu move on. Jadi, mari segera move on! Tunggu apa lagi!

Resep Kreasi So Good “Ayam Masak Habang Banjar dan Nasi Kuning Ala So Good ” 

Resep Kreasi So Good “Ayam Masak Habang Banjar dan Nasi Kuning Ala So Good ” 

Halo emak Rempong? 

Hari ini aku pengen share resep lagi. Kenapa? Ya karena aku lagi pengen aja.. Hihi.. 

Aku lagi addicted banget bikin olahan ayam. Jadi ceritanya kemarin aku mau ngabisin stok ayam ‘kota’ yang biasa aku beli dipasar terus aku berkreasi masak deh. Terus suamiku makan dan langsung nyeletuk, “Ko ayamnya ga semanis kemarin ya?” 

Haduh mak, kalian tau kan kalo suami udah kritik masakan itu hati kita ini ibarat langsung ‘duarr’ gitu. Serasa hidup tak berguna, serasa tak ambil andil dalam peran lingkup mensejahterakan rumah tangga yang dimulai dari kesejahteraan lidah dan perut. *emak mau lari kepojokan rumah dulu garuk-garuk bantal

Okeh, saya lebay.. Haha

Kenapa sih ayamnya jadi ga manis begitu ya? Padahal kalian tau ga hal apa yang udah aku lakukan dalam proses ‘pembersihan’ ayam itu? 

Pertama aku bersihin sisa-sisa bulu halus si ayam. Kedua aku cuci si ayam. Ketiga aku remas pake garam. Keempat aku perahin jeruk nipis supaya ga amis. Terakhir aku diamkan si ayam dikulkas sebelum 30 menit kemudian siap aku masak. Lama ga sih prosesnya? Lamaa laaah… 

Udah gitu masih dikritik sedemikian sama pak suami..hiks..

Tapi memang benar sih ayam yang aku bikin agak kurang manis dan kurang sreg. Aku berpikir apa skill masakku sekarang sedemikian menyusut setelah berlama-lama malas-malasan di idul fitri? 

Aku pikir-pikir sih enggak! Ini pasti karena bawang.. Eh.. Ayam.. Hihi.. 

Kenapa? Karena waktu aku bikin soto banjar kaldunya enak banget dan ayamnya manis. Waktu itu aku pake So Good Ayam Potong. Luar biasa enaknya loh, cuma sekali makan udah abis dan aku akhirnya sadar aku bikinnya terlalu sedikit. 

Kok bisa make So Good Ayam Potong berbeda sama ayam pasaran biasa? 

Karena, So Good Ayam Potong berasal dari bibit ayam pilihan yang dipelihara dengan baik dipeternakan modern, ayam So good tumbuh sehat tanpa suntikan hormon. Dipotong secara HALAL, dibekukan sempurna dengan teknologi Individually Quick Frozen yang mengunci empat kualitas ayam segar yaitu SEGAR, GIZI, RASA dan BERSIH. 

Dan kalian tau sisi positif dari So Good Ayam Potong lainnya? Ya, ini siap pakai. Ga perlu repot remas-remas pake garam dan lumuri pake jeruk nipis. Ayamnya dijamin ga amis dan dagingnya juga manis. 

Karena stok So Good Ayam Potong masih ada dikulkas aku langsung deh mau berkreasi bikin Ayam ini. Dan masakan yang ingin aku bikin kali ini masih berbau masakan daerah aku sendiri. Namanya Masak Habang. 

Didaerah kami Masak Habang ini biasa disajikan dengan Nasi Kuning. Rasanya manis dan gurih. Dijamin bikin ketagihan karena Nasi Kuning Iwak Masak Habang ini sudah jadi kuliner khas Banjarmasin. Ditiap pelosok Banjarmasin tentu tidak sulit untuk menemukan para penjual Nasi Kuning Iwak masak Habang ini. 

Gimana sih resepnya? Yuk intip dulu! 

Ayam Masak Habang Banjar dan Nasi Kuning Ala So Good

(untuk 5 porsi) 

Bahan Masak Habang

5 potong So Good Ayam Potong

Bumbu halus 

10 siung bawang merah

5 siung bawang putih

5 buah cabai merah kering 

1 ruas jahe

1/2 sdt terasi

1 sdm air asam jawa

2 sdm gula merah

5 cm kayu manis

100 ml minyak

Air secukupnya

Garam dan penyedap secukupnya 

Bahan Nasi Kuning 

250 gr beras

300 ml santan (dari 1/5 buah kelapa) 

1/2 sdt kunyit bubuk

1 helai daun pandan

1 sdm margarine

1 sdt garam

Cara membuat:

Membuat Masak Habang Ayam:

Pertama kita buat bumbu masak habang dulu, karena ini memakan cukup banyak waktu. 

Buang biji pada lombok merah kering dan rendam pada air panas. Diamkan 15 menit hingga lombok melunak. 

Haluskan lombok, bawang, jahe, terasi, air asam dengan menggunakan blender dan air secukupnya agar mudah di blend. 

Panaskan bumbu yang sudah dihaluskan pada wajan hingga air menyusut. Kemudian masukkan minyak yang sudah dipanaskan terlebih dahulu. Teknik ini agar bumbu lebih cepat matang dan tidak berbau bawang. 

Masak bumbu hingga matang dan berwarna merah tua sekali, jangan lupa masukkan kayu manis. Memasak bumbu memakan kesabaran karena bumbu biasanya akan meletup-letup. Bumbu yang sudah matang akan ‘mengeluar minyak’ seperti gambar dibawah ini

Selanjutnya, lumuri So Good Ayam Goreng dengan Garam dan goreng sebentar pada minyak hingga setengah matang. 

Masukkan ayam pada bumbu masak habang. Tambahkan sedikit air, gula merah, garam dan penyedap secukupnya. Masak hingga bumbu meresap pada ayam. 

Membuat Nasi Kuning 

Panaskan santan pada api dan masukkan kunyit bubuk, garam, dan daun pandan serta margarine. 

Masukkan beras yang sudah dicuci bersih kemudian aduk dan masak hingga air santan habis. 

Selanjutnya kukus nasi hingga matang. Nasi Kuning siap disajikan. 

Sajikan Ayam masak habang dengan Nasi Kuning dan taburi bawang goreng diatasnya. 

Hmmm.. Ini benar-benar lezat loh. Apalagi Daging Ayamnya..manis dan membuat bumbu masak habang menjadi lezat. 

Oya, Resep ini diikutsertakan dalam Lomba Kreasi Masak Ramadhan dan Idul Fitri ala SO GOOD #BPNxSOGOOD yang diselenggarakan oleh SO GOOD bersama Blogger Perempuan Network. Aku ikutan ketegori #RamadhanSoGoodAyamPotong

Happy Cooking.. 😊

Resep Kreasi So Good Ayam Potong “Soto Banjar ala So Good” 

Resep Kreasi So Good Ayam Potong “Soto Banjar ala So Good” 

Halo.. Emak-emak.. Lagi masak apa hari ini? 

Terkadang memasak itu butuh mood yang bagus, betul? Begitupun dengan saya, entah kenapa rasanya sulit sekali keluar dari suasana Ramadhan dan Idul Fitri yang hangat. Ya, sedih setiap kali mengingat Ramadhan dan Idul Fitri tak terasa sudah berlalu. Dan saya merasa sangat amat merindukan suasananya. 

Karena semangat saat memasak di saat Ramadhan dan Idul Fitri terasa berbeda dibanding hari-hari biasanya. Terasa sekali bahwa saat Ramadhan dan Idul Fitri saya selalu terbawa oleh suasana hangatnya silaturahmi. Entah kenapa makan bersama keluarga besar itu terasa berkali-kali lebih enak dibanding hanya bertiga saja. 

Tiba-tiba saya terkenang dengan masakan soto banjar ala mertua. Bulan Ramadhan kemarin kami sering makan soto banjar ini dirumah beliau. Anak saya sangat suka. Soto banjar adalah masakan berkuah pertama yang disukai oleh anak saya. 

Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk menghidupkan kembali semangat Ramadhan hari ini dengan membuat Soto Banjar. Namun kemudian saya merenung, saya tidak punya ayam kampung sebagai bahan utama pembuatan soto banjar. Padahal saya baru saja mendapatkan resep dari mertua saya. 

Tetapi masalah sudah teratasi. Saya punya stok So Good Ayam Potong di Freezer. So Good Ayam Potong berasal dari bibit ayam pilihan yang dipelihara dengan baik dipeternakan modern, ayam So good tumbuh sehat tanpa suntikan hormon. Dipotong secara HALAL, dibekukan sempurna dengan teknologi Individually Quick Frozen yang mengunci empat kualitas ayam segar yaitu SEGAR, GIZI, RASA dan BERSIH. 

Waw.. Ini sudah sama kualitasnya dengan Ayam Kampung, pikirku. Dan bukan itu saja, So Good Ayam Potong sangat praktis, tinggal olah, tak perlu dipotong dan dicuci. Tapi karena Daging Ayam So Good ini beku aku memutuskan untuk membuatnya esok hari saja. Cara terbaik untuk membuatnya tidak beku adalah dengan mendiamkannya didalam chiller/bagian bawah kulkas kurang lebih 6-10 jam. Tapi jika anda tak sabar ingin membuatnya anda bisa membungkus rapat daging ayam so good dengan plastik lalu merendamnya dalam air dengan suhu normal kurang lebih satu jam. 

So Good yang kupakai adalah So Good dengan potongan premium yang terdiri dari potongan paha dan dada ayam saja, sehingga jumlah dagingnya lebih banyak dari ayam utuh. Pokoknya, ga rugi deh beli So Good. 

Oh ya, Resep soto banjar ini sudah turun temurun dari mertua saya dan beruntung saya bisa mendapatkannya serta menulisnya disini. 

Resep ini diikutsertakan dalam Lomba Kreasi Masak Ramadhan dan Idul Fitri ala SO GOOD #BPNxSOGOOD yang diselenggarakan oleh SO GOOD bersama Blogger Perempuan Network. Aku ikutan ketegori #RamadhanSoGoodAyamPotong
Soto Banjar ala So Good 

(untuk 5 porsi) 

Bahan

Bahan Kuah Soto

4 potong So Good Ayam Potong

1 buah wortel

600 ml air

50 ml susu cair UHT

1 batang daun bawang

1 sdt gula

1/2 biji kuning telur itik *haluskan

1/2 biji kentang rebus *haluskan

Garam secukupnya

Penyedap rasa secukupnya

Bumbu halus:

8 siung bawang merah

6 siung bawang putih

1 cm jahe

1/2 sdt pala bubuk

1/2 sdt merica bubuk

2 biji kapulaga

2 biji cengkeh

3 cm kayu manis

1 buah kembang lawang

1 lembar daun ganti

1 sdm margarine

Minyak Goreng Secukupnya

Bahan Pelengkap 

2 biji ketupat ukuran besar

2 biji telur itik

Perkedel Singkong atau Kentang

Soun secukupnya

Bawang Goreng secukupnya 

Daun Seledri secukupnya 

Jeruk Nipis

Bahan Perkedel Singkong

200 gr singkong kukus yang dihaluskan

1 sdt bumbu halus soto banjar yang sudah ditumis

1 sdm mentega

1 sdm bawang goreng

1 batang seledri

Garam dan penyedap secukupnya

Cara membuat: 

Terlebih dulu kita buat bumbu untuk soto ini. Karena bumbu ini juga terpakai untuk bahan pembuatan perkedel. 

Haluskan semua bumbu yang dihaluskan, kecuali kembang lawang, cengkeh dan kayu manis. Tumis dengan 2 sdm minyak goreng dan 1 sdm mentega hingga bumbu matang, warna menggelap dan harum seperti pada gambar dibawah ini. Jika bumbu kurang matang maka akan berpengaruh pada rasa kuah soto. 

Dinginkan bumbu. Lalu rebus 4 potong So Good Ayam Potong dengan 600 ml air. Daging Ayam pada So Good sudah siap pakai sehingga kita dapat langsung merebusnya. Setelah mendidih masukkan potongan wortel. 

Selama merebus daging ayam, mari kita membuat perkedel. Campur semua bahan perkedel singkong kemudian aduk dan bentuk bulat pipih. Celupkan pada tepung kanji lalu goreng hingga kecoklatan. 

Masukkan bumbu soto pada kuah soto kemudian masukkan susu cair, garam, gula, penyedap, kembang lawang, cengkeh dan kayu manis. Biarkan hingga matang dan mendidih. 

Keluarkan potongan ayam untuk disuwir dagingnya. Masukkan kentang rebus dan kuning telur itik rebus yang dihaluskan. Kemudian masukkan potongan daun bawang. Kuah soto banjar sudah selesai. 

Tata pada piring atau mangkok ketupat yang diatasnya ditaburi soun, potongan ayam So Good yang sudah direbus dan disuwir, potongan telur itik, perkedel, potongan daun seledri dan bawang goreng. Kemudian siram dengan kuah soto banjar yang mendidih. 

Perah air jeruk nipis diatasnya. Jika suka anda bisa menambahkan kecap manis atau asin serta sambal lombok untuk menambah cita rasa. 

Soto Banjar siap disajikan.. 😊

Kalian tau bagaimana reaksi Farisha setelah makan Soto Ayam Banjar ala So Good ini? Dia bilang sotonya enak bangeet!! 

Jujur aku sempat agak ragu untuk memasaknya dalam jumlah banyak tapi keraguanku berkurang ketika melihat kaldu dari rebusan ayam So Good. Kaldunya jernih dan tak berbau, saat aku cicipi kaldunya enak sangat berbeda dengan daging ayam broiler yang biasa aku beli dipasar. 

Jika kaldunya saja sudah sedap apalagi jika ditambah bumbu soto banjar. Makin sedap sekali. Sekarang aku cukup pakai So Good untuk membuat kreasi masakan berbahan Ayam Segar. 

Masih bingung ga punya ayam kampung buat bikin soto banjar? Pakai So Good Ayam Potong aja!! 

Oya, Kamu mau ikutan lomba ini juga? Masih sempat loh, 23 Juli masih lama kan..Hehe😄

Happy Cooking! 😊

Resep Kreasi So good “Hot n Spicy Nugget With Kuluyuk Sauce” 

Resep Kreasi So good “Hot n Spicy Nugget With Kuluyuk Sauce” 

Halo emak rempong? Apa kabar? Udah masak? 

Ada yang masih males masak-masak karena virus malas mulai melanda lagi.. Lagi.. Dan lagi? 

Itu aku. Hihi.. Padahal kan tanggal segini kita lagi musim puasa sunah lagi kan yah. Alhasil, si emak bingung menu buat sahur nanti. 

Biasanya kalau virus malas melanda si emak ini langsung buka freezer. Liat stok frozen food yang bisa langsung digoreng dan cap cuss langsung dibikin. 

Dan holaaa.. Ketemulah dengan yang satu ini!! 

Ini nih nugget ayam kesukaan keluarga kami. Kami pecinta makanan pedas. Jadi variant SO GOOD  yang satu ini sudah jadi favorite keluarga kami. 

Pernah suatu hari saya iseng membuat Nugget sendiri dengan alasan penghematan. Tetapi entah kenapa nugget olahan yang saya buat tidak sesukses rasa dari Nugget dari SO GOOD ini. Akhirnya, untuk nugget saya konsisten untuk setia pada So Good. 

Kenapa harus SO GOOD? Karena So Good ini praktis banget bikinnya. Dan biarpun ini kategori fastfood aku tetap no worry karena ini sehat dan bergizi. 

Apa sih komposisinya yang buat kamu sebegitu yakin? 

KOMPOSISI:

Daging Ayam, Air, Isolat Protein Kedelai, Tepung Roti (mengandung pewarna makanan Tartrazin Cl 19140,Kuning FCF Cl 15985), Tepung Pelapis, Bumbu Rasa Pedas 2% (mengandung penguat rasa Mononatrium Glutamat, Antikempal Silikon Dioksida) , Minyak Nabati, Penstabil Fosfat (Natrium Tripolifosfat, Dinatrium Difosfat). 

So Good ini nugget siap goreng yang paling enak dibanding yang lain. Dan yang terpenting keluargaku semua suka. Untuk varian yang pedas ini Farisa memang kurang suka. Tapi apalah daya, bapaknya doyan banget. Hihi.. 

Jadi, dimasak apa? *digoreng cocol saos sambal selesai.. Hahaha.. 

Maunya sih begitu. Tapi kan kasian suami berasa dibikinin fast food biasa gitu. Serasa tak ada cinta didalamnya. *tsah.. 

Akhirnya si emak muter-muter otak. Ini enaknya dibikin apa? Yuk ah, dibikin pake saos ayam Kuluyuk aja. Pasti enak, soalnya saos ayam kuluyuk yang aku bikin tempo hari sukses bikin suamiku nambah berkali-kali. 

Oh ya, Resep ini diikutsertakan dalam Lomba Kreasi Masak Ramadhan dan Idul Fitri ala SO GOOD #BPNxSOGOOD yang diselenggarakan oleh SO GOOD bersama Blogger Perempuan Network. Masakan khas Indonesia berbahan Dasar So Good yang saya pilih adalah So Good Chicken Nugget Hot and Spicy. 

Kapan saya beli So Good ini? *Liat struk dulu.. Yup, 3 hari yang lalu.. Masih sempat lah ya ikut eksis buat lomba ini. Yuk ah, buat kamu yang mau ikutan. Cuss.. Beli So Good juga.. 😊

Nah, Intip resep dari aku yuk! 

Hot and Spicy Nugget With Kuluyuk Sauce

Bahan: 

10 potong So Good Chicken Nugget Hot and Spicy

1  buah lombok merah besar *buang bijinya

1 siung Bawang putih

1 buah Bawang bombay

6 sdm saos tomat

4 sdm saos sambal

1 sdm kecap manis

1 sdt maizena

1/2 sdt garam

1 sdt gula

1/2 sdt merica

Air secukupnya 

Cara membuat:

Potong Bawang Bombay dengan melintang, iris tipis lombok merah serta cincang bawang putih. 

Tumis bawang putih dan bawang bombay hingga sedikit layu. Masukkan lombok merah yang diiris. 

Tuang saos tomat, kecap manis, garam gula, saos sambal dan merica. Aduk sebentar. Masukkan air lalu didihkan sebentar. Matikan api, dinginkan sebentar. 

Larutkan maizena pada sedikit air lalu tuang pada larutan saos. 

Saos yang dibuat harus benar-benar pas tingkat kekentalannya. Karena itu disarankan anda hati-hati saat menambahkan air ya..berikut hasil saos kuluyuk yang pas kekentalannya. 

Goreng So Good Chicken Nugget Hot and Spicy kemudian siram Saos Kuluyuk diatasnya. 

Hot and Spicy Nugget with Kuluyuk Sauce siap disajikan.. 😊

Selamat mencoba.. 😊

Siapa Bilang Media Eksplorasi Permainan Anak Harus Mahal? 

Siapa Bilang Media Eksplorasi Permainan Anak Harus Mahal? 

Aku salah satu ibu yang sering ditanya, “Bun.. Anaknya dikasih apa supaya anteng dirumah? Ko masih bisa masak, jualan dan nulis?”

Mendengar itu aku kadang hanya tersenyum tipis sambil nyengir. Ya, aku tau, mereka pasti mengira anakku diberi fasilitas mahal dan gadget untuk membuatnya diam. Padahal, bagiku sendiri diamnya anak itu berarti tidak beres. Rumah rapi dalam jangka waktu lama itu mustahil. Rumah berantakan itu adalah normal sekali bagiku. Mereka kan cuma tidak tau saja_Apa sebenarnya yang terjadi dirumah ini.

Ya, Aku adalah seorang Ibu Rumah Tangga biasa dengan segudang aktifitas. Segala pekerjaan rumah hingga mengurus anak dan suami adalah pekerjaanku sehari-hari. Aku mengerjakan semuanya sendirian_setidaknya sampai sore hari hingga suamiku datang. Kondisi ekonomi keluarga kami masih tidak memungkinkan untuk memiliki Asisten Rumah Tangga untuk membantuku bereksplorasi dengan passion khusus apalagi untuk menyediakan fasilitas penunjang khusus untuk eksplorasi anakku, Farisha.

Tapi aku tak mau menyerah. Bagiku mendidik anak dengan mewariskannya segala kebaikan adalah salah satu misi utama. Aku tidak mau hanya karena sibuk dengan pekerjaan rumah maka aku harus mengorbankan anakku dan menyerahkan pengasuhannya hanya kepada TV dan gadget agar dia ‘diam’. Aku tak mau menyerah walau aku tidak punya Asisten Rumah Tangga apalagi Baby Sister.

Aku tau, aku bukan wonderwoman. Aku takkan bisa membagi diriku menjadi beberapa bagian untuk mengerjakan berbagai pekerjaan rumah sekaligus bermain dengan anak. Aku bukan pula ahli hipnotis yang bisa menyuruh anakku untuk diam dan membereskan semua mainannya. Aku hanyalah ibu biasa yang hobi bereksplorasi dirumah.

Hanya satu yang aku yakini dalam usia anakku yang dini. Anakku butuh sosok yang bisa ditiru olehnya. Karena itu, aku membawanya kemana saja saat aku beraktivitas. Permainannya sehari-hari adalah bagian kecil dari aktivitasku. Jadi, bila kamu bertanya apa media penunjang untuk mendidik anakku? Jawabannya hanya Aku dan aktivitasku. 

Lalu, sering juga pertanyaan ini muncul, “Bun, kenapa sih ko ga dimasukin PAUD aja anaknya? Kan kasian dirumah terus. Biar dia cepet pinter dan bisa berteman”

Hmm, mungkin ada beberapa Ibu yang menyekolahkan anaknya di PAUD pada usia dimulai dari 2 tahun dengan berbagai hal yang mendasarinya. Tapi untukku, belajar dirumah dulu adalah hal bijak untuk membentuk ikatan antara kami. Aku tentu punya misi untuk tetap meningkatkan kemampuan  sensori-motorik, komunikatif, sosial emosi, kemandirian, kognitif, serta kreatifitas anakku walau faktanya aku hanya berada dirumah dan hanya sesekali bergaul dilingkungan sekitar rumahku.

Sejatinya anak-anak suka bermain, maka untuk mengembangkan kemampuan sensori-motorik, komunikatif, sosial emosi, kemandirian, kognitif, serta kreatifitas hanya bisa dilakukan dengan bermain. Bermain dengan anak tentu tak bisa aku lakukan dengan sekedar duduk manis sembari bermain bersamanya. Tidak bisa! Karena aku juga punya banyak kegiatan dirumah yang harus aku selesaikan. Lantas, Bagaimana?

Saat aku sedang mencuci baju aku membawanya bersamaku. Dia aku masukkan kedalam baskom bersama dengan ikan-ikan mainan. Saat aku sedang membersihkan lantai dia aku biarkan bermain diatas ranjang_hingga ketika sudah agak besar dia mengerti untuk ikut membantuku membersihkan tempat tidurnya. Bagiku, asalkan aktivitas anakku aman dan nyaman maka tak ada masalah.

Tapi yang paling spesial dari semua aktivitasku dan anakku adalah saat aku sedang membuat kue. Dia begitu senang melihatku dan membantuku membuat kue. Dia selalu protes setiap kali dirinya tak ikut dibawa dalam kegiatan baking yang kulakukan. Dia bilang, “Farisha sukaa membentuk kue sama Mama”

Ya, moment membuat kue adalah cerita cintaku dengan Farisha. Kami tak perlu waktu senggang khusus untuk membeli mainan apalagi mainan berkelas dengan harga yang mahal. Kami tak perlu pergi kerestoran atau toko kue untuk membahagiakan hati kami. Kami hanya perlu tepung, telur, mentega, susu, gula dan air. Itu sudah sangat melengkapi kebahagiaan kami.

Banyak pelajaran tercipta dari membuat kue. Membuat kue ibarat pepatah “sekali mendayung, dua, tiga pulau terlampaui”. Mencampur setiap bahan adonan, mengulen adonan roti hingga membentuk roti adalah bagian yang paling Farisha sukai. Membuat kue telah mengasah kemampuan sensori-motorik, imajinasi dan kreativitas anakku.

Sebagai Ibu, tugasku adalah membiarkan anak berkarya dengan kehendaknya sendiri. Anak berumur 4 tahun seperti Farisha mulai memiliki segudang imajinasi. Maka, bagiku tak penting bentuk Roti dan Kue harus sesuai dengan keinginanku nan elegan dan indah. Terkadang aku membiarkannya membentuk sebagian dari adonan roti dan kue keringku.

Dari kue pula Farisha sudah mengenal berbagai warna. Tak cukup hanya dengan 12 warna standar dia mulai menanyakan apa beda ungu kegelapan dan agak muda serta muda sekali. Awalnya aku bilang bahwa ungu itu satu, maksudku untuk mempersimple pemikirannya. Ternyata anakku lebih suka mengorganisir warna menurut keinginannya sendiri.

“Ini Merah, Merah Muda, Merah pink, Nah, ini Ungu, Ungu muda, terus.. Jingga sama Orange apa bedanya ma? ”

“Farisha bilangnya Jingga aja ya, jangan Orange.. Orange itu bahasa inggris bukan bahasa indonesia..”

Namun, sampai sekarang dia lebih suka menyebut orange, bukan jingga.

Proses selanjutnya dari mengenal warna adalah dia mulai suka menggambar. Menggambar dan mewarnai adalah hobi barunya. Terkadang aku dibuatnya pusing dengan permintaannya untuk mengeluarkan cat air. Dia tidak pernah puas dengan hanya bermodalkan pencil warna, crayon dan spidol. Terkadang dia bisa saja mengambil pewarna kueku dikulkas dan menuangnya kebuku gambarnya. Wajahnya puas akan hasilnya. Tinggallah aku yang panik dengan segala warna warni yang diciptakannya disekitar rumah.

Farisha anakku tak cukup puas dengan aktivitas mewarnai. Setiap siang dan malam dia mulai suka dibacakan buku cerita. Segala buku mulai menjadi bahan Eksplorasinya. Awalnya dia senang membaca semua buku bergambarnya. Lama-kelamaan dia mulai menjelajah buku Ayahnya dan bukuku. Setiap gambar sampul yang dilihatnya menarik akan langsung dilahap olehnya. Tinggallah Aku yang kewalahan menjawab semua pertanyaannya.

Dan untuk buku sendiri? Aku hanya membeli sebagian besar buku Farisha di cuci gudang. Di cuci gudang masih banyak buku bagus yang masih lengkap dengan plastiknya. Aku yakin, untuk anak-anak seperti Farisha tidak butuh buku mahal yang bermerk khusus. Dia hanya butuh pendongeng yang bisa berimajinasi.

Belakangan ini aku bahkan mulai rutin meminjam buku keperpustakaan daerah di Banjarmasin. Farisha sangat senang melihat buku baru dikamarnya. Namun bingung ketika minggu berikutnya buku itu sudah tidak ada. Aku bilang bukunya terbang ketempat anak yang lain.

Tentu tidak semua media permainan Farisha bersifat homemade. Terkadang ketika sesekali kami jalan-jalan, Farisha menarik tanganku dan menunjuk beberapa mainan ditoko mainan. Aku sebagai Ibu hanya bisa membujuknya agar tidak membelinya. Aku punya cara bijak sendiri untuk membeli mainan dengan penjual yang tepat.

Yaitu membeli dari pedagang mainan kaki lima didekat SD tempat tinggal mertuaku. Aku menanamkan empati kepada diri Farisha bahwa membeli mainan tentu boleh, tetapi bukan di mall atau toko mainan bergengsi lainnya. Cukup membelinya dari Penjual yang terlihat kasihan seperti pedagang kaki lima.

Beli mainan itu sama paman yang terlihat kasihan aja, dia punya anak dan Istri yang perlu makan. Maka, belilah mainan yang dijualnya”

Pilihan media mainan untuk Farisha biasanya jatuh pada jenis Lilin dan Clay. Aku memperbolehkannya menonton berbagai tutorial membentuk lilin dan clay di Youtube sesekali. Menurutku Youtube tak selalu berakibat negatif jika disalurkan kepada hal yang benar. Aku punya aturan sendiri agar anakku merasa aman dan nyaman dalam aktivitasnya. Yang tak kalah penting bagiku, anakku tumbuh menjadi anak yang kreatif. Lihatlah baju barbie ini, ia berhasil membuatnya sendiri.

Tak cukup hanya berimajinasi dan beraktivitas bersamaku, kini Farisha mulai mencoba mengeksplorasi lingkungannya. Mencoba mencari teman. Ini adalah fase tersulit untukku. Aku terbiasa membuatnya nyaman berada dirumah dengan segala aktivitasku. Kini aku harus menemaninya diluar rumah dan meninggalkan eksplorasiku dirumah.

Ternyata hal itu tak berlangsung lama. Anakku cenderung komunikatif dan temannya senang bergaul dengannya. Dia mulai mengajak temannya bermain dirumah kami. Akupun bersemangat membuatkan temannya berbagai cemilan untuk dimakan. Setiap hari temannya datang kerumah untuk bermain dengan anakku. Memang sesekali mereka berkelahi, tapi tak pernah lama. Beberapa jam kemudian mereka lupa dan bermain lagi. Aku sangat senang karena dengan mengenal teman, kemampuan sosial-emosinya mulai terbentuk. Kini dia tak belajar bersamaku saja. Dia mulai mengenal unsur kebersamaan hingga kompetisi.

Dan, permainan dibawah ini juga adalah salah satu permainan yang berkesan diantara Farisha dan temannya. Mereka mendirikan sandal bersama kemudian melemparnya dengan sendal lain. Siapa yang berhasil merobohkan bangunan sendal ini, dialah yang menang. Permainan yang murah meriah dan berkompetisi bukan?

Dari mengenal kompetisi, anakku tumbuh menjadi semakin mandiri. Dia tak mau kalah dengan temannya. Ketika pertama kali dia melihat temannya bisa bersepeda, dia semangat untuk bisa. Sepeda adalah benda mahal pertama yang dia dapatkan dari hadiah ulang tahunnya yang ke-3. Tentunya sepeda juga adalah hasil dari tabungan kami selama ini. Penghematan untuk anak boleh, tapi itu demi menunjang eksplorasinya lebih jauh, yaitu dengan membeli yang seharusnya.

Sepeda telah membawanya jauh bereksplorasi dengan kedua temannya. Berapa kali jatuh? Jangan ditanya. Kehujanan? Kepanasan? Sering sekali. Pernah sakit? Tentu. Sakit adalah reaksi wajar saat anak kelelahan, tertular penyakit temannya dan terkena anomali cuaca. Apalagi untuk anakku yang dulunya hanya dirumah saja kemudian tiba-tiba senang berteman dan bersepeda berkeliling komplek. Tapi aku tidak khawatir, cukup menyediakan Tempra Syrup dirumah ketika anakku mulai menunjukkan gejala demam. Kemudian esok harinya kondisinya pasti mulai membaik.

Sejak Farisha menyukai aktivitas diluar rumah dia tergila-gila mengajak Aku dan Ayahnya keluar rumah jika Ayahnya Libur. Kami pun sepakat untuk berekreasi kecil setiap seminggu sekali. Entah itu berjalan-jalan di Siring_tepi Sungai Banjarmasin, ke Kebun Binatang, hingga Outbond. Farisha senang dan menikmatinya. Yah, Bagiku asal dia merasa nyaman, maka aku hanya perlu terus menjaganya agar selalu aman.

Sejauh ini aku yakin bahwa berkata positif dengan penuh dukungan kepada setiap eksplorasi si kecil akan membawa dampak positif terhadap tumbuh kembangnya. Sejauh eksplorasi si kecil aman dan nyaman maka aku tak sungkan untuk selalu menjadi “Yes Mom”. Ya, tak perlu khawatir bilang “No” jika bersedia Tempra Syrup dirumah.

Jadi, sudah siapkah Bunda Bereksplorasi? Masih mikir Eksplorasi anak harus mahal? Loh, yang penting aman dan nyaman nomor satu Bunda. Selalu ingat sedia Tempra dirumah.. 🙂

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.

sumber gambar


IBX598B146B8E64A