Dear Perempuan: Manakah Karakter yang sesuai dengan Jalan Ninjamu?

Dear Perempuan: Manakah Karakter yang sesuai dengan Jalan Ninjamu?

Stigma perempuan yang sering beredar di circle aku:

“Percuma perempuan kalo sekolah tinggi-tinggi. Toh bakal ke dapur juga..”

“Buat apa sekolah tinggi-tinggi kalo ujung-ujungnya di rumah aja?”

“Umur segini kok belum nikah? Keasikan kerja sih!”

“Kok anaknya baru 2? Kok perempuan semua? Tambahin dong laki satu..”

“Perasaan paket dateng terus tuh ke rumah dia. Heran juga padahal suaminya kan cuma PNS. Dasar istri boros.”

“Suaminya kok ngerjain kerjaan rumah. Jangan-jangan pake kajian kuyang nih.”

Dsb dsb.. Eh, panjang juga ya? Kalian mau nambahin lagi stigma perempuan yang kadang suka aneh-aneh dimulut-mulut tetangga? Aku yakin dah pada banyak banget. 

Perempuan Itu Gak Melulu Punya Karakter plus Jalan Hidup yang Sama

Bisa dimaklumi sih stigma perempuan yang sering kali ‘sedemikian’ di masyarakat. Sungguh bisa dimaklumi andai saja memang yang berkata kalangan generasi babyboomer yang memiliki pola pikir belum meluas ditambah dengan budaya patriarki yang turun temurun. Sungguh, tidak apa-apa. Aku toh maklum. 

Tapi, akan menjadi masalah jika generasi di atasnya tak kunjung move on oleh stigma itu. Merasa bahwa jalan hidup perempuan harus begitu. Harus menuruti apa kata mereka. Padahal, perempuan sekarang sudah terpapar oleh literasi dan tanggung jawab sosial. Pola pikirnya tak lagi sempit. Tanggung jawabnya pun berbeda. 

Jalan hidup seorang perempuan sesungguhnya tak melulu soal mengabdikan diri, mengorbankan apa yang ia punya. Tapi, jalan hidup perempuan sudah meluas. Ia bisa memilih dan berkembang sesuai dengan karakter yang cocok untuk dirinya. 

4 Karakter Perempuan, Manakah Karaktermu? 

Aku terhenyak ketika melihat salah satu feed instagram @cerita_parapuan. Betapa benar bahwa disekelilingku sendiri perempuan itu punya karakter beragam. Setidaknya ada 4 karakter perempuan yang aku simak di ig cerita parapuan, yaitu:

  1. Pengembara

Karakter ini sangat mirip dengan vlogger kesukaanku. Kalian tau Dear Alyne? Nah, menurutku karakter ini benar-benar mewakili dirinya. Ia adalah seorang travel vlogger yang terbilang sukses. Bersama dengan pacarnya Nas dalam Nas Daily ia mengelilingi dunia. Ia bahkan punya prinsip yang unik. Ia berkata bahwa ia tidak ingin memiliki seorang anak_seumur hidup. 

Well, aku sendiri saat menonton persepsinya tentang itu sedikit bingung. Tapi, seketika aku langsung paham jalan pikirannya. Bahwa ia tidak ingin ya karena memang itulah jalan yang ia inginkan. Ia adalah karakter pengembara yang bersemangat dan bebas menentukan pilihannya. 

2. Pengampu

Karakter ini mirip dengan salah satu keluargaku. Ia memiliki mimpi dan keinginan sendiri. Namun memiliki empati yang tinggi pada lingkungannya. Ia lebih memprioritaskan keinginan orang yang ia cintai dibanding keinginannya sendiri. Meski itu mengorbankan mimpinya untuk melangkah ke satu tangga lebih tinggi ia bahagia. Karena prioritasnya adalah ingin merasa dihargai. 

3. Pengelola

Karakter ini sangat cocok pada salah seorang temanku. Ia cenderung perfeksionis dan ulet dalam mewujudkan mimpinya sendiri. Ia mengaku tidak siap menikah jika mimpinya belum tercapai. Ia juga seseorang yang realistis, tipe yang tidak percaya bahwa setelah menikah rejeki akan mengalir. Baginya itu tidak realistis. 

Well, aku tidak menyalahkan pola pikirnya. Memang ada beberapa perempuan yang seperti ini. Sangat sempurna dan cenderung sering mengoreksi dirinya sendiri. Dan yang paling penting, ia bersemangat dengan jalan hidupnya. Itulah karakter pengelola yang mandiri dan hebat. 

4. Pengabdi

Diantara keempat karakter, karakter pengabdi adalah karakter yang 70% sedang aku jalankan. Well, 8 tahun berumah tangga aku baru menyadari bahwa karakterku dominan ke pengabdi. 

Aku senang ketika semua mengatakan masakanku enak. Aku juga senang ketika keluargaku berpreatasi. Sangat senang ketika usaha suami berkembang karena aku turut mensupport dari belakang. Walau yah.. Aku akui aku cenderung overthingking dan mudah sedih jika menghadapi kegagalan. Tapi sungguh, dulu aku tidak begitu kok. Kalian tau? Sesungguhnya dulu aku tipe pengembara ketika awal menikah. Lantas, bagaimana aku bisa sedemikian berubah? 

Bagaimana jika Jalan Hidup Bertolak Belakang dengan Karakter? 

Melihat video Dear Alyne di beranda facebook milikku, kadang aku merasa dia sedikit mirip denganku. Alyne adalah winda masa depan yang pernah aku impikan. Yah, aku punya mimpi bisa melihat seluruh dunia. 

Tapi disinilah aku. Aku menikah muda dan langsung hamil. Sebuah rencana yang benar-benar diluar dari ekspektasi. Hingga aku sulit menerima kenyataan dan terkena ppd. Lalu aku sembuh dan karakterku berubah seketika menjadi seorang pengampu. Aku masih ingat dengan impianku, tapi aku lebih sayang dengan keluargaku. 

Sampai kemudian aku lari melalui media blog. Menumpahkan segala perasaanku. Mulai menerima kenyataan bahwa hidupku memang demikian maka aku harus move on dengan caraku. Tapi sebuah keikhlasan yang aku jalani selama beberapa tahun telah membawa prestasi untuk suami dan anakku. Ekonomi kami melejit dari down hingga bisa membantu orang lain. Itu membuatku senang. 

Aku baru menyadari bahwa jalan hidupku sekarang seperti air. Lebih legowo dengan takdir. Tidak menolak ketika turun kebawah. Mengalir melewati bebatuan. Tidak merasa sakit dan aku hanya berpikir bagaimana caranya agar orang disekelilingku bisa terus hidup dengan baik. Barulah aku sadar kini aku sudah 70% berubah menjadi karakter pengabdi. Aku sudah lupa dengan cita-citaku untuk bisa mengelilingi dunia. Aku hanya ingin kelak kami bisa berangkat kebelahan dunia yang lain bersama-sama. 

Baca juga: Haruskah seorang ibu mengejar mimpinya?

Ketika jalan hidup bertentangan dengan karaktermu maka hadapilah dengan dirimu sendiri. Jangan lupa untuk membawa cinta bersamamu. Itu adalah kekuatan yang efeknya tidak bisa diremehkan. 

Perempuan Harus Memiliki Jalan Ninjanya Sendiri

Satu hal yang aku yakini tentang hidup seorang perempuan. Yaitu perempuan harus memiliki jalan ninjanya sendiri. Bukan terpengaruh dengan omongan orang lain lantas menjalani apa yang tidak ia inginkan. 

Belakangan, ramai siuran angin mulut-mulut itu berkata padaku, “Tambah lagi dong anaknya. Yang laki satu.”

Tapi toh aku tak peduli. Dua anak perempuan sudah cukup membuatku bahagia. Jika aku ingin hamil lagi, maka itu adalah keinginanku. Bukan karena orang lain. Aku punya ceklist sendiri. Dan aku punya target sendiri. Bukan sekedar memajang anak-anak berjalan seakan mereka adalah aksesoris hidup untuk dinikmati mata orang lain. 

Hidupku adalah hidupku. 

Pun dengan pekerjaanku. Ramai netizen berkata begitu sayangnya sudah sarjana tetap di rumah saja. Tapi, sangat jarang yang kepo tentang hal positif yang aku lakukan. Dan begitulah adanya mulut orang. Kita tidak pernah bisa mengontrol hal tersebut. 

Aku adalah emak-emak ninja rumahan. Elemen yang aku miliki adalah psikologis elemen air. Ninjutsu yang aku miliki adalah healing water, water resisten, shark attack. Taijutsu yang aku miliki adalah skill melobangi kalsiboard memakai tangan kosong. Dan kalian jangan bertanya tentang jurus genjutsu milikku. Aku tidak punya jurus seribu bayangan tapi 5-6 pekerjaan bisa aku kerjakan dalam satu waktu. Dan genjutsu itu berhasil, karena tidak ada yang tau. 

Itulah jalan ninjaku.

Komentar disini yuk
0 Shares

17 thoughts on “Dear Perempuan: Manakah Karakter yang sesuai dengan Jalan Ninjamu?

  1. Wah aku kayaknya gabungan deh. Aq punya cita-cita sendiri, tapi berusaha realistis. Jadi intinya berusaha fleksibel tapi ga melupakan cita2ku. Misalnya aq tetep sekolah s2 saat punya 2 anak. Tp aq juga berkarirnya ngeblog, dan ngajar dikampus.Aneh sih memang, tp kebahagiaan ku ga ada di tangan orang lain, karena aq pernah kayak gitu dan kecewa

  2. wah mbak … iya ya dulu tuh aku pengembara maunya traveling melulu tapi setelah menikah jadi berubah banget apalagi waktu punya anak. Dari 4 karakter di atas, semuanya udah pernah ku jalani.

  3. Semua karaker di atas sepertinya pernah kualami. Ya tentunya dalam rentang usia dan momen yg berbeda. Skrg lebih ke tipe 3 dan 4. Cenderung lebih sering mengevaluasi diri.

  4. Wah aku yang mana yaaaa? Masih meraba raba yang mana karakter diri sendiri niiihhhh.. hihihihi. Makasi sharingnya ya maaaak

  5. kayak e aku pengelola dan pengampu wkwkwk soale
    tapi aku ga mengerjakan sesuatu dalam satu waktu kayak dirimu mak satu-satu semua. pusing secara personelnya banyak di sini xD

  6. Aku kok kyknya gabungan gak ada yang dominan #eh
    Entahlah, memang perempuan tu di sini seolah2 kalau udah nikah dan ada anak kyk berubah total bukan jd dia yg dulu ya mbak.
    Tapi gmnpun sbg makhluk individu pasti ada impian dan gak ada salahnya sih kalau mau mengejar kapanpun itu.Sah2 aja dan abaikan nitijen yg sokteu hehe

  7. Wah, membaca ini aku ternyata malah bingung berada dalam posisi mana. Mungkin karena kenyataan tidak sesuai harapan. Memang perlu banget nih aku berhadapan dulu dengan diri sendiri.

  8. Hmmm aku yang mana ya? Mungkin perpaduan dari keempat karakter. Yang jelas sih semakin tua udah semakin nggak peduli sama kata orang dan nggak mau lagi terlalu mengabdi sampai berkorban demi kebahagiaan orang lain. Bahagia harus sama-sama jadi harus seimbang membahagiakan dan berusaha mencapai mimpi sendiri dengan membahagiakan orang lain.

  9. Ini lo…yang membuat kita gak boleh melihat ke rumah tangga orang lain.
    Karena pasti punya jalan ninja masing-masing yang gak bisa dipukul rata. Aku jadi mulai memahami kebutuhanku, suami dan anak-anak.
    Dengan begini, hati pun lebih tenang dan banyak bersyukur.

  10. Aku nano2, mix di setiap jalur suka berbeda dan berusaha menjadi Flexible .
    Btw apa pun jalan ninja setiap perempuan, sangat unik dan indah yang wajib kita support satu sama lain.

  11. Wah..menarik nih mbak. Meski penggolongannya tampak simpel tapi mayan bisa mewakili. Uniknya,buat mengenali diri sendiri pun belum tentu mudah hehehe. Kalau aku sih malah nggak terlalu ambil pusing dengan kata2 orang lain. Namun, lebih susah untuk mengelola suara2 yg timbul dr dalam diriku sendiri 🙂

  12. Wah, aku apa yaa? Sepertinya perpaduan antara pengampu dan pengabdi hehe.
    Harapanku yang paling utama adalah melihat suami dan anak-anak sehat2, sukses dan bahagia 🙂

  13. Wah, tulisannya menarik, Kak. Sangat membuka wawasan. Intinya setiap jalan yang dipilih, ia mengandung risiko dan tanggung jawab yang harus dipikul secara konsisten dari hari ke hari.

  14. kayaknya aku perpaduan semuanya
    kadang bersikap gini, kadang begitu. kadang sensitif bin mellow juga, kadang kalau lagi males debat mending apa kata orang dah

Komentari dong sista

Your email address will not be published.

IBX598B146B8E64A