Perempuan Zaman Sekarang Harus Sadar Pentingnya Ekonomi Digital

Perempuan Zaman Sekarang Harus Sadar Pentingnya Ekonomi Digital

“Jadi Perempuan itu harus bisa mandiri secara finansial. Karena kita enggak tau apa yang akan terjadi dimasa depan nanti. Paling tidak kita punya usaha untuk bisa bertahan hidup tanpa suami..”

Pernah mendengar kata-kata seperti itu? Pastinya pernah ya. Tidak mungkin hanya sekali atau dua kali mendengarnya. Kata-kata seperti itu pastinya sudah sangat sering didengar oleh kita sebagai perempuan. Ya, dunia ekonomi dan perempuan sangat dalam kaitannya. Karena perempuan adalah sang manajer keuangan dalam rumah tangga. Pengelola pemasukan dan pengeluaran agar tetap berjalan seimbang, tidak besar pasak daripada tiang.

Perkembangan dunia perempuan di era generasi milenial mulai mengalami pergeseran. Perempuan bukan lagi tentang sumur, kasur dan dapur. Melainkan dapat bekerja layaknya kaum laki-laki. Tugas domestik di rumah pun dapat dikerjakan dengan adanya kerja sama antara suami istri.

Namun, ada pula perempuan yang memutuskan menjadi ‘kebablasan’ dengan karirnya. Lupa dengan kodrat utamanya sebagai Ibu dan Istri.
Fenomena seperti ini sudah banyak terjadi. Akibatnya, rumah tangga menjadi retak karena peran yang mulai tidak sesuai pada jalurnya. Akhirnya, terdapat pemahaman bahwa menjadi wanita karir pun bukanlah hal yang ideal bagi kehidupan perempuan.

Lalu, bagaimanakah idealnya kehidupan perempuan itu

Bagaimana agar perempuan tidak terperosok ke dalam kebodohan?

Bagaimana agar wawasan perempuan tetap luas meski hanya di rumah saja?

Dan terakhir, bagaimana agar seorang perempuan yang berstatus sebagai Ibu dan Istri dapat mengelola perekonomian rumah tangga dengan lebih baik bahkan menghasilkan kegiatan produktif hanya dengan di rumah saja?

Saat ini 63 persen dari 5 juta pelaku ekonomi di Indonesia didominasi perempuan. Ini adalah fakta bahwa perempuan di indonesia sudah menjadi pelaku ekonomi yang produktif. Bukan hanya perempuan yang belum menikah, namun Ibu rumah tangga zaman sekarang pun sudah mulai berinovasi dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Apa saja inovasi yang telah dilakukan oleh Ibu Rumah Tangga? Banyak tentu, contohnya mereka yang hobi berjualan kini mulai membuka toko online di market place. Mereka yang hobi memasak kini mulai memasarkan produknya melalui sosial media dengan foto-foto yang menarik. Bahkan mereka yang hobi menulis dan memphoto pun memiliki banyak pekerjaan dalam dunia online. Tanpa disadari, Ibu Rumah Tangga zaman sekarang sudah terlibat dalam perkembangan Ekonomi Digital.

Apa itu Ekonomi Digital?

Ekonomi Digital merupakan aktivitas ekonomi seperti proses produksi, distribusi, marketing dengan mengoptimalkan teknologi komunikasi terutama internet dan perangkat dalam platform tersebut seperti sosial media, market place, aplikasi messaging dan lain sebagainya. Para penggiat ekonomi digital bukan hanya kaum pria yang konon dikenal dengan kecintaannya pada teknologi. Ya, kini para kaum perempuan pun mulai giat dalam mengembangkan ekonomi digital. Teknologi digital memungkinkan keterlibatan setiap elemen masyarakat tanpa memandang bias gender, multi profesi dan keterbatasan bahasa.

Semua tentu diawali oleh kesadaran pentingnya teknologi. Para perempuan zaman sekarang tidak lagi menggunakan sosial media sebagai bahan curhat saja. Melainkan untuk branding dan menjual kreatifitasnya. Banyak para perempuan yang kini dapat mencukupi kebutuhan keluarganya dengan melakukan hal ini. Namun hal yang sangat disayangkan adalah mereka kurang optimal dalam memanfaatkan ekonomi digital.

Lalu, bagaimana cara mengoptimalkan potensi ekonomi digital pada perempuan?

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk itu antara lain:

Menyebarkan Pentingnya Melek Digital Pada Perempuan

Sangat disayangkan pada zaman sekarang ini masih banyak sekali orang yang berpandangan negatif terhadap gadget. Bahkan, banyak ilmu parenting yang mengatakan bahwa seorang Ibu tidak boleh menggunakan gadget karena akan ditiru oleh anaknya. Bisa dibayangkan betapa terputusnya dunia ibu tersebut jika pekerjaannya hanyalah Ibu Rumah Tangga? Apalagi jika ia merupakan lulusan dari pendidikan yang tinggi, bagaimana kita bisa menjamin kesejahteraan biologis dan psikologisnya dengan terputusnya ia dengan kehidupan dunia digital?

Kita perlu menyadarkan kepada setiap perempuan, terutama perempuan zaman dahulu bahwa melek teknologi itu penting sekali. Teknologi Digital tidak selalu berefek negatif pada penggunanya. Pada penggunaan sosial media misalnya, tidak semua orang akan terjerumus pada sifat pamer di sosial media dan kecanduan berlebihan hingga melupakan dunia nyatanya. Kenyataannya, sudah berapa banyak kita mengetahui bahwa sosial media merupakan penolong kehidupan ekonomi bagi para Ibu Rumah Tangga?

Mendukung Pentingnya Tersebarnya Internet hingga Ke Pelosok Desa

Berapa banyak daerah di indonesia yang tidak memiliki akses internet yang memadai? Saya rasa cukup banyak, termasuk di desa tempat tinggal saya dulu. Hingga kini, desa tempat saya tinggal tidak memiliki akses internet layaknya di kota besar. Bisa dibayangkan bagaimana pola pikir masyarakat disana? Ya, sempit sekali. Perekonomian yang dibangun pun masih sangat amat tradisional. Pola pikir para perempuan di sana pun masih sama, tentang ruang lingkup yang hanya bertumpu pada dapur, sumur dan kasur.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena kurangnya akses informasi dari dunia. Kurangnya pengetahuan yang cukup untuk meng-upgrade ilmu. Padahal jika akses internet memadai maka kreativitas dari penduduk daerah terpencil ini sangat bisa disebarluaskan pada dunia. Oleh karena itu, dukungan pertumbuhan ekonomi digital perlu didukung dengan memperluas persebaran akses internet hingga ke daerah terpencil.

Memberdayakan Perempuan dalam Ekonomi Digital

Saat ini, masih banyak sekali para perempuan yang berusaha produktif namun masih kurang kreatif dalam pemasarannya. Mereka hanya mengandalkan warung, toko, ataupun pasar tradisional untuk memasarkan produk yang mereka jual. Bahkan, banyak perempuan yang terhambat potensinya hanya karena ia tidak bisa berjualan, tidak bisa memasak, dan keterampilan umum lainnya.

Padahal, setiap potensi itu selalu memiliki ruang untuk dipasarkan. Bagaimana? Dengan memahami ekonomi digital tentunya. Perempuan tidak melulu harus bisa memasak untuk dapat berjualan di luar dan membantu ekonomi keluarga. Perempuan tidak melulu harus dapat pekerjaan bergengsi di luar sana untuk mendapatkan gaji dan komunitas sosial yang bergengsi. Sejatinya, Perempuan dapat berkarya walau hanya di rumah. Bagaimana? Dengan memanfaatkan perkembangan ekonomi digital.

Dengan ekonomi digital semua karya memiliki pasarnya. Ibu yang hobi memasak dapat berjualan di sosial media dan membuat branding disana. Ibu yang hobi menulis dapat menjadi seorang freelance writer maupun blogger. Ibu yang hobi dalam dunia fotografi dapat memanfaatkan potensinya di instagram untuk menjadi selebgram maupun buzzer. Ibu yang hobi ber make up pun bisa saja menjadi youtuber dengan membuat video tutorial. Bukan hanya itu, Ibu yang hobi memasak pun dapat mendokumentasikan resep masakan dan tutorial video di youtube. Apakah ini akan menghasilkan uang? Bisa, zaman sekarang penghasilan youtuber yang sudah terkenal bisa mengalahkan penghasilan warung nasi padang dan salon kecantikan.

Untuk memberdayakan perempuan dalam ekonomi digital juga diperlukan peran pemerintah dalam membentuk Program Usaha Kreatif yang mana didalamnya terdapat para perempuan penggiat ekonomi digital yang sudah sukses pada karirnya untuk memotivasi para perempuan lainnya.

Karena Perempuan Zaman Milenial harus bisa berkarya dan memanfaatkan ekonomi digital untuk kesejahteraan keluarga. #Ecodigi

*Tulisan ini diikutsertakan dalam BI Competition dan memasuki 50 besar.

Komentar disini yuk
7 Shares

Komentari dong sista

Your email address will not be published.

IBX598B146B8E64A