Tunda Ke Dokter Gigi Saat Pandemi Corona? Bagaimana Nasib Masalah Gigi Keluarga Kami?

Tunda Ke Dokter Gigi Saat Pandemi Corona? Bagaimana Nasib Masalah Gigi Keluarga Kami?

“Dokter Gigi langganan kita tutup sejak 1 bulan yang lalu ya.. “

“Iya, sejak Dokter Gigi ‘xxxx’ meninggal karena corona kemarin banyak beberapa praktik Dr Gigi yang tutup.. “

“Sekarang kalau sakit gigi musti ditahan-tahan dulu ya.. “

“Iya.. Kecuali sakit tak tertahankan.. “

“Kek gimana tuh?”

“Gimana ya? Sampe gak bisa tidur mungkin?”

Ah entahlah.. Seumur hidup aku belum pernah merasakan sakit gigi sampai tak bisa tidur. 

Dan kuharap, aku tidak pernah merasakan itu. Khususnya pada pandemi corona ini. 

Ternyata, Gigi Bungsuku Kembali Sakit

Sudah pernah membaca tentang ceritaku dalam mengatasi gigi bungsu di blog ini? 

Percayalah, kupikir saat itu semuanya sudah berakhir. 

Ternyata, pada pertengahan ramadhan gigi bungsu yang merupakan saudara kembar (kembar??) dari gigi bungsu yang dicabut sakit sekali. Entah kenapa, sisa gusi dari saudara almarhumah (Almarhumah..? 🤣) itu menutupi gigi bungsu saudara kembarnya. Jadilah gigiku kembali sakit luar biasa. Mungkin karena sisa kotoran makanan menyusup masuk ke dalam gusi yang menyelimuti gigi tersebut. Hiks.. 

Aku tidak mau segera ke dokter gigi demi mengatasi masalah ini. Karena pada masa pandemi corona ini, sebisa mungkin aku harus berusaha tidak ke dokter gigi demi menghindari terpapar dari virus. Kalian tau? Daerahku ini adalah daerah pertama yang berzona merah di kalimantan selatan. Dan sekarang merupakan daerah yang memiliki kasus positif terbanyak di banjarmasin. Terlebih lagi, sebulan yang lalu ada salah satu dokter gigi yang meninggal karena corona. Sejak itu, satu per satu praktik dokter gigi di sekitar sini tutup. Dan puskesmas serta RS bukanlah pilihan yang bijak. 

Pilihanku hanya satu sekarang. Menghubungi Dokter Gigi langgananku via online. Karena hanya beliau yang tau bagaimana persisnya masalahku. Aku pun mulai curhat via WA tentang problematika gigi bungsuku. Lalu bertanya lebih lanjut, apa aku harus mengoperasi kelebihan gusi ini ke dokter? 

Dan jawaban dokter tersebut sedikit mengecewakanku. Entahlah.. Apa beliau menganggap remeh sakit yang aku keluhkan.. 

Beliau bilang.. 

“Sering-sering gosok gigi aja mba.. “

“Tapi dok.. Gusinya bengkak.. Bla bla.. “

“Gusinya bengkak karena ada kotoran di gigi nya.. Coba sering gosok gigi.. “

“Tapi bagaimana bisa bersih maksimal kalau gusinya menutupi giginya?”

“Hehe.. Coba tips saya dulu ya mba.. “

“Oke dok.. Terima kasih.. “

Dan sejak itu, aku tidak pernah menghubungi dokter tersebut lagi. 

Kenapa pula ini.. Gigi Geraham Suamiku ikut Berlubang

Belum juga selesai urusanku dengan gigi bungsuku, tiba-tiba aku harus berhadapan dengan masalah yang lain.. Suamiku sepanjang pagi itu mengeluhkan giginya yang berlubang. 

“Duh ma, gigiku sakit banget.. Berlubang ini.. Dokter Gigi langganan gimana ya?”

“Ya tutup dong pa.. Kan sudah dibilang kemarin. Aku aja gak bisa nih meriksa gigi bungsu. Konsultasi online aja gih.. “

“Emangnya konsultasi online bisa nambal gigi online juga.. “

“Ya engga laa.. Tapi melegakan karena udah ada pendengar yang baik.. “

Lantas suamiku tertawa. Kemudian berkata, “Aku butuh solusi bukan pendengar yang baik.. “

“Nah kan lelaki gitu kelakuannya.. Coba deh perempuan.. Ada pendengar yang baik aja sudah seneng”

(Loh kok.. Ini jadi sesi percakapan curhat.. Hahaha..) 

Lantas aku memberikannya nomor WA dokter langgananku untuk bisa konsultasi. 

Dan beberapa menit kemudian.. Suamiku duduk disampingku sambil berkata.. 

“Masa aku cuma disuruh sering-sering gosok gigi aja.. “

“Sama dong kita.. ” Ucapku

Dan kamipun berpelukan.. Hiks

Dilema Takut Mencabut Gigi Anak yang Goyang

Sepertinya, masalah gigi pada bulan Ramadhan kemarin benar-benar komplit. Bukan hanya tentang aku dan suami yang bermasalah, tetapi anak pertamaku Pica juga. Lihatlah pagi itu, gusinya berdarah.. 

“Ma, gigi Pica goyang.. Sakit… “

“Wah.. Mau lepas ini giginya.. Coba digoyang-goyang.. “

“Tapi sakit banget ma.. Ini giginya kecil.. Susah menggoyangnya.. “

Ya.. Pica sudah berusia 7 tahun. Sehingga satu per satu gigi susunya mulai goyang dan berganti dengan gigi yang baru. Sejauh ini, sudah 3 gigi seri dan 2 geraham bungsu yang berganti menjadi gigi baru. Pertumbuhan gigi barunya selalu mengejutkan. Karena biasanya, belum juga gigi susunya tercabut.. Tapi gigi baru sudah tumbuh. Sehingga bisa dibayangkan giginya tumbuh 2 biji dalam gusi yang sama. Dan mencabut gigi susunya pun selalu penuh drama, karena harus dicabut paksa sebelum posisi gigi baru terlanjur jelek karena bergeser. Can you imagine? 

Tapi kasus baru ini berbeda. Giginya sudah goyang sementara gigi barunya mulai muncul. Jadi, gigi susunya harus segera dicabut. Dan mungkin kali ini bisa tanp dipaksa, karena sudah mulai goyang. Masalahnya adalah.. Akupun tidak berani mencabut gigi anak secara otodidak. Heu.. 

Kalau zaman kecilku dulu, biasanya mama mengikatkan benang di gigiku kemudian aku menarik benangnya hingga giginya tercabut. Duh, membayangkan masa kecil itu kok tiba-tiba aku ngilu sendiri. Hahaha.. 

Dan kemarin, aku cobalah mencoba cara zaman dulu itu.. Astaga.. Ternyata sangat sulit mengikat gigi anak yang berukuran sangat kecil. Sebentar-sebentar lepas. Akhirnya ya sudah lah.. Aku hanya bisa menyuruh pica untuk sering-sering menggoyang giginya. 

Menunda Ke Dokter Gigi dengan Menjaga Kebersihan

Gigiku, gigi suami, hingga gigi anak sama-sama bermasalah. Biasanya, sedikit saja sakit gigi aku sudah ke dokter. Karena tidak tahan rasanya soal sakit gigi ini. Dan di masa pandemi ini, terpaksa deh kami harus menahan rasa sakit dengan #dirumahsaja. Ya.. Mau bagaimana lagi? 

Dokter gigi langgananku hanya berpesan untuk sering-sering gosok gigi serta minum paracetamol jika gigi sudah sangat sakit. Tapi, sampai kapan harus minum obat melulu.. 

Akhirnya.. Kami melakukan ikhtiar tersebut.. Yaitu sikat gigi sesering mungkin. Sangat amat sering. 

Sesudah makan, sesudah makan cemilan manis, sebelum tidur siang, sebelum tidur malam, sesudah bangun pagi. Duh, dalam seminggu 1 buah pasta gigi habis kami lahap. Padahal, biasanya kalau pasta gigi habis ya pelakunya pasti si Pica. Kalau ditanya buat apa.. Jawabannya ya buat bikin squishy homemade.. Wkwk.. 

Dan akhirnya, setelah melakukan ikhtiar berupa sangat sering gosok gigi.. Kamipun merasakan perubahannya setelah 2 minggu. 

Gigi bungsu kembarku yang awalnya sangat sakit kini kembali normal. Memang menggosok gigi bungsu ini ‘peer’ sekali. Satu sisi, giginya tertutup gusi.. Satu sisi kalau tidak dibersihkan maka giginya bisa berlubang. 

Saat pertama menggosok gigi dengan tekad yang kuat, gusiku langsung berdarah. Lalu aku melanjutkan ikhtiar dengan sering berkumur. Dan voila.. Gusi yang menutupi itu seakan membuka dan bergeser. Mungkin sekitar 3 hari waktu yang dibutuhkan. Dan selanjutnya aku hanya sering-sering gosok gigi saja. Karena terlalu sering gosok gigi, akhirnya gusi pun tak lagi berdarah. Dan gigi bungsuku yang sepertinya kemarin ‘mau berlubang’ akhirnya tidak jadi berlubang. Permukaannya berlangsung bersih. Alhamdulillah. 

Bagaimana dengan suamiku? 

Gigi suamiku memang sudah terlanjur berlubang. Tapi semenjak sering menggosok gigi sepertiku giginya tak lagi sakit. Bahkan sekarang dia sudah tidak meminum paracetamol lagi. Alhamdulillah.. 

Dan anakku Pica… 

Giginya sudah tercabut donk.. Hehe.. 

Bagaimana cara mencabutnya? Bukan dengan benang loh. 

Karena dia mengikuti aku dan suami yang selalu gosok gigi, akhirnya giginya tercabut sendiri ketika dia sedang gosok gigi. 

“Enggak berasa sakit sama sekali ma.. “

Duh, senang sekali. Aku jadi ingat geraham susu terakhirku yang memiliki nasib sama dengan gigi seri Pica. Lepas ketika menggosok gigi. 

Dan.. Apakah semua keajaiban ini hanya kebetulan.. Atau gara-gara kami sudah move on dengan mengganti merk pasta gigi ya.. Hehe.. 

Sasha, Pasta Gigi Halal dengan Siwak yang Membantu Merawat gigi dan Mencegah Gigi Berlubang

Ya ya ya.. 

Kami ganti merk pasta gigi pemirsa. 

Simple sih alasan pertama kemarin. Cuma pengen nyari ketenangan di bulan puasa. Jadi, pengen move on ke pasta gigi yang sudah halal. Eh, ternyata mendapatkan manfaat plus plus plus.. 

Mungkin karena kali ini kami pakai varian pencegah gigi berlubang, jadi manfaatnya pun sungguh berasa. 

“Sasha Pasta Gigi Halal Pencegah Gigi Berlubang dengan siwak asli, melawan bakteri penyebab plak dan bau mulut, membuat gigi tampak putih alami. Perlindungan ganda untuk gigi dan rongga mulut pada pagi dan malam hari”

Ingredients:
Calcium carbonate, aqua, sorbitol, glyceryn, sodium lauryl sulfate, silica, flavor, sodium monoflurophosphate, sodium carboxymethylcekkulose, phenoxyethanol, sodium benzoate, sodium saccharine, decylene glycol, 1,2-hexanediol, maltodextrin, salvadora oersica bark/root extract, sodium chloride, sodium glycolate. 

Nah, untuk pica sendiri yang baru berumur 7,5 tahun dosis penggunaannya dalam menyikat gigi hanya seukuran 1,5 biji jagung. Maklum saja, dia masih belum terbiasa dengan pasta gigi non anak-anak. Jadi awal-awal dia bertanya, “kok gak manis ma?”

Tapi lama-kelamaan dia ketagihan, katanya pasta gigi sasha lebih menyegarkan mulut. Lalu, aku pun bercerita tentang siwak yang merupakan kandungan utama dalam pasta gigi sasha. 

“Jadi, zaman nabi dulu itu.. Para muslim sikat gigi dengan memakai siwak.. “

“Apa itu siwak ma?”

” Siwak itu batang atau ranting dari pohon arak. Pohonnya banyak ditemui di daerah Timur Tengah. Dulu orang gak tau sama sikat gigi. Taunya bahan-bahan alami aja. Beruntung sekarang kandungan siwak bisa ada dalam pasta gigi sasha. Jadi enggak perlu jauh-jauh ke timur tengah..hehe..”

“Jadi sikat gigi pakai ranting gitu ya ma? Ranting pohon mangga boleh gak?”

(Haduh, kok dia gagak fokus ya? 😑😑😑) 

Tapi serius, siwak ini banyak manfaatnya. Diantaranya adalah mencegah gigi berlubang dan merawat kekuatan gigi. Karena di dalamnya ada essential oil. Zaman dulu orang menggunakannya dengan mengunyah terlebih dahulu sehingga produksi air liur meningkat. Air liur ini bukan jenis bau basi kek lagi tidur ya.. Tapi bisa membantu keseimbangan pH dalam rongga mulut. Makanya pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang bisa ditekan. Siwak juga bisa menghambat pengeroposan gigi. 

Selama bulan puasa ini, kandungan siwak sangat kami rasakan. Karena bau mulut jauh berkurang dan nafas juga jauh lebih segar. 

Kenapa ya gusi ku berhenti berdarah dan giginya berhenti sakit? Mungkin karena adanya zat antibakteri alami yang bisa menghambat pertumbuhan kuman. Selain itu, siwak dapat mengurangi pembentukan plak dan pertumbuhan bakteri di antara sela gigi dan gusi sehingga mengurangi risiko terjadinya radang gusi. 

Jujur, bahkan gigi bungsu kembaran ini sudah memiliki plak kemarin. Alhamdulillah sudah sedikit menghilang. Biasalah, mungkin penyebabnya karena aku sering lapar mendadak malam-malam dan lupa menggosok gigi karena keburu ketiduran saat menyusui bayi. Alhamdulillah, kandungan silika dalam siwak sasha ini mampu mencegah pembentukan plak gigi. Oya, silika dalam siwak juga efektif untuk noda kuning di gigi

Nah, begitu besar bukan manfaat kandungan siwak? Keluarga muslim tentunya sudah jauh paham mengenai siwak ini. Hanya keluarga kami sedikit ketinggalan informasi, jadi baru-baru ini saja tau dengan pasta gigi sasha ini. 

Nah, punya pengalaman dengan masalah gigi yang sama juga saat pandemi ini? Sharing denganku yuk! 

Instagram: @sashaindonesia

Link Pembelian: https://kinostore.co.id/products/sasha-halal-tooth-paste-pencegah-gigi-berlubang-tube-150gr?_pos=3&_sid=684a02be7&_ss=r

Facebook: https://www.facebook.com/Sasha-Pancaran-Aura-Islami-1413446215427311/

Komentar disini yuk
39 Shares

27 thoughts on “Tunda Ke Dokter Gigi Saat Pandemi Corona? Bagaimana Nasib Masalah Gigi Keluarga Kami?

  1. Sakit gigi secara benar dan teratur beneran jadi kunci menjaga kesehatan gigi sih, ya. Satu lagi, mesti pakai pasta gigi yang sesuai juga nih sama kebutuhan kita.

  2. Wah aku jarang ke dokter gigi kalau nggak lagi kumat sakit giginya, hihi. Padahal harusnya per 6 bulan sekali ya. Btw, Sasha yang kemasannya merah putih gitu produk baru atau rebranding sih? Aku dulu pernah pakai tapi yang warna emas.

  3. Aku pernah pakai Sasha tapi kemasannya nggak yang begini, tapi warna emas. Ini rebranding atau jenis yang lain ya? Btw, aku termasuk yang jarang ke dokter gigi kalau nggak sakit gigi, hihi. Padahal harusnya per 6 bulan sekali ya?

  4. Dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, memang masalah berat deh akhirnya ketika kita mengalami sakit gigi. Sebisa mungkin menjaga kesehatan gigi ya, mengatasi gigi berlubang dengan menggunaakan pasta gigi yang mengandung fluoride seperti ini.

  5. sama dong kaya gigi geraham bungsuku sakit karena posisinya miring bgt, sulit utk digosok. jadilah berlubang pas abis lebaran. sakitnya dahsyat. akhirnya ya kata dokter selama masih bs ditahan memang hrs sering dibersihkan aja.

    btw aku jg pake sasha tapi varian yang putih lemon mbak

  6. Pas awal Maret 2020 masih ke dokter gigi, anak pertama giginya sudah ga nyaman, goyang, mau dicabut sendiri masih agak susah. Iya sekarang sudah disarankan untuk tidak ke dokter gigi dulu kalau keadaan tidak memaksa. Kemarin pas gigi anak pertama goyang lagi, akhirnya nunggu sampai beneran copot sendiri. Alhamdulillahnya giginya ga sakit.

  7. emang ya mba sekarang serba hati-hati ke dokter tuh, kemarin aja akhirnya harus ke dokter gigi karena suami merasa giginya nyut-nyutan banget gak bisa tidur. emang harus dicegah sakit gigi ini. saya juga di rumah pakai odol shasha ini. bikin seger mulut.

  8. Duh, emang drama banget ya sakit gigi itu. Selama pandemi, giginy anakku juga sempet bermasalah. Tapi alhamdulillah masih ada dokter gigi langganan kami yang buka. Btw, aku juga pakai sasha sekarang, tapi yang warna gold itu. beda ya?

  9. Aku dan suami ada rencana mau scaling gigi, tapi karena pandemi jadi tertunda deh. Kemarin si sulung juga patah giginya, dan kesundulan lagi. Ini juga efek pandemi, karena mau cabut gigi pun parno kan…

    Btw, aku belum pernah coba Sasha. Pengen nyobain deh, apalagi ada kandungan siwaknya juga.

  10. BUlan lalu ibuku juga mau cabut gigi. Ternyata ngggak boleh cabut gigi selama pandemi
    dikasih obat aja, untuk merawatnya ternyata menggunakan sassha bisa ya mba. Aku juga mulai bermasalah nih giginya.

  11. Sama Mbak dokter gigi langganan kami juga tutup. Ada beberapa dokter gigi sih sebenarnya kalau nggak ke dokter A kami pergi ke dokter B. Eh tapi semuanya pada tutup karena Corona ini. Terpaksa deh hanya menunggu dan berusaha merawat gigi dari rumah.

  12. Hanya satu doaku.
    Untuk selalu sehat di masa pandemi begini. Suami dan anak-anak juga aku sendiri.
    Alangkah sedih kalau mendadak gigi sakit, huhuu…di daerahku juga belum ada dokter gigi yang mau buka. Padahal tetangga kita, hanya berjarak satu rumah itu dokter gigi.

    Sasha sungguh membantu mengurangi cenut-cenut saat sedang sakit gigi.
    Berasa bersih dan seger napasnya kalau habis sikat gigi menggunakan Sasha.

  13. Ih pak dokter kok gitu, cuma disuruh sering gosok gigi aja untuk keluhan yang beda.

    Tapi dokter kan udah lebih banyak pengalamannya untuk urusan gigi ya mbak, jadi ngikut aja apa yang disarankan

  14. Padhal udah jadwalnya aku mau scalling ke dokter gigi nih, gara2 covid jadi takut juga ke rumah sakit atau ke dokter gigi, Untungya dirawat pakai pasta gigi yang mengandung siwak sasha pencegah gigi berlubang

  15. Oh bisa buat anak2 juga ya. Baru tau. Ini gigi anakku juga goyang tuh, malah udah tumbuh gigi baru. tapi aku ama suami nggak ada yang berani nyabut. Hahaha. pokoknya digoyang aja terus, berharap bisa copot sendiri. Abis gimana lagi dong

  16. Alhamdulillah, semua masalah gigi bisa teratasi dengan cara sikat gigi ya…
    Pasta giginya sama, saya pakai sasha juga…

  17. Kalau gigi belakang yang kemudian sampai bikin gusi bengkak, emang menyiksa banget. Gabisa sekadar rajin gosok gigi. Aku mengalami, masih untuk pas sebelum pandemi dan juga syukur langsung diatasi

  18. Memang bikin galau kalau harus ke dokter gigi di saat pandemi. Mana anak saya sempat sakit gigi. Memang sebaiknya dijaga, deh. apalagi saat ini juga ada pasta gigi Sasha

  19. Aku tuh selama pandemi ini cerewet banget sama anakku, pokoknya membersihkan giginya sehabis makan dan sebelum tidur itu penting. Karena kalau sakit giginya gak ada dokter gigi yang buka disini.

  20. Keponakanku mulai tumbuh gigi dewasa. Pas kemarin akhirnya nyabut gigi sendiri gak pakai ke dokter. Dan yang terpenting, rajin sikat giginya. Aku mau nyobain dia Sasha

  21. Untung banget bisa diatasi sih ini ya, kalau ga ganggu aktivitas banget tp sama sih selama pandemi ini aku takut juga ke rs dan cabut gigi padahal niat mau cabut gigi juga tp ditahan-tahan aja lah ya.

  22. Sama nih, pengen ke dokter gigi karena mau konsultasi masalah gigi tp krn lagi pandemi makanya menahan diri dulu. Mungkin aku juga harus nyobain pakai pasta gigi ini juga supaya masalah gigi bisa teratasi..

  23. Sama banget nih tertunda ke Dokter Gigi. Apalagi suami masalah juga gigi berlubang. Sekarang ikhtiar juga pakai sasha siwak pencegah gigi berlubang. Suka segernya ama gak bau mulut lagi

  24. aduh aku jadi horor kalo masalah gigi ni, ditambah masa pandemi. yaya baiklah aku akan rajin sikat gigi. terutama sebelum tidur malam.

  25. Waduh, sama dong anak saya Kalki juga usia 7 tahun dan gigi bayinya udah goyang mau tanggal. Kami malah udah ke puskesmas untuk cabut gigi tetapi malah ditolak oleh dokter gigi karena tidak boleh mengambil tindakan sesuai dari protokol kesehatan. Huhuhu akhirnya Kalki pulang dengan gigi seri masih belum tercabut.
    Saya juga dulu cabut gigi bungsu, mbak. PR nya memang begiu udah nggak pendarahan, gusi kita kan terbuka, kita harus rajin kumur. Bahkan tiap abis makan pun saya selalu kumur air matang. Sikat gigi sih tetap 2 kali sehari. Syukur nggak ada nyeri atau bengkak pasca operasi cabut gigi bungsu dua kali.

Komentari dong sista

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IBX598B146B8E64A