Browsed by
Month: January 2019

Janji kepada Diri Sendiri: Aku Akan Menjadi Orang Tua yang menghormati Opini Anak Gadisku Kelak

Janji kepada Diri Sendiri: Aku Akan Menjadi Orang Tua yang menghormati Opini Anak Gadisku Kelak

Wah, judulnya.. Apakah Anda sedang baper duhai penulis shezahome?

Ya, dibilang baper sih tidak juga. Hanya saja aku menulis ini untuk menjadi pengingat kepada diriku beberapa tahun mendatang. Pengingat bagi diriku sendiri yang mungkin saja beberapa tahun mendatang otaknya tidak sewaras sekarang karena berbagai faktor. Pengingat kepada diri sendiri bahwa ketika anakku beranjak dewasa kelak.. Pasti akan banyak sekali perbedaan pendapat yang akan menimbulkan konflik diantara kami.

Tentang Menghadapi Anak yang Beranjak Dewasa

Jadi, tulisan kali ini tentang apa?

Yup, its all about the future.

Tentang khayalanku menghadapi anak yang beranjak dewasa kelak. Memang, anakku sekarang masih tergolong dalam umur anak-anak. Namun, kurasa pengalamanku dengan Mama telah mengajari segalanya.

Sebagai anak yang paling sering bertengkar dengan mama diantara 3 saudara yang lain, tentu pahit manis pertengkaran sudah sering aku lewati. Dimulai dari saling menangis, mogok makan, hingga tidak mau berteguran dengan Mama. Ya, aku mengalami semua itu pada masa remajaku. Aku pernah menjadi anak pembangkang, bahkan pernah hampir dibilang durhaka oleh Mama.

Baca juga: Surat untuk Mama, Maaf Aku hanya bisa menjadi Ibu Rumah Tangga Saja

Pengalaman mengajari segalanya. Walau aku adalah anak yang paling sering berkonflik dengan Mama, namun aku juga merupakan anak yang memiliki ikatan batin terkuat dengan Mama. Ketika Mama sedih, gelisah, bingung.. Mama akan lari mengadu padaku. Seakan aku adalah solusi yang dibutuhkan. Mungkin juga sih, karena aku adalah satu-satunya anak perempuan dalam keluarga. Jadi, feeling kami lebih terasa nyaman dan nyambung.

Berikut adalah beberapa catatan untuk diriku sendiri dimasa depan ketika menghadapi anak remaja. Maka wahai diriku.. Ingatlah bahwa pernah menulis ini..

Ingatlah Bahwa Kita Pernah Muda

Belakangan, aku sangat sering dihadapkan pada konflik orang tua vs anak remaja. Ada yang mencaci dan mengutuk kelakuan anak remajanya. Ada pula yang membiarkan kelakuan anak remaja mereka begitu saja, menuruti segala kehendak mereka dengan alasan.. “Yah, aku dulu gak bisa begitu paling enggak anak bisa merasakan manisnya masa remaja.”

Ada pula yang tidak mau mendengarkan pendapat anak remajanya. Tidak memberikannya kesempatan untuk mengemukakan pendapat dengan alasan, “Mama dulu gak pernah nyahut sama orang tua kayak kamu ini loh! Kalo nyahut pasti langsung dilempar sambel mulutnya! Kamu kok berani sekali?”

Memang, ada hadis Nabi yang berkata bahwa sebagai anak kita tidak boleh sekalipun berkata ‘Ah’ pada orang tua maupun mengeluh. Sebagai seorang anak, kita diharuskan untuk selalu menaati perintah orang tua. Tapi, ingatlah kita akan pola asuh yang dianjurkan oleh Ali.

Jadikan Anakmu Raja hingga berumur 7 tahun..
Jadikan Anakmu Tawanan dari umur 8 sampai 14 tahun..
Jadikan Anakmu TEMAN dari umur 15 sampai 21 tahun..

Artinya sebagai orang tua yang baik, saat terjadi perbedaan pendapat dengan anak kita yang sudah beranjak remaja maka kita tidak boleh melakukan pembenaran kekanak-kanakan dengan alasan, “Gak boleh menyahut pada orang tua..” apalagi mengatakan bahwa mereka adalah Anak Durhaka, Bodoh, dsb. Ingatlah, setiap perkataan orang tua itu adalah Doa.

Kita harus mengingat dan reframing dengan keadaan mereka. Ingatlah, kita pun pernah muda. Banyak hal yang tidak kita ketahui tentang dunia ini, adalah wajar ketika remaja merasa penasaran akan dunianya.

Adalah wajar saat remaja mengemukakan pendapat realistisnya dari ilmu yang didapatkannya.

Adalah wajar saat remaja menentang hal yang tentu saja ia rasa benar. Apalagi jika pendapat tersebut dilandasi ilmu yang benar.

Yang harus kita lakukan sebagai orang tua kekinian adalah tidak menutup diri pada perubahan lingkungan, ilmu pengetahuan, dan selalu update pada era teknologi terkini namun tidak melupakan ajaran terbaik dari yang terdahulu.

Jadilah orang tua yang berkembang sesuai dengan perubahan zaman.

Kenapa? Agar kita benar-benar bisa menjadi teman yang baik baginya. Tidak sekedar menyalahkan segala opini yang keluar dari mulut lugunya.

Jika Kita Ingin Memiliki Anak yang Berempati, maka Kita Harus Memiliki Empati yang Lebih Besar.

Masih segar rasanya cerita tentang tantrum yang dialami Farisha dahulu. Tantrumnya memang amat sangat singkat sehingga hampir tidak ada yang tau bahwa Farisha pernah mengalami tantrum. Bahkan, banyak yang bertanya padaku, “Bagaimana bisa mengatasi tantrum pada anak dalam waktu sesingkat itu?”

Baca juga: Empati, solusi untuk tantrum anakku

Jujur saja, aku bukan penganut menjadikan anak Raja pada fase Farisha kecil. Aku penganut mengajarkan Farisha Rasa Kasihan. Mungkin, ini terjadi karena aku sempat terkena Post Partum Depression. Sehingga aku selalu menyuruhnya memahamiku. Aku membiarkannya melihatku dalam keadaan sedih saat berdua dengannya, tak jarang menangis sendiri. Untuk hal seperti ini, tentu saja tak boleh kalian tiru.

Baca juga: Mengeluh pada Anak, Yay or Nay?

Tapi karena hal ini pula, Empati Farisha secara prematur tumbuh. Ia mulai menyukai hal-hal yang berbau kesedihan dan memahami penyebabnya. Karena itulah ia tidak mengalami tantrum seperti anak-anak pada umumnya. Hingga kini, hal yang paling disenanginya adalah Mewarnai Obyek Kesedihan dan Menggambar Air mata. Ya, aku serius.

Aku tidak menganggap hal ini sebagai kelainan. Apalagi setelah aku berusaha bangkit melawan PPD. Empatiku pada Farisha perlahan-lahan tumbuh makin dalam. Dan saat ia mengalami berbagai konflik di sekolahnya, termasuk saat ia mulai ingin menjadi seperti teman-temannya, dibully, hingga keras hati yang mendadak muncul. Aku melakukan reframing yang mendalam padanya. Aku memeluk dan membacakan buku cerita yang serupa dengan kisahnya. Memberinya sebuah pembelajaran hingga akhirnya ia paham akan jalan pikiranku.

Begitulah hal yang seharusnya kita lakukan saat perbedaan pendapat dan konflik muncul. Empati kita pada anak harus lebih besar. Agar ia menghormati dan menyenangi kita, bukan membuatnya TAKUT dengan kita.

Karena akan ada masanya si kecil tidak semanis ini lagi dan kita harus mempersiapkan mental dimulai dari sekarang..

“Nikmatilah masa-masa berdua saja dengan anakmu yang masih kecil, karena kelak suatu saat nanti ia tidak akan semanis ini lagi.”

Aku sangat menyadari masa-masa itu PASTI akan datang. Apalagi dalam pergaulan sekarang, anak-anak terasa cepat sekali berubah. Mereka cepat sekali menemukan role mode yang baru. Karena lingkungan telah berubah. Perkembangan teknologi dan komunikasi menuntutnya untuk mencari jati diri dengan cara yang lain.

Dan setiap zaman ke zaman. Mode pencarian jati diri ini mengalami perubahan. Itulah yang harus kita sadari.

Zamanku dulu saja misalnya, aku sangat tergila-gila dengan Kpop dan Boyband. Memasang poster berbagai boyband di kamar. Bernyanyi tidak karuan dikamar mandi. Malas memakai Jilbab kesana kemari. Menghabiskan uang jajan untuk warnet dan majalah. Benar-benar masa remaja yang tidak produktif. Terlalu banyak mengkhayal dan lupa dengan dunia nyata. Ada yang sama? Haha..

Tapi itu semua ada penyebabnya. Pada zamanku misalnya, aku melakukan itu semua karena ruang pergaulanku dibatasi oleh mama. Tidak boleh berteman dengan ‘si anu’, tidak boleh keluar rumah kalau bukan karena ‘ini’, tidak boleh bla bla bla. Dan percaya atau tidak dari SMA hingga kuliah aku stuk berteman dengan jenis makhluk laki-laki di dunia nyata. Aku mengalami krisis percaya diri sehingga malas sekali ikut berbagai kegiatan di dunia nyata. Jadi, aku mencari pencarian kesenangan di dunia lain dengan alasan pencarian jati diri. Dan hingga saat ini dunia maya adalah candu. Thats Why Blog dan Sosial Media adalah bentuk ekspresi yang sudah menjadi candu untukku. Kadang aku berpikir bahwa Introvert itu dibentuk bukan natural ‘dari sononya’

Lantas Apa aku harus memperlakukan Farisha dengan sama?

“Tapi efeknya baik kan win? Kamu jadi anak baik-baik hingga dewasa dan menikah karena batasan-batasan yang diberikan oleh Orang Tuamu”

Ya efeknya memang baik. Tapi baiknya kebablasan. Hihi

I mean.. Kebablasan hingga aku tidak bisa berekspresi seperti apa yang aku mau. Merasa ketinggalan dengan perkembangan teman-teman yang lain. Tidak dapat menonjolkan bakat seperti apa yang aku inginkan. Karena setiap keinginan itu muncul, pertengkaran dengan Mama adalah hal yang pasti terjadi. Dan aku sangat membenci itu.

Aku tidak ingin Farisha tumbuh seperti itu. Sebagai anak yang terlalu penurut padaku karena ‘takut’. Aku ingin ia memiliki keinginan sendiri untuk langkah kedepannya dan aku ingin menjadi teman setia yang mengiringinya. Bukan menjadikannya boneka yang pasrah dengan dalangnya. Bukan pula menjadikannya untuk penakut padaku.

Maka hei diri sendiri, tolong ingatlah janji ini. Janji di masa depan nanti.

Beli Make Up Complete pakai Budget 50k? Kenapa Enggak?

Beli Make Up Complete pakai Budget 50k? Kenapa Enggak?

“Hari gini duit 50k bisa buat apa coba?”

Harga satu ekor ayam saja udah segini, belum lagi harga beras, telur, bawang yang suka naik mendadak.

Buat bikin kue aja udah habis tuh di bahan unsalted butter.

Buat ke salon aja cuma dapet facial deh paling murah apalagi buat make up.. Ya enggak bisa!!

Wait, sebelum menulis tulisan ini pertama aku mau ngasih penjelasan bahwa tulisan ini tidak bermaksud sama sekali untuk ‘ngajak war’ kepada kalian yang punya budget lebih untuk make up.

Bukan bermaksud sama sekali untuk ‘nyinyir’ dengan yang memakai make up dengan harga tinggi. Bukan, sama sekali bukan!

Tapi tulisan ini lebih untuk menantang diri sendiri. Yah, seperti tantangan emak-emak yang bulan kemarin sempat rame. Ada yang tau tantangan apa? Yes, tantangan makan sehari pakai 50k..hahaha.. Sumpah, rame banget tantangan begini di wall fb saya.

Saya ikutan? Enggak dong. Cuma senyum-senyum sambil memandang kelakuan emak-emak. Ada yang bisa mengambil kesimpulan positif dibalik tantangan ini namun tidak sedikit pula ada emak yang nyinyir bahwa tantangan ini hanya membuat emak yang tidak sanggup merasa tersinggung. Seolah-olah berdosa sekali tidak bisa ‘mencukupkan’ 50k untuk sangu dapur dalam sehari.

Ketika ada yang berkata, “Aku cukup loh.. Bahkan kadang malah kurang dari 50k untuk sehari..”

Disitulah kadang-kadang baper mulai bersembunyi.. Hahaha..

Sekali lagi, tulisan ini bukan untuk membuat Anda sekalian untuk Baper. Tapi untuk menantang diri sendiri.

Budget 50k Buat Make Up? Cukup beli Apa Coba?

Tentunya sebagai perempuan, make up adalah hal yang tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Make up sangat diperlukan. Selain untuk mempercantik tampilan wajah dan mendapatkan kepuasan pribadi fungsi make up sebagai seorang istri juga sangat diperlukan untuk menjaga pandangan suami. Karena Istri yang Cantik itu pasti membuat suami senang. Apalagi Cantik dan Hemat. Hehe..

Sebulan yang lalu mungkin tepatnya ya, aku mulai membeli perlengkapan make up yang murah meriah. Bukannya pelit, tapi aku ingin menantang diriku sendiri dengan uang 50k dan berjalan ke toko kosmetik. Sembari berpikir, bagaimana kalau mulai sekarang aku kurangi budget untuk make up? Dan lebih memperhatikan Skincare?

Kenapa harus mulai ‘melek’ skincare? Karena fungsi skincare sebenarnya lebih penting dari make up. Make up hanya mempercantik sementara saja, sementara skincare adalah sebuah investasi. Hihi.. Jadi, sejak mulai melek dengan fungsi sunscreen, anti aging, dll akhirnya aku memulai iseng untuk membeli perlengkapan make up yang murah meriah untuk di rumah.

Jadi, apa yang aku beli?

1. Alas Bedak / Foundation Viva
2. Viva Bedak Keluarga
3. Pensil Alis Just Mist
4. Lipstik Just Mist

Mana maskaranya? Mana Blush Onnya? Mana Pensil Alisnya? Mana Two Way Cake-nya. Ah, ini sih gak komplit!

Namanya juga budget 50k jeng, memang cuma ini yang bisa di beli. Tapi percayalah jika ini dipakai sehari-hari di rumah saat menyambut suami masih terlihat cantik kok dibanding tidak memakai apa-apa.

Ah, Masa? Si Viva sih efek make up nya so so aja.. Masih jauh lebih bagus bla bla bla..

Iya, memang. Biasa aja. Tapi Viva ini sesuai banget sama kebutuhan emak-emak dan pas buat kesehariannya yang pakai make up cuma sebentar trus hilang dipakai wudhu. Setuju? Setuju aja deh ya.. Haha..

Tapi menurutku mustahil bisa terlihat cantik kalau cuma begini ah.. Produknya so so aja..

Baiklah, Mari kita bahas satu per satu produk-produk murah ini plus cara ala aku memakainya agar terlihat cantik.

1. Viva Liquid Foundation

“Alas bedak ringan untuk tata rias sehari-hari yang menjadikan wajah tampak lebih halus. Mengandung moisturizer untuk merawat kelembaban kulit.”

Yah, itu yang tertulis dikemasannya.

Ingredient:

Aqua, Mineral Oil, Talc, Cl 77891, Propylene Glycol, Stearic Acis, Lanolin Anhydrous, Petrolatum, Cl 77492, Triethanolamine, Cetyl Alcohol, Hectorite, Hydroxyethylcellulose, Methylparaben, Perfume, Propylparaben, Sodium PCA, Cellulose Gum, Cl 77491, BHT.

Cara Pakai ini tentunya semua sudah tau dong. Hanya tinggal dioleskan merata pada kulit wajah setelah kita memakai skincare routine lalu bagaimana hasilnya?

Tadaaa…

Mohon maafkan, aku kalo belum pake lipstik mukanya kek pembantu.. Haha

Iyes, memang ya hasilnya so so aja gak terlalu coverage banget. Namanya juga alas bedak murah. Haha

Sebenarnya, aku juga punya varian foundation yang murah selain ini yaitu punya purbasari. Kalian bisa lihat review foundation purbasari disini.

2. Lipstik Just Miss

Apa? Kalian kira produknya bakal Viva lagi? Hihi..

Enggak, produk kali ini adalah Just Miss yang juga gampang sekali didapatkan. Biasanya sih kalau aku jalan-jalan ke Mall dan mampir ke Strawberry produk-produk kosmetik dari just miss ini nongkrong cantik disana mulai dari berbagai varian lipstik, blush on, pensil alis, eyeliner, hingga eyeshadow juga. Dan harganya murah meriah.

Seperti lipmatte yang aku beli kali ini. Dengan Warna Merah dan hint orange berkode J-5A lipstik ini cukup cantik loh tampilannya. Dan harganya hanya 15ribu rupiah saja. Memang ya, secara ketahanan lipstik begini yaa.. ‘so so aja’. Tapi, yang namanya emak cuman di rumah aja ngapain pakai yang berat-berat ya kan? Apalagi kalau sekedar dipakai sebentar untuk menyambut suami saja dan satu jam kemudian terhapus air wudhu. Hihi.

Lipstik ini aku beli beberapa bulan yang lalu. Dan masih nyisa banyak banget. Yang paling aku suka adalah masa expirednya cukup lama yaitu tahun 2021. Walau memang sih kalau lipstik sudah dibuka daya tahannya dan masa expired dari lipstik tersebut hanya sekitar 2 tahun.

Bagaimana cara memakainya?

Nah, kalau aku nih sejak tau kalau lipcream dan lipstik bisa dijadikan blush on juga maka akhir-akhir ini suka iseng. Yuk, coba jadiin blush on. Kan lipstik ini mattenya masih so so aja. Gak dead matte. Haha..

Jadi, setelah mengoleskan alas bedak viva tadi.. Oleskan juga lipstik Just Miss di bagian bawah mata sebagai blush on.

Nah, kalau sudah begini.. Baru taburi bedak. Bedak tabur apa ya yang murah? Cuss

3. Viva Bedak Keluarga

Kalau bertanya tentang bedak andalanku sehari-hari maka bedak Viva ini adalah jawabannya. Karena selain murah, bedak ini juga sangat cocok di kulitku. Formulanya yang ringan membuat wajah juga terasa ringan. Enak deh pokoknya. Love banget sama bedak ini.

Varian warnanya juga banyak loh. Seperti varian alas bedaknya juga, bedak ini melangkapi riasan keseharian di rumah. Nah, kalau aku biasanya memilih shade Natural untuk kulit sawo matangku.

Nah, setelah ini juga bisa kita langsung memakai lipstik Just Miss untuk bibir. Kita juga bisa loh mendapatkan warna dengan ombre lipstik walau hanya punya 1 varian lipstik. Caranya, setelah memakai lipstik taburi area bibir dengan sedikit tepukan bedak tabur. Setelah itu maka warna bibir akan lebih muda. Nah, setelah itu barulah oleskan lagi lipstik di area tengah bibir.

Baca juga: Punya Lipstik Menor dan Tidak Cocok? Begini caranya agar tidak terbuang percuma!

Sudah look lumayan banget kan? Hmm.. Apalagi yang kurang yah.. Yup betul, pensil alis.

4. Pensil Alis Just Miss

Sebenarnya, aku bukan tipe yang suka memakai pensil alis. Kalian lihat sendiri kan bahwa tanpa pensil alis pun, alisku sudah tebal. Hanya saja, sejak ‘tragedi perkawinan berdarah’ yang melibatkan perias akhirnya Alis lebatku ini berkurang lebatnya di bagian ujung karena bekas dicukur. Hiks..

Akhirnya, sejak menikah ini aku jadi terpaksa memakai pensil alis. Walau aku hanya memakai dibagian ujung saja sih untuk merapikan alisnya. Jadi, harap maklum pada penampakannya yang amat sangat pendek ini karena jujur ini sudah satu tahun lebih digunakan. Haha

Pensil alis yang aku gunakan kali ini adalah pensil alis Just Miss varian brown dengan harga hanya 7ribu rupiah saja. Alasan aku memilih warna brown ada 2, yaitu:
1. Aku enggak suka warna hitam alis aku ditambah on pointnya dengan warna hitam pula.
2. Varian brown ini serba guna, bisa dijadikan eyeliner juga.. Haha

Seriusan pensil alis dijadikan eyeliner?

Nah, namanya juga emak-emak. Pola pikir ngirit tapi mau hasilnya maksimum buat suami tercinta. Jadi ya harus pintar-pintar ngakalin kosmetik. Yah, something like lipstik jadi blush on.. Pensil alis jadi eyeliner.

What? Ada yang ngusulin bisa jadi countor juga? Prok prok.. Hebat.. Anda sungguh kreatif.. Haha..

Jadi, bagaimana hasilnya setelah memakai ini? Tadaaa…

Daya tahannya pasti so so aja deh win, ya kan?

Seperti alasan diatas, make up kalau di rumah saja gak usah terlalu berat. Bentar juga dihapus pakai air wudhu lagi. Kalau aku sih ya, tipe yang kalau wudhu itu sukanya muka bersih maksimal. Jadi suka banget kalau make up nya ringan dan gampang dihapus.

Teruss.. Mari kita total budget make up kita kali ini.. Apakah benar 50k? Atau malah lebih ya?

1. Foundation Viva: 5600
2. Lipstik Just Miss: 15000
3. Viva Bedak Keluarga: 10000
4. Pensil Alis Just Miss: 7000

Ternyata totalnya hanya 37600 saja pemirsa.. Hihi.. Mari tepuk tangan buat emak super ngirit ini.. Prok prok..

Sisa 12600 nya bisa buat beli ikan for makan siang ya kan? Hahahaha..

Atau buat kalian yang gak biasa makai lipstik buat blush on, bisa banget beli blush on viva yang harganya 5ribuan itu.

Kalian mau ikut tantangan ini juga? Jangan lah ya, cukup dibaca-baca aja artikel dariku ini. Karena aku paham banget kok bahwa setiap kondisi ibu itu berbeda.

Ada yang kulitnya super sensitif kalau pakai make up ini. Ada pula yang suaminya suka totalitas, jadi harus memakai produk yang mahal. Jadi, artikel ini bukan untuk sok-sok hemat gitu tapi lebih ke.. Menantang diri sendiri dan yah.. Syukur-syukur kalau berguna buat emak lain yang mungkin punya budget sedikit untuk tampil cantik.

Karena sesungguhnya Istri yang pandai bersyukur adalah ia yang dapat mengelola pemasukan dengan maksimal. Bukan hanya untuk dapur, sumur, dan kasur. Tapi juga usaha untuk menghargai dirinya sendiri.

Dan menghias diri merupakan salah satu cara istri untuk menghargai dirinya bukan?

Jadi, tampil cantik dengan budget murah? Kenapa tidak?

Review Lipcream Zalfa No. 04 (Peachfull)

Review Lipcream Zalfa No. 04 (Peachfull)

Dalam dunia perempuan ya, yang namanya racun lipstik itu enggak ada matinya. Mau masih remaja ataupun udah emak-emak, kalau ada varian lipstik terbaru itu pasti deh ya.. Komentarnya.. “Gimana? Gimana?”

Itu sekarang sih ya, zaman aku waktu masih ebege dulu sih yang namanya anak gadis pakai lipstik masih hal yang memalukan. Kalau ketauan ya.. Pasti ditanyain, “Waah.. Mau nikah kah?” Wkkwwk.. Please, ada yang sama?

Jangankan lipstik ya, lipice yang dulu ngetrend waktu zaman SMA pun kalau dipakai kan bersemu-semu pink gitu dibibir ya. Ada aja yang bilang, “Eh, kamu pakai lipstik?”

Itu sih dulu ya, sekarang? Sejak menjamurnya beauty influencer dan Beauty Blogger, yang namanya memakai lipstik itu adalah hal yang biasa. Biarpun yang memakainya adalah anak ‘EsEmPeh’. Karena pemakaian lipstik sudah beralih fungsi ya. Bukan hanya sebagai make up kecantikan tapi juga penyaluran hobi dan seni.

Halah, openingmu win.. Panjang banget. Oke, mari curcol lagi. Wkwk…

Why Kamu Suka Banget Koleksi Lipstik Win?

Jadi begini, sejak jadi emak-emak aku itu mulai rajin latihan dandan. Waktu remaja? Haha please jangan ditanya. Mungkin ya, karena dandan itu kadang menyenangkan hati dan batin. Apalagi kalau suami bilang, “Cantik”.. Aduh, boleh melayang sebentar..😂

Karena lelaki itu ya mungkin sudah dari sononya diciptakan sebagai makhluk visual. Nah, untuk suamiku sendiri dia tuh paling sukaaa banget kalau melihat bibir aku warnanya cakep. Makanya aku suka koleksi lipstik. Lipstik yang aku pakai tuh paling banyak ya warna dengan sentuhan peach. Karena bibir dan kulit asia aku memang cocok banget ya makai warna begitu.

Sayangnya ya, karena addicted dalam memakai lipstik dan turunannya (like lipcream, liptint, bla bla) akhirnya aku mengalami masalah yang sungguh berat. Kalian tau apa itu?

Bibir aku jadi item.. Bibir aku jadi kering..
Bibir aku emang cakep kalau pakai lipstik.. Tapi pas udah dibersihin malam-malam.. Dan nemenin suami bobok cantik..

Hal yang dilihat suamiku sebelum memejamkan matanya adalah…

Bibirku item.. Huaaaa… Hiks hiks..

Belum lagi kalau disentuh-sentuh agak kering gitu…

Makanya, sejak itu aku mulai cari-cari lipcream aman yang enggak bikin bibir kering dan hitam. Karena aku sudah addicted banget pake lipcream itu. Daaan… I found it.. Lipcream Zalfa..!

Kenapa Membeli Lipcream Zalfa?

Pertama, yes.. Kuakui aku terkena racun dari iparku Fika yang baru saja mengulas review Lipcream Zalfa Pinky Winky di Blognya. Kedua, yes.. Ketua FBB Ruli Retno menawarkan padaku untuk ikut beli Zalfa, katanya.. Lumayan diskonnya daripada cuma beli satu.

Yang namanya emak-emak ya.. Denger ‘harganya lebih murah’ langsung deh tanpa mikir-mikir lagi.. Cuss.. Hahaha..

Jadi, kenapa aku beli Lipcream Zalfa ini? Karena aku tertarik sama kandungannya yang konon bukan cuma warnanya yang cantik, creamy dan pigmented tapi juga ia dapat menutrisi dan merawat bibir, jadi dia bisa bikin bibir lembab dan mengembalikan kelembutan bibir. Selain itu, lipcream ini juga diperkaya antioxidant dan UV Filter.

Keceh! Pikirku.

Hmm, apa sih kandungan utamanya jadi yakin bibir kita bisa tetep oke walau pakai lipcream?

Jadi, dia punya kandungan Argan Oil dan Jojoba Oil.

Argan Oil apaan? Nah, akupun tak tau. Haha.. Sesungguhnya minatku akan bahan-bahan kecantikan tidak terlalu tinggi, apalagi dengan bahasa kimia.. Aku pusing.. 😂

Tapi, untuk memuaskan pembaca baiklah.. Mari kita contek apa kata wikipedia..

“Argan Oil adalah minyak nabati yang dihasilkan dari biji pohon argan (Argania spinosa L.) yang endemik di Maroko. Di Maroko, minyak argan digunakan untuk mencelupkan roti pada saat sarapan atau untuk menyiram couscous atau pasta. Tapi, minyak ini juga dapat digunakan untuk kosmetik.”

Nah, jadi saking meningkatnya popularitas minyak Argan dalam produk kosmetik. Pemerintah Maroko mendorong untuk merencanakan peningkatan produksi minyak ini. Dari sekitar 2.500 ton menjadi 4.000 ton untuk tahun 2020. Oke, nih minyak kayaknya emang bagus ya.

Kalau Jojoba Oil? Nah, kalau makhluk yang satu ini pernah denger sih ya. Ada di produk perawatan bayi. Hehe.

“Jojoba Oil adalah cairan yang diproduksi dalam biji tanaman Simmondsia chinensis (Jojoba), semak, yang berasal dari Arizona selatan, California selatan, dan barat laut Meksiko. Minyak ini menghasilkan sekitar 50% dari berat biji jojoba.”

Itu kata wikipedia ya.. Bukan kataku.. Hahaha..

Dan selanjutnya sebelum kalian liat bagaimana tampilannya di bibir aku, mari kita bahas hal-hal lain seperti.. Packaging, ingredient dsb.. Konon ini merupakan review wajib. Jadi mari ditulis saja. Haha..

Ingredients:

Isodedecane, Cyclopentasiloxane, Dimethicone, Syntetic Wax, MethylMethacrylate Crosspolymer, Disteardimonium Hectorite, C30-45 Alkyl Dimethicone, Trimethylsiloxysilicate, Mica, Sorbitan Sasquioleate, Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer, Euphorbia Cerifera Wax, Vanilla Flavour, Linoleic Acid, Phenoxyethanol, Simmondsia Chinensis Seed Oil, Isopropyl Titanium Trisostearate, Ethylhexylglycerin, Dimethicol Stearate, Isononyl Isononanoate, Tocopherol, Argania Spinosa Kernel Oil, Isopropyl Myristate, Oleic Acid, Cyclotetrasiloxane, Palmitic Acid, Stearic Acid, Polyhydroxystearic Acid, Stearakonium Hectorite, Propylene Carbonate, Linoleic Acid.

Yap itu dia bahannya, mohon dibaca.. Dicermati karena itu nulisnya susah gila.. Haha.. Dan jujur aku gak terlalu ngerti soal ingredient ini. Enggak kayak mba Insommia yang maniak ingredient dan bahas detail banget. Prok prok dah buat beauty blogger satu itu.

Packaging:

Kemasannya warna item dan kalau menurutku sih ya kurang girly, terlalu elegan untuk makhluk se imut aku (dilempar gayung).

Terus, dalemnya tu lipstik kayak dimasukkin ke dalam peti. Aku sih gak betah ya sama packaging macam begini, agak ribet. Habis direview nih kotak mau aku buang aja. Lipstiknya disimpen. Aku memang bukan packaging addict banget. Sayangnya pas mau ditaroh di kumpulan lipcrem lain, tutup lipcream ini warnanya gold. Ya, sama aja kayak punya si poppy dharsono. Jadi sekilas mirip banget, untung peachnya si poppy terlihat lebih menyala ya.

Tekstur dan Warna

Sesuai klaimnya.. Lipcream ini teksturnya soft n creamy banget. Kalau dibandingin sama Lipcream Wardah dan Lipcream Poppy Dharsono, si zalfa ini ga seseret wardah dan enggak sekilat poppy. Maksud aku apa ya, si wardah itu matte banget kan finishingnya. Kalau si poppy itu agak creamy n ga matte banget tapi masih creamy si Zalfa. Tapi creamy nya gak glossy. Cuma terlihat glowing sedikit.

*nganu, kalian ngerti bahasaku? Hahaha..

Nah, untuk warnanya kalian bisa liat di gambar ini ya. Menurutku, kamera hp q termasuk jenis jujur ya. Walau memang butuh bantuan sinar matahari. Tapi siapa sih yang moto gak butuh cahaya? Haha

Pecah gak sih? Transfer gak sih

So far aku makai ini sambil dibawa makan bakso kemarin. Dan warnanya tetap stay banyak, kurangnya dikit aja sih.. Apa karena aku makannya terlalu hati-hati.. 😂

Nah, kalau pecah itu kayaknya enggak ya. Sejauh ini aku memang gak pernah ada masalah pecah-pecah pas makai lipcream. Apalagi lipcream Zalfa ini creamy. Jadi masih oke dan anti pecah.

Difoto sehabis makan berkuah-kuah

Transfer gak?

Nah, kalau masalah transfer kayaknya si Zalfa ini bakal sedikit transfer kalau kita habis makan atau minum. Kalau kita nyantai aja terus minum pakai sedotan transfernya hampir enggak ada. Yah, aman lah ya kalau mau dipakai malam-malam buat kencan sama suami. Wkwk..

Harganya berapa?

Untuk emak-emak yang punya jiwa ngirit kayak aku, harga lipcream ini sih gak bersahabat ya. Harganya tuh normalnya 125.000 satu batang. Dan kalau kita beli 3 bijik jadi 100.000 aja per batang. Kan kan..? Untung aku ada temen buat beli patungan. Haha. Jadi cukup bayar 100.000 aja ya.

Bikin Bibir Kering dan Item gak sih?

Kayaknya enggak. Hihi.
Bibir aku aman pakai ini, enggak kering. Dan soal item? Aku rasa warna bibir aku memang stabil sih selama hamil ini. Tapi dari testimoni teman, memang kayaknya lipcream ini enggak bikin bibir item. Menghapusnya pun gampang banget, cuma pakai Micellar Water udah ilang.

Terus, Waterproff gak? Gak bisa dipakai Wudhu dong!

Nah, kata mba fika kandungan si lipcream Zalfa ini wudhu friendly. Jadi dia enggak waterproff emang. Oke kan, staynya lumayan B tapi wudhu friendly itu oke banget menurutku. Karena jarang banget kan nemu lipcream yang wudhu friendly.

Tapi ya, kalau enggak yakin benar-benar bisa aja lipcreamnya dihapus. Lipcream ini dihapus pakai air biasa pun udah ilang loh. Cius..

Halal?

Kalau masalah ini sih jangan ditanya. Si Zalfa itu produknya halal semua. Jadi aman pake banget.

So far yang aku suka dari Zalfa ini adalah:

– Gak bikin bibir Kering
– Gak bikin bibir Item
– Kandungannya Aman dan Halal
– Wudhu Friendly
– Warna Peach oke dan cocok sama aku

Yang gak aku suka adalah:
– Kemasannya kurang Girly
– Harganya mahal buat aku dan zalfa gak availabe dimana-mana ya.
– Agak Glowing dipakai, aku pecinta Dead Matte.

Nah, sekian deh Review Lipcream Zalfa dari emak-emak pecinta Lipstik. Selamat berdandan ria..! 😆

Menghadapi anak nakal pembully – [Tips Mengatasi bagian 2]

Menghadapi anak nakal pembully – [Tips Mengatasi bagian 2]

menghadapi-anak-nakal

Anak kena bully, jangan sampai bikin emak ikut stress ya… kita tidak bisa selalu mengendalikan pergaulan mereka dengan yang lain, mereka bisa saja ketemu dengan yang baik ataupun anak nakal atau yang senang menggangu. Padahal bullying masa kecil yang diterima anak bukan sesuatu hal yang patut diremehkan lho.

Penting diketahui, dampak bullying terhadap anak dapat menjadikan mereka tidak senang bergaul, cenderung menarik diri, tidak percaya diri dan takut untuk mencoba hal baru atau berekplorasi di masa mendatang. Jadi jangan dianggap hal yang biasa ya jika kita sebagai orang tua tahu bahwa anak kita menjadi korban bullying.

Nah bagaimana sih menghadapi anak nakal yang suka sekali menggangu atau membully.

Berikut akan disampaikan cara unik menangani para pembully atau anak nakal dengan gaya khas shezahome.

Ketika Pembully Menjadi Teman Terbaik

Masih ingat dengan cerita korban bullying yang dialami oleh anakku Farisha beberapa bulan yang lalu?

Apa? Tidak tau?

Kalau belum, kamu wajib baca ini terlebih dahulu: Anakku di-Bully Lagi dan Lagi, Aku harus Bagaimana?

Ada yang gemas sekali dengan tokoh Cela Disana? Bahkan pengen nguwel-nguwel?

Well, semoga cerita tentang episode Bully yang kedua ini cukup menyenangkan. Karena kali ini tokoh Cela menjadi Teman Terbaik. How Can? Simak tulisanku ya!

Dear Friends, Kenapa Kamu Mem bully ku?

Sebelum ‘julid’ dengan sang pembully, akan lebih baik kita sebagai orang tua bertanya untuk re-framing dengan si pem bully. Kenapa sih anak ini jadi suka sekali membully anakku?

Ya, itu yang aku tanyakan kepada diriku sendiri dulu. Merasa ‘kepo’ dengan lingkungan keluarga si pembully. Merasa ingin berada di posisi si pembully. Mencoba memahami pola pikirnya yang masih anak-anak. Mencoba memaklumi setiap kata-kata kasar yang keluar di mulut mungilnya.

Why oh why..

emak-tidak-perlu-stress-dengan-bully

Dalam berbagai referensi salah satunya pada penuliscilik.com, aku menyetujui bahwa faktor-faktor yag menyebabkan bully terjadi diantaranya adalah dikarenakan:

  1. Si Pembully ingin dianggap dan dikenal berkuasa, karena mereka sebetulnya orang lemah.
  2. Anak Pembully biasanya kurang perhatian dari orang sekitar dan akhirnya mencara-cari pertahtian dengan menghina, dll.
  3. Tukang Pembully biasanya pernah dibully bisa jadi pernah jadi korban kekerasan, baik di sekolah ataupun di luar sekolah.

Well, Bagaimana dengan Cela? Dan, ini yang aku temukan.

Mengenal karakter si pembully

Cela adalah anak perempuan yang sangat disayangi oleh orang tuanya. Orang tuanya adalah pekerja diluar. Mungkin, waktu untuk ‘family time’ hanya pada malam hari. Tidak ada yang salah pada latar belakang orang tuanya. Keduanya adalah pasangan yang berpendidikan.

Hanya saja, sebagai anak kedua aku merasakan hal yang sama dengan perasaan sang Pembully. Aku ingin menjadi nomor satu di rumah! Ya, karakter ini yang sangat dominan aku rasakan pada sang pembully Cela. Jadi, penyebab Cela suka membully adalah ia ingin merasa berkuasa karena di rumahnya ‘mungkin’ ia merasa selalu menjadi nomor 2 dimata orang tuanya.

Memiliki seorang kakak dengan kemunculan sibling rivalry ‘mungkin’ membuat si pembully ingin menjadi ‘lebih’ dibandingkan kakaknya. Apalagi, aku pernah mendengar ibunya berkata..

“Kalau Kakaknya Cela ini dulu waktu TK banyak dapat piala. Cela ini agak beda memang. Mungkin karena aku terlalu sering memanja, beda sama kakaknya dulu semua serba mandiri aku suruh..”

Dan akupun ber ‘Ooooo..’ sambil berpikir, “Yah, ‘mungkin’ ini cluenya. Cela yang selalu benci dengan orang yang memiliki prestasi berada diatasnya..”

Itulah kenapa pikiran anak kecil Cela selalu ingin berkata kasar dengan teman yang menyainginya. Karena ia ‘juga ingin seperti itu’.

Hai anak nakal…Seburuk Apapun Kamu, kamu tetaplah Temanku.. Teman Pertama yang Baik Padaku.

Aku mengingat-ngingat episode pertama masuk sekolah anakku dulu. Ia berteman dengan dua orang kakak adik yang sangat mirip wajahnya, seperti kembar. Dan pertemanan ini sangat awet berbulan-bulan lamanya. Tapi, suatu hari temannya tersebut tidak masuk sekolah karena sakit.

Sejak itu temannya hanya masuk satu minggu sekali bahkan hanya satu bulan sekali.

Bulan berikutnya akhirnya aku tau kalau 2 temannya tersebut pindah sekolah. Dan sejak itu Farisha merasa sendirian di kelasnya. Farisha memang anak yang cukup introvert dan selektif dalam berteman. Yah, something like..

Kalau temannya enggak tersenyum duluan kepadanya, maka dia gak mau senyum duluan.

Apabila temannya enggak ngajak berkenalan, dia gak mau kenalan duluan.

Jika enggak ngajak main, mending main sendiri, begitu di pikirannya.

Ya, anakku begitu.

Dan saat itulah, Cela hadir sebagai teman pengganti temannya yang dulu. Menggandeng tangannya, mengajaknya bermain, mengundang Farisha untuk masuk dalam Circle kelompoknya dan membuat Farisha merasa bersemangat kembali di sekolah.

Jika aku di posisi Farisha, aku sangat paham kenapa ia tidak mau melepaskan pertemanan dengan Cela. Kenapa ia hanya bisa menangis saat aku bilang, “Berhenti berteman dengan Pembully”

Karena Ikatan dengan Sang Pembully adalah Ikatan Pertemanan yang suci. Bagaimanapun juga Cela si Pembully adalah Teman yang sangat berarti bagi Farisha.

Jadi, Mari Kita Berteman Lagi..

Pada tulisan pertama episode bully yang kutulis mungkin sudah dijelaskan bahwa endingnya adalah Cela tetap berteman dengan Farisha. Karena saat Farisha tidak berteman dengan Cela maka Cela merasa sendirian.

Aku juga mengajak Farisha untuk menonjolkan pribadi baik yang dominan agar teman-temannya tidak memihak Cela saat Cela membullynya. Dan itu semua telah menghentikan episode Bully secara total diantara keduanya.

Kupikir, Farisha sejak itu tidak akan terlalu akrab lagi dengan Cela. Kupikir, Pribadi baik dominan yang aku ajarkan membuat Farisha menjadi pemimpin di circle kelompoknya yang baru. Tapi, lihatlah.. Sepertinya perkiraanku meleset.

Mereka berdua malah semakin dekat saja. Cela dan Farisha.

Aku menjadi sangat yakin dengan kedekatan mereka saat aku ikut serta dalam perjalanan outbond sekolah. Mereka duduk berdua di bus dan saling tertawa tiada habisnya. Tidak ada ledekan, tidak ada tangisan. Hanya senyum, tawa dan canda.

Well, apa sikap Cela memang sudah berubah menjadi jauh lebih baik?

Atau ia hanya berpura-pura karena Mamanya juga ikut dalam satu bus?

Tapi tawa itu ikhlas sekali, gandengan tangan itu hangat sekali. Seperti layaknya Farisha dan Sepupunya. Aku tau betul jika Farisha sudah sangat akrab dengan seseorang.

Dan sepulang dari outbond aku bertanya pada Farisha..

Ajarkan anak menghubungkannya dengan cerita yang baik

“Apa Cela sekarang jadi anak baik? Enggak pernah meledek Farisha lagi?”

“Iya ma, Baik kok Cela. Apalagi pas Pica bilang kalo kita dapat piala lomba mewarna karena kita sama-sama sabar saat mewarna…”

Dan aku pun ber’Oooooo… ‘ saat itu.. Hihi..

Jadi beberapa bulan yang lalu, Cela memenangkan piala lomba mewarna juga seperti Farisha. Ia sangat senang karena saat lomba mewarna Farisha dan Cela berdampingan. Mereka saling memberikan semangat dan bilang bahwa ‘harus sabar’ supaya dapat menang. Hasilnya, mereka berdua menjadi juara. Waw, siapa sangka?

Well, aku punya fotonya sebenarnya. Tapi aku tidak mau mempublikasikannya disini karena identitas Cela aku rahasiakan. Hihi.

Melihat cerita Farisha dan Cela, aku jadi teringat tentang contoh kebaikan misalnya seperti cerita Umar dan Nabi Muhammad. Tentang betapa bencinya dulu Umar dengan Nabi Muhammad dan Islam. Tapi lihatlah akhirnya.. Ya, semua sudah tau ceritanya bukan?

Yah.. Pelajaran kehidupan yang dapat aku ambil dari cerita Farisha dan Cela adalah…

Jangan berlebihan saat menjelek-jelekkan seseorang. Karena bisa jadi, suatu hari nanti ia akan berubah menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

Mungkin, aku harus banyak belajar dari Farisha untuk selalu berprasangka baik pada teman. Seburuk apapun perlakukan teman itu pada kita dahulu.

anak-nakal-berteman

Terima Kasih untuk pembelajaran yang sangat berharga ini.. Farisha..

Jangan lupa baca bagian pertama dari artikel ini ya di link berikut.

IBX598B146B8E64A