Browsed by
Month: December 2018

Tentang Fitur Traveloka PayLater, Beli Tiket Dulu Bayarnya Belakangan

Tentang Fitur Traveloka PayLater, Beli Tiket Dulu Bayarnya Belakangan

Apa saja sih barang yang pernah kita beli dengan cara mencicil? Pembayaran dengan cara mencicil tentunya menjadi solusi bagi kita yang memiliki dana terbatas tetapi banyak kebutuhan. Handphone menduduki posisi pertama sebagai kategori barang yang paling banyak dibeli dengan cara mencicil dan diikuti kategori barang-barang elektronik. Kini revolusi baru tengah dihadirkan oleh Traveloka yang merupakan agen travel online terbesar di Indonesia. Yeay.. Secara resmi, Traveloka meluncurkan sebuah fitur baru yang bernama PayLater. Fitur ini memungkinkan kita untuk mencicil semua kebutuhan perjalanan. Hayo, yang travel addicted harus tau tentang ini.

Jadi, Apa Itu Traveloka PayLater?

Traveloka PayLater diluncurkan pada pertengahan tahun 2018. Danamas sebagai lisensi peer to peer lending yang diawasi OJK menjadi partner Traveloka dalam menjalankan fitur barunya ini. Melalui fitur PayLater ini, kita bisa membeli semua kebutuhan perjalanan lalu membayarnya kemudian. Kita bisa mencicil pembelian tiket pesawat, tiket bus dan shuttle, tiket kereta api, reservasi hotel, tiket aktivitas dan rekreasi, rental mobil, transportasi bandara, membayar makanan di restoran online hingga tiket bioskop. Revolusi yang luar biasa ‘kan? *Lap Mata gatel pengen travelling..

Hebatnya lagi, semua pembelian kebutuhan untuk perjalanan tersebut bisa kita bayar dengan cara mencicil tanpa menggunakan kartu kredit. Untuk pendaftaran PayLater di Traveloka, kita cukup mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan dokumen identitas berupa KTP WNI yang masih berlaku. Kita juga perlu menambahkan satu lagi dokumen pendukung yakni SIM, Kartu BPJS, Kartu NPWP atau Kartu Keluarga. Untuk pendaftaran PayLater ini, usia pendaftar harus berkisar antara usia 21 tahun hingga 70 tahun. Okeh, saya bisaa.. Masih sangat amat muda.. Haha

Lalu berapa lama proses pendaftaran Traveloka PayLater?

Tak perlu menunggu lama ternyata pemirsa. Jika persyaratannya lengkap, hanya dibutuhkan waktu 60 menit saja di jam dan hari kerja untuk memproses ajuan pendaftaran tersebut. Bila aplikasi pendaftaran sudah diverifikasi, kita akan mendapatkan pemberitahuan melalui email. Akun kredit online Traveloka PayLater pun bisa segera diaktifkan dan digunakan. Sama sekali enggak repot ‘kan?

Bagaimana Cara Menggunakan Kredit Online Traveloka PayLater?

Traveloka PayLater bisa diakses melalui situs resmi Traveloka dan juga Traveloka App di smartphone kamu. Pastikan ya kita sudah men-update Traveloka App ke versi 2.19 atau versi diatasnya. Untuk metode pembayaran dengan menggunakan Traveloka PayLater, masuklah ke dalam aplikasi Traveloka dan pilih produk yang hendak dibeli. Misalnya saja tiket kereta api atau tiket pesawat.

Lakukan proses pembelian seperti biasa sesuai petunjuk hingga sampai di halaman pembayaran. Di halaman pembayaran, pilih opsi “PayLater” sebagai metode pembayaran. Kemudian pilih opsi cicilan dengan jumlah minimal Rp. 100.000 per bulan. Lanjutkan dengan memilih tombol “Beli dengan PayLater”. Setelah itu masukkan kode verifikasi yang diterima dan transaksi pembelian dengan PayLater pun sudah selesai dilakukan.

Melalui Traveloka PayLater, kita bisa mengatur sendiri jumlah dan skema cicilan sehingga bisa disesuaikan dengan kemampuan. Pembayaran cicilan pun sangat fleksibel. PayLater menawarkan pembayaran cicilan dalam jangka waktu 1 bulan hingga 12 bulan dengan bunga cicilan yang ringan dan tanpa biaya tersembunyi. Sementara itu jika kita membayar tagihan 1 bulan kemudian, maka kita tak dikenai biaya bunga. Kita bisa melunasi cicilan kredit online PayLater dengan cara transfer antar bank, pembayaran via ATM, dan juga transfer via rekening virtual.

Oh ya, tanpa harus menunggu jatuh tempo, kalian bisa melihat tagihan kalian setiap saat dari smartphone kalian loh. Melalui aplikasi Traveloka di halaman akun PayLayer, kamu bisa melihat jumlah limit kredit, status akun saat ini, rincian transaksi yang menggunakan PayLater, rincian cicilan yang harus dibayar dan juga tanggal jatuh temponya. Dengan semua kemudahan ini, pastinya kita tertarik untuk mencoba donk?

Cuss Ahh…

Happy Travelling!

Family Time di Banjarmasin, Kemana Aja Ya?

Family Time di Banjarmasin, Kemana Aja Ya?

“Mama, minggu ini kita jalan kemana?”

Itulah pertanyaan yang paling sering ditanyakan anakku saat hari sabtu mulai tiba. Sebagai keluarga yang tidak terlalu suka berjalan jauh tentu pertanyaan ini sering dijawab seadanya saja seperti…

“Ke Super market”
Atau..
“Masak-masak di rumah nenek ya..”
Atau..
“Nemenin Mama kepasar aja ya..”
Atau..
“Ke Mall ya?”

Bisa ditebak dong diantara jawaban diatas yang mana jawaban paling memungkinkan menimbulkan senyum sumringah di wajah anakku. Ya, ke mall. Hahaha.

Sebagai emak yang mencintai aura belanja dan kesejukan ruangan ber AC, jawaban mengisi family time dengan jalan-jalan di mall adalah alternatif terbaik. Namun, sesungguhnya jalan-jalan di mall kadang membosankan juga loh. Apalagi nih, kalau saat jalan-jalan anak mulai merengek-rengek meminta mainan ataupun barang-barang mahal lainnya. Duh, mak.. Dompet mana dompet..

Padahal ya, family time itu lebih mengasyikkan jika diisi dengan berlibur ke tempat wisata. Di Banjarmasin sendiri sebenarnya cukup banyak loh tempat wisata yang bisa dijadikan tempat liburan untuk mengisi Family Time. Hmm.. Dimana aja sih? Ini dia..

1. Pasar Terapung

Masih ingat gak sih iklan ‘RCTI OKE’ era 90 an dulu? Eh, udah lupa? Eh, enggak tau?

Oke, saya mengaku tua disini.. 😂

Nah, seperti terlihat pada iklan jadul di atas, pasar terapung ini adalah pasar unik dimana tempat berjualannya ada di atas perahu dan para penjualnya biasanya adalah ‘acil-acil banjar’ . Para pembeli pun bisa membeli barang dagangannya dengan menaiki papan ulin yang disediakan disekeliling pasar terapung. Sensasi berbelanja di pasar terapung ini berbeda loh dengan pasar-pasar pada umumnya.

Dulu, pasar terapung ini adanya cuma di Jl. Pangeran saja loh. Tapi, sekarang kita sudah bisa menjumpai pasar terapung kekinian di area siring tandean Banjarmasin.

Aku sudah beberapa kali family time dengan keluarga disini. Selain menyenangkan, dengan mengajak anak kesini aku bisa mengenalkannya pada berbagai kuliner khas banjar dan betapa uniknya sunscreen kepunyaan ‘urang banjar’ klasik, yakni pupur basah yang rata-rata dipakai penjualnya.

2. Siring Banjarmasin

Nah, jika kita mengunjungi pasar terapung yang terletak di siring tandean. Maka, sekalian saja jalan-jalan pagi di area siring. Apa asiknya ya? Asyik dong, di kawasan siring ini kita bisa melihat keindahan sungai Banjarmasin, berfoto-foto ria sambil sesekali singgah untuk menikmati wadai khas Banjarmasin dan Soto Banjar. Lokasi ini sangat cocok untuk dijadikan tempat olah raga. Family Time yang benar-benar berkualitas deh.

Yang paling aku suka adalah di kawasan Menara Pandang Siring. Nah, dari atas sana kita dapat melihat pemandangan Banjarmasin yang indah. Di bawah menara pandang pun juga ada berbagai pertunjukan khas daerah Banjarmasin. Aku sering mengajak anak kesini untuk menikmati budaya Banjarmasin.

Selain itu, juga ada Taman bermain kecil di kawasan siring sini loh. Jadi, kalau emak capek dan mau eksis update di sosial media.. Bolehlah si anak disuruh main disini ya. 😂

3. Pulau Kembang

source image: www.antahbaras.blogspot.com

Nah, kalau obyek wisata yang satu ini pastinya tidak asing lagi ya. Pulau kembang adalah salah satu tempat wisata yang lumayan terkenal di Banjarmasin. Kita dapat kesana dengan menaiki kelotok yang ada di kawasan siring maupun yang ada di jalan Pangeran. Untuk biaya menaiki kelotoknya dikenakan tarif 35ribu per orang.

Ada kembang apa aja sih disana? Kok dinamakan pulau kembang?

Well, sebenarnya disini lebih banyak monyet dibanding kembangnya, Hihihi.. Tapi biarlah, sebut saja pulau kembang.

Oya, jangan membayangkan pulau ini seperti pulau pada umumnya ya. Banjarmasin ini adalah area rawa, jadi tentunya tanah disana tidak padat seperti pulau biasa. Kita dapat berjalan disana diatas titian yang terbuat dari beton. Tapi, saranku harus berhati-hati berjalan disini karena titiannya ditumbuhi lumut dan agak licin.

Disana juga ada patung Monyet yang merupakan salah satu khas dari pulau kembang ini, jadi tidak heran ya banyak monyet disana. Saranku, bawalah cukup banyak makanan monyet jika kesana (baca:pisang). Karena monyet-monyet di pulau ini cukup agresif dan berjiwa preman kalau melihat pengunjung datang.

4. Taman Edukasi Lalu Lintas

Nah, di Banjarmasin juga ada taman edukasi yang lumayan kece loh buat mengajak anak jalan-jalan sekaligus belajar. Namanya adalah Taman Edukasi Lalu Lintas. Letaknya tidak jauh dari Siring Banjarmasin. Bahkan, kadang aku dan keluarga mengunjungi taman ini jika sudah puas berjalan mengelilingi siring.

Ditaman ini kita dapat mengedukasi si kecil tentang pentingnya berlalu lintas yang tertib. Ada beberapa sarana dan permainan yang cukup menyenangkan disini. Diantaranya adalah kereta api, jembatan penyebrangan, kantor polisi, dan berbagai permainan anak lainnya. Selain itu, juga tersedia beberapa spot foto yang cantik.

5. Mesjid Raya Sabilal Muhtadin

Mesjid tempat wisata juga?

Ya, mesjid Sabilal Muhtadin bagi kami adalah Mesjid Wisata. Hehe.

Apa pasal? Karena ini adalah mesjid terbesar di Banjarmasin. Disekeliling area mesjid ada hutan kota yang menyejukkan. Kami sering berjalan-jalan diarea ini untuk sekedar duduk-duduk santai sambil makan dan minum (dan berfoto-foto juga tentunya.. Haha).

Kadang kala, Mesjid Sabilal Muhtadin sering mengadakan pengajian. Jadi, aku sering sekali mengajak anakku kesini, baik di malam hari maupun di minggu pagi.

6. Museum Wasaka

Banjarmasin juga punya museum loh. Namanya Museum Wasaka. Dan as we know, ngajak anak ke museum itu banyak manfaatnya. Satu diantaranya adalah ia dapat mengenal peninggalan bersejarah dan budaya di daerahnya.

Wasaka sendiri merupakan singkatan dari Waja Sampai Ka Puting yang merupakan motto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan, yang artinya mengerjakan sesuatu harus sampai tuntas. Museum yang terletak di Gang H. Andir, Kampung Kenanga Ulu, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin adalah museum dengan gaya arsitektur rumah bumbungan tinggi khas banjar.

Di museum ini, ada berbagai koleksi senjata-senjata modern hingga tradisional khas rakyat Banjar. Walaupun bentuk museum ini terlihat mungil, tapi di dalamnya tersimpan sekitar 400 benda-benda bersejarah selama perang Kemerdekaan. Biaya untuk memasuki museum ini pun cukup murah, hanya 3000 rupiah saja loh untuk biaya parkir.

7. Taman Satwa Jahri Saleh

Well, tidak banyak yang tau bahwa Banjarmasin juga punya kebun binatang loh. Namanya adalah Taman Satwa Jahri Saleh. Taman yang terletak di area jahri saleh ini memiliki berbagai jenis satwa didalamnya. Mulai dari berbagai unggas, reptil, ikan kecil, beruang, monyet, hingga buaya.

Biaya masuk ke Taman Satwa ini juga cukup murah, hanya 3000 rupiah saja loh. Keluarga kami sudah 3 kali kesini. Dan anakku sangat senang jika bertemu dengan ular phyton Albino disana.

Nah, tertarik jalan-jalan berwisata ke Banjarmasin? Ingin Family Time disini juga? Cuss booking hotelnya yuk. Zaman sekarang kita tinggal main jari aja kok buat hunting hotel di Banjarmasin.

Main jari? Iyes, Kalau aku sih biasanya hunting lewat aplikasi Pegipegi. Di Pegipegi ini kita bisa dapat harga yang jauh lebih murah karena memang banyak promo disana loh. Apa pasal? Karena Pegipegi bekerja sama dengan ribuan jaringan hotel. Selain hunting hotel kita juga bisa hunting tiket pesawat di Pegipegi loh. Kalau sudah begini tinggal cuss deh berwisata ke Banjarmasin. Ssst.. Jangan ketinggalan berwisata ditempat-tempat yang sudah aku sebutin tadi ya..

Happy Travelling!

Dear Farisha: Terima Kasih Sudah Menjadi Anak yang Membanggakan

Dear Farisha: Terima Kasih Sudah Menjadi Anak yang Membanggakan

Setiap Ibu pastinya akan bangga sekali jika memiliki anak yang pintar, cerdas dan berprestasi. Sama sepertiku dahulu yang tak hentinya dibanggakan jika memiliki prestasi di sekolah. Entah itu memiliki nilai bagus saat ulangan dan latihan, maupun menjadi juara kelas. Aku akhirnya merasakan perasaan itu pula saat sudah memiliki anak. Kini, aku belajar dari masa laluku.. Dan mulai belajar memahami makna dari ‘Bangga’ yang sesungguhnya.

Sejak sekolah dulu, Orang tuaku selalu memberiku nasehat untuk rajin belajar supaya memiliki nilai harian yang bagus, ulangan yang bagus dan dapat juara kelas. Aku melakukan segalanya untuk membanggakan orang tuaku. Menjadi Juara Kelas dan menjadi anak pintar diatas rata-rata. Tapi, kini aku sadar bahwa pintar saja tidaklah cukup.

Bagiku, Farisha harus berbeda denganku

Sejak menjadi Ibu, aku mulai menggali pengetahuan tentang parenting. Ada beberapa hal yang janggal dengan masa kecilku. Hal itu karena masa kecilku dipenuhi dengan jejalan kemampuan kognitif saja. Aku cepat dalam hal membaca, berhitung, dan menulis namun sangat kurang dalam hal empati dan simpati, kurang tanggap dan peka terhadap lingkungan. Mungkin, masa lalu ini pula yang menyebabkan aku menjadi introvert yang sangat tulen. Ya, aku terlambat untuk mengembangkan otak kananku dan lebih mengutamakan otak kiriku. Dan aku tidak mau Farisha tumbuh menjadi anak sepertiku.

Sejak Farisha kecil, aku tidak pernah memaksakan pembelajaran kognitif padanya. Aku melakukan segala bentuk pembelajaran sambil bermain. Akupun tak pernah membatasi kesenangan dan hobinya. Bagiku, setiap anak pastilah memiliki bakat yang spesial. Dan tugas kita sebagai orang tua adalah mendukung bakatnya. Bakat itulah yang nantinya akan membawanya pada kesenangan dalam menikmati hidup. Dan saat itulah aku bisa mendefinisikannya sebagai kesuksesan.

Farisha memiliki hobi mewarna. Hobi ini telah ia tekuni sejak berumur 3 tahun. Jika berhadapan dengan kertas dan pewarna, ia betah berjam-jam lamanya untuk mewarnai gambar pada kertas tersebut. Hal ini berlangsung lama hingga ia sekolah TK. Aku pun mendukung bakatnya dengan menyalurkannya pada berbagai perlombaan mewarna. Awalnya, ia selalu kalah lagi dan lagi. Tapi, anak yang tekun dan konsisten dengan hobinya tidak akan menyerah dengan kekalahan. Ia akan terus mencoba lagi dan lagi. Aku senang melihat semangatnya. Dan sampai sekarang, Farisha telah mengumpulkan 6 Piala Juara Lomba Mewarna.Empat piala diantaranya adalah Juara 1 dan Dua diantaranya adalah Juara 2 dan Juara Harapan.

Walau Farisha tergolong lambat dalam hal Kognitif, terutama menghafal namun aku Bangga padanya. Bagiku, ukuran kesuksesan bukan hanya dilihat pada pencapaian. Namun bagaimana proses yang harus dilalui dan semangatnya. Ya, untukku sekarang, Farisha dan hobinya serta prestasi yang telah ia raih adalah sebuah kesuksesan.

Tapi, Sukses Saja Tentu Tidak Cukup

Sukses dalam meraih prestasi saja menurutku tidaklah cukup. Bagiku hal yang lebih penting dibanding prestasi adalah tumbuhnya rasa empati dan simpati. Kalau anak tidak bisa menyeimbangkannya, maka ia akan menjadi orang yang sombong suatu hari nanti. Bagiku, anak akan sempurna tumbuh kembangnya jika ia menjadi anak dengan tanggap yang lengkap.

Apa itu Anak dengan tanggap yang lengkap? Artinya adalah anak cepat tanggap, punya rasa peduli dan tanggap bersosialisasi. Anak yang tumbuh dengan tanggap yang lengkap akan otomatis respon dengan lingkungan sekitarnya, ia juga punya rasa peduli dan empati kepada orang lain tentunya juga ia akan aktif dan cepat tanggap dalam bersosialisasi.

Ini adalah hal yang tidak aku miliki dahulu.

Ya, dulu aku terlalu fokus dengan perkembangan kognitif ku. Aku lebih takut jika nilai ulanganku jelek dibandingkan dengan teman akrabku yang sedang sakit. Aku takut dimarahi orang tua karena ulanganku jelek, karena itu aku lebih memilih di rumah saja dibandingkan bermain. Dan puncaknya, aku tumbuh menjadi anak yang tidak cepat tanggap dengan lingkunganku. Tentu aku tidak mau Farisha seperti itu.

Hei Farisha, Sukses Saja Tidak Cukup.. Mari Menjadi Anak Tanggap yang Lengkap Agar Ibu Bangga padamu

Pertanyaan selanjutnya adalah, “Bagaimana menjadikan Farisha anak tanggap yang lengkap?”

Ada Tiga Hal yang aku lakukan untuk itu, antara lain:

1. Memberikan Kasih Sayang

Setiap anak membutuhkan kasih sayang. Ini adalah akar utama. Mengapa? Karena seiring dengan kasih sayang yang kita berikan kepada anak, maka anak akan mencintai kita. Dan hal inilah yang biasanya membuat anak-anak selalu menjadikan Ibunya sebagai Rule Model pertamanya.

Kasih Sayang dan Pola Asuh yang demokratis biasanya akan membuat anak patuh dan terbuka kepada kita.Ia tidak akan sungkan bercerita apapun kepada kita. Anak yang kurang kasih sayang biasanya akan menjadi anak yang pemalu dan tertutup bahkan di rumahnya sendiri. Jika dari akar kasih sayang sudah begini, maka akan sulit membentuk ketahap selanjutnya.

Aku sendiri lebih memilih menjadi orang tua yang demokratis. Sejak Farisha kecil, aku tidak pernah memanjakannya berlebihan ataupun terlalu mengekangnya untuk begini begitu.

2. Memberikan Stimulasi

Hal terpenting selanjutnya adalah stimulasi atau rangsangan. Untuk membuat anak cepat tanggap, punya rasa peduli dan tanggap bersosialisasi, maka kita harus memberikan kebebasan bagi anak dalam bermain.

Masa sih cuma bermain?

Ahli Psikologi, Copland dan Arbeau (Santrock, 2011) menyatakan bahwa bermain memberikan kontribusi penting dalam perkembangan kognitif dan sosial emosional anak usia dini.

Oleh karena itu, kita sering mendengar bukan bahwa dunia anak-anak itu adalah bermain. Biarkan saja anak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Secara perlahan perkembangan IQ, EQ dan SQ nya akan terbentuk.

Kalian pernah memperhatikan anak yang suka di rumah dan bermain HP saja dan anak yang suka bermain di luar? Bagaimana perkembangannya?

Ya, anak yang dirumah saja dan kurang berinteraksi baik dengan teman maupun orang tuanya biasanya akan menjadi anak yang kaku dan kurang tanggap serta canggung dalam bersosialisasi. Sementara anak yang senang bermain apalagi dengan teman-temannya memang tergolong merepotkan. Sebentar-sebentar ia menangis, belum lagi dengan kondisi area permainan yang tidak pernah rapi. Repot memang, tapi begitulah prosesnya.

Farisha sendiri suka sekali aku ajak jalan-jalan keluar. Bukan hanya menginjak mall atau area bermain edukatif, tapi aku juga sering mengajaknya berjalan-jalan menyusuri perumahan pinggiran sungai di Banjarmasin yang terbilang sangat sederhana. Aku mengajaknya untuk menanamkan rasa syukur dan empati terhadap anak-anak yang lahir tidak seberuntung dirinya.

Selain itu, aku juga tidak pernah lupa mengingatkan kepadanya untuk selalu berkata ‘Maaf’ jika melakukan kesalahan, ‘tolong’ jika ingin meminta tolong, dan ‘terima kasih’ jika diberi sesuatu oleh orang lain. Tiga kata ajaib ini jika dipraktikkan betul-betul maka akan membentuk empati yang sempurna pada si kecil.

3. Memberikan Nutrisi yang baik

Nutrisi juga berperan penting untuk menumbuhkan anak yang hebat dengan tanggap yang lengkap. Kenapa? Karena asupan nutrisi yang tidak lengkap akan mempengaruhi fisik maupun psikis anak. Nutrisi yang lengkap dan seimbang dibutuhkan untuk daya serap anak dalam menyerap informasi sehingga dapat membentuk anak cepat tanggap dalam menyalurkan emosi dan kepeduliannya.

Nah, selain memberikan Farisha makanan seimbang dengan karbohidrat, sayuran, lauk-pauk dan buah. Aku juga memberinya susu. Dan susu yang aku pilih adalah Bebelac Gold.

Kenapa harus Bebelac Gold? Karena Bebelac Gold diperkaya dengan Tinggi serat, dan dapat membantu memenuhi kebutuhan serat harian anak untuk mendukung ia agar bisa hasilkan #7KehebatanPerut sehat seperti:

1. Pencernaan Nyaman

Pencernaan nyaman membuat aktivitas Farisha menjadi lancar dan tidak terganggu.

2. Penyerapan Nutrisi

Perut yang sehat dapat membantu penyerapan nutrisi keseluruh tubuh sebagai sumber energi dan pembentuk sel. Sehingga Farisha dapat terus aktif dalam bermain diluar.

3. Pencernaan Lancar

Perut sehat membuat saluran cerna berfungsi dengan baik sehingga pola BAB si kecil jadi lebih baik. Ingat sekali dulu Farisha punya masalah beberapa kali untuk BAB, karena ada beberapa sayur dan buah yang tidak ia suka. Sehingga aku pun lalai memberinya asupan serat.

4. Perlindungan Alami

Tahukah bunda? 70% sel perlindungan tubuh alami hidup di perut yang sehat. Karena itu perut sehat ini pentinh sekali sebagai antibodi alami si kecil.

5. Tumbuh Kembang Optimal

Dengan perut yang sehat, nutrisi dapat dioptimalkan untuk tumbuh kembang si kecil.

6. Cepat Tanggap

Nah, ini dia.. Perut yang sehat itu membuat anak menjadi cepat tanggap. Karena, 100 juta sel syaraf terdapat dalam perut sehat yang membawa informasi secara tepat ke otak.

7. Suasana Hati

Pernah mengalami anak yang sangat mood swing dalam beraktivitas? Hmm.. Bisa jadi perutnya kurang sehat. Anak dengan perut yang sehat akan selalu senang dalam beraktivitas karena 90% hormon seretoni yang mengatur suasana hati ada dalam perut sehat.

Kasih Sayang, Stimulasi, dan Nutrisi adalah tiga kunci untuk membentuk anak yang berprestasi dan tanggap yang lengkap. Senang sekali rasanya jika anak kita tidak hanya sekedar pintar dan berprestasi tapi juga pandai bersosialisasi dan punya rasa peduli kepada sekitarnya. Bagiku, itulah definisi ‘Bangga’ yang sesungguhnya.

Terima Kasih Farisha, sudah membuatku belajar menjadi Ibu yang lebih baik. Aku akhirnya mengerti dengan perasaan ‘Bangga’ yang benar.

Terima Kasih Farisha, sudah menjadi anak yang membanggakan dengan prestasi dan kepedulian.

Dan terakhir, terima kasih Bebelac Gold telah mendukung Nutrisi Farisha untuk 7 kehebatan perut yang luar biasa. #GrowThemGreat

Yuk, bunda.. Ikut cobain Bebelac Gold dan share denganku ya tentang manfaat yang si kecil dapat. 😉

Perjalanan Menyenangkan dari Rawa Pening ke Borobudur

Perjalanan Menyenangkan dari Rawa Pening ke Borobudur

Siapa sih yang enggak kegirangan saat diajak oleh suami jalan-jalan?

Tentunya bagi emak-emak rumahan sepertiku hal ini termasuk moment yang amat sangat langka. Terlebih jika tau bahwa suamiku cenderung introvert kelas berat. Apaan tuh introvert kelas berat? Itu tuh, cowok yang kebahagiaannya terletak di dunia kotak alias homing banget. Kerjaannya kalau ‘libur tlah tiba’ itu adalah ngadem di rumah sambil main game dan baca buku. Ada yang punya suami begini? Toss!

Yang namanya bulan madu itu bagi kami hampir enggak ada. Tapi, di tahun ke tiga pernikahan kami akhirnya dia berinisiatif ingin membawaku ke Semarang-Yogyakarta. Dalam rangka apa ya? Ehm, Spesial buat aku?

Enggak pemirsa.. Dia tuh ngajak aku jalan kesana karena sekalian jadi dosen pembimbing saat study tour ke Politeknik Negeri Semarang. Hahaha, gubrak banget kan. Tapi biar bagaimanapun aku senang banget lah. Apalagi jalan-jalan bareng mahasiswa begini. Aku berasa jadi mahasiswi kembali. *Ciee…

Mungkin, aku akan skip cerita tentang study tour para mahasiswa ini. Karena aku sudah pernah cerita tentang detail perjalanannya di blog post yang lain. Nah, kali ini aku akan bercerita khusus tentang perjalanan sehabis dari Politeknik Negeri Semarang. Yup, kami memutuskan ke Rawa Pening keesokan harinya.

Perjalanan ke Rawa Pening

source: wikipedia

Kalian tau Rawa Pening? Bukan, bukan rawa yang bikin kepala pusing. Haha.. Rawa Pening adalah salah satu danau alam di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Luasnya sekitar 2.670 hektar. Ia terletak di wilayah Kecamatan Ambarawa. Rawa Pening ini ada di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran.

Sebelum berangkat ke rawa pening, salah satu guide kami bercerita tentang legenda rawa pening ini. Kalau tidak salah rawa pening ini terbentuk karena kemarahan dari pemuda miskin bernama Jaka Baru Klinting. Saking miskinnya semua warga sepakat mengusirnya dari kampung. Bukannya langsung pergi, tapi si Jaka malah menantang warga. Ia menancapkan sebuah daun diatas tanah, katanya jika ada yang bisa mencabut sebuah daun yang tertancap di atas tanah ini maka Jaka Baru akan pergi meninggalkan tempat itu untuk selama-lamanya. Bisa ditebak dong, gak ada yang bisa kecuali putri cantik (haha.. Salah deng ini bukan jenis cerita sefantasi itu). Ya, ya.. Finally Semua warga tidak ada yang berhasil mencabutnya. Akhirnya, jaka sendiri yang mencabutnya dan setelah dicabut dari tanah langsung keluar pancuran air yang tiada habisnya hingga membentuk sebuah danau.

Nah, itu dia cerita tentang asal usul rawa pening ini. Saat masuk ke dalam area rawa pening serta menaiki perahu kecil untuk bertualang di rawa tersebut, kalian tau apa yang aku rasakan?

Ya ampun, ini sih kayak balik ke Banjarmasin lagi. Hahaha..

Serius, kalian tau kan bahwa Banjarmasin itu juga daerah rawa dan memiliki banyak sungai. Bagi kalian yang pernah berkunjung ke pasar terapung hingga menempuh perjalanan ke Pulau Kembang, pemandangan sungai yang kadang dibeberapa spot dipenuhi dengan eceng gondok ini tentu familiar sekali. Tapi lagi-lagi yang namanya pergi liburan bareng para mahasiswa tentu rasanya beda ya.

Banyak spot foto yang lumayan kece disini. Namun, karena saat itu aku tidak terlalu konsentrasi untuk foto-foto dan sangat terbawa suasana.. Akhirnya, hanya beberapa foto ini saja yang bisa kuambil.

Perjalanan ke Borobudur

Jujur aja ya, ini pertama kalinya aku jalan-jalan ke borobudur. Ya ampun, spesies indonesia mana yang baru menginjak keajaiban dunia di negerinya sendiri di umur 25 tahun? Hahaha.. Oke, aku mulai berlebihan.

Perjalanan ke borobudur sendiri kami tempuh dalam waktu lumayan lama dengan memakai bus. Memang ya, naik bus dengan para mahasiswa itu asik. Mereka selalu ceria dan suka bernyanyi. Tapi, ini bencana bagi makhluk introvert macam suamiku.

Yes, dia mabuk transportasi darat. Apalagi kalau di dalam mobil ataupun bus itu ribut sekali dan banyak yang bernyanyi. Bukannya tambah rileks malah tambah pusing. Jadi, perjalanan selanjutnya sukses membuat dia sakit kepala.

Belakangan aku tau kalau sekarang Traveloka juga menyediakan tiket bus, dari Semarang ke Magelang juga ada tentunya. Mungkin ya, next time kalau kami jalan-jalan lagi kami akan mencoba fitur ini. Oya, kalian penasaran bagaimana caranya? Bisa klik di sini.

Finally, setelah perjalanan penuh drama pusing dan bau balsam akhirnya kami sampai di borobudur.

Uhuk, mungkin sudah banyak yang tau tentang candi megah yang satu ini. Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta

Yang aku senangi saat ke borobudur adalah sok-sok menjadi arkeolog saat melihat relief candinya. Aku dan suami menerjemahkan secara ‘ngasal’ saat melihat relief-relief di candi tersebut sambil bersuka ria. Tak lupa juga untuk berfoto-foto di sana. Sepertinya, saat di borobudur kami mulai sadar dan peka tentang pentingnya foto. Karena disini itu keren banget. Moment langka seperti ini harus terus diabadikan.

Bicara tentang relief, relief pada candi borobudur ini banyak menceritakan tentang perjalanan hidup sang budha dan ajaran-ajarannya serta kemajuan peradaban masyarakat jawa pada masa itu. Sebenarnya, untuk mengikuti cerita dan alur dari relief yang terpahat di dinding candi Borobudur ini, kita harus berjalan searah jarum. Masuk melalui pintu sebelah timur berjalan searah jarum jam agar posisi candi bisa selalu di sebelah kanan, hingga sampai di tangga timur dan naik ke tingkat berikutnya. Berjalan seperti itu dilakukan secara berulang-ulang hingga semua tingkat dapat terlewati dan sampai ke puncak candi yang berupa induk stupa.

Tapi, apakah kami melakukannya. Tidak.. Hahaha. Kami bahkan sempat terpisah dan tersesat. Maklum, pengunjung udik yang sangat jarang jalan-jalan.

Nah, itu dia keseruan perjalananku saat ke Rawa Pening dan Borobudur. Punya pengalaman unik yang sama saat berkunjung ke dua tempat ini? Sharing yuk!

Happy Travelling!

Punya Anak Super Kreatif dan Hobi Coret-Coret? Begini Solusinya

Punya Anak Super Kreatif dan Hobi Coret-Coret? Begini Solusinya

Apa aja sih keluhan mom ketika punya balita yang lagi aktif-aktifnya?

Rumah selalu berantakan…
Ini itu selalu bertumpahan…
Barang-barang tidak ada yang ‘waras’
Sampul buku lepas semua…
Dan terakhir yang bikin seribu emak dilema luar biasa itu adalaaah…
Coretan-coretan yang ada di dinding, di sprei hingga di properti kesayangan emak lainnya…
Dan coretan itu tidak mau hilang…
Bak prasasti bersejarah yang punya bahasa sansekerta yang menghiasi seluruh isi rumah. Hahaha

Anakku adalah salah satu balita yang aktif dulu. Dia sangat suka dengan aktivitas coret-mencoret dan berekspresi dalam warna. Saking pintarnya, biar pun spidol dan crayon-nya sudah ku simpan tapi ia tak kehabisan akal. Ya, stok pewarna makananku di dapur juga menjadi bahan eksperimennya. Hasilnya? Lantai yang warna-warni, serta tangan dan kaki yang penuh dengan pewarna. Dan yang kadang membuat aku suka kelepasan marah itu adalah pewarna itu susah sekali hilang di tangan dan kakinya.

Lantas, kalau sudah sering begini… Apakah aku harus melarangnya?

Konon Katanya, Kotor Itu Kreatif

“Waduh… Kenapa itu tangan dan kaki Farisha warna pelangi… Pasti habis ikutan mamanya bikin kue yaaa..” kata salah seorang tetanggaku saat melihat Farisha kecil bermain keluar.

Aku pun menjawab, “Hehe.. Iya.. Habis ngabisin stok pewarna emaknya di dapur. Emaknya lagi mandi.. Lah bisa-bisanya dia buka kulkas nyari macam-macam.”

Tetanggaku pun tertawa sambil berkata, “Gak papa.. Anak kecil memang harus begitu. Daripada kerjaannya diam aja sambil nonton TV. Siapa tau suatu hari dia bisa jadi pelukis hebat…”

“Iya, anaknya suka mewarnai bu.. Sudah dibeliin warnaan juga macem-macem. Tapi kayaknya kurang cukup. Berasa pewarna makanan emaknya lebih bagus kali ya… Haha..”

Salah kah anak yang suka mencoret-coret tembok dan berekspresi dengan pewarna? Tentunya tidak ya. Karena dalam umur 3-5 tahun, anak memasuki tahap eksplorasi yang luar biasa. Ia akan mencoba berbagai hal yang baru dan menarik perhatiannya. Karena itu anak kecil sangat suka berantakan, menumpah-numpahkan sesuatu dan mengubah bentuk barang waras menurut kita menjadi barang waras menurutnya. Pikiran anak sekecil itu masih sangat pure dan penuh dengan imajinasi. Jadi, melarangnya melakukan apa yang ia senangi bukanlah hal yang bijak.

Sejauh ini aku memang membiarkannya. Namun, suatu hari ketika ‘tamu istimewa’ datang ke rumah, tiba-tiba saja aku merasa amat sangat malu. Apa pasal? Ya ya.. Mereka bilang rumahku berantakan. Cat dinding yang terbilang masih baru sudah penuh dengan coretan sana sini. Parahnya lagi, tamu istimewa itu seakan membandingkan rumahku dengan rumah Mama A yang punya balita sama sepertiku namun rumahnya masih sangat rapi dan bersih, satu goresan spidol pun tidak ada di dindingnya.

Malam itu, aku tidak bisa tidur memikirkan ‘nyinyiran’ tamu istimewa itu. Akhirnya, aku putuskan untuk browsing. Aku tidak mencari pembenaran untuk argumenku bahwa kotor itu kreatif. Namun, aku mencari solusi yang lebih baik untuk keduanya. Anakku dan sang tamu istimewa.

Untunglah Aku Menemukan Crayola

Sebenarnya, aku mencari-cari jenis pewarna yang bisa dihapus malam itu. Aku tahu bahwa melarang anakku untuk mencoret-coret barang berharga bukanlah hal yang benar. Karena itu akan menghilangkan kreativitas dan imajinasinya yang berharga. Dan kedatangan tamu istimewa tersebut telah menemukan solusi yang baru. Solusi itu adalah Crayola.

Crayola adalah salah satu produk pewarna kekinian yang bersahabat dengan anak kecil dan juga tentunya ’emaknya’. Apa pasal? Karena Crayola memiliki kualitas terbaik dalam mewarnai. Dan juga, salah satu produk Crayola merupakan ‘World Most Washable’ yang artinya paling gampang dibersihkan di seluruh dunia. Ya, aku membelikan Ultra-Clean Washable Markers Color Max untuk Farisha. Produk ini sukses menyalurkan bakat coret-coretnya di dinding dan tentunya membuatku senang karena coretan itu dapat dihilangkan.

“Crayola is dedicated to helping kids of all ages unleash the power of imagination in colorfuk ways. That’s why we developed ColorMax – a variety of innovations to reinvigorate classic Crayola products with the highest quality colors available today”

Produk Crayola yang satu ini benar-benar gampang dibersihkan. Di dinding, di kain, hingga di properti berharga lainnya. Kita tinggal menghapusnya memakai lap basah atau mencuci pakaian seperti biasa dan hasil coretan itu pun akan hilang. Bagaimana dengan di tangan dan kaki? Tentu saja kita tinggal membersihkannya seperti biasa saja. Dan tadaaa.. Hasil coretan yang indah itu akan hilang.

Tidak percaya? Hmm.. Aku pernah mencoba memakai produk Crayola ini untuk menyalurkan bakat mewarnai Farisha. Aku menggambar tokoh Chibi Maruko Chan pada salah satu kerudung segi empatku yang berwarna putih. Dan.. Tinggal kucek-kucek manja saja keesokan harinya. Pewarnanya sudah luntur. Kalau di dinding jangan ditanya lagi.. Ambil tisu basah saja dan semua coretan menggunakan Crayola sudah hilang. Akhirnya, rumahku kembali normal dan waras. Hahaha.

Hingga sekarang, ketika Farisha sudah berusia 5 tahun. Produk Crayola tetap setia kugunakan.

Tetanggaku benar. Farisha punya bakat mewarnai dan berimajinasi sejak kecil. Karena itu ia senang mewarnai dan mengikuti berbagai perlombaan mewarnai di sekolahnya. Ia telah memperoleh banyak piala karena hobinya itu. Hobi apa? Hobi coret-coret dinding saat masa kecil tentunya. Haha.

Tentunya bukan hanya produk Ultra-Clean Washable Markers Color Max yang kubelikan untuk Farisha. Aku juga memiliki Colored Pencils serta crayonnya. Pewarna Crayola sukses membuat Farisha menjadi juara.

Hal lain yang aku sukai dari produk Crayola adalah produk ini Eco-Evolution.

Solar panels provide energy to produce one billion crayon and half a billion markers each year in the USA.

Using recycled plastic in our prodycts keeps hundreds of tons of plastic out of landfills each year.

A new tree is planted for every one used to make our colored pencils.

Repurchase Crayola? Tentu saja!

Di mana bisa membeli Crayola? Kalau aku biasa membeli Crayola di Shopee. Ada berbagai paket produk Crayola di sana dan sesuai dengan paket kebutuhan. Untuk mom yang punya problematika sama sepertiku jangan lupa untuk membeli Ultra Clean Washable Markers.

So moms.. Masih suka kesal dengan anak yang suka coret-coret? Jangan sampai kemarahan kita membatasi imajinasi dan kreativitasnya ya.. Karena imajinasi itu sungguh berharga.

Happy parenting!

IBX598B146B8E64A