Browsed by
Category: Masakan Indonesia

HokBen Kini Hadir di Banjarmasin

HokBen Kini Hadir di Banjarmasin

HokBen Kini hadir di Banjarmasin? Eh, serius? Bukannya HokBen itu adanya cuma di pulau Jawa doang yah?

Gak, Kalian gak salah baca. HokBen sekarang udah punya sekian banyak cabang di indonesia. HokBen di Banjarmasin sendiri merupakan gerai ke 350 dari keseluruhan gerai HokBen yang tersebar di seluruh kota di Indonesia.

Tuh, mengetahui hal demikian aja aku langsung geleng-geleng kepala. Menyadari bahwa aku ini jarang sekali jalan-jalan keluar pulau. Buktinya, aku jujur aja loh baru kali ini nyicipin HokBen yang hits sejak dulu itu. Dan sebenarnya, ada cerita kecil dibalik kenapa aku selalu stay di Banjarmasin.

Petualangan Lidah dari Masa Kecil, Dewasa, Hingga Menjadi Ibu

Aku itu adalah anak berdarah campuran. Bukan, bukan sekeren berdarah campuran penyihir+muggle (kok jadi nyambung kesini). Tapi, darah campuranku itu antara suku banjar dan suku jawa. Mamaku adalah orang banjar asli, sementara Abahku (Ayahku) adalah orang dari suku jawa. Abahku dulu merantau bekerja ke kalimantan dan bertemu Mama. Lantas, lahirlah aku. Sang darah campuran.

Bukan kenapa sih aku memperkenalkan diriku begini. Aku hanya ingin bercerita bahwa lidahku ini dahulu kala bisa dibilang 80% lebih menyukai masakan asli banjar dibanding masakan Jawa. Dulu, aku terbiasa memakan bulir nasi yang terbilang halus dan tak bersatu antara satu dan lainnya. Masyarakat banjar mengatakan nasi banjar jenis demikian dengan kata ‘karau’, tak seperti nasi jawa yang begitu pulen dan lembut saat dimakan. Nasi banjar punya ciri khas lebih bertekstur dan bagi masyarakat banjar.. Lebih mengenyangkan.

Pernah suatu hari, sewaktu aku kecil dulu.. Aku berkunjung ke tempat Mbah Kakung di Jawa Timur. Tepatnya daerah Kediri. Selama seminggu aku tidak bisa makan dengan normal hanya karena tidak cocok dengan beras jawa. Sejak itu aku memutuskan akan tetap tinggal di kalimantan. Karena konon, pulau jawa tidak menyediakan stok beras seperti jenis beras kalimantan. Horor. Akan jadi apa aku nanti jika di pulau Jawa terus? Kataku di masa kecil.

Waktu berlalu, dan berbagai jenis makanan mulai masuk ke kalimantan. Di mulai dari KFC hingga McD. Ada makanan favorit kedua setelah masakan mama untukku. Yaitu ayam goreng tepung KFC. Aku suka sekali. Kala itu aku masih sekolah SMP. Aku mulai suka membeli ayam goreng diluar. Dan tentu pasangan dari Ayam goreng itu adalah Nasi Jawa atau Nasi Pulen. Entah kenapa sejak itu aku mulai suka dengan Nasi Jawa, semakin pulen, semakin enak.

Berkenalanlah aku dengan masakan sushi ala jepang. Merasakan dan mencoba membuatnya sendiri saat sudah berstatus menjadi Ibu merupakan kebanggaan sendiri. Anak-anakku menyukai masakanku. Mereka memiliki lidah yang lebih dominan ke kuliner jepang-jawa. Mengherankan sebenarnya. Mengingat Ayahnya sendiri adalah orang banjar tulen yang bahkan sudah sedewasa itu masih saja suka nasi banjar seperti aku di waktu kecil. Hihi.

Tapi, demi menyenangkan lidah anak-anak aku mulai mencoba eksplor rasa yang mereka sukai. Anak-anakku selalu suka telur dan ayam. Asalkan keduanya ada di kulkas dan stok beras pulen masih aman maka mereka selalu senang dengan apapun masakanku. Mulai dari Chicken Katsu, Telur Gulung, Ayam Goreng Tepung, Ayam goreng rempah, hingga tempura udang.

Hingga suatu hari, Anak pertamaku Pica melihat video liburan temannya. Temannya bercerita bahwa makanan di HokBen adalah makanan terbaik dan serba ada. Pica pun bertanya padaku apakah di Banjarmasin sudah ada HokBen? Pertanyaan itu muncul setahun yang lalu dan tentu saja aku menjawab belum ada.

“Nanti kita jalan-jalan ke malang ya Ma, supaya bisa makan HokBen.” Pica menceletuk

“Enggak ah. Nunggu ada di Banjarmasin aja” Jawabku Cuek

Maklum. Anak-anak belum pernah kuajak jalan-jalan keluar pulau. Tuhan terlalu baik dalam mengabulkan doaku. Sewaktu kecil dulu aku pernah berdoa dengan polos agar bisa tinggal selamanya di kalimantan demi terus bisa makan beras kalimantan. Doanya dikabulkan hingga sekarang. 

Akhirnya HokBen Ada di Banjarmasin

Begitu baiknya Tuhan padaku, sampai-sampai kami sekeluarga tak perlu ke luar pulau untuk merasakan nikmatnya HokBen. Hari itu, tanggal 9 Maret 2023 untuk pertama kalinya aku merasakan bagaimana nikmatnya rasa Bento HokBen. Bagaimana tidak? HokBen telah hadir di Duta Mall Banjarmasin. Mall Tempat piknik kami sekeluarga setiap awal bulan. Xixi.

HokBen di Banjarmasin sendiri merupakan gerai ke 350 dari keseluruhan gerai HokBen yang tersebar di seluruh kota di Indonesia. Antara mimpi dan enggak, karena HokBen adalah Pelopor makanan bergaya khas Jepang yang terkenal di Indonesia. Aku bisa mengerti jika perkembangan diluar kalimantan begitu cepat, tapi tak menyangka akhirnya bisa ke Banjarmasin juga. Sebuah langkah yang bagus menurutku, karena jujur saja.. Lidah asli suku banjar pun beberapa tahun belakangan mulai berpindah jalur. 

HokBen Banjarmasin mulai beroperasi pada tanggal, 10 Maret 2023. HokBen berkomitmen untuk memanjakan lidah pelanggan dengan produk makanan bergaya khas Jepang yang lezat, berkualitas dan halal di Indonesia.

Sugiri Willim, Operational Director PT. Eka Bogainti menyatakan “Kami sangat senang di usia yang ke 38 tahun HokBen dapat memperluas jangkauan kami hingga ke Kalimantan Selatan. Lokasi ini dipilih untuk menjawab permintaan pelanggan agar HokBen bisa hadir di Kalimantan, tepatnya Kalimantan Selatan. Selain itu, kecintaan masyarakat akan berbagai kuliner nusantara mendorong kami untuk menambah ragam kuliner khususnya di Kalimantan Selatan dengan membawa makanan bergaya khas Jepang. Kami juga berharap pembukaan gerai ini bisa membantu penyerapan tenaga kerja di lokasi dimana gerai kami berada”. 

“HokBen Duta Mall Banjarmasin merupakan gerai ke dua di Pulau Kalimantan. Pada Desember 2022 kami sudah membuka gerai pertama di Kalimantan, yaitu di Kubu Raya, Pontianak. HokBen Duta Mall Banjarmasin ini menjawab harapan dan kebutuhan pelanggan HokBen diluar Pulau Jawa, khususnya Kalimantan yang selama ini membeli HokBen saat datang ke Jakarta atau di kota besar lainnya. Harapan kami, kedepannya kami bisa memperluas layanan ke lebih banyak kota di Pulau Kalimantan.” Tambah Sugiri Willim.

HokBen Duta Mal Banjarmasin terletak di Lantai Satu dengan kapasitas kursi sebanyak 76 kursi. HokBen Duta Mall Banjarmasin akan membuka layanan makan ditempat (dine in), makanan dibawa pulang (take away) dan pesan antar (delivery) serta order online melalui aplikasi yang akan menghadirkan menu menu khas HokBen seperti : Ekkado, Tori no Teba, Egg Chicken Roll, HokBen Fried Chicken, Ebi Furai, Kani Roll, Beef / Chicken Teriyaki dan Yakiniku atau Set Menu HokBen seperti Bento Special, Paket ABCD, Simple Set Teriyaki dan juga Ramen sebagai menu terbaru HokBen. Selain itu banyak juga pilihan snack and dessert di HokBen yang cocok untuk dinikmati sambil bersantai. 

Tentang HokBen

Aku baru saja mengetahui bahwa sejarah HokBen dimulai sejak tahun 1985. Jujur, tahun itu aku bahkan belum lahir. Bahkan menginjak usia 10 tahun pun aku masih belum mengenal HokBen. Pernah sesekali melihat di Televisi saat umurku belasan tahun. Tapi aku hanya mengenal maskotnya yang menurutku khas sekali. 

Ya, Maskot HokBen adalah sepasang karakter anak-anak dengan gaya gambar manga Jepang. Yaitu Taro si anak lelaki dan Hanako si anak perempuan berbaju merah. Kedua karakter ini menjadi logo sekaligus maskot HokBen. Jadi, jikalau aku melihat maskot ini yang terlintas dipikiranku adalah.. Wah, ini restoran Jepang yang hits itu.

HokBen hadir di Jakarta pada 18 April 1985, dibawah manajemen PT. Eka Bogainti, sebagai restoran siap saji bergaya Jepang di Indonesia. Sebagai merek asli Indonesia, HokBen memulai perjalanannya dari satu store di Kebon Kacang, Jakarta, kemudian tumbuh dan berkembang hingga memiliki lebih dari 350 gerai di Pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan. 

Restoran HokBen tersebar di Jabodetabek, Serang, Cilegon, Karawang, Bandung, Cimahi, Tasikmalaya, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta, Cirebon, Tegal, Semarang, Klaten, Purwokerto, Pekalongan, Salatiga, Cilacap, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Gresik, Jember, Malang, Denpasar, Lombok, Bandar Lampung, Palembang, Prabumulih, Medan, Binjai, Dumai, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Padang, Bukittinggi, Pontianak. Layanan HokBen terdiri dari makan di tempat (Dine-in), pesanan dibawa pulang (Take Away), HokBen Delivery melalui 1 500 505 atau melalui pesan online di www.hokben.co.id, dan HokBenApps yang tersedia di Google Playstore & Apple Store, pesanan melalui kendaraan lewat (Drive Thru), acara ulang tahun (Birthday Party), serta pesanan dalam jumlah besar (Large Order). Tahun 2020, HokBen memperkenalkan konsep HokBen Kitchen, yakni outlet yang hanya melayani pesanan dibawa pulang (take away) dan delivery.

Sebagai merek asli Indonesia HokBen telah menerima berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional seperti : Penghargaan dari HerStory Indonesia Moms Favorite Kids Brand Awards 2022 in category ‘kids Restaurant’, Indonesia Best Millenial Women Brand Choice 2021 with Great Marketing Strategy in category Fast Food dari Warta Ekonomi, Penghargaan ‘Millenials Top Brand Awards’ dari Warta Ekonomi di tahun 2019, Brand of the Year 2017 – 2018 Quick Service Restaurants Indonesia dari World Branding Awards, dan Top 3 Most Powerful Restaurant Brand in Indonesia dari Survey Brand Asia 2017 Nikkei BP Consulting, Inc cooperation with Markplus,Inc 

HokBen Sudah Bersertifikasi Halal

Penting gak sih makanan halal itu? Buat kami orang muslim tentu ini sangat penting.  Halal berasal dari kata arab ḥalāl yang artinya “diperbolehkan”. Jika makanan sudah halal berarti makanan tersebut thayyib dan layak dikonsumsi. Juga bermanfaatkah bagi kesehatan.

Aku jadi banyak tau tentang sertifikasi halal dari mengikuti perbincangan tentang Pentingnya Makanan Halal. Aku jadi banyak mengerti bahwa dalam pembuatan sertifikat halal begitu banyak detail yang harus diperhatikan. Begitu jelinya para tim sertifikasi halal dalam melihat komposisi suatu produk untuk menjamin kehalalannya. Dan jujur saat mendengar perbincangan tersebut aku menjadi semakin yakin bahwa logo halal bukan hanya tentang bisnis semata. Tetapi tentang bagaimana antara pembuat makanan dan konsumen merasakan thayyib didalamnya. Sungguh, kalau aku memiliki bisnis kuliner maka aku gak akan berpikir dua kali sih untuk membuat sertifikat halal. 

Restoran HokBen sendiri memiliki Sertifikat Halal no. 00160048830908 dari MUI dan Sertifikat Sistem Jaminan Halal No. HC182/LPPOMMUI-CVR/X/2021. Jadi, tak hanya memiliki sertifikat halal saja tapi juga memiliki sertifikat jaminan halal. Aku baru tahu kalau keduanya berbeda. Nah, tapi untuk bisnis makanan sendiri sebenarnya tak melulu harus kok memiliki sertifikat jaminan halal, Prioritasnya adalah sertifikat halal dulu.

Senangnya Nyicipin HokBen di Kota Sendiri

Merasa senang saat mengetahui HokBen Pasti Aman dan Pasti Halal. Maka, aku pun langsung kepo mencoba bento yang telah dibagikan padaku. Oh, ternyata begini ya namanya Bento yang hits kata Pica itu. Ah pantesan dia pengen nyoba sesekali. Memang sih, di Banjarmasin belum ada restoran Bento yang hits macam HokBen ini.

Hal yang pertama aku cicipin itu adalah nasinya. Ya Allah, rasanya enak sekali. Jujur, ini tuh memang jauh banget dari nasi ala banjar yang berasnya bahkan masih terlihat utuh. Haha. Tapi, tekstur dan rasanya enak. Kalau makan nasi HokBen aja tanpa lauk kayaknya aku oke aja deh. Karena nasinya itu macam nasi yang ada pada sushi, kurasa seperti memiliki campuran beras ketan di dalamnya dengan rasa yang gurih. Hmm.. Apakah nasi dorama jepang yang sering aku tonton juga memiliki rasa yang sama ya?

Terus, aku menggigit Ebi Furainya, hmmm… Kok bikinan aku gak seumami ini ya. Anak aku mesti coba nih. Karena gak hanya gurih tapi juga punya rasa yang enak. Tori No Tebanya juga enak banget. Aku baru kali ini ngerasain sayap ayam diisi begini. Seringnya sih malah maka ikan isi. Maklum, di banjarmasin rata-rata orangnya suka makan ikan.

Dan rasa yang gak boleh kalian lewatin itu adalah rasa saladnya. Ya Allah, komplit deh. Asemnya, segernya, manisnya. Kurasa, anak-anak yang awalnya gak suka sayur bakal bertekuk lutut di hadapan salad HokBen. Karena salad ini juga loh pagi ini aku iseng melihat stok wortel di kulkas. Mau bikin sendiri. Karena ngerasa kemarin kurang banyak. Hiks Hiks.

Senangnya lagi, selain menu bento ini.. Masih banyak menu lain yang belum aku coba. Aku mau nyoba ramennya. Mau banget nyoba paket lainnya. Dan semua fried menu pengen aku eksplore supaya bisa dapet inspirasi dalam mencoba masakan.

Yuhu, masih bisa deh hari ini kesana. Mumpung ada berbagai rangkaian acara promosi yang telah disiapkan untuk menyambut warga Banjarmasin tercinta. Souvenir-souvenir menarik bisa kita dapatkan dengan pembelian sejumlah tertentu, seperti Payung, Bantal, Tumbler, dan berbagai produk gratis bila membeli dalam jumlah tertentu.

Pada tanggal 10, 13 dan 16 Maret 2023, akan ada hadiah Payung HokBen untuk setiap pembelian 2 Paket Bento Special (1 & 4). Untuk tanggal 11, 14 dan 17 Maret 2023, akan ada hadiah Bantal HokBen untuk setiap pembelian 2 Bento Special (1 & 4). Lalu tanggal 12, 15 dan 18 Maret 2023 akan ada hadiah Tumbler untuk setiap pembelian 2 Bento Special (1 & 4). Pada tanggal 19 Maret 2023 FREE Voucher Makan HokBen 1 tahun senilai Rp. 800.000,- setiap transaksi minimal Rp. 200.000,- (sudah termasuk pajak).

Selain itu juga ada Lucky Dip mulai tanggal 20 Maret 2023 – 7 April 2023 berupa hadiah menarik untuk setiap transaksi minimal Rp. 200.000,- nett. Pada tanggal 10 Maret 2023 – 31 Maret 2023 setiap pembelian Paket HokBen Fried Chicken 2pcs + Nasi + TehBotol Sosro akan mendapatkan harga khusus dari Rp. 61.000,- menjadi Rp. 42.000,- (sudah termasuk pajak). 

HokBend X ReBrick

Para peduli lingkungan pasti agak bertanya-tanya nih saat melihat mika bento HokBen. Itu mikanya dibuang gitu aja ya? Atau di reuse ulang?

Kabar baik nih.. Karena HokBen berkolaborasi dengan Rebricks mengolah sampah plastik mika bekas HokBen menjadi bahan bangunan roster yang kemudian digunakan kembali di HokBen sebagai bagian dari desain interior HokBen Duta Mall Banjarmasin. 1 roster menggunakan 10 plastik mika bekas HokBen. Kalian bisa lihat kan desain roster tempat aku selfie mirror dibawah ini? Iya, itu terbuat dari mika bekas HokBen. Lucu ya, sampah bisa dijadikan desain interior.

Saat ini sudah ada 12 gerai HokBen yang menggunakan eco-roster dan HokBen sudah mengolah 17.380 plastik mika atau sekitar 150 kilogram sampah plastik mika. Wah, kalau sudah begini makan pun tak ada perasaan bersalah pada bumi ya. Keren ah, HokBen

Terima Kasih telah hadir di Banjarmasin ya HokBen. Terima kasih sudah menjadi makanan yang #PastiAmanPastiHalal. Terima kasih sudah menghadirkan makanan yang super enak. Yang bahkan bisa menggeser selera lidah banjar milikku. Dan terakhir, terima kasih atas pengelolaan sampah yang luar biasa kreatif. 

Yuk, temans.. Ke HokBen Banjarmasin juga!

Kreasi Resep Makanan Sehat Menggunakan Susu Cair Anak

Kreasi Resep Makanan Sehat Menggunakan Susu Cair Anak

Masih segar rasanya di ingatanku tentang kata-kata dari Chef Devina Hermawan pada konferensi pers dari Morinaga Chil*Go! minggu kemarin. 

“Kadang tuh suka worry sama kecukupan gizi anak aku. Yang makannya suka pilah pilih. Cukup gak ya?”

Kata-kata itu sangat mewakili pikiran emak-emak sepertiku. Apalagi, anak keduaku Humaira sedang dalam fase picky eater yang lumayan parah. Bisakah aku mencukupi gizinya hanya dengan makanan yang ia suka saja? 

Atau, kita yang harus memutar otak dan mencari cara agar menu sehari-hari dapat diatur dengan kreatif? 

Berbagai Kreasi Resep Makanan Sehat dengan Susu Cair Anak

“Mau tidak mau, kita harus kreatif dalam memberikan variasi makanan pada si kecil. Kenali bahan-bahan favoritnya dan atur keseimbangan gizinya.”

Ya, Chef Devina mengaku salah satu idenya untuk mencukupi kebutuhan gizi si kecil adalah dengan mengolah masakan yang bervariasi. Selain itu, kreasi masakan tersebut juga diberi tambahan susu cair anak untuk melengkapi gizi seimbangnya. Ide kreatif Chef Devina dalam menyajikan makanan untuk buah hatinya menginspirasiku untuk mengenali makanan favorit anakku dan mengkreasikannya. 

Nah, berikut ini adalah resep makanan sehat kreasiku:

Korean Cheese Bread Simple ala Chil*Go!

Awalnya, ide ini hanyalah ide iseng saja. Aku dan Pica sering sekali memang bereksperimen dengan roti tawar. Bahkan, kami pernah membuat kue red velvet dari roti tawar. Haha. 

Karena sejak punya 2 anak, jujur aku tidak terlalu sempat membuat cemilan yang susah. Termasuk itu untuk mengulen roti dsb. Sehingga setiap minggu memang selalu membeli roti tawar. Tetapi, trust me resep korean cheese bread simple ini sudah 2x kami praktikkan. Hasilnya ludes tak bersisa. Bahkan Humaira pun sangat suka. 

Ini dia resepnya

Bahan:

10 lembar roti tawar ukuran sedang (saya pakai 15 lembar ukuran kecil) 

1 butir kuning telur

3 siung bawang putih

3 sdm mentega

3 sdm madu

100 gr keju quick melt

Parsley secukupnya

1 botol Morinaga Chil*Go! Original

Cara Membuat:

Cincang halus bawang putih masukkan kedalam wadah tahan panas dan campur bersama kuning telur, mentega, keju quick melt dan madu. Aduk dan masukkan ½ botol Morinaga Chil*Go! Original. 

Selanjutnya tim bahan campuran tersebut hingga kejunya leleh dan mengental. Ini adalah saos cheese garlicnya. 

Ambil selembar roti tawar. Oles dengan saos cheese garlic tersebut lalu taburi parsley. Gulung dan tata diatas loyang tahan panas. Ulangi hingga habis

Tuang ½ botol Morinaga Chil*Go ! kedalam sisa saos yang ada. Aduk dan tuang kedalam loyang. Lalu, taburi lagi dengan parsley. 

Panggang di oven dengan suhu 180 derajat selama 20 menit atau hingga kekuningan.

Sajikan hangat. 

Roti ini sangat enak dijadikan cemilan maupun hidangan sarapan. Perpaduan rasa bawang putih dan keju yang meleleh didalamnya membuat si kecil berselera. 

Resep ini biasanya aku sajikan dengan lauk disampingnya. Bisa berupa sosis goreng maupun nugget, tambahkan juga sup untuk melengkapi kandungan gizinya. Bisa juga disajikan dengan daging barbeque atau daging lada hitam. Jangan lupa sediakan cocolan mayonaise dan saos tomat. 

Es Campur Frambozen Mix Agar Chil*Go!

Nah, ketika bulan puasa begini anak aku si Pica biasanya selalu request menu yang segar untuk berbuka. Dia selalu suka dengan sirup. Dan biasanya sangat jarang meminta susu untuk berbuka. Jadi, agar nutrisinya saat berpuasa terpenuhi saat berbuka maka aku juga sedikit tricky untuk memasukkan susu. Kali ini, aku mencampurkan susu sebagai potongan agar untuk sirup berbuka puasa. Tak lupa dicampur dengan buah agar kandungan seratnya juga ada.

Berikut resepnya:

Bahan Sirup:

250 gr gula pasir

100 ml air

2 tetes frambozen

2 tetes pewarna merah tua

1 lembar daun pandan

Bahan Agar:

3 botol Morinaga Chil*Go! Original

½ sachet bubuk agar-agar plain

Bahan Tambahan:

Potongan Nanas dan Sagu Mutiara. (Bisa tambahkan buah dan bahan lain yang disuka) 

Cara membuat:

Campurkan bahan sirup dan masak hingga mendidih. Dinginkan. 

Campurkan bahan agar. Masak hingga mendidih. Dinginkan dan masukkan kulkas. 

Potong agar-agar susu kecil-kecil. Tata di dalam gelas. Masukkan potongan nanas dan sagu mutiara. Lalu masukkan ice cube dan tuangkan sirup frambozen secukupnya. Terakhir, tuangkan air putih secukupnya. Sajikan dingin. 

Bakwan Campur Gurih ala Chil*Go!

Bakwan kok pakai susu? Emangnya enak? 

Hmm.. Enak kok! Kalian belum pernah nyoba sih. Hihi. Lagian, ini bukan pakai susu biasa. Tetapi Morinaga Chil*Go! original yang rendah gula. Jadi, bakwannya enggak manis kok. Tetap sesuai dengan identitasnya yang gurih crunchy. Justru dengan tambahan susu bakwannya jadi tambah gurih. 

Ya, Bakwan memang terkenal sebagai jurus jitu untuk anak-anak yang suka ngemil. Karena di dalam bakwan kita bisa menyelipkan berbagai lauk dan sayur. Gizi dan nutrisi terpenuhi dan anak juga suka. Berikut resepnya:

Bahan:

1 buah wortel (iris tipis) 

200 gr kol (iris tipis) 

1 butir telur

200 gr tepung terigu

50 gr tepung beras

100 gr udang kecil

1 batang daun bawang (iris tipis) 

2 helai kacang panjang (iris tipis) 

1 botol Morinaga Chil*Go! Original

Air secukupnya

Minyak goreng secukupnya

Bumbu Halus

1 sdt garam

2 siung bawang putih

1 sdt merica bubuk

Penyedap secukupnya

Cara membuat:

Campur bumbu halus dengan 1 butir telur. Kocok sebentar. 

Masukkan bahan yang diiris (wortel, kol, daun bawang dan kacang panjang). Aduk rata. 

Masukkan tepung terigu dan tepung beras. Masukkan juga udang kecil. 

Terakhir, masukkan satu botol susu Morinaga Chil*Go! Original. Lalu, masukkan air secukupnya hingga tekstur adonan pas. 

Goreng hingga kecoklatan. 

Morinaga Chil*Go! Rasa Original, Lengkapi Kreasi Ibu Tanpa Worry

Semua kreasi resep di atas memakai Morinaga Chil*Go! rasa Original. Bukan tanpa alasan loh aku memilih Morinaga Chil*Go rasa Original untuk melengkapi kreasinya. 

Varian rasa Original dari Morinaga Chil*Go! ini adalah varian baru. Dibuat spesial karena rendah gula. Kalian tau? Anak-anak yang kelebihan asupan gula akan menyebabkan turunnya daya tahan tubuh. Selain itu, juga memungkinkan adanya dampak masalah pada gigi hingga obesitas jika anak-anak kelebihan asupan gula. 

Jika melihat dari riwayat penyakit keluarga suami maka aku khawatir sekali kalau anakku nanti terkena diabetes. Maka, sejak kecil asupan gulanya harus dijaga. Morinaga Chil*Go! varian Original menjawab solusi atas rasa khawatir itu. 

Dengan Morinaga Chil*Go! rasa Original aku dan anak-anak jadi tidak worried. Karena berbagai masakan yang dikreasikan dengan Morinaga Chil*Go! Original menjadi kaya rasa, gurih dan enak. Picky eater pada anak pun lambat laun dapat diatasi dengan berbagai kreasi masakan. 

Rumus membuat kreasi masakan adalah peka terhadap bahan-bahan makanan yang disukai oleh anak. Perlahan, kenalkan ia dengan bahan makanan lainnya yang mengandung gizi baik lalu cerdiklah dalam memadukannya bersama bahan makanan yang ia sukai. Selain itu, kita juga harus peka dengan tekstur yang disukai anak. Jika sudah paham dengan itu semua maka tengoklah isi kulkas dan kreasikan sebisa mungkin. 

Karena dari rasa ada cinta. 

Nah, kalau kalian bagaimana? Punya resep favorit juga yang menjadi andalan di rumah? Share denganku yuk! 

Website: https://morinagaplatinum.com/id

Ig: @morinagaplatinum

Membuat Rendang Penuh Cinta dan Ceritaku Tentang Suka Duka Memasak

Membuat Rendang Penuh Cinta dan Ceritaku Tentang Suka Duka Memasak

Namanya Rendang. Masakan daging yang sangat populer di indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Siapa saja tentu kenal dengan masakan fenomenal yang satu ini. Dan yah, hari ini aku harus mengakui bahwa aku baru saja satu bulanan ini benar-benar berhasil membuatnya. Sedikit memalukan memang untuk seseorang yang memiliki hobi masak sepertiku.

Hoby masak?

Iyes, buat kalian yang menyimak blog shezahome sejak awal tentu saja tau bahwa awalnya aku sering share resep makanan dan pengalaman baking disini. Kemudian seiring berjalan waktu genre tulisan di blogku lebih dominan ke ‘curcolan mak-emak’ hingga paranting. Ah ya, karena aku perempuan lantas salahkah aku juga turut menulis review produk kecantikan terutama lipstik disini? Sepertinya tidak ya. Haha. Mari jangan sebut blog ini adalah blog gado-gado dan tidak punya masa depan. Karena dari namanya saja kalian tentu tau blog ini adalah ruang evolusi yang terjadi di shezahome. *mamak kebanyakan alasan

Terus, mana resep rendang yang endes itu win? Yang dari kemarin-kemarin gembor banget testimoninya di WA (testimoni keluarga lebih tepatnya.. Haha). Oke, sebelum aku sharing mengenai keberhasilan ini, aku terlebih dahulu mau sharing mengenai kegagalan demi kegagalan saat aku membuat rendang dan masakan lainnya.

Kuharap kalian menyimak dengan baik karena ini juga merupakan cerita awal mula aku menikah dengan skill masak yang yah.. Biasa saja..

Tentang Kegagalan dan Cerita Pengalamanku Memasak

Adalah bohong besar bahwa aku bisa memasak sejak dahulu. Aku adalah anak perempuan manja dari 4 bersaudara (yang semuanya laki-laki) dan tidak bisa memasak.. Yah, aku hanya mengandalkan masakan dari mama dahulu. Keinginanku belajar memasak tumbuh begitu saja saat aku akhirnya mengontrak rumah dengan kakakku saat kuliah. Dengan jumlah biaya konsumsi yang saat itu dipercayakan kepadaku, tentu saja insting pertahanan diri ala perempuanku begitu saja muncul.

“Uang ini harus cukup, bahkan harus bersisa.. Lumayan kan buat ditabung.. Hehe..” Pikirku kala itu.

Aku membeli buku resep-resep makanan, kepasar, membeli peralatan kecil untuk memasak dan tadaa.. Jadilah aku chef remaja sang peniru resep makanan. Terkadang masakanku berhasil, terkadang (sepertinya banyak) yang tidak berhasil. Tapi dibalik belajar memasak aku mendapat banyak pembelajaran dan sisi positif. Ya, ternyata memasak dapat menumbuhkan rasa cinta, seni dan kreatifitas dalam mengatur menu. Untuk standar anak kuliahan sepertiku dahulu masakanku terbilang sukses jika anggaran makan dengan memasak ternyata lebih hemat dibanding membeli makanan diluar. Soal rasa, nomor 2.

Nah, setelah aku menikah dan merasakan ‘indahnya’ hidup bersama suami di ‘pondok mertua indah’ akhirnya aku menyadari bahwa skill memasak yang kumiliki sejak kuliah tidaklah cukup. Siapa sangka suamiku adalah type lelaki yang memiliki lidah ‘ulala’. Hal ini karena Ibunya atau mertuaku sendiri adalah seorang tukang masak ahli yang terkadang membuka orderan untuk katering kecil-kecilan dan konon dahulu sekali pada zaman susah-susahnya mertuaku bahkan sempat berjualan masakan untuk makan siang. Masakan beliau terkenal memiliki ciri khas dilidah terutama ‘sambal acannya’.

Bagaimana rasanya punya suami yang memiliki Ibu tukang masak sekaligus membuka usaha katering?

Berat beb. Sungguh.

Suamiku itu addicted dengan vetsin, royco, maggie dsb. Sementara aku? Jujur saja sejak belajar memasak aku berusaha untuk menjauhi semua ‘racun lidah’ itu. Saat pertama kali memasak di tempat mertua, aku selalu ingat bahwa mertuaku suka sekali bersaing denganku tentang rasa makanan ini. Dengan wajah merah padam masakanku sering diperbandingkan dengan masakan mertua dan tentu saja suamiku selalu bilang.. “Enak punya mama..”

Saat itu aku dalam kondisi hamil. Dan you know perasaan orang hamil yang serba sensitif. Entah kenapa aku menjadikan mertuaku sendiri sebagai musuh bebuyutanku dalam mencuri perhatian pada masakan. Saat mertua bertanya padaku tentang berbagai bumbu dapur masakan, aku dengan hati yang angkuh mencoba dengan benar menjawabnya namun selalu enggan belajar betul-betul dengan beliau. Padahal suamiku selalu dan selalu bilang padaku, “Belajar masak sama mama. Jadi nanti bisa..”

Aku dengan segala keangkuhan hatiku hanya menjawab, “Enggih..” seraya bergumam dalam hati, “Ya tentu aja enak, vetsin bejibun royco bejibun.. Aku juga bisa bikin enak begitu..”

Selama berbulan-bulan hidup di pondok mertua indah aku mengabaikan resep jitu memasak ala mertuaku karena selalu berprasangka buruk terhadap vetsin. Aku hanya sesekali memperhatikan beliau memasak dan membantunya sementara selebihnya aku sibuk mengurus anakku.

Dan saat memiliki rumah sendiri, bisa ditebak bahwa suamiku berkali-kali kecewa dengan hasil masakanku. Akupun akhirnya merobohkan ‘pertahanan antivetsin’ milikku. Aku tidak peduli dengan pemahamanku tentang vetsin. Yang penting bagiku adalah “Aku harus mendapatkan pujian dari suamiku.. Seperti layaknya ia memuji masakan ibunya.”

Apakah vetsin berhasil?

Ramuan Rahasia dalam Proses Memasak

Pernahkah kita menuruti setiap resep yang beredar di buku dan internet? Membaca benar-benar langkah demi langkah dengan berhati-hati. Bahkan untuk menunjang keberhasilan, kita tak sungkan untuk membeli peralatan yang sama dengan yang disarankan, entah itu timbangan, panci presto, oven, dll. Namun, hasil akhirnya tidaklah sesuai dengan yang kita harapkan. Tentunya kita kecewa dan mulai berpikir, “Dimana kesalahannya?”

Dan kali ini aku akan menyebutkan kesalahanku dalam memasak sehingga hasil masakanku dahulu sering mengalami kegagalan. Ya, kesalahan utamaku adalah:

1. Hanya terpaku pada Resep

Bagi seorang newbie dalam hal masak memasak membaca resep adalah segalanya. Tanpa petunjuk resep maka seorang newbie akan kebingungan dengan hal yang seharusnya dilakukan selanjutnya dan selanjutnya lagi. Karena terbilang masih baru dalam hal masak memasak, bisa saja masakan yang seharusnya hanya memakan waktu 15 menit dalam pengerjaannya bisa memakan waktu 1 jam. Pernah begini? Hihi.

Saranku untuk para pemula, jangan mengandalkan google saja sebagai sumber informasi. Tapi, bergurulah. Bergurulah pada orang yang benar.

Ya, aku tau bahwa buku adalah jendela dunia. Membaca resep adalah senjata memasak, browsing dan membaca artikel memasak adalah ilmu kekinian. Tapi sampai kapanpun juga kita tidak bisa menghilangkan adab nomor 1 ini. Berguru.

Tentu aku sangat menyesal dengan rasa gengsiku untuk belajar dengan mertuaku. Juga menyesal karena dulu aku tidak terlalu sering membantu mamaku membuat kue. Ah, jika saja waktu bisa diulang lagi mungkin kali ini aku akan lebih serius berguru.

Bayangkan, hanya dalam waktu 1 jam saja aku berguru tentang masakan rendang dengan mertua akhirnya aku bisa membuat rendang yang sungguh enak.

Bahkan suamiku berkata, “Lebih enak dari pada punya Mama.”

Yes, ini adalah pencapaian baru untukku.

2. Cara Hemat yang tidak Tradisional

Sebagai tim ’emak ngirit garis keras’. Sebisa mungkin aku harus berusaha menghemat pengeluaran dalam bidang apapun, termasuk itu memasak.

Karena itu aku menerima paham baru dalam memasak. Kenapa tidak sesekali memasak ikan memakai kayu bakar? Kenapa tidak sesekali belajar membersihkan ikan sungai sendiri? Ya, cara ini aku dapatkan cuma-cuma dari belajar dengan Mertuaku.

Baca juga: Pepuyu Beubar dan Daun Kelakay, Kuliner Khas Banjarmasin.

Cara hemat yang tradisional sungguh punya cita rasa tersendiri. Kalian sang penikmat kuliner tentu tau betapa berbeda rasanya ikan yang dipanggang dengan bara api dan ikan yang dipanggang dengan teplon kekinian.

Tapi, ketika kita mencoba untuk hemat dengan mengabaikan cara tradisional rasa akan jauh berbeda.

Tidak percaya?

Ya, sekedar cerita.. Aku membeli panci presto untuk menghemat gas dalam memasak daging. Setiap kali memasak daging, khususnya rendang.. Aku selalu memakai panci ini. Selain hemat, rasanya sayang saja. Masa cuma memasak 250gr daging kita harus memasak secara tradisional tanpa panci presto? Itu pemborosan. Betul?

Ternyata aku salah, cara hemat yang tidak tradisional ini menyebabkan kuah rendang tidak mengental sempurna. Bumbu tidak meresep sempurna pada daging. Dan Daging juga tidak terlalu empuk.

So, untuk membuat masakan penuh cinta, kita memang perlu modal. *Catat duhai suami.. 😂

3. Mengabaikan proses penuh kesabaran

Mama said, “Memasak itu harus sabar. Enggak boleh grasah grusuh. Nanti hasilnya berantakan”

Harus diakui aku adalah anak mama yang sangat tidak sabaran dan suka berkelempangan dalam hal memasak. Aku tidak suka mengerjakan hal yang monoton berulang ulang tanpa mengerjakan hal lain. Seperti fokus dalam melapis kue, fokus mengaduk caramel, fokus membentuk kue supaya sama. Aku tidak bisa melakukan itu semua. Bagiku waktu terlalu berharga untuk memperhatikan hal yang itu-itu saja. Hihi.

Ternyata aku salah, aku belajar dari mama bahwa untuk membuat rendang diperlukan proses sabar yang tiada bandingnya. Menjadikan santan berminyak, mengaduk dan terus mengaduk hingga matang, fokus dan tidak membuat santan pecah-pecah.

Sabar adalah syarat utama dalam memasak. Catat.

Ternyata benar, segalanya harus dimulai dengan rasa Cinta

Mengabaikan gengsi dalam mulai berguru, mencoba cara-cara tradisional yang terkesan ‘ribet’, melakukan segala proses memasak dengan penuh kesabaran itu TIDAK MUDAH.

Tapi semuanya terbayar lunas saat kita menatap suami dan anak yang begitu lahapnya makan. Memuji disetiap kata “tambah” dan mengulangnya lagi dan lagi pada makanan berikutnya. Ibu mana yang tidak bahagia saat moment itu?

Hanya Ibu yang merasakan Cinta itu yang mengerti Apa Maksud dari Memasak Penuh Cinta sesungguhnya.. 😊

Nah, terima kasih sudah membaca petualanganku dalam belajar memasak. Maaf, aku memang begini setiap menulis blog. Tidak bisa fokus pada satu titik tema tanpa petualangan yang panjang. Haha

Kalian penasaran dengan resep rendang? Resep ini aku dapat setelah belajar dari mertua, mama, dan dipadukan dengan resep dari salah satu foodstagram favoritku Mbak Ricke. Yuk, simak bahan dan cara membuatnya dibawah ini:

Resep Rendang Padang

Bahan:
1 kg daging sapi
1 liter santan amat kental
10 butir telur itik aluh-aluh
Irisan gula merah secukupnya
Air jeruk nipis
Garam dan penyedap secukupnya.

Bumbu halus:
125 gr lombok keriting (aku pakai 150 gr lombok besar merah)
20 bawang merah
10 bawang putih
3,5 ruas jari lengkuas muda
2 ruas jari jahe
1 batanh serai (putihnya saja)

Bumbu rempah:
2 batang serai (memarkan)
5 butir cengkeh
1 buah kembang lawang
1 lembar daun kunyit (iris)
4 lembar daun salam segar
8 lembar daun jeruk segar
5 cm kayu manis
1 sdt merica
1 sdt jintan bubuk
1 sdt pala bubuk

Cara membuat:
1. Bersihkan potongan daging kemudian lumuri dengan air jeruk nipis, sedikit garam, dan irisan gula merah.
2. Haluskan bumbu halus, masak bersama 1 liter santan. Masukkan bumbu rempah kecuali irisan daun kunyit. Masak sambil diaduk hingga santan mengeluarkan sedikit minyak.

3. Masukkan irisan daging masak hingga setengah matang. Kemudian masukkan rebusan telur itik aluh-aluh.
4. Proses memasak memakan waktu yang sangat lama, kurang lebih 4 jam. Bisa saja sih, waktu disingkat dengan menggunakan panci presto. Tapi sepengalamanku, hasilnya mengecewakan. Ingat tips diatas ya.. Hehe
5. Nah, setelah 4 jam rendang akan mengeluarkan bau yang luar biasa menggoda. Dengan bumbu yang meresap sempurna serta mengeluarkan minyak kelapa alami.

Selamat mencoba..
Memasaklah dengan penuh cinta.. 💖

Resep Bakso Kimlo Ala So Good-Sajian Favorite Kala Berbuka

Resep Bakso Kimlo Ala So Good-Sajian Favorite Kala Berbuka

Apa jenis menu favorite kalian saat berbuka? Apakah kalian tim kering atau tim kuah? Apa kalian tim nasi atau tim bubur? Terakhir, adakah yang suka ngemil makanan ringan terlebih dahulu sebelum makan nasi?

Kalau keluarga di shezahome lebih menyukai makanan-makanan yang ringan saat berbuka. Kami lebih menyukai bubur dibanding nasi. Lebih menyukai buah dibanding kue dan terakhir… untuk sajian berbuka keluarga kami tim kuah, bukan tim kering. Sebaliknya saat sahur, kami tim kering.

Kenapa kuah? Pertama, makanan berkuah akan membuat perut terasa nyaman dan hangat. Kedua, makanan berkuah memiliki taste yang lebih menyenangkan dengan kondisi lidah yang seharian tidak mendapat asupan rasa. Ketiga, makanan berkuah membuat perut tidak merasa kenyang berlebihan sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk sehabis berbuka.

Hmm.. Berbicara tentang makanan berkuah, apa menu makanan yang ada dibenak kalian pertama kali? Sop? Soto? Garang asem? Gulai? Atau Bakso? Diantara semua makanan yang disebutkan, yang mana sih yang terasa bersahabat dengan perut dan lidah? Kalau kami? Yes, bakso.

Hidangan bakso untuk berbuka memang bukanlah hidangan yang simple dalam proses pembuatannya. Bayangkan, kita perlu membeli daging, menggilingnya kemudian mencampurnya bersama bumbu halus. Terakhir, kita juga membentuknya menjadi bola dan merebusnya kedalam air mendidih hingga mengapung. Proses ini cukup memakan waktu yang lama. Ya, kurang lebih perlu waktu satu jam untuk membuat bakso saja. Betul?

Nah, kali ini aku akan sharing resep simple bakso yang menjadi favorite keluargaku. Supaya tidak terlalu mainstream, aku mencoba memadukan bakso dengan bahan sup kimlo yang sering aku buat. Kali ini, aku tidak membuat sup kimlo dengan biji mutiara namun menggantinya dengan Bakso Kuah Instan Ayam dari So Good.

Kenapa harus So Good Bakso Ayam? Karena bahan ayam dari So Good merupakan pengganti yang pas untuk biji mutiara pada sup kimlo. Selain itu, bumbu bakso kuah pada So Good Bakso Ayam juga memiliki komposisi yang sama dengan bumbu pada sup kimlo. Dengan begitu, tahap memasak menjadi lebih praktis dan kita hanya perlu waktu 15 menit untuk membuatnya. Bagaimana dengan rasanya…? Hmmm… Enak sekali!

Resep Bakso Kimlo Ala So Good

Bahan:

1 Bungkus Bakso Kuah Instan Ayam So Good

50 gr dada ayam fillet (potong dadu)

1 genggam jamur kuping kering

1 lembar kembang tahu

20 helai bunga sedap malam (ikat simpul)

1 siung bawang putih

1 batang daun bawang

2 batang seledri

Bihun secukupnya

Bawang goreng secukupnya

Cara membuat:

1. Rendam jamur kuping kering, kembang tahu dan bunga sedap malam pada air kurang lebih 20 menit. Bersihkan dan tiriskan.

2. Rebus 400 ml air hingga mendidih. Masukkan potongan dada ayam, satu siung bawang putih yang sudah di geprek dan 1 sdt garam.

3. Masukkan satu bungkus Bakso Ayam So Good. Biarkan selama 5 menit.

4. Matikan api. Masukkan daun bawang dan bumbu bakso so good yang ada didalam kemasan. Aduk hingga rata.

5. Masukkan bihun kedalam mangkuk, tuang Bakso Kimlo dan Kuah kedalamnya. Terakhir, taburi dengan daun seledri dan bawang goreng.

Hmmmm… Sedapnya. Bakso Kimlo ala So Good sudah siap untuk sajian berbuka.

Bagaimana? Mudah bukan membuatnya. Hanya perlu waktu 15 menit loh. Coba di rumah yuk!

Happy Cooking!

Resep Ayam Crispy Lada Hitam ala Shezahome

Resep Ayam Crispy Lada Hitam ala Shezahome

Halo.. Udah lama banget aku enggak share resep ya.. 😂

Apakah emak sudah termasuk kategori emak pemalas? Yang kerjaannya uring-uringan nonton drakor sembari bersosmed ria? Apakah emak sudah tidak peduli dengan lidah suami dan anak yang seleranya unik dan sangat pembosan?

Tidak juga.. Sih..

Sebenarnya alasan utamanya adalah emak sedang malas melakukan dokumentasi terkait kegiatan memasak. Karena baru-baru ini emak sedang muter-muter dengan hoby baru. Hoby apa? Jangan ditanya.. Banyak pokoknya, emak aja bingung passion emak yang baik dan benar itu dimana.. 😂

Kalau soal menu makan pagi, siang dan malam, sebenarnya emak masih suka masak dan jarang banget beli makanan diluar. Hal yang paling membuatku malas melakukan dokumentasi adalah karena tidak ada menu ‘wow’ yang terbilang baru. Sebelumnya aku pernah curcol di salah satu content label masakan banjar kalau suamiku itu seleranya sangat ‘kedaerahan’. Sehingga menu makan itu berputar disekitar masakan daerah saja, tidak terlalu ada menu baru.

Lalu, emak bosan. Jadilah suatu hari emak fillet dan potong dadu semua dada ayam. Kemudian emak goreng memakai ‘adonan tepung andalan’ karena Farisha suka sekali dengan menu ini. Tapi karena emak mau sedikit inovasi, jadilah emak mengambil setoples kecil lada hitam dikulkas dan menghaluskannya.

Sebelumnya, emak pernah juga bikin menu ala ala lada hitam gitu. Tapi, menu lada hitam itu cuma di campur dengan fillet sapi atau ayam biasa tanpa tepung. Enak sih, tapi kalau ayam dan sapinya sedikit kurang ekonomis. Hehe

Iya, karena aku biasanya cuma beli satu ekor ayam ukuran kecil jadi bagian dada ayamnya juga kecil. Kalau di olah tanpa tepung jadinya ya dikit amat. Bisa-bisa suami protes.. 😅

Baca juga: resep ayam masak habang ala so good

Akhirnya aku beranikan campur ayam fillet tepung ini ke saos lada hitam. Aduk aduk aduk… Jadinya?

“Enak maa” 😋

Ternyata enak banget pas diicip-icip. Enggak nyangka sih menu asal gini rasanya lumayan bikin nagih. Point plusnya adalah bahannya sederhana dan cocok dimasak di bulan tua. Hahaha..

Penasaran resepnya?

Yuk, intip!

Ayam Crispy Lada Hitam

Bahan 1:

200 gr Ayam fillet

1/2 butir telur

1 siung bawang putih yang dihaluskan

1/2 sdt garam

1 sdt saos tiram

1 sdt air jeruk nipis

Penyedap secukupnya (skip jika tak suka)

Bahan 2:

150 gr tepung terigu

1 sdm tepung kanji

1 sdt garam

1 sdt merica

Penyedap secukupnya

Bahan 3:

1 siung bawang bombay (potong dadu)

5 siung bawang merah (iris kecil)

3 sdm lada hitam (suka-suka ya, kalau aku suka versi banyak) oh iya, kalau mau pakai yang bubuk boleh juga. Kalau aku suka yang versi biji dan dihaluskan.

10 sdm kecap manis

Air secukupnya (hati-hati jangan terlalu banyak)

Cara membuat:

Bersihkan dan lumuri ayam dengan jeruk nipis, kemudian masukkan sisa bahan 1 lainnya. Diamkan selama minimal 30 menit agar bumbu meresap pada daging ayam.

Campur bahan 2 dalam toples kemudian kocok hingga rata dengan cukup menggoyanglan toples. *cara emak supaya dapur tetap bersih dan rapi.. 😂

Selanjutnya, mari memasak saos lada hitam memakai bahan 3. Pertama tumis bawang merah dan bawang bombay hingga layu kemudian masukkan lada hitam yang dihaluskan dan kecap manis. Aduk dan masukkan sedikitt air. Jangan terlalu banyak ya nanti ayamnya tidak crispy.

Masukkan potongan ayam fillet yang telah didiamkan kedalam toples berisi bahan 2. Kocok-kocok dan goreng hingga matang. Perlu diperhatikan bahwa tahap ini harus jeli, jangan sampai ayam sempat terlalu lama dalam tepung. Dan dalam tahap penggorengan pun gunakan api sedang, jangan terlalu kecil dan jangan terlalu besar.

Masukkan ayam pada saos lada hitam. Aduk rata dan ayam siap dihidangkan.

Bagaimana? Mudah bukan?

Happy Cooking.. 😊

IBX598B146B8E64A