Browsed by
Month: June 2017

Resep Sambal Kacang Khas Banjarmasin 

Resep Sambal Kacang Khas Banjarmasin 

Siapa sih yang ga suka Sate? Batagor? Siomay? Cilok? Hingga Gado-gado dan pecel. Ya, hanya diindonesia sambal kacang sedemikian diolah menjadi campuran makanan. Bagaimana tidak? Hal ini karena sambal kacang begitu enak dan sangat cocok dengan berbagai jenis makanan. 

Bahkan belakangan ini di Banjarmasin para penjual pentol mulai menambah toples sambal kacang sebagai olesan tambahan. Kenapa? Karena peminat sambal kacang sangat banyak. 

Setiap daerah tentu memiliki komposisi dari sambal kacangnya masing-masing. Begitupun di Banjarmasin_begitupun dirumah kami ‘Shezahome’. Bagi kami, stok sambal kacang merupakan menu wajib yang harus disediakan dikulkas. 

Biasanya aku mengolah sambal kacang dengan lumayan banyak untuk di stok dikulkas. Kami memakan olahan jenis makanan yang memerlukan sambal kacang dengan durasi 2x dalam sebulan. Karena berlebihan tentu tidak terlalu baik ya ibu-ibu. 😊

Ya, ya.. Aku tau.. Sebagian dari kalian memiliki resep sambal kacang berbeda untuk setiap jenis makanan. Tapi keluargaku? Kami tidak menyukai resep asli dari sambal kacang batagor, cilok dan siomay. Bagi kami, sambal kacang yang paling enak itu adalah sambal kacang khas Banjarmasin. Luckily me, jadi sang emak ga usah ribet bikin sambal kacang dengan varian berbeda untuk berbagai masakan kan?

Yuk, intip Resep dan Proses pengolahannya! 

Sambal Kacang Khas Banjarmasin 

Bahan:

250 gr kacang tanah

7 siung bawang putih goreng

1 buah cabe merah kering *rendam dan potong-potong 

75 gr gula merah

7 sdm kecap manis

1 sdt garam 

Air secukupnya

Cara membuat:

Goreng kacang kemudian dinginkan. 

Blender kacang bersama dengan bawang putih goreng, cabe merah dan air secukupnya.

Panaskan minyak, masukkan kacang yang sudah diblender lalu masukkan gula merah, garam dan kecap. 

Masak hingga mendidih dan kekentalan pas. 

Gimana? Simple sekali bukan. 

Selamat mencoba ya.. 😊

Resep Cake Roti Kukus, solusi untuk Roti sisamu

Resep Cake Roti Kukus, solusi untuk Roti sisamu

Halo para pemamah biak, para omnivora pemamah segalanya. Para emak-emak tukang daur ulang dan penjaga gawang didapur. Berapa berat badan anda bulan puasa ini? Naik ato turun? *emak baper silahkan nangis.. 😂

Iya mak, kita sebagai emak-emak sih punya masalah yang sama urusan dapur mendapur ini ya. Kayak aku nih contohnya, si kecil sama si bapaknya ini suka banget request bikin kue. Bikin ini lah.. Itulah.. Padahal si emak udah kasih warning, “Nih kue harus dimakan dan habis loh ya” 

Habis? Enggak.. Kebanyakan kue berakhir dimulut sang emak. Si Bapa pica itu pas puasa imajinasi kemana-mana. Pas udah buka imajinasinya modar sama rasa kenyang. Jadilah si emak habis teraweh menghabiskan segala yang ada. Dari pada mubazir kan sayang yak? *alesaaan 😂

Anehnya ya badan saya ini beratnya malah turun 4 kg selama bulan puasa. Berat aku itu sebelum puasa 50kg. Nah, pas puasa gini malah turun jadi 46. Ngenesnya, aku termasuk dalam kategori cewek lumayan jangkung. Bisa dibayangkan kan sekurus apa aku sekarang. Hiks_

Ah, kamu sih beruntung ga gampang gemuk! Sering dapet statement begini? Iya, aku mesti bersyukur katanya. Walau sebenernya kalo boleh minta sih pengen juga nih body agak dimontokin dikit juga nih pipi agak ditirusin. Kan ngenes juga kalo liat badan lumayan cungkring tapi pipi kayak doraemon. Serasa mirip karikatur.. 😂

Tapi itulah, manusia ya ngerasa kurang mulu.. Hihi. Tapi berat badanku berkurang emang beralasan pemirsa. Karena aku tiap buka puasa konsumsi bubur mulu. Kamu tau kan kalo makan bubur itu bikin perut cepet kenyang. Ya, jadi buat kamu yang pengen diet bisa banget lah bikin bubur. Enak? Enak loh.. Kalo enggak kenapa keluarga saya jadi addicted banget sama bubur? Resep bubur cuss bisa kamu liat disini

Lah? Kok kamu jadi promosi bubur win? Kamu ini nulis ga terstruktur banget! Bukannya mau share cake roti? Kamu pasti ga bikin kerangka karangan lagi kan? 

Enggak.. 😂 
Oke, kembali kecerita awal tentang curcolan asal muasal cake roti itu. Jadi ceritanya si Farisha ini hobi banget makan roti polos, sepolos muka dan mulutnya. 😅

Jadi selama puasa, karena si emak badan lemes loyo.. si kecil ini kemaren minta belikan roti tawar sebungkus. Dia paling suka makan roti tawar itu polos without anything. Udah abis 4 lembar dia makan dan 6 lembar roti lainnya sukses menginap tidur dikulkas kami selama 2 hari. 

Kamu tau kan roti itu bisa berjamur kalo dibiarin begitu? Kamu tau kan betapa stressnya emak-emak seperti saya memanajemen isi kulkas yang isinya ga karuan? Karena itulah si emak ini mau bikin sisa roti ini jadi kue lezat buat berbuka. Dan taraaa.. Kue ini sukses langsung habis saat disajikan dibuka puasa. 

Oya, aku tau jenis cake ini pertama kali waktu dirumah mertua. Suami aku suka banget sama kue ini. Step by step dan bahan pembuatan kue ini tergolong sangat mudah. Apalagi buat para newbie baking didapur. 

Ingin tau resepnya? Yuk.. Intip.. 

Cake Roti Kukus ala Mertua

Bahan:

5-6 lbr roti tawar sisa *sobek kecil

3 butir telur ayam

75 gr gula pasir

1/4 kaleng Susu Kental Manis

1/2 bungkus margarin *dicairkan

1/2 sdt vanili

Cara membuat:

Siapkan semua bahan. Kocok Telur, vanili dan gula hingga mengembang masukkan SKM, aduk rata. 

Masukkan Sobekan Roti dan margarin yang dicairkan. Aduk merata. 

Tuang kedalam loyang yang sudah dioles mentega. Kukus selama 20 menit. 

Dinginkan kue lalu potong-potong. Cake Roti Kukus siap disajikan.. 😊

Happy Baking..!! 

8 Syarat Lelaki yang Patut di Jadikan Suami

8 Syarat Lelaki yang Patut di Jadikan Suami

Kamu kenapa nulis ginian win? Udah mau punya mantu buat Farisha? 😂

Semacam seperti itu tapi tidak sejauh itu ya.. Farisha sih masih kecil mungill. Bahkan dalam imajinasi Farisha yang namanya lelaki itu mesti dijauhkan dalam lingkup pertemanannya.

“Farisha ga mau berteman sama laki-laki!” 

Sound Familiar ya buat aku.. 😂

Dulu bahkan sejak mengenal keasyikan berteman dengan sesama perempuan aku sempat memutuskan bahwa ingin menjadi perawan tua selamanya dengan temanku. Ini serius! Ya.. Sampai kurasa temanku itu mengalami masa ketertarikan dengan lawan jenis dan itu sungguh menyebalkan buat aku karena harus mencari penerimaan yang lain. 

Salah satu bentuk penerimaan itu adalah dengan mencoba-coba trending pacaran. Ya, aku harus mengakui bahwa aku ini bukan cewek yang sempurna. Aku bukan perempuan shalihah yang tak mengenal yang namanya pacaran. Aku pernah berpacaran. Bagiku dulu, pacaran adalah salah satu bentuk status penerimaan agar diakui ‘laku’ dilingkunganku. Meski jujur saja, kalau bisa memilih aku lebih suka tidak pacaran. 

Tapi kadang hidup itu adalah sebuah pembelajaran. Ketika kita kesepian dengan status kita yang masih jomblo sementara teman kita dulu asik dengan dunianya yang lain maka kita pun otomatis turut membuka diri juga dengan makhluk yang bernama lelaki. Ya, walau jika boleh jujur yang namanya mantan itu bagiku tidak semuanya ditimbulkan oleh rasa cinta. Terkadang hanya sebuah hubungan ‘daripada’. Daripada lo kesepian win.. Hahaha.. 

Nyatanya memang benar ya. Seorang Pacar itu belum tentu akan menjadi suami masa depan. Bahkan bisa saja suami sekarang bukan seseorang yang didapatkan dari status pacaran. Beberapa pertimbangan kerap kali membuat kita mengambil keputusan begitu saja untuk menikah. 

Bagiku sendiri, menikah harus SEKALI SEUMUR HIDUP. Karena itu, menjadi karakter pemilih adalah hal wajib. Ya, memilih lelaki untuk menjadi imam selamanya berarti adalah sebuah penentu masa depan kita. Bukan hanya untuk masa depan dunia saja namun juga diakhirat kelak. 

Beberapa kriteria lelaki dibawah ini adalah poin-poin yang kuambil dari beberapa pengalamanku mengenal berbagai jenis lelaki (sok laku amat sih kamu win..). Bagi kamu yang masih menyandang status pencarian mungkin beberapa poin dibawah ini bisa dijadikan bahan pertimbangan.. 😊

1. Cari lelaki seiman

Ini adalah syarat utama dalam menentukan pilihan suami. Bagi kamu-kamu yang protes boleh saja ber’tapi-tapi dengan beribu alasan. 

“Tapi dia setia.. ”

“Tapi dia asik.. Ngertiin aku…”

“Tapi dia cakep kayak jejung…” *lah

Kalo ada temen yang ngomong gini mesti aku lempar pake ulekan biar otaknya agak waras. Mungkin dia lagi kena ‘Genjutsu’.. *Eaa.. 

Buat kamu yang bersikeras ingin menjadikan lelaki tak seiman sebagai imam hidup maka coba renungkan kembali. 

Iman adalah rasa percaya. Iman dalam hal ini adalah percaya akan hal-hal bersifat akhirat dan dunia. Sehingga percaya didalamnya bukan hanya sekedar saling percaya antar kedua belah pihak. Namun juga percaya pada Tuhan yang sama sehingga menghasilkan tujuan kehidupan mulia yang sama pula. 

Bagaimana bisa kita hidup bersama dengan orang yang memiliki keyakinan berbeda dengan kita. Bukankah Dunia hanyalah sekedar genggaman ditangan belaka? Akhirat adalah Final Destination. Bagaimana bisa kita hidup dengan seseorang yang berbeda dalam sudut pandang Tujuan Akhir dan untuk siapa hidup? Bukankah dia yang akan kita jadikan imam di rumah tangga kita? 

Iman yang sama adalah pondasi awal dari sebuah hubungan. Syarat ini mutlak_tak bisa diganggu gugat. 

2. Pilih dia yang selalu menomor satukan Ibunya

What? Jadi kita dinomor duain gitu? Ngapain pilih yang model gini win?? 

Ngapain ya? Karena itu adalah suatu bukti teman. Bukti tanda lanjutan dari step iman. Bukti takwa tahap satu! 

Bagiku sendiri agak aneh jika ada lelaki yang tergila-gila dengan perempuan tanpa mempertimbangkan perasaan Ibunya. Bukankah Ibu adalah orang nomor satu yang harus dihormati lelaki?? 

Jika Ibunya saja dia nomor duakan bagaimana dengan kita jika sudah ‘menyusut’ kelak? 

Ketika aku menjalin hubungan dengan suamiku dia pernah berkata padaku bahwa walau bagaimanapun cintanya dia denganku tapi dia tidak akan pernah mencintaiku diatas cinta pada Ibunya. Aku sempat mengalami beberapa konflik dengan pemahaman ini. Sampai akhirnya aku sadar dan mengerti kemudian bersyukur betapa beruntung aku memiliki suami yang luas cara berpikirnya dan sangat mencintai Ibunya. 

baca juga “Untuk apa Aku harus membenci mertuaku?” 

3. Pilih dia yang mencintaimu dengan ‘benar’ 

Tere liye pernah berkata dalam statusnya di facebook. Kalau tidak salah begini bunyinya “untuk wanita, mungkin lebih baik menikah dengan lelaki yang jelas-jelas mencintai dibanding menunggu yang tidak pasti” mungkin begitulah, mirip-mirip, saya lupa.. Haha

Apa itu berlaku bagiku? Ya.. Itu berlaku. Aku lebih suka dicintai dengan jelas daripada tergila-gila tidak jelas dengan lelaki yang bahkan tau sama aku aja enggak. Bagiku, cinta akan tumbuh seiring kita mengenal orang tersebut. 

Apa semua cewek berpikiran sama sepertiku? Tentu saja tidak! Beberapa memilih tergila-gila dengan sasuke dibanding naruto..*eh kumat..😂

Ketika kita memutuskan untuk mencintai seseorang ada baiknya untuk bertanya pada diri sendiri. Apa alasan kita mencintainya? Jika alasannya hanya karena tampan dan dia sering memuji kita semata maka aku yakinkan itu adalah… Genjutsu.. 😂

Jika lelaki benar-benar mencintai kita aku yakin dia akan melakukan apa saja saat kita terbaring sakit, dia akan melakukan apa saja saat kita kesulitan, dia akan cemburu melihat kita sedetik saja bersama orang lain, dia selalu mendengarkan kita, dia akan mencari tau apa kesenangan kita dan yang terpenting dia akan selalu membawa kita untuk tetap bersemangat dalam tujuan hidup. 

Maka, jika tiba-tiba ada lelaki berkunjung kerumahmu dengan membawa segerombol keluarganya, aku yakin dia adalah silent lover selama ini. Bisa jadi, dia adalah orang yang paling mencintaimu dibanding kau mencintai yang lain. 

Belajarlah mencintai dengan benar wahai wanita. 

Karena jika hanya kau yang mendominasi perasaan cinta pada lelaki bisa jadi saat berumah tangga dia akan mendominasi segala peraturan rumah tangga hanya karena merasa dapat memanfaatkan rasa cintamu yang berlebihan padanya. Banyak lelaki begini? Wuiiih… Buanyaaaak!! 

4. Pilih dia yang bertanggung jawab

Apa sih tanggung jawab lelaki ketika sudah menikah itu? 

Ya, nafkah! Bukan.. Ini bukan masalah duit! 

Nafkah lahir dan Nafkah Batin. Keduanya adalah tanggung jawab lelaki ketika menikah. 

Bagaimana cara mengetahui kadar tanggung jawab lelaki? 

Simple.. Dari kepedulian! 

Maka jangan mau dibohongin dengan muka cowok keren yang keliatan cuek, cuek tapi peduli sih oke.. Nah kalo cuek asik sama dirinya sendiri? Banyak ga cowok jenis gini? Banyaaakkk!!! 

Banyak nih cowok yang asik mentingin karir dia aja. Pas udah sukses dia nyari cewek yang super cantik. Pas udah nikah si cewek malah sering ditinggalin dirumah. Udah gitu pas udah punya anak disuruh jadi Stay At Home Mom dengan kondisi si suami jarang pulang. Apa yang kurang? 

Nafkah batin! 

Intinya pilih suami yang bisa bertanggung jawab dengan mengerti kondisi kita. Suami yang tidak hanya mengartikan makna tanggung jawab sebagai uang semata tapi juga mengisi jiwa dalam rumah tangganya. 

Nah, tapi ada juga nih suami belum siap nafkah lahir tau-tau mau nikah aja? Situ mau? 

Hal ini masuk kepembahasan nomor 4 yak. 👇

5. Bukan pilih dia yang Kaya, punya pekerjaan tetap, tapi pilih yang selalu bersemangat dan punya cita-cita besar

Kalo kamu kayak gini ga bakal ada yang mau.. 😛

Sempat ada yang menyindir ketika aku menikah dengan suamiku. 

“Ya iya lah dia sudah PNS, punya pekerjaan tetap!”

Aku jujur kurang suka dengan statement diatas. Kesannya kok aku memilihnya karena dia mapan yah? 

Jujur saja, jika masalah mapan adalah nomor satu aku punya banyak pilihan selain suamiku.. (lemparin batu.. Sok laku banget..haha) 😂

Kamu tau kenapa aku memilih dia?

Karena dia yang selalu membuatku bersemangat! Dan dia punya banyak cita-cita didalam hidupnya! Dan aku bercita-cita untuk turut ambil andil dalam misi hidupnya

Setiap kali kami berbicara, ada semangat api yang aku rasakan. Suamiku adalah tipe imajiner-realistis_sesuatu yang tak pernah aku jangkau dari aku yang sepenuhnya imajiner. 

Kalau tidak salah aku pernah mendengar kata-kata ini dari mario teguh “Wanita itu tidak butuh mobil mewah, rumah mewah dan lain-lain untuk dilamar! Ketika dia melihat layar handphonemu dan disana terlihat rumah mewah dia bertanya ‘Itu Rumahmu?’ dan lelaki sejati akan menjawab ‘itu bukan rumahku, tapi aku bercita-cita akan membuatkan rumah itu untukmu’. Dijamin wanita pasti klepek-klepek”

Itu benar. Wanita tidak butuh lelaki kaya! Dia butuh orang bersemangat, optimis dan punya cita-cita tinggi untuk menemani hidupnya. Hal itulah yang akan menunjang nafkah lahir seperti pada pembahasan nomor tiga. 

6. Pilih yang memahami Passionmu

Sebelum kita memutuskan untuk menikah sangat penting untuk mengetahui hoby dan minat dari masing-masing pasangan. 

Iya, kan ga lucu ya kalo tiba-tiba nikah terus bukannya kita semakin maju malah semakin merosot dari passion kita. 

Baca juga Lelaki Introvert vs Ekstrovert, Pilih Mana? 

Ada pula pribadi yang berpikiran “Menikah itu asal mau mengalah..” 

Ya, terus kalo mengalah melulu kapan majunya? Jangan sampai rumah tangga kita termasuk dalam golongan tidak sehat hanya karena passion yang terhambat oleh rasa stress. 

Hal seperti ini sering terjadi pada pasangan muda. Bahkan tidak sedikit yang mengalami stress berkelanjutan hanya karena masalah passion dan salah memahami makna penerimaan. 

Baca juga Pembelajaran dalam film Revolutionary Road. 

Revolutionary Road adalah salah satu dampak dari stress masing-masing pasangan yang tak bekerja sesuai passionnya sehingga rumah tangganya tidak sehat. Karena itu ada baiknya sebelum anda menikah pahami passion masing-masing. 

7. Pilih sang penyuka anak kecil 

Aku sering mendengar kalimat “Semua Lelaki mungkin siap menjadi seorang Suami, tapi tidak semua Suami siap menjadi Ayah” 

Ngerti maksudnya? 

Agak lucu juga ya, soalnya sudah jelas kan ketika kita memilih calon suami sudah jelas didalamnya bahwa disana kita juga mencari sosok ayah untuk anak kita kelak. Pernyataan diatas kok seolah-olah mencari calon suami ‘yang siap’ itu gampang ya. Menurutku malah itu yang susah karena itu pondasi dasar. 😄 

Jadi buat aku, kriteria suami dan calon ayah itu gak bisa dipisah. Kecuali mau ga punya anak selamanya.. Hihi

Sudah menjadi rahasia umum sepertinya ya kalau lelaki penyuka anak kecil akan menjadi sosok Ayah yang baik. Kenapa? Karena ia akan lebih mengerti dengan kondisi Ibu yang rempong dan akan menggantikan peran ibu pengganti selama sang ibu berkutat pada kerempongannya. 

Lelaki penyuka anak kecil biasanya ditemukan pada anak sulung maupun anak tengah yang memiliki adik. Meski mungkin saja anak tunggal juga bisa menjadi sosok ayah yang baik karena rasa cintanya yang benar pada Ibunya. 

8. Lihat Lingkungan dan Latar Belakangnya 

Buah Jatuh tak Jauh dari pohonnya.. 

Memang, hal ini harus diakui benar. Hal yang membentuk diri kita sebagian adalah lingkungan dan latar belakang. 

Namun, sayang sekali aku adalah pribadi yang kurang mempercayai makna ‘Warisan’. Bukan, ini bukan tentang tulisan abege kekinian itu. 😂

Sebagian besar orang akan terbawa oleh faktor biologis dan lingkungan dalam pembentukan karakternya. Namun, adapula yang memilih jalannya sendiri ditengah lingkungannya yang dia pikir merupakan sesuatu yang salah. 

Sebagai contoh, tidak semua anak koruptor akan tumbuh menjadi koruptor pula. Bisa jadi_bisa saja suatu saat ia menyadari kesalahan orang tuanya kemudian mengambil jalan kebaikan setelahnya. 

Sebaliknya, tidak semua anak pesantren akan tumbuh menjadi orang sholeh dan sholehah. Bisa jadi_bisa saja, entah karena apa tiba-tiba saja dia menjalani jalan hidup yang berseberangan. 

Ketika naruto hidup sebagai jinchuriki belum tentu suatu saat dia akan jadi monster sepenuhnya. *lah kumat.. 😂

Dulu, jujur saja aku adalah tipe yang percaya tentang bibit, bebet dan bobot ini. Lambat laun aku mengerti, bahwa setiap manusia bisa berubah. Tak peduli sekeras apapun lingkungan terhadapnya. 

Warna Hitam adalah kumpulan dari gabungan seluruh warna. Jika salah satunya kemudian berpisah mungkin saja ia akan melunturkan warna hitam tersebut. 

Intinya, kita tak bisa men-cap mentah-mentah bahwa anak yang tumbuh dalam lingkungan ‘kotor’ adalah bibit yang ‘kurang baik’. Karena setiap orang memiliki proses evolusi yang tidak kita pahami prosesnya. Meskipun tak dipungkiri, lingkungan dan latar belakang harus kita selidiki pula. 

Namun hal lebih lanjut yang harus kita lakukan adalah melihat sejauh apa evolusi hidupnya pada jalan kebaikan, walau ditengah lingkungan kusam sekalipun. 

Yup, demikian akhir dari catatan saya tentang kriteria lelaki yang patut dijadikan suami. Memang tak semua lelaki sempurna. Tapi paling tidak dari 8 poin diatas ada 5-6 poin yang sesuai dan jangan lupa nomor 1 ga boleh di skip. Hihi.. 

Nah, kalo ketujuhnya udah ceklist buruan bilang “Lamar aku Baaaaang!!!” 

😂

Sumber Gambar

Nostalgia masa kecil dengan “Anne of Green Gables”, Novel Klasik berusia lebih dari 100 tahun

Nostalgia masa kecil dengan “Anne of Green Gables”, Novel Klasik berusia lebih dari 100 tahun

Anne of Green Gables, novel tentang cerita kasih sayang, persahabatan dan imajinasi. Ditulis oleh Lucy M. Montgomery tahun 1908.

Ya, novel yang sudah cukup tua. Tapi aku memutuskan untuk membelinya dicuci gudang 2 minggu yang lalu saat melihat kata imajinasi dan membaca tulisan dibelakang novel tersebut. Wow, sepertinya ini bakal seru. Pikirku. 

Memang ya, jika melihat cover dari novel ini kesannya seperti kuno sekali, tidak ada unsur modern sama sekali. Aku bahkan tidak ingin membelinya sebelum benar-benar memastikan buku ini bagus dengan membaca tulisan-tulisan pertimbangan didepan dan belakang buku. Jujur saja, mengingat pengalamanku membaca novel klasik milik Ayah dulu membuatku agak selektif memilih novel klasik. 

Keinginanku untuk membelinya bertambah kuat saat melihat tulisan diatasnya “Novel klasik yang penjualannya mengalahkan Harry Potter, To Kill a Mockingbird dan Gone with the Wind“. Ya, pasti ada alasan bukan kenapa novel ini begitu laku? 

Berapa harganya? Cuma 20ribu dicuci gudang. Dan ini satu-satunya seri pertamanya yang ada disana dari serial buku Anne. Aku langsung membelinya. 

Agak terkejut ketika membuka sampul plastiknya dirumah. Astaga, alangkah tuanya umur novel ini pikirku. Benarkah ini ditulis tahun 1908, pasti didalamnya bakal kuno sekali gaya penulisannya, keluhku. 

Sempat bosan membaca novel ini hingga chapter ke-6. Saat itu aku berpikir penulisnya hanya mengandalkan karakter Anne yang imajinatif dan ekspresif dalam segala tindakan dan cara berbicaranya. Alurnya biasa-biasa saja dan tidak ada tantangan spesial, pikirku. Tapi kemudian aku memutuskan untuk terus membacanya. Kenapa? Karena karakter Anne mirip denganku dimasa kecil. Dan lama kelamaan aku mulai suka dengan sudut pandang gaya penulisnya yang menerapkan ‘pengarang serba tau’, aku sudah lama ingin belajar bagaimana cara menulis dengan gaya begini. Menurutku cara menulis Lucy memang patut diacungi jempol, apalagi untuk novel setua ini. 

Novel ini menceritakan Anne yang merupakan seorang anak Yatim-Piatu yang diadopsi oleh kakak beradik Matthew dan Marilla. Ya, ya.. Aku tau aku bukan sepertinya. Yang mirip denganku adalah imajinasinya dan segala sudut pandang caranya berpikir. Dia bahkan mengaku kepada Marilla_yang mengadopsinya bahwa ia memiliki teman imajinasi saat dipanti asuhan. Mirip sekali denganku, pikirku. 

Tentu saja Novel ini bukan tentang cerita imajinasi yang didalamnya ada tokoh imajinasi seperti Harry Potter. Sejak berumur 20an aku lebih suka membaca buku yang realistis. Seperti cerita Anne ini, ceritanya natural sekali tanpa dibuat-buat dengan konflik yang lebay seperti skenario pada sinetron di TV itu. 

Entahlah darimana sang penulis mendapatkan inspirasi tentang Anne. Apakah ini tentang masa kecilnya? Atau dia terinspirasi dari anaknya (aku ga tau juga dia punya anak atau enggak). Yang jelas pribadi Anne dalam novel ini begitu menyentuh hati. Hingga aku sebagai seorang Ibu berharap anakku akan tumbuh seimajinatif dan seekspresif Anne. 

Apa saja karakter unik Anne dalam cerita ini yang membuatku selalu terngiang dengan kisahnya dan kata-kata inspiratif didalamnya? Ini dia.. 

1. Kepolosan. Anne adalah anak yang sangat polos dan pandai berbicara atau mungkin Marilla lebih senang menyebutnya Cerewet. Salah satu contohnya adalah Ketika Anne bertanya tentang cara berdoa yang benar. Ya, Aku tau Anne bukan pemeluk agama Islam dalam novel ini. Tapi caranya bertanya tentang sebuah doa adalah pertanyaan yang benar-benar polos. Secara tidak langsung dia mengajari tentang arti doa yang tidak melulu sesuai dengan ‘buku’ dia bahkan berdoa dengan sangat lucu dan polos. Mengingatkanku akan diriku_mengingatkanku akan Farisha. Selain itu, Anne juga gadis yang gampang tersinggung saat ada seseorang yang meledek bintik-bintik diwajahnya hingga menyebut rambut merahnya ‘Wortel’. Lucu sekali, kepolosan dan kemarahan dari anak kecil ini mengingatkanku dengan diriku sendiri. 

2. Imajinasi, ya.. Anne adalah anak periang dan sangat ekspresif yang tak sungkan mengeksplorasi imajinasinya. Dia bahkan memberi nama semua tempat permainannya. Dulu, dia pernah bercerita dengan Marilla orang tua angkatnya bahwa ketika dipanti asuhan bahkan dia punya teman imajinasi. Segala Imajinasi Anne benar-benar mengingatkanku dengan masa kecilku didesa. Aku dengan kesendirianku menamai segala macam pepohonan dan memiliki setidaknya 3 teman imajinasi. Dan aku benar-benar iri melihat begitu ekspresifnya penggambaran sosok Anne bahwa ia tak sungkan mengumbar imajinasinya dimanapun. Terkadang aku berharap bisa kembali kemasa lalu dan menjadi seperti Anne.. Ya, kuharap aku memiliki Diana. Teman yang bisa menangkap segala imajinasiku dan tak menganggapku anak yang aneh. 

3. Ambisi. Novel Seri pertama Anne ini benar-benar sebuah panutan bagi kehidupan seorang anak perempuan. Mungkin nanti Aku akan bersikeras menyuruh Farisha membacanya saat dia sudah remaja. Bagiku, karakter Anne cocok untuk dijadikan Rule Mode untuk anak-anak karena ia selalu bisa membuat hidupnya berwarna dan penuh akan ambisi. Sesulit apapun pilihan didalam hidup Anne, dia selalu dapat membuat jalan yang inspiratif sebagai solusinya. 

Buku ini menonjolkan karakter unik Anne yang begitu hidup didalamnya. Aku tak heran kenapa buku ini tak lekang oleh zaman. Bagiku sekarang, buku ini lebih bagus dibanding Harry Potter. Bahkan, untuk gaya penulisannya aku jatuh cinta. Bagaimana bisa, kisah yang memiliki alur konflik biasa saja akan menjadi seindah ini? Ya, hanya Lucy yang bisa melakukannya. Ini benar-benar buku klasik yang indah dan cocok dibaca disegala zaman. 

Moral cerita Anne juga terbungkus dengan sangat rapi dan elegan. Ceritanya mengalir dengan polos dan jernih. Dan moral yang paling berkesan dalam buku ini adalah menanamkan semangat pada kasih sayang. Benar-benar buku yang sangat menginspirasi. 

Overall, aku sangat luar biasa suka dengan buku ini, mungkin aku akan mengoleksi ketujuh seri yang lain. Buku ini hampir tak memiliki kekurangan kecuali covernya yang benar-benar terlihat kuno. Aku pikir versi cover pertamanya jauh lebih baik, terlihat lebih elegan. Iya kan? 


Hoby meniru hingga paham Plagiarisme? Bolehkah? 

Hoby meniru hingga paham Plagiarisme? Bolehkah? 

Kamu kenapa win jadi nulis ginian? Kamu pasti lagi kena demam AFI iya kan? 

Eh, btw apaan tuh AFI? Akademi Fantasi Indosiar? Kamu ngefans ya?

*ada AQUA 😂

Iya nih, belakangan ini teman-teman dumay saya rata-rata jadi suka nulis cerita AFI ini hampir tiap hari, dan tulisannya simpang siur di beranda kehidupan saya, baik itu di sosial media hingga diberbagai content. 

Kamu mau kekinian juga nulis ginian win? *semacem gatel ngeluarin pendapat, daripada saya tumpuk-tumpuk ga jelas entar jadi jerawat batu.. Tanggung jawab kamu fi.. Hahaha

Jujur nih, saya ga terlalu tau tentang si Afi ini sebelum isu plagiarisme itu rame dibicarain orang. Iseng kekepoan saya mulai muncul. Saya stalking tentang si Afi melalui facebook, terus manggut-manggut sama semua statusnya hingga kemudian menelaah status yang plagiarisme itu. 

Oke, oke.. Itukan cuma satu, batin saya. Mungkin dia khilaf. Mungkin dia sedang butuh sejenis penerimaan dikekosongan relung hatinya yang paling dalam. *biasa mah jomblo sejati gitu.. Kayak saya dulu.. Ehm.. 😂

Eh, bukan yak.. Saya perhatiin fansnya banyak buu.. Statusnya yang bagus2 banyak bu. Lah, tulisan saya yang ga jelas niche nya kemana ini mah kalah jauh ya.. Hiks_ *ambil tisue..

Lalu ada juga nih yang bilang plagiarisme itu sah sah saja kalau dalam bentuk status abege begitu. Yang salah itu kalo udah masuk ranah karya tulis ilmiah. Nah, pas membaca itu sontak hampir seluruh penulis setanah air pada berontak dengan berbagai alasan mendasarinya. 

Entahlah apa sebab si Afi ini melakukan itu. Awalnya saya mengira statusnya ini paling-paling cuma 1 biji yang plagiarisme. Ternyata? Beberapa status lain pun mengandung plagiarisme juga. Jadi? Niat dia plagiarisme itu apaan? 

Nah, Terus? Niat kamu nulis ini apa? Kamu mau ngebela yang mana win? Si Afi ato para nyinyiers? 

Yah, jujur ya.. Aku waktu liat si Afi ini di bully dimedsos kasian Bu (walau afinya mungkin ga peduli yak).. Bagiku dia sih masih kecil, walau statusnya hasil plagiarisme its okay karena statusnya menghasilkan penyebaran nilai kebaikan. Bagi saya itu lebih baik dibanding para penyebar hoax yang bahkan tidak membaca sumber penulisnya, asal share content saja dan menebarkan rasa benci.

Jika berkaca, saya umur segitu boro-boro nulis bagus, ya.. Zaman masih baru keluar facebook kerjaan saya cuma nulis syair lagu melankolis aja di beranda facebook, kalo enggak main game online.. *kalo mau stalking silahkan, saya yakin ga ada, saya ga terkenal maaah.. 😂

Saya nulis nama penyanyinya??? Enggak.. Haha.. Ibaratnya saya menulis syairnya cuma buat mewakili perasaan saya nih. Nah, kalo ada yang nyeletuk dikoment trus bilang “cie.. Lagu Ada Band yak”. Aku bilang apa? Ya ucapan “Selamat, tebakan anda benar..” 😂

*beruntung si vokalis ga ngeroyokin aku karena ngambil liriknya sembarangan buat dijadiin status..  😅

*eh, tapi dibawah status lagu itu ga ada pengakuan juga sih #aswindautari seolah-olah yang nulis itu saya tulen. Itu plagiat ga yak.. 😂

Jadi yang namanya plagiarisme itu sudah ada dihidup aku yang cenderung berkepribadian melankolis-plegmatis ini. Kamu tau kan sang plegmatis itu suka seenaknya jadiin orang deket sebagai Rule Mode dia? (padahal yang dijadiin rule mode suka loh, seolah-olah dia anak teladan.. Hihi..) Bukan cuma orang woy! Buku juga suka dia jadiin bahan meniru.

Afi ini jika aku perhatikan adalah anak yang rajin membaca buku serta content dan suka menjiplak isinya. Apalagi jika buku itu tidak terlalu populer dikalangan masyarakat indonesia. Dia Sang Pencari kebaikan bu. Namun, lebih suka jika hasil sebaran itu atas namanya sendiri. Dia haus popularitas. Hal yang biasa remaja lakukan. 

Jika Sanguinis bilang “My life, My adventure”

Melankolis bilang, “Merenung adalah cara mendapatkan ide”

Koleris bilang “Memimpin membuatnya semakin merasa diperhatikan” 

Maka plegmatis boleh dong berkata “Meniru adalah sebuah Inovasi” 😂

Iya, Inovasi Buu.. 

Saya masih ingat nih tulisan pertama saya waktu kecil. Ketika saya terobsesi mendapat pujian dari teman saya. Saya pikir tidak keren kalau saya nulis cerita cuma sebanyak 3 paragraf kemudian tamat_seperti cerita singkat yang biasa saya lakukan. Lalu, saya menulis cerita Putri Duyung dengan meniru Buku Dongeng Putri Salju. Kenapa jadi Putri Duyung? Karena waktu zaman saya SD itu kartun jarang bisa ditonton buu.. Jadi teman-teman desa saya haus akan sebuah cerita. Dan saya saat itu terkenal sebagai penulis dongeng ‘cepat’. *3 paragraf selesai. 

Saya yang saat itu masih kelas 2 SD mencoba menulis cerita Putri Duyung dengan menjiplak Dongeng Putri Salju hanya dengan mengganti tulisan Objek ‘Putri Salju’ menjadi ‘Putri Duyung’. Ya.. Ya.. Saya tau kalo dilakuin dikomputer pasti cepat selesai kan ya. Tapi ini cape buu, saya nulis satu buku. Haha.. Dan saya puasss.. Saya dapat banyak pujian oleh teman saya. Kebetulan semua teman saya tidak ada yang tau dengan dongeng putri salju. Jadi mereka menganggap semua asli karangan saya. Haha.. Bangga banget lah saya waktu itu.. 😂

Bangga akan berbagai pujian akhirnya saya ingin meningkatkan plagiarisme saya dalam menulis lagi. Saya lalu ingin menjiplak dongeng di majalah bobo untuk bahan ‘tulisan pamer’ saya berikutnya. Sampai kemudian dibelakang saya ada yang memergoki saya. Duaaarrrr.. Ya.. Dialah Kakak saya. 

Dia langsung ngerebut buku saya. Lari-lari sambil cekikikan membacanya.. 

“Putri Duyung lari kehutan kemudian bersembunyi dirumah kecil… hahaha.. masa dilaut ada hutaaann??? Ini Putri Duyung ato Putri Salju? ”

😂

Ya, wajahku langsung memerah mendengar sindiran dari kakakku. Aku malu. Malu semalu malunya. Sejak itu aku Resign menulis. Sampai kemudian aku menonton Jurasic Park lalu memberanikan diri menulis lagi dengan judul “T-REX, Dinosaurus yang bisa makan manusia”, karanganku hanya sebanyak 3 paragraf dan tamat. 😂😂

Tapi, dari situ aku merasa diriku berkembang. Dari penjiplak tulen menjadi penjiplak fenomena. Ya, menonton kemudian menulis ulang juga merupakan kegiatan menulis yang positif kan? Walau ujung-ujungnya pasti ya mereka yang tau filmnya bilang “halaaah.. Ini mah Jurassic Park” 

Belajar dari kasus AFI dan plagiarisme yang dilakukannya aku seakan berkaca pada diriku sendiri dahulu. Mungkin, jika sejak kecil aku memiliki sosial media seperti facebook aku tak sungkan menulis dongeng distatus dan tak tahu malu pula menyelipkan namaku dibawahnya. Hal ini didasari oleh rasa haus popularitas dan ingin diakui. Kalian ga pernah ngerasain itu? Aku ngaku aja pernah ya! 

Tapi seiring waktu aku belajar. Dari sindiran kakakku aku belajar walau tak luput sepenuhnya dari aktifitas meniru. Kalian tau apa yang paling tidak suka dengan menjadi peniru? Yaaa.. Aku tidak punya karakter tersendiri.. Aku tersesat dalam dunia orang lain. Sangat familiar jika aku melihat tulisan Afi, tulisan yang terlalu bagus untuk anak seumur dia. Bagus mungkin biasa namun yang janggal adalah setiap karakter tulisannya berbeda membuktikan bahwa dia bukan penulis yang berkarakter_karena dia peniru. 

Yeah, kau tau Afi? Duniaku sudah terlalu banyak kuhabiskan dalam aktivitas meniru. Aku bersyukur karena proses meniru adalah caraku berkembang menjadi diriku yang sebenarnya. Bagiku sampai sekarang, meniru tetap sebuah inovasi! 

Menjiplak gambar, menjiplak tulisan, menulis film yang ditonton, menulis ringkasan cerita, menulis cerita sehari-hari dengan gaya harry potter, menjiplak syair lagu  diselipkan dengan puisi.. Adalah proses meniru yang diselingi dengan perubahan. Jadi, apa meniru salah? 

Meniru tidak salah, yang SALAH adalah menjadi PLAGIAT, menjiplak tulisan seseorang tanpa menuliskan sumber penulisnya. 

Ya.. Ya.. Belakangan sejak jadi penulis ‘ngawur’, ‘gado-gado’ dan hanya mengabdikan ekspresi diri melalui tulisan agar dapat dihargai didunia ini.. (ahh.. gaya ngenes deh win)_Aku jadi mengerti tentang berharganya sebuah tulisan dan proses dalam pembentukan tulisan tersebut. Nulis itu kalo kelamaan bisa bikin saya magh buu.. Apalagi kalo ga tamat-tamat n nyadar bakat nyurcol saya lebih dominan, sambil liat tulisan saya membatin, ini curhat ato nulis😂

Yah, tapi inilah diri saya. Saya masih ga bisa nulis bagus dengan gaya ‘Keafiafian’. Saya mah gini, nulis seekspresif n sekeluarnya aja. Apalagi kalo si krucil sering mengganggu dunia hening dan imajinasi saya.. Buyaaaarrr semua.. Hahaha.. 

Belakangan saya malah kangen sekali dengan karangan tiga paragraf, tulisan saya sejak kelas 3 SD itu. Saya merasa karangan tiga paragraf itu polos sekali berasal dari otak saya yang pas pasan. Tapi saya bangga, karena walau jelek itu hasil dari otak saya sendiri. 

Apa saya protes jika ada yang menjiplak tulisan saya yang hanya tiga paragraf itu dan mengakui sebagai karyanya dengan menyelipkan namanya dibawah tulisan tersebut? Iyaaa.. Protes, ngiri kalo yang bilang tulisan saya bagus cuma 3 biji sementara kalo ditulis sama Afi di facebooknya bisa dapet ribuan like dan pujian.. Ngiri laah.. Sementara kita nulis capek sampe magh kambuh.. Tapi nulis nama kita aja kok ga mau.. Hahaha.. *emak mau eksis

Terakhir pesan saya sama Afi, jangan berhenti membaca dan menulis. Namun pekalah terhadap kritik disekitarmu. Belajarlah menjadi dirimu sendiri_dan belajar menghargai karya orang lain. 

Tidak adil jika Tuhan menciptakan komposisi otak yang begitu sempurna hanya pada satu orang. Aku yakin Tuhan membagi sebuah kesempurnaan kemudian berkata “Kumpulkan dan Hargai SUMBERnya” 

*kalimat terakhir murni dari pikiran saya sendiri. Aswinda Utari. 

Sumber gambar

<img src=”//i.sociabuzz.com/tck_pix/bl_act?_ref=93a3ae3f20ab80673b177758422454207097a1a9&_host=www.shezahome.com”>

              

IBX598B146B8E64A