Browsed by
Month: October 2019

Pengalaman Menjaga Asupan Zat Besi di 1000 Hari Kehidupan Pertama Buah Hatiku

Pengalaman Menjaga Asupan Zat Besi di 1000 Hari Kehidupan Pertama Buah Hatiku

“Mama bingung deh pah.. Kenapa ya tiap hamil itu bawaannya pusing kalau sudah jam siang begini. Padahal mama gak pernah mual kalau hamil.. “

“Mood swing aja kali mamah tuh..”

“Duh, mana ada hubungannya mood swing sama pusing.. Beda lah paah”

“Buktinya kalau dibawa ngemall langsung enggak pusing.. “

Yaelah.. Papah.. Gubrak deh.. 

Hahahaha

Sering Pusing dalam 2 kali Kehamilan, Ada Apa ya? 

Pada masa kehamilan pertama, aku sering sekali mengalami pusing dan kelelahan. Akibatnya, aku sering sekali tertidur. Waktu itu pengetahuanku masih sangat minim. Kalau pusing sedikit saja aku langsung minum paracetamol. Ah, entah sudah sebanyak apa paracetamol yang aku konsumsi saat kehamilan pertama itu. 

Pada tri semester kedua, barulah aku berinisiatif untuk memeriksakan diri ke puskesmas. Sebelumnya, aku hanya memeriksakan diri di dokter kandungan saja dan diberikan beberapa obat. Nah, ternyata di puskesmas ini pemeriksaannya lumayan lengkap loh. Dari pelayanan gizi hingga cek tekanan darah dan Hb atau Hemoglobin. 

Dan betapa terkejutnya aku saat mengetahui bahwa Hb ku saat hamil hanyalah 8 gr/dl, sementara batas normal HB saat hamil adalah 10 sampai 11 gr/dl. Ah, pantas saja aku sering sekali pusing saat hamil. 

Dokter di puskesmas menyarankanku untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi yang tinggi, selain itu dokter juga meresepkan Ferrous Sulfate atau Fe. Pasti dong kalian tau dengan obat ini. Itu loh, yang biasanya berwarna merah dengan bentuk bulat. 

Sesudah pulang dari Puskesmas, aku langsung berbicara dengan suami bahwa aku membutuhkan makanan yang zat besinya tinggi. Dan suamiku langsung berceramah.. 

“Nah kan, makanya jangan banyak-banyak ngemil gorengan bla bla.. Harusnya banyak makan hati ayam, daging dan bla bla.. Nanti coba deh bla bla.. “

(Duh, enak gak sih kena ceramah begitu? Haha) 

Oke, dan malam harinya aku langsung mencoba obat Fe berwarna merah yang diberikan dokter tanpa minum air putih. Kemudian, eh.. Kok malah merasa amis dan membuat mual? 

Yah, karena saat itu kondisi ekonomi keluarga kami terbilang pas pasan. Maka aku berusaha untuk tidak mengeluhkan obat yang aku dapat di puskesmas. Kadang, aku mengkonsumsi obat itu bersamaan dengan makanan yang aku sukai. Bisa berupa permen mint atau coklat. Kadang kala, aku juga mencoba memakannya dengan buah-buahan seperti pisang dan apel. Dan kalau sedang tidak memiliki senjata manis begitu.. Kadang aku juga menggumpalnya dengan nasi putih lalu meminumnya bersamaan dengan gumpalan tersebut. 

Dan cara seperti ini kadang berhasil tapi tak jarang membuatku ingin muntah juga. Drama sekali. Drama ini berulang kembali saat aku hamil anak kedua. Sering mengalami pusing dan ternyata HB rendah. Untungnya, saat hamil kedua drama ini hanya berlangsung di tri semester pertama kehamilan saja. 

Bukan Hanya saat Hamil, Ketika Menyusui pun Sering Sekali Pusing

Anak pertamaku si Farisha atau sering dipanggil Pica itu sangat kuat dalam menyusu. Apalagi saat Pica GTM, sering sekali dia menyusu. Pica ini terbilang agak spesial. Dia agak trauma dalam proses MPASI sehingga selama satu tahun penuh dia (hampir) ASI Eksklusif. Tidak heran jika selama proses menyusui badanku sering bergetar dan kepalaku sering pusing. 

Tapi sering pusing juga terjadi saat aku menyusui anak kedua yang bernama Humaira. Sedikit mengherankan karena anakku yang kedua ini cenderung lebih suka makan dibanding menyusu. Jadi, kalau sudah selesai makan kadang Humaira hanya menyusu sedikit saja dan ia langsung tertidur. Aku bahkan harus sering memompa ASI untuk menyeimbangkan kadar Fore Milk dan Hind Milk. 

Yah, awalnya aku pikir sering pusing saat menyusui ini karena bayi terlalu banyak menyusu dan aku terlambat makan. Ternyata, sering pusing juga aku alami ketika memiliki Humaira. Sang Bayi yang cenderung menyusu ketika sangat lapar saja. Aku pikir pasti ada yang salah disini. 

Akhirnya, hal ini terjawab ketika aku menghadiri acara dari Maltofer dengan tema ‘Peran Penting Zat  Besi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak’ yang ada di Hotel Golden Tulip Banjarmasin pada pukul 09.00 WITA. 

Saat sesudah registrasi, aku langsung cek HB bersama teman-teman dari komunitas Female Blogger Banjarmasin. Ternyata, HB ku tergolong rendah. Hanya sekitar 11 gr/dl saja, sementara HB normal perempuan adalah 12-16 gr-dl.  Aku lalu berpikir, mungkinkah ini karena aku masih menyusui? 

HB Rendah Terlalu Sering, Apakah Aku Menderita Darah Rendah? 

Eits, jangan salah. Banyak yang salah paham loh ternyata. Mengira bahwa Anemia dan Darah Rendah adalah penyakit yang sama. Padahal ternyata berbeda. 

Anemia dan Tekanan Darah Rendah memang memiliki Gejala yang hampir sama (sering merasakan pusing), namun keduanya memiliki kondisi yang berbeda. Anemia disebabkan karena rendahnya jumlah sel darah merah dalam tubuh dan kurangnya asupan oksigen ke seluruh tubuh yang disebabkan karena sel darah merah kekurangan hemoglobin (hb) sedangkan Tekanan Darah Rendah disebabkan karena kondisi hipotensi, yaitu ketika angka tekanan darah menunjukkan angka sistolik dan diastolik di bawah 90/60. 

Kalau tekanan darah ku sebenarnya cenderung normal. Bahkan saat hamil pun tekanan darahku normal saja. Jadi, lebih tepatnya aku sering anemia, walaupun tidak pernah benar-benar parah sampai membutuhkan asupan kantong darah. Itu artinya, aku adalah salah satu Ibu yang kekurangan hemoglobin dan membutuhkan zat besi yang lebih banyak. Kondisi anemiaku juga disebabkan karena efek mengonsumsi obat-obatan yang salah dan pola makan yang buruk. Yeah, I told u.. Aku sering minum paracetamol dan terlambat makan pagi. 

Apa yang harus aku lakukan jika mengalami Hb rendah dimasa 1000 hari pertama kehidupan sang buah hati?

Apa yang harus dilakukan? 1000 hari pertama kehidupan anak itu terhitung dari hamil hingga anak berusia 2 tahun. Jadi, masa hamil dan menyusui itu begitu penting. Jika pada hamil dan menyusui saja aku sendiri sering anemia bagaimana bisa aku dapat memberikan yang terbaik untuk anakku? Bukan hanya psikologis anak yang penting bukan? Anak kita haruslah tumbuh menjadi anak yang kuat dan sehat. 

Rasa ingin tahu yang tinggi inilah yang membuatku nekat mengikuti acara Maltofer di Hotel Golden Tulip Banjarmasin kemarin. Walaupun tidak bisa menitipkan Humaira setidaknya aku bisa ikut mendengarkan ilmunya sambil menyusuinya di dalam ruangan. Ya, semangatku begitu tinggi kalau ada event yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Acara yang bertema ‘Pentingnya Zat Besi di 1000 hari Kehidupan Pertama’ ini membuka pengetahuan baru dan pengalaman baru untukku. Acara ini dihadiri oleh para  narasumber yang sangat kompeten. Diantaranya adalah:

  1. dr. Gladys Gunawan yang merupakan salah satu dokter anak senior di Banjarmasin
  2. dr Carlinda Nekawati yang merupakan medical junior manager combiphar
  3. Ika Puspita Sari yang merupakan blogger senior dan telah memenangkan kompetisi menulis dari Combiphar.

Dr. Gladys berkata bahwa, “Its just Happen once Times.. Mom.. 1000 hari pertama anak ini sangat krusial terhadap tumbuh kembang anak. Baik secara fisik maupun emosional. Karena itu, rawatlah ‘bibit’ ini dari akar. Supaya ia bisa menjadi pohon yang kuat nantinya.. “

Aku merasa sangat tertohok. Ya, dokter Gladys berkata bahwa kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan tidak dapat diperbaiki di masa kehidupan selanjutnya. Karena itu status nutrisi Ibu itu berperan sangat penting. 

Pada masa kehamilan, zat besi berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin juga pada perkembangan otak janin. Karena itu, Ibu Hamil butuh asupan zat besi yang lebih dibanding dengan biasanya. Permasalahannya, kadang Ibu Hamil tidak bisa mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti pada kondisi normal. Pada tri semester pertama kehamilan, biasanya Ibu hamil mengalami mual yang tidak mengenakkan. Hmm.. Ini berlaku juga untukku yang saat hamil sangat malas makan daging. 

Kebutuhan zat besi yang banyak juga berlaku untuk Ibu Menyusui, apalagi untuk bayi yang masih ASI Ekslusif. Hmm.. Siapa yang seperti aku? Ketika menyusui sering sekali pusing. Akan lebih baik jika Anda ke layanan kesehatan terdekat dan periksa Hb ya. Jangan sampai Ibu Menyusui kekurangan zat besi.

Apa Akibatnya Jika Ibu Mengalami Defisiensi Zat Besi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak?

Permasalahan kekurangan zat besi pada Ibu hamil ini ternyata terjadi hingga 40% di tri semester ketiga. Karena peningkatan kebutuhan akan zat besi terjadi hampir 10x lipat. Karena itu Ibu hamil perlu asupan zat besi jauh lebih banyak dibanding orang pada umumnya. Begitu pula Ibu menyusui, mereka perlu asupan zat besi yang lebih banyak.

Nah, jika Ibu mengalami defisiensi zat besi maka akan mempengaruhi status zat besi dan perkembangan otak pada janin, serta memungkinkan terjadinya risiko defisiensi zat besi dan perubahan perilaku bayi.

Kekurangan (defisiensi) zat besi pada bayi memberikan efek pada kinerja kognitif jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu juga mempengaruhi perilaku sosial-emosional dan perkembangan motoriknya. 

Karena itu, jika pada ilmu psikologis anak kita mendapatkan teori bahwa Ibu yang bahagia akan membuat anaknya bahagia pula. Maka pada ilmu kesehatan fisik kita juga harus ingat pada pola yang sama, Bahwa Ibu yang sehat akan membuat anaknya sehat pula. Jadi, para Ibu Hamil dan Menyusui.. Jangan sampai terlambat menyadari ketidaksehatan diri sendiri. Segera cek Hb jika sering mengalami pusing seperti aku.

Berbagai Asupan Zat Besi untuk 1000 hari Pertama Kehidupan

Dr. Gladys berkata bahwa banyak sekali makanan yang mengandung zat besi dan mudah untuk ditemui. Nah, buat para Ibu yang sedang memilih-milih makanan untuk meningkatkan zat besi mungkin dapat mencoba beberapa alternatif makanan penambah zat besi seperti dibawah ini:

  1. Daging Merah (1,98 mg)
  2. Kuning Telur (1,08 mg)
  3. Ikan (1,98 mg)
  4. Sayuran berdaun gelap atau hijau
  5. Kacang-kacangan,kacang polong dan kacang kedelai (1,08 mg)
  6. Buah kering (plum, kismis)

Dari semua makanan diatas, makanan yang paling tinggi kadar zat besinya memang Daging Merah dan Ikan. Parahnya, rata-rata Ibu Hamil sulit untuk memakannya saat hamil. Karena itu biasanya yang sering aku makan hanyalah kuning telur, sayur dan kacang-kacangan. Itupun juga sangat moody. Karena kadang (sebenarnya sering) aku lebih memilih makan gorengan dan martabak. Hahaha

Sungguh, memakan makanan yang mengandung zat besi pada saat hamil dan menyusui itu sangat sulit. Sulitnya lagi, kadang kita sudah berusaha makan makanan yang mengandung zat besi tapi tetap saja kadar hb rendah. Apalagi pada tri semester ketiga yang membutuhkan  asupan zat besi hampir 10x lipat. Kalau sudah begini, biasanya mengonsumsi makanan yang kaya zat besi saja tidak cukup. Hiks

Maltofer, Solusi tepat untuk mengatasi Kekurangan Zat Besi

Dr Carlinda Nekawati memberikan pencerahan terbaru perihal masalah defisiensi zat besi. Dari beliau akhirnya aku mengetahui bahwa sangatlah wajar jika ketika kita sudah mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tapi masih saja memiliki hb yang rendah. Ya, kondisi hamil dan menyusui memang sangat spesial. Kenapa? Karena gizi sang Ibu sedang terbagi.

Karena itu Ibu Hamil dan Menyusui butuh suplementasi penambah zat besi. Karena fase hamil dan menyusui akan mempengaruhi kualitas kesehatan, intelektual dan produktivitas pada masa yang akan datang. 

Maltofer menjadi jawaban yang tepat untuk permasalahan ini. Maltofer adalah produk Suplementasi besi dalam bentuk Iron Polymaltose Complex berkualitas dari PT. Combiphar pertama di indonesia dalam bentuk tablet kunyah original swiss dan sudah 50 tahun di dunia.

Maltofer adalah besi tablet kunyah dalam Iron – Hydroxide Complex (IPC) dimana setiap partikel-partikel terbungkus dalam sebuah gugus polimer karbohidrat (polymaltose). Hal ini untuk mencegah bahaya yang ditimbulkan besi pada sistem pencernaan. Proteksi ini juga mencegah interaksi besi dengan makanan.

Nah, berikut adalah alasan-alasan mengapa Maltofer merupakan pilihan yang tepat

  • Maltofer efektif dan ditoleransi dengan baik untuk ibu hamil dengan Iron Defesiensi Anemia

Nah, ini merupakan jawaban untuk para ibu hamil yang sering sekali mual saat meminum Ferrous (Fe 2+) . Maltofer memberikan toleransi yang baik terhadap efek mual dan muntah, konstipasi dan terbukti lebih signifikan dibandingkan Fe. 

Jika sudah pernah mencicipi Maltofer, Anda pasti akan sedikit ketagihan. Pasalnya, suplemen ini memiliki rasa coklat yang enak sehingga jauh berbeda dengan Ferrous yang biasa didapatkan di puskesmas itu. Sehingga tidak akan memberikan efek mual, yang ada malah keenakan.Haha

  • Maltofer dapat diberikan bersamaan dengan makanan maupun obat.

Iron Polymaltose Complex tidak bereaksi negatif dengan makanan, minuman maupun obat-obatan lain dan tidak menimbulkan stress oksidatif. 

Nah, kalian menyimak bukan cerita konyolku sebelumnya diatas tadi? Bahwa aku sering sekali mencampurkan obat Ferrous yang aku dapatkan di puskesmas dengan berbagai macam makanan untuk menghindari rasanya yang agak amis.Ternyata itu adalah cara yang terbilang bodoh. Karena Ferrous Sulfate akan bereaksi negatif jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan. 

  • Toksisitas yang Rendah dan tidak terjadi stress Oksidatif

Maltofer mempunyai toleransibilitas yang lebih baik dan tidak melukai lambung dibandingkan dengan dengan Ferrous (Fe 2+).

Ya.. Jika kalian simak ceritaku diatas tadi maka kalian tentu tau bahwa aku juga penderita magh. Artinya, lambungku bermasalah. Bisa dibayangkan jika aku hanya mengonsumsi suplemen zat besi yang tidak ‘lambung friendly’ maka mungkin saja penyakit magh yang aku derita makin parah.

  • Maltofer tersedia dalam 4 varian yang lengkap

Ada 4 varian maltofer, sehingga maltofer bisa dikonsumsi untuk semua usia. 4 varian itu diantaranya adalah:

Maltofer Fol : Varian maltofer yang diperkaya dengan asam folat untuk Ibu Hamil dan menyusui

Maltofer Chew: Tablet kunyah IPC pertama di indonesia untuk segala usia

Maltofer Syrup: Varian maltofer dengan kemasan sirup isi 150 ml dengan kandungan 1 mL=10 mg Fe untuk anak dan dewasa

Maltofer Drops: Kemasan tetes isi 30 ml untuk bayi dan anak

Dan berikut ini adalah dosis penggunaannya:

Dan aku memilih mengkonsumsi Maltofer Fol untuk keseharianku. Maltofer Fol ini adalah yang paling tepat dikonsumsi selama menyusui, karena selain mengandung Zat Besi juga mengandung asam folat yang sangat berguna untuk Ibu dan Bayi. 

Nah, punya masalah dan pengalaman tentang kekurangan zat besi juga? Sharing denganku yuk!

#maltoferwomancommunity

#maltofer

#maltoferindonesia

#combiphar

sumber artikel:

www.maltofer.combiphar.com

nara sumber event maltofer banjarmasin

Serunya FBB 3rd Anniversary bersama Wardah dan Sari Gading

Serunya FBB 3rd Anniversary bersama Wardah dan Sari Gading

“Wah, FBB udah ulang tahun yang ke-3 aja nih ya.. Padahal, emak aja ngeblog gak ada 3 tahun nih.. Duh, malu..”

Itu sih yang aku pikirkan ketika hadir pada ulang tahun FBB (Female Blogger of Banjarmasin) yang ketiga. Hmm.. Jika diingat lagi, aku join di FBB itu pada April 2017, sementara FBB sendiri berdiri pada tanggal 6 Oktober 2016. Waw, sudah lama ya..

Aku ngeblog sejak kapan? Sejak Januari 2017 genks. Saat itu masih blog gratisan sih belum tld. Baru deh tertular virus tld pada akhir April.. Ya.. Tertular member FBB sih.. Haha.. Dulu mah taunya kalau dot com itu keren aja. Sekarang? Dot com mah mayan ya.. Mayan bisa di monetize blognya. Walau masih receh sih blog aku.. Haha..

Nah, curcol dikit deh ya.. Kalau aku sebenarnya bersyukur banget bisa join di FBB. Karena aku bisa dapat koneksi dari blogger di daerah sendiri. Dan itu bikin bahagia banget. You know? Blogger itu rata-rata punya pemikiran yang sama. Apa itu? Suka berekspresi lewat tulisan. Thanks god.. Im not alone. Gak cuma aku ternyata yang suka nulis status panjang-panjang dari zaman dulu. Hahaha..

Senangnya lagi, setelah suka duka dialami selama hampir 3 tahun di FBB.. Aku tetap bisa hadir di ulang tahun FBB yang ketiga. Walau kali ini aku enggak masuk pada tim kepengurusan lagi karena rempong dengan bayi tapi senang aja bisa hadir di acaranya. Huft, senang deh.

Acara ulang tahun FBB kali ini diadakan tidak pada moment pas hari H nya sih. Tapi mundur 1 minggu yaitu tanggal 13 Oktober 2019 jam 13.00 WITA di Cafe Nostalgia. Acara Ulang tahun kali ini disponsori oleh Wardah dan Sari Gading. Waw, syukurlah 3 tahun ini FBB selalu dapat sponsor untuk ulang tahunnya ya.

Aku sendiri semangat ya ikut pada acara ini. Saking semangatnya habis sholat zuhur langsung saja kesana. Padahal di rumah juga lagi rempong euy. Mamak mertua datang kerumah buat masak-masak. Haha. Kebayang kan hebohnya gimana emak nyuri waktu buat dandan plus nyiapin bayi? 

Ajaibnya.. Siapa sangka aku jadi peserta ter on time hari itu. Speechless sih, padahal sempat mampir ke super market juga buat beli cemilan bayi. Maklum lah ya kesana kan sama bayi pake kendaraan sendiri jadi harus sedia cemilan supaya bayi enggak rewel. Senekat itu emang aku orangnya demi piknik (gak juga sih.. Tiap hari kan emang begini ya.. ).

Acara dimulai dengan sambutan dari panitia. Lalu, demo make up by wardah. Oya, aku punya tulisan kok tentang beauty class sama wardah. Soalnya dulu saat Ultah FBB yang pertama wardah juga jadi sponsornya. Jadi untuk detail tahapannya bisa liat di tutorial beauty class by wardah ya.

Kemudian, ada sharing session dari semua member FBB yang hadir. Lalu, potong kue dan makan siang. Serunya para member juga ada yang karaoke disini. Tapi kemarin aku langsung pulang sih karena kerjaan di rumah numpuk gaes. Dua hari berturut-turut emak ikutan event. Doh, jiwa sosialitaku memuncak deh bulan ini. Haha..

Nah, dari pada curcol melulu.. Yuk, intip isi goodie bag dari wardah dan sari gading.

Untuk pelembab wardah ini, aku sudah pernah review loh disini. Jadi, kali ini aku mau bahas first impressions pemakaian beauty blendernya aja ya..

This image has an empty alt attribute; its file name is 75362365_530046557825097_7542309854241619968_n.jpg

First, aku SUKA BANGET sama warnanya. Gila ini tuh cakep. Sampai males rasanya kalau harus ternodai oleh BB cream atau foundation aku. Tapi karena kalian memaksa baiklah.. Aku review.. Aku pakai nih ya..tap..tap..(Eh, gak ada pembacamu yg maksa win) 藍

Ternyata begini ya rasanya pakai beauty blender… *baru pertama kali makai soalnya. Haha.. Biasanya cuma tap tap pakai sponge cushion..

Buat aku pribadi sih beauty blender ini ‘lumayan’ bouncy. Si pica bahkan melas-melas kalau dia mau minta satu. Katanya buat dibikin squishy (please deh nak.. ). Tapi jurus tatap mata mama selalu mengalahkannya. Jadilah dia melipir di pojok ranjang sambil melihat mamanya berdandan.. Ckck..

Ternyata beauty blender ini bisa membuat pemakaian BB cream aku lebih merata dan menyatu dikulit. Positifnya make up aku jadi terlihat lebih natural dan flawless. Dan lagi, muka aku lebih terasa ringan ya. Mungkin karena pemakaian beauty blender ini juga melibatkan air ya.

Sayangnya, untuk aku yang amatir menggunakan beauty blender membuat make up aku jadi lebih cepat memudar. Nah, ini masih peer berarti ya. Apa karena aku terlalu pelit mengoleskan BB cream nya ya? Yang jelas mau latihan lagi dan lagi sih ya..

Untuk facial foamnya aku sudah lama sih repurchase sama facial foam wardah ini. Karena cocok di kulit aku yang cenderung normal. Aku tipe yang tidak suka dengan terlalu banyak busa. Tapi jika terlalu sedikit aku juga tidak suka. Dan facial foam wardah ini menjawab kebutuhanku. Aku sih gak butuh kulit muka yang keset gitu. Aku lebih suka dengan kekenyalan. Haha..

Nah, mari kita review Lulur Sari Gading ini.

Hmm.. Btw kenapa emak dapat lulur ya bulan ini. Peringatan keras nih karena sudah lama enggak luluran.. Hiks.. Gak ada waktu akutuh. Mandi aja harus cepat-cepat.

Jadi, hari kedua pasca ultah FBB aku mulai mencoba lulur ini. Kesan pertama saat aku mencium wanginya adalah.. Hmm.. Kok ada kesan bau makanan bayi.. Haha..

Serius sih ini. Anakku pica juga bilang begitu. Tapi kalian jangan salah paham ya. Maksudnya bukan bau yang sama persis cuma agak mirip-mirip aja. Namanya juga beras susu kan. Masa kalian berharap baunya wangi lavender. Ckck..

Aku pribadi suka sih sama lulurnya. Soalnya just like tradisional gitu baunya. Dan senangnya lagi lumayan efektif sih buat mengikis daki dikulit. Aku campur sama minyak zaitun juga btw jadi komplit dah enak wanginya.

Selain mendapatkan lulur dari Sari Gading, aku juga dapet Intimate Feminie Tissue dari Sari Gading. Ehm, tau kan terjemahannya apa? Duh, auto bikin muka merah deh ah..ckck..

Jadi, ini adalah tisue basah khusus untuk daerah kewanitaan. Inget ya! Jangan diaplikasikan untuk bayi. Hahahaha.. Takutnya kek aku yang khilaf salah bawa pas bepergian kemarin. Untung saja sebelum mau pakai aku baca covernya. Duh duh..

Sudah dipakai win? Ya sudah dong ah, masa gak dipakai.. Kita kan selalu rutin tiap malam (eh). 

Kesan aku sih memakai tisue begini cukup praktis lah ya. Tisue ini diperkaya ekstra Daun Sirih dan Manjakani yang berfungsi sebagai antibakterial. Selain itu ada kandungan ekstra Olive Oil yang berfungsi sebagai Moisturizer dan Sun Flower Seed Oil yang berfungsi sebagai antioksidan. Jadi, please lah ya jangan ngeres dulu.. ini tisue bukan buat kamu yang sudah menikah aja. Atau dipakai sesudah ‘wik wik’ aja. Bukan, bukan sesederhana itu fungsinya. Kalau habis ‘wik wik’ mah wajib dibersihkan dengan baik dan benar ya.. Enggak sekedar pakai tisue terus beres urusan. 

Btw, ini kenapa aku semangat banget bahas beginian? hahahaha..

Ah, pokoknya happy banget lah di Ulang Tahun FBB yang ke-3 ini. Habis acara selesai sebenarnya ada sesi karaoke bareng juga sih ya. Tapi aku pulang duluan karena bayi aku dalam fase ‘labil-labilnya’. Itu tuh, ngoceh dan teriak enggak karuan. Jadi dari pada dia enggak bisa jaga image lebih baik mamak pamit dulu. 

Harapan aku, semoga FBB semakin solid dan kompak sesama member dan pengurusnya. Semoga tidak ada perpecahan. Semoga FBB selalu membawa kebahagiaan. Dan semoga.. Tahun depan nanti aku bisa ikutan lagi keseruan bareng member FBB.

This image has an empty alt attribute; its file name is 72410448_1322905597876532_8637868578801975296_n-1.jpg

Happy Birthday FBB!

 

Toilet Training Sejak Usia 6 Bulan? Bisa Kok!

Toilet Training Sejak Usia 6 Bulan? Bisa Kok!

“Anak zaman sekarang sih enak pakai diapers. Coba anak zaman dulu. Duh.. Repot ngurusin pipis n pupnya..”

“Iya ya,, sekarang segalanya memang dipermudah.. Alhamdulillah jadi tenang soalnya gak perlu gonta ganti baju terus karena najis.. Hehe.. “

“Eits.. Tapi hati-hati loh.. Anak sekarang ada yang masih pakai diapers sampai umur 5 tahun.. Keenakan kali ya sampai lupa latih anak.. Anakku dulu loh… Bla bla bla..”

Dan aku langsung memasang wajah 😅😅😅

Perkenalkan, aku Mamak Tim Diapers

Bukan, aku bukan ngajak mom war loh ya.. Haha..Silahkan saja bagi yang tim clodi garis keras. Kita tetap bersahabat kok. Disini, aku hanya mengemukakan pendapat dan pengalamanku dalam mengasuh anak. Dan kali ini aku ingin mengemukakan alasan mengapa aku lebih merasa nyaman dalam memakai diapers dibanding dengan clodi.

Sebenarnya, dulu aku juga tim clodi. Anak pertamaku Farisha sangat alergi dengan diapers. Memakai diapers semalaman saja sudah bisa membuat kulitnya kemerahan dan bintik-bintik. Makanya dulu aku tim clodi garis keras. Tim nyuci tiap hari dan no tumpuk-tumpuk. Itu ada alasannya. Dan positifnya.. Memang sih, pakai clodi itu lebih go green dan hemat duit. Hihi

Ketika melahirkan anak kedua. Aku masih memakai metode dahulu. Bulan pertama dia hanya memakai popok tali dan lampin. Dan diganti setiap kali ia pipis dan pup. Bulan kedua aku memakaikan lapisan handuk kecil di popok talinya. Aku masih belum sreg untuk memakaikan clodi karena dengan metode sederhana anakku terlihat lebih nyaman. Nah, ketika Humaira berumur 3 bulan dan durasi pup nya tidak terlalu sering lagi aku jadi merasa nyaman deh bersahabat dengan diapers. Hal positifnya sih karena Humaira senang digendong, jadi rasanya lebih nyaman kalau sang penggendong tidak terkena najis. Hihi..

Diapers itu.. Boros duit yak?

Iya, boros sih.. Dan gak go green juga. Makanya aku mengusahakan untuk hanya memakai 2 diapers dalam satu hari. Ketika durasi pup humaira masih lumayan sering aku memakai cara agak unik sih untuk menghemat diapersnya. Yah.. Kalian pasti bakal tertawa kalau aku ceritakan bagaimana caranya.

Apa? Ceritakan saja?

Janji jangan bully aku ya please.. Hahaha..

Jadi, aku memakaikan jenis celana kain yang ‘ngepas’ dulu sama humaira. Baru deh aku Pakaikan diapers. Jadi, walau dia pup si diapers masih bagus n gak kena pup. Yaaa… Memang terkesan ribet sih. Tapi bagi mamak irit dan sok go green.. Skill receh gini mah cukup menyenangkan ya. Kalau dihitung selisih dengan membeli diapers tanpa trik begini ya lumayan deh ya selisihnya bisa buat beli lipstik. Ckck.. 🤣

Lambat laun, aku gak bisa konsisten juga sih dengan caraku yang terkesan ribet begini. Lumayan juga soalnya liat cuciannya. Walau perkara najis tetap aman sih ya. Akhirnya ketika Humaira sudah bisa duduk sendiri aku memakai cara baru untuk menghemat diapers yaituuuu… Dengan memanfaatkan pispot bayi.

Toilet training dengan Pispot bayi, cara efektif untuk menghemat diapers

Jreng jreng.. Ini dia alat penghemat diapers terbaruku.. Si kecil biru nan imut dan agak bau.. *eh

Ya gimana gak bau kan tiap hari dia kena ‘granat’ 🤣Ada yang mau tau beli dimana? Cari aja lah ya di toko bayi atau ditempat penjualan plastik. Biasanya ada kok. Gak ada linknya ya jeng karena ini bukan sponsored post. Blog aku mah misqueen sponsor post. Tapi kalo ada yang mau endorse email aku ya. Jangan ngirimin pispot begini lagi tapinya ya.. Aku udah punya.. *apaan sih.. 😅

Oya, ini pispot umurnya udah lama sih.. Dari zaman pica kecil dulu. Alhamdulillah masih bisa diwariskan ke Humaira dan sumpah INI TUH BERGUNA BANGET GILA.

Sejak si Humaira bisa duduk sendiri dan bisa pup di pispot bayi ini akhirnya diapers yang aku pakai dalam sehari bisa super hemat. Paling banyak sehari cuma 2 diapers. Dan diapersnya bersih dong karena gak ada granat. Cuma penuh sama pipisnya doang. Tapi.. Ya.. Ada tapinya sih.. Yaitu.. Emaknya harus peka dan rajin.. Ini sih yang peer banget biasa. Iya gak? 🤣

Tips toilet Training Part 1: Emak harus merasa berdosa

Di mana-mana yang namanya tekad itu harus diawali dengan niat yang teguh. Karena itu aku gak mau deh terbawa sama opini anak punya naluri sendiri dsb dsb.. Karena apa? Karena itu bikin aku mikir nyantai melulu.. Wkwkwk… Aku agak plegmatis sih jadi ya harus punya tekad besar dulu kalau mau mengerjakan sesuatu.

Dan aku mengawalinya dengan merasa berdosa jika memakai diapers terlalu banyak setiap hari. Ini harus kuat di pikiran. Versi aku loh ya soalnya ini tuh ‘work banget’. Kalau kalian punya versi lain mah monggo. Every mom is special.. Right?

Jadi, aku merasa berdosa aja kalau pengeluaran rumah tangga lumayan banyak untuk diapers. Efeknya ya males banget kan kalau minta budget tambahan. Proposal lagi.. Komunikasi lagi.. Kelon-kelonan lagi.. Lah iya kalau mempan.. Kalau enggak? Nangis dipojokan keun.. 😆

Dosa kedua ya merasa berdosa sama bumi dong tentu. Bayangin aja 2 bijik diapers tiap hari itu juga nyumbang sampah lumayan banyak loh. Kalikan aja tuh sampai 2 tahun misalnya. Ada kali ya 2 gunungan sampah dari bayi.. Heu.. Sedih gak? Sedih kan.. Mengingat kondisi bumi sekarang..Nah, kalau niat kita sudah kuat.. Hayuk lah ke level berikutnya..

Tips Toilet Training 2: Rajin memantau Siklus Pup anak

Pertama kali aku toilet training sama Humaira itu adalah ketika aku liat dia ‘ngejan-ngejan’ pas makan. Saat itu, Humaira baru saja selesai mandi dan ganti diapers. Ya.. Naluri mamak irit lah ya.. “Duh, diapers baru.. Masa langsung kena pup.. ” Wkwkwkw.. 😂

Bergegaslah aku mengambil pispotnya. Dan menyuruhnya untuk mengejan disitu saja. Pertanyaannya, apakah anak mengerti?

Jawabannya? Ngerti kok. Anak itu ngerti sama gaya bahasa kita. Apalagi kita kan ibunya ya. Sudah ada bonding tersendiri dong tentunya. Nah, kalau aku sendiri sih biasanya suka menatap matanya kalau sedang toilet training. Lalu aku bikin ekspresi ‘mengejan’ dan bersuara ‘eeeeggh eeeeeggh’. Biasanya anak meniru loh. Dan berhasil.. Asal.. Rajin nongkrongin dia pas pup..hahaha..

Nah, siklus pup anak juga ini sebenarnya teratur loh mak. Kayak kita juga tuh.. Tiap pagi habis minum air putih pasti deh ya keun.. *eh

Kalau Humaira sendiri suka sekali pup ketika makan pagi. Jadi yaaa.. Begitulah.. Pas sudah separo MPASI habis dia pasti mulai ngejan-ngejan. Langsung aja tuh lari.. Lariiiii mak.. Cepetan ambil pispotnya.. Semangat mak! Hahahaha..

Tapi kalau aku sih udah hapal ya.. Makanya pispotnya gak jauh-jauh dari kursi makannya.. 🤣

Yah.. kalau udah jadi emak-emak itu kita mah gak kenal istilah jorok bla bla lagi.. Yang penting sih waktu kita efisien dan irit selalu. Betul gak? Kek aku nih yang biasanya makan pagi sambil nyuapin bayi. Yah.. Gak kenal lagi tuh istilah ‘Tengah-tengah makan kok bersihin pan*at bayi’

Eh, jadi curcol..Jadi, ketika bayi mengejan itu. Langsung saja lepas celananya dan suruh dia pup di pispot. Kalau jarak ntara pispot n bayi lumayan jauh maka coba deh sounding ke bayinya.. “Tunggu mamak dulu ya ambil pispot..”Its work loh.. Coba deh..

Tapi kalau aku sih soundingnya bukan versi lemah lembut gitu ya.. Tapi langsung lari sambil teriak.. “Bentar humairaaa bentarrrrr… “

Work gak? Berhasil kok.. Hahahaha.. Tiap ibu kan punya sounding yang uniq.. *sebuah pembenaran..🤣

Nah, untuk jadwal toilet training sendiri pun aku punya jadwal khususnya.. Yaitu..

Sesudah bangun pagi
Ketika anak mengejan
Sesudah bangun sore

Tiga waktu itu aja sih. Sesimpel itu. Cuma ya memang kita harus peka dengan siklusnya.

Tips Toilet Training 3: Konsisten

Nah, kalau sudah tau dan hapal dengan siklus pup dan pee anak.. Tahapan selanjutnya adalah konsisten.

Buatku, ini yang paling susah luar biasaaah…

Kenapa? Karena please lah.. Biar IRT tulen tapi aku juga banyak kerjaan.

Contoh nih ya.. Ketika pagi hari si kecil sudah bangun.. Seharusnya sih dia langsung didudukkan di pispot ya supaya dia pipis disitu. Tapi realitanya..

Kadang aku sibuk memasak sarapan saat dia bangun. Kadang aku juga di toilet pas dia bangun. Kadang aku sholat pas dia bangun. Karena jam bangun tidurnya enggak sama walaupun memang sih.. Biasanya habis bangun tidur anak itu pasti pipis. Tapi melatih toilet training di pagi hari itu susah. Huhu..

Untuk moment pas mengejan dan bangun tidur siang sih biasanya aku enggak kebobolan ya. Kecuali kalau tetiba emaknya rebutan list blog walking atau sosmed walking.. Yah.. Kebobolan deh.. Hahaha..

Yah, soal konsisten ini memang peer sih. Tapi aku patut mengapresiasi diri juga dengan menuliskan blog post ini. Siapa tau ada yang sedang melatih anaknya untuk toilet training. Atau ada yang mau menghemat diapers dikala anak masih bayi.. Bisa kok..

Toilet training bisa dilakukan sejak anak bisa duduk sendiri. Humaira sendiri aku latih sejak umur 6,5 bulan. Dan sekarang Alhamdulillah di usia yang hampir menginjak 9 bulan dia sudah mulai pup di pispot saja. Entah kenapa kalau tidak didudukkan di pispot pup-nya jadi tidak maksimal. Nah, terbuktikan? Ini the power of kebiasaan. Padahal aku enggak konsisten banget loh orangnya. Cuma kalau Humaira ngejan.. Aku pasti ‘sounding’ dan dia ngerti kalau pup itu lebih enak di pispot dibanding di diapers.

Jadi, toilet training sejak anak masih bayi? Bisa kok! Semangat moms!

Rencana Liburan ke Yogyakarta dengan Traveloka Xperience

Rencana Liburan ke Yogyakarta dengan Traveloka Xperience

Yogya.. Entah kenapa menurutku kota ini punya daya tarik tersendiri. Jujur, aku cuma pernah sekali saja sih ke yogya. Itupun juga tidak lama, hanya ikut membersamai suami saja ketika studi tour bersama mahasiswanya. Tapi kesan yang diberikan kota ini begitu aku rindukan. Bukan saja suasananya yang nyaman. Namun juga tempat wisatanya yang sangat menarik.

Selama 2 hari di Yogyakarta aku menemukan banyak hal yang menyenangkan. Kenangan yang sangat aku ingat adalah saat di Keraton Yogyakarta, Taman Pintar, juga di Candi Prambanan. Ah, ingin sekali rasanya kesana lagi. Kalau bisa sih, bukan hanya kesana lagi saja.. Tapi juga explore tempat-tempat menarik lainnya. Dan lagi.. Aku tidak mau kesana bersama rombongan mahasiswa lagi. Karena rasanya tidak bebas dan waktunya terlalu terbatas. Aku sih maunya berdua saja nanti. Ah, entahlah dimana aku harus menitipkan 2 anak perempuanku. Haha

“Ya dibawa aja” Kata Suamiku.
“Serius?” Sahutku sambil berwajah bingung
“Nanti kita gantian gendong Humaira.. ”

Dan mataku pun langsung berbinar. Haha.. Imajinasiku langsung melayang dan membayangkan betapa serunya jika liburan keluarga di Yogyakarta nanti. Ya.. Memang sih akhir tahun masih lama.. Libur panjang masih lama.. Tapi tidak ada salahnya kan merencanakan liburan terlebih dahulu? Ini menyenangkan loh, karena dengan merencanakan liburan terlebih dahulu kita juga bisa menghemat waktu dan budget dengan lebih efisien.

Kok bisa?

Ada Traveloka XPerience, Bisa aja!

Iya, bisa aja. Karena sekarang ada fitur terbaru di aplikasi traveloka. Namanya adalah Traveloka Xperience. Fitur terbaru ini bukan hanya mempermudah kita untuk urusan pesan tiket pesawat dan hotel loh.. Its more!

Lewat fitur baru ini, kita bisa memesan tiket apa saja. Mulai dari atraksi, bioskop, event, hiburan, olahraga, spa dan kecantikan, taman bermain, transportasi, tur, pelengkap travel, makanan dan minuman, serta kursus dan workshop juga. Jadi, biarpun belum berpengalaman banget explore kota Yogya tapi aku bisa dapat insight dari fitur Traveloka Xperience ini. Serunya lagi, harga tiketnya lebih murah loh. Serius ini.

Jadi ini merupakan kabar bahagia buat kalian yang mengaku bingung ketika travelling ke tempat-tempat baru yang belum pernah dikunjungi. Fitur Traveloka Experience ini selain berfungsi sebagai tempat pesan tiket langsung juga berfungsi sebagai informasi mengenai tempat-tempat menarik yang ada di tempat kunjungan. Jadi, dalam kasusku yang sangat sebentar sekali pernah ke Yogyakarta.. Bisa banget donk explore tempat-tempat menarik lainnya tanpa guide. Cuma berbekal aplikasi Traveloka dan meluncur ke traveloka Xperience.. Beres deh.

Gak percaya? Yuk intip destinasi rencana Liburanku di Yogyakarta nanti

1. Jogja Bay Water Park

Pertama, aku mau ke tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi dulu. Sekaligus memberikan kesan menyenangkan untuk anakku Farisha. Yaaa.. Farisha ini senang sekali main air. Maklum lah ya, Anak-anak. Jadi, aku memutuskan untuk pergi ke Jogja Bay Water Park di hari pertama sampai di Yogyakarta.

Dengan memesan tiket di Traveloka Xperience harganya jadi lebih murah. Yah, lumayan lah ya untuk harga segitu dikali empat terus kalau dibandingkan harga aslinya bisa buat beli jajan. Kaum emak seperti aku hobi sekali berhitung urusan pengiritan ini. Kalau berhasil seperti ada pencapaian tersendiri gitu. Bener gak sih? Haha..

Bermain air ini tidak mungkin memakan waktu sebentar. Pasti lama. Dan yah harus benar-benar sabar deh sebagai orang tua. Karena itu sebagai emak-emak aku harus menerapkan strategi lain agar anak mau di ajak pulang. Yaitu dengan membawanya ke taman bermain yang lain. Hahaha

2. Sindu Kusuma Edupark

Sebenarnya aku ingin ke taman pintar sih. Tapi kan ingin juga mencoba ke taman wisata yang lain. Karena aku lihat review dari taman ini cukup bagus maka aku jadi tertarik ingin kesana juga. Apalagi Farisha anakku. Kalau melihat foto ini auto kepengen cepat-cepat saja kesana. Baiklah, karena tiketnya juga enggak mahal-mahal amat mari pergunakan hari pertama di Yogya dengan kids Time.

3. Rumah Fantasia Yogya

Duh, gemes gak sih liat fotonya? Aku sih gemes banget. Kepengen banget anak aku happy disini. Dan dari foto-foto di Traveloka Xperience, aku jadi tau kalau disini punya banyak spot foto yang instagramable. Duh kan, jiwa senang mengoleksi banyak kenangan dalam diriku jadi kambuh. Ingin sekali berfoto bareng dengan anak-anak ku disini.

Senangnya berjalan dengan panduan Traveloka XPerience ini, perjalanan yang akan aku lakukan jadi bebas repot. Karena transportasi dan panduan yang telah disediakan. Jadi aku tak khawatir dengan biaya yang harus dikeluarkan, dan juga tak takut tersesat deh. Duh, hari gini nyasar? Haha.. Semua tempat destinasi yang ingin aku kunjungi di hari pertama ini ada diskonnya semua loh dan juga ada kemungkinan akan diskon di akhir tahun ini.. Ya kan? Kali aja ada kejutan di 12.12. Biasanya tanggal keramat diskon ini.. Haha

4. Candi Borobudur dan Candi Prambanan

Kalau hari pertama dijadwalkan untuk kids time, maka hari kedua adalah waktunya untuk berwisata ke candi. Yah, entah kenapa kalau ke Yogyakarta tanpa mampir ke candi itu rasanya enggak lengkap. Karena candi di Yogyakarta itu the Best lah.

Dan bisa dapat diskon pula kalau bayar lewat Traveloka Xperience. Duh, kalau selalu diskon sih jadinya kan tidak ada kata penyesalan setelah liburan ya. Yang ada sih senang terus sambil memandangi foto-foto liburan. Jangan lupa di posting di instagram untuk pamer. *eh

5. Berburu Souvenir

Jangan pikir berburu souvenir memakan waktu sedikit ya. Ini sebenarnya yang paling lama. Haha..

Mampir ke borobudur saja pasti sudah terkena berbagai racun oleh-oleh. Belum lagi pilihan yang ada membuat kepala pusing. Nah, untungnya.. Untuk masalah souvenir makanan sih tidak perlu ribet. Ada kok berbagai pilihan di Traveloka XPerience. Dan ada diskonnya juga loh.

Duh, kalau ada Traveloka Xperience jadi semakin semangat traveling ya. Aku sang mama introvert yang agak kikuk jalan-jalan saja jadi semangat mengisi liburan dengan jalan-jalan di tempat yang sebenarnya aku tidak begitu familiar. Hehe..

Next, kalau punya budget berlebih.. Mau banget deh jalan-jalan ke luar negeri dengan Traveloka Xperience. Huft, Membayangkannya saja aku sudah senang sekali. Dengan Traveloka XPerience, sepertinya rencana liburanku jadi terasa menyenangkan. Jadi enggak sabar pengen liburan supaya dapat banyak #XPerienceSeru. Gak perlu lagi bingung ini dan itu. Cukup ambil paket sesuai kebutuhan saja. No ribet-ribet urusan transportasi dan Hotel.

Kalau kalian bagaimana? Punya rencana liburan juga? Yuk, coba Traveloka Xperience!

IBX598B146B8E64A