Browsed by
Month: September 2017

15 Kasus Pembunuhan Anak oleh Ibu Kandungnya yang disebabkan Post Partum Depression 

15 Kasus Pembunuhan Anak oleh Ibu Kandungnya yang disebabkan Post Partum Depression 

Anak adalah anugerah terbesar yang diterima. Anak adalah titipan yang dipercayakan kepada seorang ibu dan ayah agar dapat dijaga, dipelihara dan diwariskan kebaikan. Anak adalah sumber kebahagiaan dan arti hidup. Menikah tanpa dikaruniai anak merupakan kebahagiaan yang belum lengkap.

Ya, begitulah sewajarnya kita mendefinisikan pengertian anak dimata orang tua_terlebih dimata Ibu. Tetapi apakah semua Ibu merasakan demikian?

Sayangnya tidak..

Beberapa Ibu sempat mengalami Baby Blues dan Postpartum Depression pasca melahirkan anaknya. Kondisi psikologis yang terganggu ini menyebabkan seorang ibu tidak dapat mencintai anak dan memelihara dengan maksimal. Terkadang, Ibu yang mengalami postpartum depression sering menyalahkan diri sendiri hingga merasa tak pantas menjadi Ibu.

Baca juga: Apa itu Babyblues Syndrome dan Post Partum Depression? Bagaimana gejala serta cara mengatasinya?

Cheryl Meyer, seorang profesor psikologi di Wright State University di Ohio telah menulis dua buku tentang pembunuhan anak yang dilakukan oleh Ibu kandungnya sendiri. Ia menganalisis bahwa ada sekitar 1.000 kasus pembunuhan oleh Ibu kepada anaknya sendiri selama tahun 1990an. Itu berarti satu kematian setiap tiga hari.

Itu masih tahun 1990an. Sekarang? Sayangnya kasus pembunuhan oleh ibu kandung kian bertambah. Bukan hanya diindonesia, beberapa kasus fenomenal juga terjadi dibeberapa negara lainnya.

Bagaimana bisa?

Ya, itulah yang terjadi ketika postpartum depression terlambat ditangani. Postpartum depression adalah gangguan jiwa yang secara perlahan dapat membentuk karakter Ibu menjadi monster bahkan setan sekalipun.

Berikut beberapa nama Ibu dalam kasus pembunuhan terhadap anaknya karena Postpartum Depression.

1. Andrea Yates

Andrea, Rusty dan keempat anaknya

Andrea Pia Kennedy Yates (lahir 2 Juli 1964) adalah mantan penduduk Houston, Texas. Ia mengaku menenggelamkan kelima anaknya di bak mandi mereka pada tanggal 20 Juni 2001.

Setelah ditelusuri, ternyata Andrea telah menderita Post Partum Depression (depresi pascamelahirkan) yang sangat parah. Selain itu, andrea juga diduga mengidap skizofrenia.

Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan kemungkinan pembebasan bersyarat setelah 40 tahun. Putusan tersebut dibatalkan karena naik banding.

2. Lisa Gibson

Lisa Gibson (32 tahun) ditemukan tenggelam di Winnipeg, Kanada. Tubuhnya ditemukan beberapa hari setelah kematian kedua anaknya, yaitu Nicholas yang berusia tiga bulan dan Anna yang berusia dua tahun di bak mandi mereka.

Sebelum itu, Polisi datang kerumah Lisa setelah sebuah panggilan 911 dibuat dan kemudian ditinggalkan. Polisi menemukan kedua anaknya meninggal di bak mandi. Setelah diperiksa, kedua anak tersebut diketahui telah dibunuh.

Setelah ditelusuri, ternyata Lisa Gibson sendiri didiagnosis telah lama menderita Postpartum Depression sebelum membunuh anaknya tersebut.

3. Charlene Ventanilla 

Suatu pagi, Ken Ventanilla kembali kerumah dengan pemandangan mengerikan. Ditempat tidurnya tergeletak Istri dan bayi berusia 8 minggu, keduanya bermandikan darah.

Ken langsung menghubungi 911. Anaknya, Shane diketahui meninggal karena banyak tusukan ditubuhnya. Yang lebih mengejutkan adalah kenyataan bahwa Charline yang merupakan Ibu dari anaknya sendirilah yang membunuhnya. Charline juga yang menusukkan pisau tersebut pada dirinya sendiri.

Setelah ditelusuri, ternyata perubahan mendadak Charlene dalam kesehatan mental dimulai saat dia mulai mengambil kontrol kelahiran segera setelah kelahiran anaknya. Ken berkata, “Malam terakhir itu, Charlene meyakinkan saya dan ibunya dan semua orang bahwa dia baik-baik saja”

4. Erin Sutherland

Erin Sutherland didiagnosis menderita postpartum depression setelah kelahiran anak pertamanya pada tahun 2006.

Depresi Sutherland menjadi sangat parah saat anaknya berusia delapan bulan. Erin mulai percaya bahwa bayinya lebih baik mati daripada memilikinya sebagai seorang ibu. Untungnya, Sutherland dirawat di rumah sakit dan sembuh setelah perawatan.

Pada tahun 2015 Sutherland menahan dan membunuh anak keduanya, Cloe yang berusia sepuluh bulan.

Erin melakukannya setelah tidak dapat mengakses layanan kesehatan mental yang sesuai di Skotlandia. Ibu berusia 37 tahun itu telah mengunjungi dokter keluarganya, namun dia tidak dapat merujuknya ke layanan kesehatan mental perinatal karena departemen tersebut tidak akan menerima ibu dengan anak di bawah umur enam bulan.

Tidak seorang pun di departemen kesehatan medis menyampaikan informasi bahwa Sutherland mengalami postpartum depression parah yang berputar lepas kendali pada delapan bulan berikutnya.  Penyelidikan berikutnya mengatakan bahwa sistem tersebut bertanggung jawab atas kematian yang sebenarnya bisa dihindari.

5. Deasia Warkins

Deasia Watkins didiagnosis menderita postpartum depression dan kemudian menjadi lebih parah.

Gejala postpartum depression memang bervariasi dan bisa berubah dengan cepat. Kebanyakan penderita mengalami bentuk mania dengan mood labil, pikiran tidak tenang  dan ketidakmampuan untuk beristirahat. Ada gejala lain yang bisa mencakup perubahan suasana hati yang tiba-tiba menjadi depresi, kebingungan berat, hilangnya hambatan, halusinasi dan delusi yang biasa terjadi.

Suami Watkins mengatakan bahwa dia telah “berbicara tentang setan” dan karena keadaan mentalnya yang tidak menentu, bayi mereka dirawat oleh Bibi Deasia. Saat berkunjung ke putrinya, Watkins menunggu sampai bibinya tertidur dan menikam anaknya beberapa kali dengan pisau koki besar. Bayi itu kemudian dipenggal dan ditata di atas meja dapur. Watkins meletakkan pisau di tangan anak itu sehingga “polisi akan mengira dia telah melakukannya sendiri.”

6. Lisette Bemenga

Pada tahun 2014, mantan guru sekolah Lisette Bemenga menghadapi hukuman penjara seumur hidup karena pembunuhan kedua anaknya pada tahun 2012. Dalam persidangannya, dia merasa terlalu terganggu secara emosional karena postpartum depression yang dideritanya. Ia  dijatuhi hukuman karena pembunuhan.

Trevor Noel berusia empat tahun dan adiknya Violet Lily Noel berusia empat bulan diracuni dengan koktail cairan pembersih kaca dan jus anggur. Setelah meracuni mereka, dia membawa mereka ke kamar mandi dan menahan mereka di bawah air di bak mandi untuk memastikan mereka telah meninggal.

Bemenga telah didiagnosis menderita depresi pascamelahirkan dua bulan sebelumnya dan mengklaim bahwa kondisinya diperparah oleh suaminya yang merupakan seorang mantan petugas polisi NYPD yang lari ke Spanyol bersama wanita lain dan membiarkannya memelihara kedua anaknya sendirian.

7. Debra Lynn Gindorf

Debra Lynn Gindorf menghaluskan pil tidur dan mencampuradukkannya dengan makanan anak-anaknya.  Setelah itu, anaknya Christina yang berusia 23 bulan dan Jason yang berusia tiga bulan meninggal tak lama setelah menelan overdosis pil tidur tersebut. Setelah itu, Gindorf berusaha untuk bunuh diri.

Debra sempat dipenjara lebih dari 24 tahun sebelum kemudian hukumannya diringankan.

Ya, Gubernur Illinois Patrick Quinn membebaskannya karena pengakuan bahwa dia sakit jiwa saat itu.

8. Felicia Boots

Perancang perhiasan, Felicia Boots mencekik putrinya yang berusia 14 bulan bernama Lily dan anak laki-lakinya yang baru berumur sepuluh minggu bernama Mason beberapa hari setelah keluarga tersebut pindah rumah.

Pada malam tragedi tersebut, suami Felicia pulang dari tempat kerja dan mendapati Felicia sedang duduk di tangga dalam kegelapan, memeluk dirinya sendiri dan meratap ‘Anakku yang cantik, anak perempuanku yang cantik. Mereka telah pergi. Bantu aku, tolong aku, tolong aku.’

Felicia telah didiagnosa menderita postpartum depression, sebelumnya dia yakin bahwa anak-anaknya akan dibawa jauh darinya oleh petugas perlindungan anak. Hakim di Inggris mengatakan: ‘Meskipun hasil tindakan Nyonya Boots sangat tragis mengingat hilangnya dua nyawa muda, kejadian yang terjadi bukanlah tindakan kriminal. Apa yang dia lakukan adalah hasil dari faktor fisik dan biologis yang tidak terkendali. Dia melakukannya karena cinta”

9. Shwe Hitoo

Shwe Hitoo mencoba bunuh diri setelah membunuh bayi laki-lakinya yang berusia dua minggu diapartemennya. Ia memberi makan bayinya dengan satu botol susu yang dicampur dengan gula, pil tidur dan racun serangga.

Hitoo kemudian meminum campuran yang tersisa agar dapat mati dengan anaknya. Ternyata, racun itu tidak bekerja kepadanya maupun anaknya.  Maka Hitoo mencekik anaknya dengan memegangi tangannya di atas mulut anaknya. Setelah yakin anaknya sudah mati, ia memasukkan mayatnya kedalam mobil suaminya.

Setelah berkeliling dengan mayat anaknya, ia mencari tempat untuk kecelakaan. Dia menabrak tiang lampu agar dapat membunuh dirinya sendiri. Sayangnya ia tidak mati karena kecelakaan tersebut, polisi menahan Hitoo setelahnya.

10. Janet Thies-Keogh

Kejadian berawal ketika suami Janet Thies-Keogh meninggalkannya sendirian dengan bayi mereka Colin selama satu jam. Dia pergi bermain tenis dengan seorang teman lalu menelpon istrinya untuk mengetahui bagaimana keadaannya.

“Tidak baik. Sebaiknya kau pulang saja,” katanya.

Suaminya yang panik langsung menelepon 911 dan mengatakan kepada staf bahwa dia takut istrinya mungkin telah melakukan sesuatu pada bayinya. Dalam panggilan kedua 911, saat melaju ke rumah mereka, dia memberi tahu petugas operator “Istri saya mencekik bayi saya.”

Janet sudah menunjukkan perilaku ingin bunuh diri karena mengalami postpartum depression, ia sempat dirawat karenanya. Tapi saat dia ditinggalkan sendirian dengan anaknya, penyakit psikologisnya menimpa dirinya lagi dan dia dengan tega mencekik anaknya. Suaminya menemukan Thies-Keogh duduk di ruang depan sambil menatap ke luar angkasa, dan dia sama sekali tidak menanggapi saat suaminya menemukan anaknya meninggal di kaki ranjangnya di kamar tidur utama.

***

Diindonesia sendiri sudah banyak kasus pembunuhan anak oleh Ibunya sendiri. Beberapa diantaranya juga disebabkan oleh postpartum depression. Berikut adalah beberapa kasus pembunuhan oleh Ibu yang terjadi di indonesia.

1. Mutmainah

Seorang ibu bernama Mutmainah, 28 tahun, warga Cengkareng, Jakarta Barat, membunuh dan memutilasi anak kandungnya berinisial AJ, yang baru berusia 1 tahun.

“Menurut keterangan, ibu itu menderita depresi,” kata Kepala Divisi Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono pada Senin, 3 Oktober 2016.

Awi mengatakan pembunuhan tersebut terjadi hari ini sekitar pukul 01.00. Mutmainah membunuh anaknya di rumahnya di Jalan Jaya Nomor 24, RT 04 RW 10, Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Setelah anaknya tewas, perempuan itu memutilasi tubuh bocah malang tersebut.

Meskipun Mutmainah belum tentu mengalami postpartum depression, karena ia belum pernah memeriksanya secara langsung, tapi tetap ada kemungkinan bahwa ia mengalami gangguan ini.

2. Nurlela

Nurlela, tega menganiaya anak kandungnya Nur Qoidatul Zakiyah sampai tewas. Ketika ditetapkan menjadi tersangka, polisi belum mengetahui motif Nurlela menganiaya anaknya karena masih depresi berat.

Nur Qoidatul Zakiyah, bocah berumur 1,5 tahun meninggal setelah menjalani perawatan di RS Waled Cirebon. Pada bagian wajah dan kepalanya ditemukan luka lebam yang diduga akibat dianiaya ibu kandungnya Nurlela.

Penganiayaan terhadap korban yang merupakan anak kandungnya diduga sudah lama dilakukan tersangka. Hal ini karena proses persalinan melalui operasi caesar dinilai terlalu menguras biaya yang mengakibatkan sang Ibu stress dan mengalami postpartum depression.

3. Anik Qoriah Sriwijaya

Anik mengontrak rumah bersama suami, Iman Abdullah, dan 3 anak, Abdullah Faras Elmaky alias Faras (6), Nazhif Aulia Rahmatullah alias Najib (3), dan Muhammad Umar Nasrullah (9 bulan) di Jalan Margahayu Barat Margacinta Kota Bandung. Keluarga ini terlihat hidup damai, tak pernah ada masalah berarti. Anik merupakan ibu rumah tangga, sedangkan sang suami bekerja di sebuah yayasan.

Minggu pertama bulan Juni, kejadian menggemparkan terjadi. Beralasan ingin menenangkan diri, Anik meminta suaminya menginap di kantor. Malam itu, ia membekap satu per satu anaknya hingga kehabisan nafas dan tewas.

Pengacara Anik saat itu, Iwan, menyebut Anik terlalu takut tidak bisa membahagiakan anak-anaknya di masa depan. Ia merasa menjadi ibu yang gagal. “Ia (Anik) merasa bersalah dan menganggap dirinya tidak memiliki kemampuan apa-apa (menghidupi anak-anak),” kata Iwan.

Anik mengatakan, “Tidak punya harapan lagi. Ya sudah putus asa saja dengan kehidupan nanti.” Pada 15 Januari 2007, majelis hakim membebaskan Anik dari segala tuntutan dan memasukkan ke rumah sakit jiwa untuk mendapat perawatan. Ia diduga mengalami postpartum depression.

4. Dedeh Uum Fatimah

Dedeh Uum Fatimah (38) membunuh anaknya sendiri Aisyah Vani (2) dengan cara menenggelamkannya di dalam tangki air, Selasa subuh (11/3/2014). Dedeh membunuh Aisyah di rumahnya di RT 05 RW 22 Kampung Cijeungjing, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Dedeh menyatakan menyesal karena tidak sekalian membunuh dua kakak Aisyah yang juga anak kandungnya.
Penyebab pembunuhan ini diyakini karena Dedeh punya gangguan kejiwaan atau postpartum depression. Alasan kedua, Dedeh diduga mengikuti aliran sesat.

5. Pretty Hasibuan

MA, balita usia 2 tahun 6 bulan meninggal dunia secara tragis. Dia tewas di tangan ibunya sendiri, Pretty Hasibuan (32). Pelaku diduga tega mengakhiri hidup darah dagingnya tersebut karena depresi.

Peristiwa tragis tersebut terjadi di kontrakan pelaku, Jalan Dahlia Ujung, Lingkungan V, Desa Suka Makmur, Deli Tua, Minggu (15/1). Pelaku melukai perut korban menggunakan pisau. Bocah itu meninggal dunia dalam pelukan pelaku.

Pelaku juga sempat mengejar dua anak saudaranya sambil menghunus pisau. Beruntung keduanya selamat

Tetangga dan kerabat pelaku menyatakan janda beranak satu itu suka menutup diri, dan tidak nyambung saat berkomunikasi sejak berpisah dengan suaminya. Dia pun tinggal di salah satu kamar bersama saudaranya.

***

Demikian beberapa kasus pembunuhan oleh Ibu kepada anaknya yang disebabkan oleh Postpartum Depression. Tentu masih banyak beberapa kasus yang lain. Kenapa tidak ditulis disini? Karena kurasa ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa jangan pernah menganggap remeh postpartum depression. Ya, anak anda taruhannya!!!

Mengertilah, menjadi ibu itu sulit. Beberapa Ibu diatas adalah daftar nama tak beruntung yang telah memberikan kita sebuah pembelajaran bahwa manajemen stress pada Ibu adalah awal pondasi dari terciptanya rumah tangga yang sehat.

Ibu yang berbahagia akan membuat sekelilingnya merasakan bahagia. Ibu yang tidak bahagia_akan membuat sekelilingnya menjadi bencana.

Postpartum depression tentu dapat ditanggulangi dan dicegah. Pada artikel sebelumnya saya sudah menjelaskan secara detail tentang penanggulangan awal babyblues dan postpartum depression.

Namun, ada beberapa orang yang memiliki kondisi psikologis yang ‘berat’. Mungkin karena inner child yang buruk, skizofrenia, bipolar, dan berbagai gangguan psikologis lainnya. Maka, pengobatan dengan psikiater lebih dianjurkan.

“Belajarlah Bahagia Ibu”  

Sumber tulisan:

babygagadotcom

detiknewsdotcom

Resep Gangan Umbut Khas Banjarmasin 

Resep Gangan Umbut Khas Banjarmasin 

Halo para emak rempong pecinta kegiatan dapur..

Tau dong ya sama sayur diatas itu? Apalagi kalau kamu orang banjar, pasti udah sering makan. Ya kan, ya kan.. 😉

Namanya Gangan Umbut

Umbut itu apaan???

Hmm.. Sepertinya nama umbut bukan bahasa banjar saja ya. Setauku orang jawa juga menyebutnya umbut (cmiiw). Jadi, umbut adalah bagian batang pohon kelapa yang masih sangat muda yang letaknya di ujung atas pohon kelapa.

Jadi ini bukan rebung? 

Bukan, rebung itu tunas pohon bambu. Rasanya berbeda dengan umbut. Umbut memiliki tekstur lebih halus dan lembut sementara rebung teksturnya agak kasar dan kriuk. Buat aku, umbut lebih enak rasanya dibanding rebung.

Jadi, pohon kelapa segede itu ditebang cuma buat ngambil ujungnya doang?  

Ahh.. Ga gitu juga kaleee… 😅

Jadi, Pohon yang ditebang untuk diambil umbutnya itu biasanya adalah pohon kelapa yang belum produktif atau pohon kelapa yang masih muda dan belum pernah menghasilkan buah kelapa. Biasanya pohonnya masih memiliki tinggi sekitar 7 meter dengan kondisi batang yang masih belum begitu keras.

Ini dia si umbut kelapa

Umbut ini enak sekali dibuat berbagai aneka makanan. Mungkin tiap daerah punya resep makanan andalan masing-masing ya dengan bahan utama umbut. Tapi kalau di Banjarmasin, umbut kelapa ini biasanya diolah menjadi gangan (sayur berkuah)

Baca juga “Resep Gangan Keladi Khas Banjarmasin” 

Baca juga “Resep Gangan Asam Khas Banjarmasin” 

Jenis gangan yang cocok untuk umbut ini adalah gangan belamak (mamakai santan sebagai kuah). Umbut kelapa adalah salah satu bahan sayur yang sering dijual dipasar tradisional dibanjar. Jadi, kalau kamu berada dibanjarmasin dan ingin membuat ini.. Please jangan repot-repot nebang pohon nyiur tetangga ya.. 😂

Aku sendiri biasanya membeli umbut dengan harga 2000-3000an saja. Maklum, aku membuatnya cuma buat satu kali makan saja. Orang asli banjar terbiasa memakan jenis sayur berkuah hanya pada menu makan siang. Jadi please deh jangan nanya, “Kok dikit amat belinya?”

Dengan harga segitu aku bisa dapat 1 mangkok besar umbut untuk porsi 4 orang. Yup, dirumahku kan ada aku, suami, adikku dan anakku_farisha. So, ini cukup buat satu kali makan.

Apa campurannya? Campurannya adalah kacang panjang, jagung dan waluh (labu kuning). Lauk yang cocok untuk gangan ini adalah berbagai jenis ikan goreng atau bakar yang dilengkapi dengan sambal acan khas Banjar.

Baca juga: Resep Papuyu Bebanam dan sambal acan

Wah kamu nyurcol mulu win, kapan masaknya? 😂

Yuk ah cuss.. Baca dan pahami resepnya yaaa..

Gangan Umbut Khas Banjar

Bahan:  

150 gr Umbut kelapa

2 buah kacang panjang

1 biji jagung

150 gr labu kuning

1/4 biji kelapa ( dijadikan 150 ml santan cair & 150 ml santan kental)

1 buah bawang merah

1 buah bawang putih

1 sdt garam

1 sdt gula

Penyedap secukupnya

Cara membuat:  

Siapkan bahan dan cuci dengan air bersih lalu potong sesuai selera.

Rebus labu dan jagung dengan santan cair hingga setengah matang. Masukkan irisan bawang merah, bawang putih, garam, gula, dan penyedap.

Masukkan umbut. Aduk hingga labu dan umbut matang. Kemudian masukkan santan kental.

Didihkan sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.

Gangan umbut siap dinikmati.. 😊

Simple sekali bukan? Coba yuk dirumah..

Happy Cooking.. 😊

Punya warna lipstik Menor dan tidak cocok? Coba cara ini agar tak terbuang percuma! 

Punya warna lipstik Menor dan tidak cocok? Coba cara ini agar tak terbuang percuma! 

Lipstik adalah jenis racun yang tak ada habisnya bagi kaum hawa. Bagaimana tidak? Setiap brand selalu mengeluarkan jenis dan warna lipstik terbaru untuk mengupdate passion mereka. Sehingga lipstik jenis apapun memang selalu laris manis dipasaran.

Bagi saya, lipstik adalah pelengkapan utama yang menunjang rasa percaya diri. Rasanya hampa sekali kalau keluar rumah tanpa lipstik. Disamping itu wajahku terlihat lebih pucat dan tidak segar saat tidak memakai lipstik.

Awalnya aku hanya berani memakai jenis lipstik berwarna nude. Hal ini karena jenis warna nude membuat volume bibirku yang agak tebal terlihat lebih tipis. Selain itu, aku kurang percaya diri memakai warna yang lebih tinggi dibanding nude karena membuat wajahku terkesan menor dan lebih tua.

Namun seiring berjalan waktu, warna-warna lipstik semakin bervariasi. Dari warna merah gonjreng, pink, hingga ala vampir. Jujur, sebagai seorang perempuan racun yang paling membuatku bernafsu pada kosmetik adalah lipstik. Maka, beberapa kali aku mulai mencoba berbagai warna selain nude.

Dimulai dari warna pink hingga merah. Awalnya aku pikir wajahku perlu sedikit perubahan supaya tidak monoton kalemnya (kalem?). Ternyata? Ternyata memakai lipstik dengan warna terang itu perlu kekuatan percaya diri lebih tinggi dibanding apapun. 😂

Awalnya, jika sudah terlanjur membeli lipstik dengan warna yang tidak cocok aku langsung saja berniat memberikannya kepada yang lain. Ya, ngapain juga disimpan buat koleksi kalau ujung-ujungnya tak terpakai dan bakal expired.

Ternyata dari 10 lipstik yang aku punya sekarang hampir semuanya terpakai. Karena aku sudah punya warna-warna favorite hasil dari perpaduan warna lipstik yang aku suka dan tidak aku suka.

Oh ya, aku juga pernah review tentang lipstik sebelumnya. Bisa dilihat disini ya..

“Curcolan Lipstik Part I Wardah Exclusive Matte Lip Cream”

“Curcolan Lipstik Part II Pixy Matte Lipcream”

Sebenarnya aku juga sempat membeli Lipstik Purbasari Hi-Matte Lipcream tapi belum sempat mereview karena sudah badmood dengan warnanya. Saat itu aku membeli No. 04, Zinnia. Sangat tidak cocok di kulit wajahku. Membuatku terlihat lebih tua 10 tahun. 😢

Aku suka dengan varian Purbasari Hi-Matte Lipcream yang No. 01, Vinca. Tapi hanya sempat satu bulan aku memakainya lipstiknya sudah kering dan habis. Belum juga sempat direview. Kenapa? Malas tentunya jawabannya.. Haha..

Dan inilah daftar lipstik yang tidak cocok denganku:

1. Pixy Lipcream 03 (Classic Red)

Jujur aku membeli ini karena racun dari beauty blogger. Aku lupa namanya, yang jelas sama dia cocok. Coba kalo sama aku?

Beginilah..

Mau kemana tanteee… 😝

2. Purbasari Hi-Matte Lipcream No. 04, Zinnia

Aku benar-benar menyesal membeli varian warna yang ini. Wajahku yang imut ini jadi keliatan 10 tahun lebih tua. (emang umurmu berapa win) 😛

3. Pixy Silky Fit Lipstik No. 106 Strawberry Milk Satin

Kalau untuk yang ini sebenarnya aku enggak menyesal lebih tepatnya beruntung dapat ini satu paket sama maskara dan pelentiknya dengan harga diskon. 😆

Aku sangat tidak cocok memakai lipstik yang glossy. Lipstik jenis ini membuat volume bibirku terlihat lebih besar. Tapi kan sayang ya kalo dibuang?

4. Pixy Lipcream 01, Chic Rose

Mungkin jika kalian membaca review lipstik ku sebelumnya kalian akan bilang cocok ya. Tapi sebenarnya itu kurang cocok 😭

Make lipstik ini sama ga pake lipstik ga ada bedanya. Ciusss.. Hiks..

5. Wardah Exclusive Matte Lip Cream No. 10, Pretty Berry

Awal aku membeli ini, aku yakin sekali ini pasti cantik. Ternyata warnanya pucat banget. Sama dengan warna bibirku. Dan anehnya terkesan tua sekali aku memakai ini. Ya, pucat dan tua. Mungkin juga karena jenis kulitku tidak cocok. 

Kenapa dibeli? Ya, karena terkena racun para beauty blogger yang cocok make.. Hihihi.. 

Ya, itulah daftar lipstik yang ‘kecelakaan’ dan sangat amat jarang aku pakai.

Ops, tapi itu tadinya loh.. Sekarang semuanya terpakai. Bahkan kayaknya kalau daftar lipstik kecelakaan itu habis aku mau beli lagi.. Hihi..

Gimana sih caranya supaya memakai jenis lipstik diatas tapi tetap kece? Yuk, intip mix lipstik ala aku dan tutorialnya.. 😄

1. Mix 1: Pixy Lipcream 01, Purbasari Hi-Matte Lipcream No.04, dan Pixy Lipcream 03

Sebut saja ini perpaduan dari semua warna lipstik yang tidak aku sukai. 😂

Tapi kalau di mix cantik ga sih? Yuk, kita liat.. 

Pertama oleskan Pixy Lipcream 01 dibibir. Kemudian oleskan Purbasari Hi-Matte Lipcream dibagian bibir yang agak dalam. Keringkan sebentar lalu oles Pixy Lipcream 03. 

Lumayan lah ya jadinya, bisa kok buat dipakai sehari-hari supaya tetap kece dirumah. 😆

2. Mix 2: Wardah Exclusive Matte Lip Cream 03, Pixy Lipcream 03, dan Purbasari Matte No. 90

Waw, bukannya wardah No. 03 itu bagus? 

Ya, bagus.. Tapi terlalu pucat jika hanya itu yang dipakai. Karena itu biasanya aku mix dengan Pixy 03 dan aku timpa lagi dengan Purbasari No. 90 supaya lebih fresh. 

3. Mix 3: Wardah Lipcream No. 10, Wardah Lipcream No. 04, Pixy Silky Fit Lipstik No. 106

Untuk Mix selanjutnya, aku mengumpulkan varian warna pink agar menciptakan gradasi cantik yang soft dibibir. 

Caranya pertama oleskan wardah lipcream No. 10, Pretty Berry. Kemudian oles bagian agak dalam atau tengah bibir dengan wardah lipcream No. 04, Pink Me. Keringkan sebentar lalu timpa dengan Pixy Silky Fit Lipstik 106, Strawberry Milk Satin. 

Memang untuk jenis bibir sepertiku memakai warna pink sedikit menambah volume bibir. Tapi jika warna pinknya cantik kenapa tidak? Pede aja kali ya.. Hihi.. 

4. Mix 4: Wardah Exclusive Matte Lip Cream No. 05 dan Pixy Lipcream No. 03

 

Varian warna wardah yang satu ini memang bukan warna kecelakaan yang aku beli, tapi merupakan warna favoriteku. Entah kenapa memakai wardah No. 05 (Speachless) membuat wajahku terasa lebih putih dan segar. Mungkin karena warnanya fresh dan kalem.

Mix terakhir ini merupakan warna lipstik yang paling sering aku pakai. Menggunakannya mudah sekali, hanya dengan mengoles lipstik wardah lipcream 05 kemudian dikeringkan sebentar. Lalu oles Pixy Lipcream 03 dibagian tengah bibir.

Jadi, menurut kalian mix yang mana yang paling bagus?

Aku paling suka dengan No. 2 dan No. 4.. 😊

Jadi, masih bingung dengan warna lipstik yang tidak cocok? Yuk, coba cara ini! 

Cerita dibalik Si Jilbab Munafik

Cerita dibalik Si Jilbab Munafik

Era baru dalam evolusi hidupku adalah saat aku memutuskan memakai jilbab sejak awal masuk kuliah. 

Aku bukan ikut trend. Saat aku memutuskan berjilbab, belum ada rule mode jilbab syar’i maupun ala hijabers. Niat awal memakainya karena itu adalah salah satu nazarku, nazar jika aku diluluskan disalah satu perguruan tinggi negeri. 

Saat SD, SMP hingga SMA aku tidak berjilbab. Hanya berkerudung saat SMA dan dilepas ketika sore harinya. Sebut saja belang-belang.

Please Dont Judge Me for that. 

Meski tak berjilbab aku tak pernah berpakaian tidak sopan. Alasanku tidak berjilbab karena aku memiliki penyakit tidak percaya diri tingkat akut. Saat itu tidak ada model kerudung cantik, memakai kerudung jenis segiempat biasa saja aku tidak bisa. Sang amatir yang berwajah oval ini selalu berantakan jika memakai kerudung. Jelas, memakai kerudung sama sekali tidak membuatku terlihat cantik. Tidak ada yang memujiku! 

Once again, please dont judge me for that! 

Aku rasa normal ya jika wanita suka dipuji dimasa remaja. Karena itu dia ingin terlihat cantik agar merasa percaya diri. Andai saja.. Saat itu lingkungan sekolahku adalah agamis. Andai saja.. Saat itu yang menyukaiku senang dengan diriku yang berkerudung. Andai saja.. Saat itu trend hijab seperti sekarang mungkin akan berbeda ceritanya. 

Apapun alasan dibalik tak berjilbabnya aku tapi saat masa kuliah aku terpisah dengan teman-temanku. Dan kupikir aku perlu awal yang baru. Aku memberanikan diri bernazar memakai jilbab (saat kuliah). 

Aku memakai rok, jilbab lebar, dan baju kemeja. Aku senang lingkunganku mendukungku. Aku bahkan memberanikan diri mengikuti LKI (Lembaga Keagamaan Islam) yang berujung pada paham yang tidak aku sukai. Sedikit Radikal. Lalu aku memutuskan mencari ilmu yang benar untuk aku pelajari. 

Namun aku tak mengubah penampilanku. Saat reuni sekolah, aku yang berpenampilan baru di ‘wow’ oleh teman-temanku. Bukan ‘wow’ yang positif jelas. 

Aku tau wajahku berubah tak secantik dulu sebelum aku mengenakan jilbab. Aku tau didalam hati mereka menyindir segala perubahanku tentang betapa ‘radikal’ penampilanku. Aku masih ingat betapa merasa asingnya diriku saat itu dikeramaian. Ya, itulah yang terjadi jika anda berjilbab syar’i saat tidak ada trend hijab syar’i. Itulah yang terjadi ketika anda yang bukan siapa-siapa mencoba berubah tetapi malah semakin menjadi bukan siapa-siapa. 

Hanya Allah yang tau bagaimana perasaanku saat itu.. 

Tapi aku tetap konsisten. Setidaknya sampai suatu hari rok lebarku sukses terkait rantai kendaraan. Alhamdulillah aku tidak apa-apa. Namun sejak itu, aku mulai belang dalam memakai celana jeans dan rok. Sebenarnya, aku lebih suka memakai rok, bagiku itu jauh lebih feminine. Tapi aku akui rok tidak cocok untuk wanita yang masih ‘grasah grusuh’ dan jauh dari anggun sepertiku. 

Aku mulai melakukan sedikit penyesuaian. Bukan apa-apa sih. Aku tidak suka dianggap menjadi radikal dengan perubahan penampilanku. Karena itu aku membiarkan beberapa kali keluar rumah dengan jeans, kaos dan kerudung biasa. Aku merasa lebih mudah bergaul dengan penampilan biasa. Aku tidak suka dengan cara mereka memandangku seakan aku ini alim sekali. Aku juga tidak suka dengan cara mereka melihat mataku (yang sudah judes dari sononya) seakan berpikir bahwa aku menganggap penampilan mereka lebih rendah. Padahal tidak begitu. Aku hanya ingin terlihat lebih Friendly. 

Sekali lagi, hanya Allah yang tahu bagaimana hatiku saat itu. 

Selama 1 tahun aku berjilbab syar’i dan mengikuti berbagai kegiatan keagamaan yang kemudian menjurus kepaham ‘agak’ radikal. Satu tahun berikutnya aku memutuskan mengubah komunitasku agar lebih fleksibel. Tahun berikutnya, aku kembali pada krisis percaya diri tingkat akut yang menyebabkan aku lari pada dunia online. Awalnya sosial media hanyalah kugunakan untuk bermain game online. Lama kelamaan, entah perasaan apakah itu.. Aku memajang foto profil tanpa jilbab.

Please dont judge me for that..

Setiap perempuan punya masalahnya sendiri. Masalahku saat itu adalah aku tidak tau harus berteman akrab dengan siapa? Aku tidak suka berteman dengan orang yang suka mengkafirkan seseorang. Aku juga tidak suka berteman dengan teman yang menemaniku saat dibutuhkan saja. Aku adalah type perempuan yang membutuhkan teman karib, begitulah salah satu ciri introvert. Dan saat itu, hanya game online salah satu pelarianku. Hanya teman laki-laki di game online yang bisa membahagiakanku saat itu. Dan aneh, jika perempuan berjilbab bermain game. Dan tak nyaman pula, jika aku memasang foto anime.

Ah, apapun itu.. Please dont judge me for that..

Aku sempat tertarik dengan dunia chating dengan lawan jenis. Sampai suatu hari kemudian dia ingin bertemu denganku, aku menolaknya. Dan hubungan kami berakhir begitu saja sejak itu.

Kenapa menolak?

Karena foto profil didunia maya itu adalah bukan diriku.

Foto tanpa kerudung itu hanya aku gunakan untuk meraih percaya diriku lagi ditengah-tengah kesendirianku pada masa kuliah. Aslinya? Aku berkerudung kok diluar. Dan aku tak mau menemui lawan jenis yang menyukaiku karena foto profilku. 

Please Dont Judge Me For That!

Katakanlah saat itu aku munafik, ya.. Katakan saja…

Tak lama sejak itu, aku merasakan kembali rasanya kekosongan tanpa dunia online. Aku memutuskan pensiun dari game online. Sebenarnya game online cukup membahagiakan. Aku satu-satunya perempuan dari ratusan gamer lelaki. Namun rencana pertemuan itu telah menyadarkanku bahwa aku tak bisa menjadikan dunia onlineku benar-benar nyata. Aku tak bisa membohongi diriku yang ingin berubah_tapi juga ingin diterima secara positif dengan perubahanku. 

Saat itu aku sadar telah mengkhianati nazarku sendiri. 

Aku menghapus fotoku yang tak berjilbab. Mendelete beberapa friendlist yang sempat dekat denganku karena foto itu. Aku berkata siap menguras kebahagiaan semu dari dunia maya. Walau saat itu lamunan tiap kali datang dan menyadarkanku bahwa hidupku mengalami kekosongan. 

Lamunan itu ternyata tak berlangsung lama. Tidak lama aku bertemu dan berkesempatan kenal dengan laki-laki dunia nyata yang (sepertinya) menyukaiku. Aku mengenal pengajian ahlussunnah wal jama’ah darinya. Aku mengenal dunia baca yang rumit darinya. Dan dialah jodohku sekarang.

Dia yang menyukaiku walau wajahku angkuh dan berjilbab.. 

Dia yang menyukaiku walau aku cemberut saat pertama kali melihatnya masuk kedalam kelas.. 

Dia yang menganggap statusku lucu dan jawabanku dikelas rumit dan aneh.. 

Dia yang setahun kemudian melamarku dengan segerombol keluarganya.. 

____________________________________________

Jika anda berkata bahwa jilbab itu bla bla bla.. Sebuah kewajiban dan harus dipakai begini begitu lalu begini dan begini. Lantas kemudian menganggap mereka yang belang dalam berjilbab itu munafik maka anda perlu sedikit merubah pola berpikir anda. Bahwa sebenarnya tak semua orang bisa berpikir seperti anda. 

Anda bilang istiqomah

Istiqomah itu sulit jika tak didukung. Niat saja tidak cukup. Komunitas sejenis bahkan bukanlah jawaban untuk merasa nyaman. Krisis percaya diri adalah hal yang harus dilewati. Terlebih jika perempuan tersebut dulunya sering menerima pujian dengan non hijab. Banyak bukan perbandingan perempuan yang berjilbab dan tak berjilbab wajahnya berubah drastis sekali?

Jilbab itu bukanlah pakaian untuk membuat cantik loh! Itu adalah penutup kecantikan. Makanya jilbab yang benar itu.. Begini.. Begini.. Bukan ala Hijabers begitu.. 

Entah kenapa jika mendengar kaum ‘jilbab’ berkata sedemikian aku agak risih. Bukannya kenapa, tapi mereka tak memahami sebuah usaha.

Style Hijabers sekarang adalah sebuah usaha memperkenalkan dunia dengan kerudung ‘cantik’ dengan pakaian yang sopan. Revolusi jilbab ala hijabers ini menurutku adalah hal positif untuk mengaplikasikan pemakaian jilbab dinegara yang majemuk seperti diindonesia. 

Sebuah perubahan tak bisa secara mendadak. Terlebih jika anda bukan artis. Yah, jika saja Oki Setiana Dewi tidak mempopulerkan gaya Hijab Syar’i apa anda bangga memakainya sekarang? 

Akhir kata, sebagai perempuan yang dulunya sempat terombang ambing dalam memakai jilbab aku tentu tidak menyalahkan para muslimah yang sudah berjilbab dengan benar. Aku bukan pula pendukung para hijabers yang menjadikan gayanya sebagai trend ‘mewah’ untuk kalangan sosialita.

Namun, jika saja anda bertemu satu sama lain_jika saja anda ingin berdakwah_maka berbicaralah dengan sopan dan lembut tanpa menyakiti hati yang lain hanya karena bagaimana penampilannya. Aku pernah merasakan bagaimana pedihnya dianggap munafik. 

Dan jika saja anda melihat mereka yang sempurna jilbabnya, janganlah menganggap mereka sebagai kaum radikal hanya karena penampilannya. Entahlah kenapa, aku lebih suka dibilang munafik dari segi penampilan dibanding dengan radikal. Oh, itu pedih sekali.. 

*tulisan ini bukanlah sebuah pembenaran, namun sebuah renungan bagi wanita yang ingin berjilbab serta wanita yang sudah sempurna jilbabnya.. 

Resep Roti Pisang Khas Banjarmasin 

Resep Roti Pisang Khas Banjarmasin 

Mereka menyebutnya ‘Roti’ Pisang.

Ah, entahlah leluhur mana yang membuat namanya. Yang jelas sampai sekarang nama kue ini melekat erat_mendarah daging dilidah orang banjarmasin. Padahal roti yang kita kenal tidak demikian.

Rasanya sebenarnya jauh dari sebutan roti pada umumnya. Teksturnya menyerupai kue lumpur, rasanya mirip dengan gegodoh hanya saja lebih terasa lembut dan gurih karena santan. Dan dalam pembuatannya tidak memerlukan proses peragian sama sekali.

Jadi, Kenapa harus disebut roti?

Disini saya mencoba berandai-andai. Karena dari bukti sejarah tidak ditemukan asal usul nama ini. Mungkin penyebutan roti disebabkan bentuknya yang lebih rapi. Mungkin pula disebut roti karena proses pembuatannya yang ‘dipanggang secara klasik’ oleh orang banjar zaman dulu. Dan mungkin, karena saat itu trend sebutan roti sedang menjamur seiring mulai mengenalnya masyarakat akan roti, maka mereka ‘latah’ menyebut kue ini dengan sebutan ‘Roti Pisang’. 😅

*sekali lagi ini hanya pengandaian saya saja..

Kue atau dalam bahasa banjarnya disebut dengan ‘wadai’ ini didaerah kami memiliki bahan yang khas. Jika anda membaca resep-resep yang saya posting pada ‘wadai banjar’ maka anda akan mengetahui bahwa hampir semua wadai banjar terdiri dari bahan santan, gula dan telur itik.

Masyarakat banjar dikenal dengan ‘liur harat’ (memiliki selera tinggi). Dalam memilih kualitas telur saja misalnya mereka sangat jeli. Mereka tidak mau memakai jenis telur sembarangan untuk wadai yang akan mereka masak. Biasanya, telur yang dipakai adalah telur itik.

Telur itik yang sering mendapat sorotan dipasaran banjar adalah ‘intalu itik aluh-aluh’. Telur ini sangat dikenal kelezatannya. Biasanya kuning telurnya berwarna orange kemerahan. Hal ini dikarenakan itik yang bertelur adalah itik yang memiliki kualitas ternak yang baik. Mereka tidak diperbolehkan memakan jenis bama karena akan merusak kualitas dari telurnya.


Jadi, jangan heran jika berkunjung kebanjarmasin kalian pada bertanya, “Kok kuenya pecah dilidah semua?”

Karena bahannya terdiri dari kuning telur berkualitas, santan kental yang gurih dan gula murni.

Nah, bagaimana dengan wadai klasik dengan nama ‘Roti Pisang’ ini? Apakah sulit membuatnya? Yuk, intip resepnya

Roti Pisang Khas Banjarmasin

Bahan:

1 biji kuning telur itik aluh-aluh

4 biji pisang talas

200 gr tepung terigu

3 sdm gula pasir *atau sesuai selera, sy tidak suka terlalu manis

1/2 sdt garam

1/4 biji kelapa parut muda *saya pakai 1/2 kelapa parut ukuran kecil

200 ml air

Cara membuat

Pertama, campur kuning telur, garam, gula dan pisang talas yang sudah diiris. Aduk hingga rata.

Kemudian masukkan tepung terigu, lalu campurkan kelapa muda parut dan 200 ml air sambil sedikit diperas.

Aduk hingga tekstur pas dan merata.

Tuang kedalam tuangan roti pisang yang terbuat dari tembaga dan telah diolesi dengan mentega. Masak dengan api kecil dan ditutup bagian atasnya.

Balik kue jika bagian bawah sudah matang. Matikan api jika kedua sisi sudah matang.

Roti Pisang siap disajikan.

Kue ini enak sekali jika disantap selagi panas. Jika sudah dingin kelezatannya akan berkurang. Jadi, panggang seperlunya saja ya jika ingin memakannya..

Happy Cooking.. 😊

IBX598B146B8E64A