Sinar Matahari Tak Seperti Biasa: Hati-Hati Hiperpigmentasi Pada Kulit
“Kulit tangan kamu kenapa?”
Suamiku bertanya dengan ekspresi wajah bingung sambil melihat ke arah tanganku. Aku pun spontan langsung melihat ke arah tanganku. Kaget sekaget kagetnya, karena tanganku tiba-tiba berbintik-bintik hitam sehabis menjemput anak sekolah di tengah hari bolong.
Dulu, aku menganggap hiperpigmentasi adalah hal yang wajar terjadi. Aku menganggap, itu hanya tanda penuaan biasa yang wajar dialami kakek nenek berumur 60an. Tapi, eh. Bukannya umurku masih 32 tahun? Apa yang sedang terjadi?
Mengenal Berbagai Jenis Hiperpigmentasi
“Apa sih Win Hiperpigmentasi itu?”
Hiperpigmentasi kulit adalah kondisi di mana terjadi peningkatan produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit, yang menyebabkan penampakan bercak atau area kulit yang lebih gelap dari warna kulit normal. Hiperpigmentasi dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh yang terpapar sinar matahari secara berlebihan.
Pada kasusku, hiperpigmentasi terjadi pada tangan. Alhamdullillah wajahku aman. Nah, taukah bahwa hiperpigmentasi kulit ini jenisnya ada berbagai macam, yaitu:
- Melasma: Melasma biasanya terjadi pada wanita dan ditandai dengan penampilan bercak cokelat atau abu-abu pada wajah, terutama pada pipi, dahi, dan bibir atas. Faktor risiko melasma meliputi paparan sinar matahari, perubahan hormon, dan faktor genetik.
- Lentigo: Lentigo merupakan bintik-bintik gelap berukuran kecil yang muncul pada kulit yang terpapar sinar matahari secara berlebihan. Lentigo sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan dapat ditemukan di tangan, wajah, dan area kulit lainnya yang sering terpapar sinar matahari.
- Bintik penuaan: Bintik-bintik penuaan atau efelides adalah bintik-bintik kecil berwarna cokelat yang muncul pada kulit yang terpapar sinar matahari secara berulang. Bintik penuaan sering terjadi pada orang dengan kulit cerah dan dapat muncul di wajah, lengan, dan bagian tubuh lainnya.
- Post-inflamatory hyperpigmentation (PIH): PIH adalah hiperpigmentasi yang terjadi setelah peradangan pada kulit akibat jerawat, luka, atau perawatan kulit yang agresif. PIH biasanya memiliki warna yang lebih gelap dari kulit sekitarnya dan dapat memudar seiring waktu.
Setelah memahami berbagai jenis hiperpigmentasi, aku paham bahwa jenis yang terjadi pada kulitku adalah jenis Lentigo. Karena terjadi secara tiba-tiba setelah terpapar sinar matahari berlebihan. Hari itu, aku memang tidak memakai sunscreen maupun sarung tangan. Sedih sekali karena takut bintik bintik itu tak akan hilang. Tapi takdir berkata lain. Ternyata Lentigo itu hilang dalam waktu 1 bulan.
Bagaimana caranya?
Simak ceritaku yuk. Sekalian aku mau edukasi tentang kesehatan kulit juga terlebih dahulu.
Bagian Kulit yang Berpotensi Mengalami Hiperpigmentasi
Sebenarnya bagian kulit mana saja yang berpotensi mengalami hiperpigmentasi?
Bagian pertama yang paling rentan adalah Wajah. Paling sering terjadi di area pipi, dahi, dan atas bibir. Hiperpigmentasi pada wajah dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti paparan sinar matahari, jerawat, bekas luka, dan perubahan hormonal.
Bagian kedua yaitu Leher: Kulit di leher juga rentan terhadap hiperpigmentasi. Paparan sinar matahari secara berlebihan, gesekan yang berulang dari kancing kerah atau kalung, atau penggunaan parfum yang mengandung bahan-bahan tertentu dapat menyebabkan hiperpigmentasi pada leher.
Ketiga yaitu Lengan, sudah lihat sendiri bukan bagaimana mengerikannya Kulit di lenganku yang terkena hiperpigmentasi, lengan atas rentan mengalaminya karena paparan sinar matahari secara langsung. Sinar UV merangsang produksi melanin, yang dapat mengakibatkan penumpukan melanin berlebihan pada kulit lengan.
Keempat yaitu Kaki: Hiperpigmentasi pada kaki dapat terjadi akibat beberapa faktor, termasuk eksposur sinar matahari, peradangan, dan kondisi kulit seperti dermatitis atau eksim. Bekas luka atau gigitan serangga juga dapat menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit kaki.
Selangkangan dan ketiak: Area lipatan kulit seperti selangkangan dan ketiak dapat mengalami hiperpigmentasi akibat gesekan yang berulang, kelembaban yang tinggi, atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok.
Dari semua bagian diatas, menurut kalian sendiri bagian mana yang paling mengerikan jika terkena hiperpigmentasi? Kalau menurutku pribadi adalah bagian wajah. Jujur, ketika sadar bahwa tanganku terkena hiperpigmentasi setelah keluar rumah.. Aku langsung lari menuju kaca sambil melihat wajahku sendiri. Semengerikan apapun hiperpigmentasi pada tangan, kalau kulit wajahku masih aman sungguh aku masih sangat bersyukur. Alhamdulillah, wajahku masih aman.
Hiperpigmentasi Pada Wajah, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Apakah hiperpigmentasi dapat dicegah? Tentu saja.
Hiperpigmentasi pada bagian kulit manapun sebenarnya bisa dicegah. Dalam satu cara yaitu: dirawat. Hehe.
Nah, bagaimana cara merawat wajah dan mencegahnya dari hiperpigmentasi? Berikut cara-caranya:
- Menjaga kulit dari peradangan
Tahukah bahwa Peradangan kulit seperti jerawat atau bekas luka dapat meningkatkan risiko hiperpigmentasi? Kita harus rajin membersihkan wajah secara teratur serta menghindari memencet jerawat, dan rawat kulit dengan lembut agar tidak terjadi peradangan atau iritasi.
- Perhatikan perubahan hormonal
Fluktuasi hormonal dapat mempengaruhi produksi melanin dan menyebabkan hiperpigmentasi. Perhatikan perubahan hormon yang mungkin terjadi selama kehamilan atau penggunaan kontrasepsi hormonal. Jika perubahan hormon signifikan, konsultasikan dengan dokter atau dermatologis untuk perawatan yang sesuai.
- Jaga kelembapan kulit
Tahukah bahwa kulit yang kering dapat lebih rentan terhadap hiperpigmentasi. Menggunakan pelembap yang cocok untuk jenis kulit kita dan menghindari penggunaan produk yang mengandung alkohol atau bahan-bahan yang dapat mengeringkan kulit adalah langkah bijak untuk menjaga kelembaban kulit
- Hindari merokok
Merokok dapat merusak kolagen dan meningkatkan risiko hiperpigmentasi. Berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
- Lindungi kulit dari paparan sinar matahari
Paparan sinar matahari adalah salah satu faktor utama penyebab hiperpigmentasi. Gunakan Sunscreen dengan SPF yang cukup tinggi setiap hari, bahkan saat cuaca mendung. Hindari paparan sinar matahari langsung terutama pada jam-jam puncak antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Gunakan topi, payung, atau pakaian pelindung saat berada di bawah sinar matahari.
- Gunakan produk perawatan kulit yang tepat sesuai kebutuhan kulit kita
Sebelum menggunakan produk kita harus tau dulu jenis kulit kita dan apa kebutuhan kulit kita.
Seperti aku contohnya, kulitku adalah tipe kulit normal dan hanya berminyak diarea T. Aku juga biasanya mencari produk sunscreen yang memiliki Blue Light protector. Karena selain sibuk antar jemput anak sekolah, aku juga bekerja di depan cahaya komputer dan smartphone. FYI, Paparan blue light dapat memiliki efek yang merugikan pada kulit dan mata, terutama jika terjadi paparan yang berlebihan atau terus-menerus. Dampaknya adalah hiperpigmentasi, peradangan kulit, dan stres oksidatif yang dapat menyebabkan penuaan dini.
Terpenting lagi adalah menghindari penggunaan produk yang mengandung bahan iritatif atau sensitif bagi kulit kita
Nyobain Sunscreen Scarlett Selama 2 Minggu
Jujur sejak kejadian hiperpigmentasi sama kulit tangan itu, aku semakin percaya bahwa hiperpigmentasi itu bukan sekedar dongeng yang dikarang oleh para beauty kreator dan dokter kulit. Aku percaya banget bahwa kejadian itu adalah sebuah peringatan dini untukku agar mulai menjaga kulit. Apakah hiperpigmentasi pada tangan itu hilang? Alhamdulillah itu bisa hilang dalam 1 bulan hanya dengan rutin memakai handbody. Syukurlah jenisnya hanya lentigo. Bukan yang parah.
Sejak itu pula aku mulai menjaga ekstra kulit wajah aku. FYI, kulit wajah aku meski tergolong normal namun juga tergolong cukup tipis. Makanya sejak sekian tahun yang lalu, aku sudah rutin apply dan reapply sunscreen setiap 2 jam. Sudah sekian banyak merk sunscreen aku coba. Ada yang cocok, dan ada pula yang enggak cocok. Ada pula yang cocok hanya beberapa bulan. Bulan berikutnya menyebabkan komedo parah. Ada pula sunscreen yang bikin make up teroksidasi. Yang paling menyebalkan adalah ketika nyoba sunscreen yang begitu lengket di kulit wajah.
2 Minggu ini rasanya beda. Karena aku coba lagi sunscreen yang lain. Yup, dari scarlett. Excited karena selain ada UVA dan UVB Protection, ada juga blue light protectionnya. Dengan kandungn SPF 50 PA+++ dan blumlight bikin kandungannya pun beda dibanding sunscreen yang udah pernah aku coba.. Broad Spectrum Sunscreen ini berguna banget buat cegah sunburn, kerutan, fllek hitam hingga kanker kulit.
Enriched with Blumilight, Pro Vitamin B5, Phyto Whitening, Aloe Vera Extract, Allantoin, & Bisabolol.
Dibawahnya aku baca lagi “Normal to Dry Skin”
Okee… “Ini aku banget”
Aku selalu cocok dengan produk yang memiliki kandungan Pro vitamin B5. Karena memiliki sifat yang melembapkan dan menghidrasi kulit. Ketika digunakan topikal, pro vitamin B5 dapat menembus lapisan kulit dan menarik kelembapan ke dalamnya, membantu menjaga kelembapan dan meningkatkan elastisitas kulit. Ini bermanfaat pada kulit kering, kemerahan, atau teriritasi. Pro vitamin B5 juga diyakini memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit dan mempercepat proses penyembuhan luka atau iritasi kulit ringan.
Kandungan yang aku suka lagi adalah Allantoin. Allantoin memiliki kemampuan untuk menarik dan mempertahankan kelembapan pada kulit. Ini membantu mencegah dehidrasi, membuat kulit terasa lebih lembut dan lembap. Allantoin juga memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Kandungan baru untukku yang membantu mengurangi tanda-tanda penuaan dini dan menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya.
FYI kandungan Bisabolol pun gak kalah menarik. Bisabolol memiliki sifat antioksidan, yang membantu melindungi kulit dari kerusakan radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dan polusi lingkungan. Ini membantu menjaga kulit agar tetap sehat, mencegah tanda-tanda penuaan dini, dan memperkuat pertahanan kulit.
Dan blumlight adalah kandungan baru yang melindungi kulit kita dari efek buruk dari blue light.
Dari segi packaging, jujur aku merasa produk sunscreen ini adalah yang ‘sunscreen banget’. Karena warnanya kuning! Hehehe. Aku langsung merasa diwarning untuk selalu ingat sinar matahari yang bercahaya kuning. Gak percaya? Coba saja taruh diatas meja riasmu. Atau di dalam tas kerjamu. Atau tas Travelling saat jalan-jalan. Begitu dibuka, pasti deh langsung ingat untuk reapply.
Bagaimana wangi dan teksturnya? Untuk urusan wangi, produk scarlett tak usah diragukan lagi. Dari handbody, serum dan cream yang aku coba.. Tak pernah ada masalah pada wangi. Yang jelas enak. Untuk sunscreennya sendiri memiliki tekstur agak thick. Jujur awal mengoleskan aku agak ragu apakah ini akan terasa lengket atau tidak. Tapi.. waw.. Ternyata sunscreennya dapat menyerap sempurna pada kulit tanpa rasa lengket sama sekali.
Berapa banyak sunscreen yang dioleskan? Cukup 2 ruas jari. Dan jangan lupa untuk reapply setiap 2 jam sekali. Meski cuaca saat itu sedang mendung sekalipun. Karena sebanyak apapun skincare yang kita pakai untuk kulit tapi lupa memakai sunscreen? Maka semuanya akan sia sia saja. Karena sunscreen sejatinya adalah queen of skincare. Tanpa sunscreen, skincare kita sia sia dan tak ada perlindungan.
Bagaimana hasil setelah 2 minggu memakai sunscreen scarlett?
Jujur sih, aku gak mengharapkan hasil yang wow ya dalam pergantian sunscreen. Menemukan sunscreen yang COCOK aja sudah syukur Alhamdulillah banget. Karena dari pengalaman yang sudah-sudah sih, menemukan sunscreen yang cocok di kulit dan cocok di dompet itu susah luar biasa. Padahal kulit aku tipe normal. Haha. Kenapa susah? Karena setiap hari aku kerja pakai make up. Jadi kadang, menemukan sunscreen yang gak bikin make up aku teroksidasi itu lumayan susah.
Tapi jujur kaget sih sama hasilnya. Tekstur kulit aku itu agak beda. Kerasa lebih halus aja. Mungkin di foto atas gak terlihat signifikan ya. Tapi aslinya sih asli beda kalo disentuh. Kulit aku tuh meski normal tapi pada bagian tertentu kadang punya sisi dry dan kusamnya. Selama 2 minggu memakai sunscreen scarlett, aku ngerasa bagian dry itu melembab dan bagian kusam dan kering itu agak halus saat dipegang. Nah, itu hasilku ketika memakainya. Namun, bisa saja berbeda dengan yang lain.
3 hari sebelum menulis review ini, aku berjalan-jalan kepantai sambil reapply sunscreen ini setiap 2 jam. Senang, di pantai yang sedang seterik itu, wajahku masih terlihat cerah dan sepulang kerumah dan mandi.. Aman dari hiperpigmentasi.. hehe..
Nah, teman.. semoga pengalamanku tentang hiperpigmentasi pada kulit ini menjadi sebuah insight nyata buat kalian. Bahwa itu nyata bisa terjadi. Yang bisa kita lakukan adalah merawat apa yang diberikan Tuhan sesuai dengan maksimal kemampuan kita. Memakai sunscreen adalah kunci agar kulit tetap sehat dan terlindung dari sinar matahari.
Bagi kalian yang pengen beli Sunscreen ini bisa berkunjung ke:
https://linktr.ee/scarlett_whitening
Kalian juga bisa cek keaslian produk disini:
https://verify.scarlettwhitening.com
10 thoughts on “Sinar Matahari Tak Seperti Biasa: Hati-Hati Hiperpigmentasi Pada Kulit”
jujur aku termasuk orang yang baru pake sunscreen beberapa tahun terakhir. tapi emang terasa banget sih perbedaanya.
dulu kusam banget, kering terus banyak flek. sekarang jauh jauh lebih sehat
ini masalah kulitku
normal, aman dari jerawat (kadang-kadang aja) tapi noda hitamnya banyak. Faktor U dan genetic sih jadi emang wajib pakai sunscreen.
Aku belum pernah pakai Sunscreennya Scarlett nih. Baru skincare yang lain aja dan so far cocok.
Pakai sunscreen itu kewajiban sebelum keluar rumah atau di dalam rumah aja. Ini basic skincare sih. Mengingat usiaku udh 35 tahun jadi wajib ada di deretan make up ku.
Sunscreen bukan hanya di butuhkan di luar aja tetapi di dalam rumah juga membutuhkan supaya kulit tetap bagus
Oh, dark spot gini istilahnya Hiperpigmentasi kulit yaa.. Hiiks~
Aku pikir kaau usia semakin meninggi, maka hal ini gak bisa dielakkan.
Ternyata bisa diatasi dengan perawatan menggunakan skincare yang tepat dan lindungi dari paparan sinar UV dengan menggunakan Scarlett whitening sunscreen sun bright daily SPF 50 PA+++
Aku nih yang termasuk punya hiperpigmentasi di wajah karena dulu waktu pas jadi Paskibraka nggak pernah pakai sunscreen. Ya dulu pun kayanya orang-orang juga belum aware tentang pentingnya pakai sunscreen. Sedih banget deh, makanya sekarang aku tuh pakai sunscreen bisa reapply berkali biar hiperpigmentasinya nggak tambah banyak. Aku juga lagi mau cobain Scarlett sunscreen nih tapi paketnya masih belum sampai.
Dulu aku termasuk males pake sunscreen, makanya wajah ada bercak-bercak pigmentasi. Penasaran nih mau coba sunscreen Scarlett. SPF 50 ya?
sunscreen dari scarlett ini bagus banget ya kak, sayapun memakainya. enak nggak terasa tebal di kulit wajah dan nggak bikin jerawat
Sejak matahari puanas banget mulai beberapa bulan lalu, aku emang udah nggak pernah skip sunscreen lagi. Biarpun masih pagi aku rajin pakai sunscreen karena emang setakut itu sama paparan sinar matahari yang sedang gila-gilanya.
Eh, Scarlett sekarang ngeluarin sunscreen? Perlu dicoba nih, soalnya aku cocok dengan produk Scarlett yang lain. Semoga cocok juga dengan sunscreen ini. Kulit wajah dan punggung tangan nih yang perlu perlindungan banget karena selalu terpapar sinar matahari.