Mengajak Anak Mengenal Bumi dan Menjaga Lingkungan Melalui Buku
Suatu hari, aku iseng menengok anakku pada jam istirahat di sekolahnya. Kulihat sebagian besar temannya sudah bermain di area luar sekolah. Hmm, mana anakku? Batinku sambil melihat-lihat kearah teman-teman akrab anakku. Tanpa bertanya aku langsung masuk kedalam kelasnya di Nol Kecil. Benar saja, dia satu-satunya yang masih sibuk dengan pewarnanya. Padahal, jam istirahat sudah 10 menit berlalu.
Aku mengerutkan kening melihat hasil warna dan gambaran pada kertasnya. Ehm, bukannya ini pasar terapung?
Ada kejanggalan yang sangat mencolok di gambar itu dibandingkan dengan hasil warna milik teman-temannya. Ya, ia mewarna air sungai dengan warna coklat bukan warna biru seperti yang lain. Aku langsung bertanya padanya, “Sayang, kok sungainya warna coklat? Coba lihat warna sungai punya teman Farisha? Bukannya warna biru?”
Dan ia langsung menjawab, “Ma, sungai itu warna coklat.. Mana ada sungai warna biru? Pica udah pernah liat sungai. Sungai itu coklat, bukan biru. Pantai juga coklat, bukan biru”
Dan aku pun langsung speachless.. 😅
Dua minggu yang lalu sebelum hari itu, anakku mengikuti program rekreasi ke pantai yang diadakan sekolahnya. Sebagai anak yang hampir tidak pernah kepantai tentu hal ini membuatnya senang. Bahkan, malam hari sebelum ke pantai ia langsung mencoba menggambar dan mewarnai pantai. Dalam imajinasinya pantai itu indah dengan hamparan pasir putih dan air laut yang biru.
Kenyataannya, pantai yang kami kunjungi memiliki pasir lengket yang berwarna seperti semen. Bukan hanya itu, airnya coklat dan sangat kotor. Hilanglah sudah imajinasinya tentang indahnya pantai. Baru 15 menit kami berada di pantai, ia langsung merengek meminta pulang.
Ia langsung curhat denganku pada suatu malam. Bertanya dengan ciri khas anak kecil yang ingin serba tau. Ya pertanyaan-pertanyaan lucu seperti:
“Ma, dulu pantai dan sungai memang coklat ya?”
“Ma, Kenapa orang-orang suka bilang sungai dan pantai itu biru. Memang ada yang biru?”
Sampai..
“Ma, sebenarnya Farisha suka loh sama coklat, susu coklat juga suka. Tapi Farisha ga suka liat air coklat..”
***
Hati Ibu mana yang tidak tergelitik mendengar ocehan dan curhatan si kecil yang ingin serba tau. Sebagai orang tua biasa, hal yang bisa kulakukan hanyalah bercerita padanya. Ya, cerita sederhana seperti tentang bagaimana sebenarnya wujud Bumi yang ia tinggali, apa yang menyebabkan bumi berubah, hingga memperkenalkannya pada planet lain selain Bumi. Tentu aku tidak menceritakannya tanpa media apapun. Sebagai Ibu lulusan Sarjana Akuntansi, hal kecil yang bisa aku lakukan hanyalah membelikannya buku-buku. Hmm.. Itupun bukan buku mahal seri ensiklopedia seperti kebanyakan. Hanya buku-bukuku sewaktu kecil yang masih ada juga ditambah buku-buku yang ku beli di cuci gudang dan book fair dengan harga 5ribu-10ribuan.
Maafkan nak, emakmu super pelit memang.. 😂✌
Ingin tahu apa saja buku murah meriah yang sudah aku bacakan untuk anakku agar ia mengenal bumi dan lingkungannya? Ini dia..
Jreng jreng…
Doraemon – Menjelajahi Bumi
Ini bukan buku baru, bukan pula buku cuci gudang. Ini adalah buku komik bacaanku sewaktu SD. Hmm, berapa umurnya?
Yup, sekitar hampir 20 tahun.. 😂
Ya, ya.. Katakanlah aku ini makhluk super engken (pelit) yang tidak mau berbagi buku untuk yang lain. *Padahal banyak loh buku novelku yang tak kunjung dikembalikan saja sampai sekarang.. 😭
Buku Doraemon bagiku sangat spesial. Ya, aku pecinta doraemon. Sampai sekarang pun aku mengaku masih sangat terhibur dengan kartun dan komik doraemon. Karena itu buku doraemon koleksiku masih tersimpan rapi sampai akhirnya sebagian besar memang dimakan rayap.. 😅
Nah, buku yang satu ini.. Alhamdulillah aman, tak satupun dimakan rayap. Hanya kertasnya memang sudah butut banget.
What? Anak kok dibacain komik?
Eh, emang kenapa? Ini komik edukatif banget. Anakku suka sekali dengan buku berbentuk komik karena banyak gambarnya. Maklum lah, anak visual kan begitu ya..😅
Sesuai dengan judulnya ‘Menjelajah Bumi’ buku ini bercerita tentang berbagai seri penjelajahan bumi oleh Nobita, Doraemon dan teman-temannya. Mulai dari pengenalan umum bumi, petualangan di laut, petualangan di padang pasir, petualangan di kutub selatan, hingga pengetahuan edukatif disetiap akhir komiknya. Selain itu, buku ini juga menggambarkan petualangan nobita saat ingin mengetahui proses minyak bumi dan terjadinya gunung berapi. Keren sekali bukan?
Rahasia Siang dan Malam
Aku membeli buku ini dengan harga 10ribu. Cukup murah dengan isi yang disertai ilustrasi gambar yang disukai anakku. Buku ini banyak bercerita tentang bumi secara umum seperti bentuk bumi, rotasi bumi, disertai dengan pembahasan waktu siang dan malam. Tidak hanya itu, ada eksperiment kecil-kecilan yang cocok untuk mengisi keseharian emak dan anak. Hihi
Buku tipis dengan 30 halaman ini sangat cocok untuk dibacakan kepada si kecil sebelum tidur. Yah, kadang membaca pengetahuan pun bisa menjadi pengantar tidur yang baik loh.
Kehidupan di Air Tawar
Dari buku yang satu ini, anakku banyak belajar tentang kehidupan sungai dan rawa yang merupakan lingkungan dominan di Banjarmasin. Yah, aku memang sengaja membelinya untuk memperkenalkan si kecil dengan lingkungannya. Harganya? 5ribu saja. 😆
Maklum ya, kalau bersinggungan dengan harga dan manfaat kaum emak-emak memang suka agak sombong. Haha.. ✌
Melalui buku ini Farisha akhirnya kenal dengan Danau. Maklum dia mana pernah sih ke danau (haha). Tidak hanya itu, ia juga akhirnya kenal dengan tanaman eceng gondok yang dulunya dia kira pulau hijau di atas sungai (untuk enggak kamu loncatin ya sayang 😅).
Saat mengajaknya kepasar, dia langsung mencoba mengenali ikan yang aku beli. Bertanya apakah yang kubeli hidup di laut atau di sungai. Ia juga mulai mengerti kenapa binatang berang-berang kadang suka muncul di bawah rumah kami dan keluar. Setiap sore, ia mencari capung-capung kecil di sekitar rumah karena ia mulai tau tempat tinggal rahasia capung. Hihi
Melalui buku ini, anakku mulai mengerti tentang kehidupan danau, sungai dan rawa. Buku ini cocok dijadikan sebagai pendamping pengetahuan saat anak mulai bertanya tentang lingkungan. Hmm.. Aku sebenarnya juga sering menjadikan buku ini pengantar tidur sih karena anakku suka setiap ilustrasi ikan.
Geografi yang menyenangkan – Sungai dan Laut
Buku ini aku dapat pada book fair. Perlu diketahui, mendapatkan buku anak-anak pada book fair kali ini benar-benar susah. Dari bertumpuk tumpuk buku komik cantik hingga novel dewasa dan berbagai buku pengetahuan aku hanya mendapatkan 3 buku yang cocok untuk anakku. Itupun bukan buku dongeng. Ya, buku seperti ini.
Buku ini hanya berharga 10ribu rupiah. Sangat beruntung mendapatkan buku ini dengan hardcover pula. Isinya? Tak kalah keren. Anakku akhirnya bisa belajar tentang siklus air, sifat air, hingga air tanah yang dulu dipertanyakannya saat melihat sumur di pelaihari. Yah, maklum saja selama ini kami memakai air PDAM sehingga anakku tidak mengenal air sumur.
Nah, dari sifat air akhirnya anakku mengerti bahwa air sungai menuju ke laut. Yang khas dari buku ini adalah setiap chapternya selalu ada eksperiment yang membuat anak mengerti. Apakah aku rajin mempraktikkannya? Sayangnya tidak. 😂
Ehm, tapi ini sudah membuat anakku sedikit mengerti apa sebenarnya yang menyebabkan polusi sungai. Apa contoh bencana polusi sungai di dunia seperti sungai Rhene dan sungai Tisza.
Tidak hanya pengetahuan saja, buku ini juga menumbuhkan rasa simpati. Hmm, kenapa? Karena akhirnya anakku tau bahwa di belahan bumi ini tidak semua daerah memiliki air yang mencukupi. Sementara di daerah lain banjir sering terjadi. Ya, kekeringan dan banjir di belahan bumi lain membuatnya bersyukur karena tinggal di lingkungan dengan air yang mencukupi.
Ingin rasanya bercerita semua isi buku ini. Soalnya isinya edukatif sekali. Tapi kalau kuceritakan semua kalian pasti bosan.. 😅
Intinya bukunya murah dan isinya keren2.. *Pamer lagiii.. 😂
Polusi
Yeay.. Satu lagi nih buku keren yang aku beli di book fair. Hardcover dengan kualitas kertas yang bagus dengan harga 10ribu saja.
Buku ini berisi pemahaman-pemahaman sederhana tentang pentingnya menjaga agar lingkungan bersih dan sehat. Nah, sesuai judulnya hal yang paling banyak dibahas pada buku ini adalah tentang Polusi.
“Wah, ternyata polusi ada macam-macam ya ma?” celoteh anakku saat itu.
Ya, dia baru tau ternyata bukan hanya sungai dan air yang bisa terkena polusi. Tapi juga udara dan tanah. Buku ini juga menjelaskan zat-zat berbahaya dari polusi yang tentunya aku skip karena itu berat buat anak Nol Kecil begini. Hihi..
Lalu suatu hari anakku bertanya, “Ma, mama kenapa bikin polusi udara siang-siang? Boleh kah begini?”
Dan sang emakpun ternganga saat memegang kipas sambil memanggang ikan di luar rumah dengan bara api. Benar juga, asap dari bara api ini…?
Emak speachless.. 😂
Awas Serbuan Meteor
Jika anak sudah mengenal Bumi maka tentu kita ingin memperkenalkan hal lain di luar sana. Ya, apalagi kalau bukan Tata Surya.
Buku ini berisi pengetahuan spesial yang perlu anak tau. Bahwa setiap hari, setiap jam bahkan setiap detik planet Bumi diserbu meteor. Jumlahnya jutaan loh. Kadang meteor terlihat seperti kembang api dan kadang hanya lurus bercahaya.
Untuk isi buku dengan ilustrasi yang menyenangkan ini tentu saja anakku bahagia saat aku mulai membacakannya. Apalagi saat mengetahui kehidupan planet bumi jutaan tahun yang lalu. Yaitu saat zaman dinosaurus yang kemudian musnah karena jatuhnya meteorid raksasa. Tapi dibalik semua itu, siapa sangka bahwa batu meteor pun juga berguna bagi mahkluk hidup di Bumi.
Buku ini isinya sangat bagus untuk anak-anak. Bahasanya juga sangat fun dan ringan sehingga membacanya berdua dengan anak pun menjadi sangat seru. Melalui buku ini, pengetahuan anak tentang Tata Surya akan bertambah.
Hal tambahan yang aku suka dari buku ini adalah adanya kamus astro dibelakangnya yang bercerita tentang perjalanan meteoroid dan komet. Anakku sangat senang melihat ekspresi dari meteor dan komet tersebut.
Harga buku ini? cuma 5ribu saja.. *pamer lagi.. ✌
***
Nah, itu dia Daftar buku murah meriah yang kami miliki untuk belajar tentang Bumi dan Lingkungannya. Buku-Buku kecil yang murah meriah ini telah banyak berjasa untuk pembentukan kepedulian anakku terhadap lingkungannya. Ia mulai mengerti penyebab kotornya air sungai, mulai mengerti pasang surut pantai, dan mulai mengerti kenapa air pantai pun juga coklat.
Hal kecil yang bisa ia lakukan sekarang adalah membuang sampah pada tempatnya. Hmm.. Kuharap saat anakku besar nanti dia bisa bermanfaat bagi bumi, masyarakat hingga lingkungannya nanti.
Yuk, mak.. Jangan lupa selalu bacakan buku untuk si kecil. Karena Buku adalah Jendela Imajinasinya.. 😉
*Tulisan ini diikutsertakan pada kolaborasi menulis dengan FBB (Female Blogger of Banjarmasin) di bulan April dengan tema “Hari Bumi” 😊