Resep Lemon Butter Cake dan Cerita Kegagalan yang berbuah Manis
Halo.. Udah berapa lama ya aku ga baking? 😂
Harap dimaklumi, belakangan saya sedang dalam masa perhitungan keuangan rumah tangga yang lumayan detail. Dan hasil dari perhitungan itu adalah rumah tangga kami harus melakukan penghematan agar dapat bertahan hidup. Ya, sebenarnya bukannya tidak punya uang berlebih untuk beli ini itu. Tapi keluarga kami ini sudah terbiasa punya proyek jangka panjang. *gayamu win.. 😂
Ya, bagaimana IRT bisa hemat kalau tarif listrik meningkat dan harga air malah ikut-ikutan ga mau kalah. Kami dipaksa untuk memakai minimum penggunaan air 10 m3. Padahal kami cuma memakai 5-6 m3 aja per bulannya. Ini waras? Ya diwaras-warasin aja ya.. Menurut aku uang sisanya lumayan banget buat jatah LPG bulanan.
Air naik.. Listrik naik..
Akhirnya aku harus mengurangi jangka penggunaan oven listrik untuk hoby bakingku. Aku memang punya oven tangkring, tapi oven yang aku miliki bukan model putaran hawa sehingga ga work banget buat jenis cake yang membutuhkan api atas dalam pematangannya. Jadilah sang emak ini hanya bisa absen urusan baking dan mengalihkan hoby untuk kegiatan lain. Menulis misalnya.. Hihi..
Ya, ternyata hoby baking itu ga bisa dibiarkan mandeg begitu saja pemirsa. Terbukti sekarang aku kok rada kikuk buat nyalain mixer. Hahaha..
Udah tau lama ga baking.. Seharusnya bikin pemanasan aja ya.. Eh, kok berani banget nyoba jenis butter cake. Ya, salahkan ratu baking ‘Tintin Rayner’ dan serial Game of thrones. Mereka sukses membuatku gatal ingin membuat Lemon Cake.
Ya, buat kamu yang hoby didunia perbakingan pasti udah tau banget sm ci Tintin Rayner yang hoby banget bikin jenis-jenis cake yang menggugah selera. Sebut saja Ogura, Japanese Chiffon Cake hingga Butter Cake. Aku sudah setahun lebih mengikuti instagramnya dan sukses bikin air liur meleleh.
Nah, terus hubungan sama game of thrones apa?
Belakangan aku ga sengaja nonton game of thrones di TV dan tanpa sengaja menonton adegan penyajian lemon cake buat Sansa Stark. Itu season berapa ya? Aku bahkan lupa. Haha.. Dan dari situ aku udah ‘ngidam’ pengen bangeeettt makan lemon cake.
Aku sih pengen banget ya nagih ke suami aja. Tapi kok suamiku kayaknya ga bakal mau ya ngebeliin..soalnya aku ngidam yang di the master *mahal katanya.. huahaha.. Gayanya kayak pernah kesana aja.. 😛 (eh, lo ngidam? 😂)
Oke, ngidam yang saya tahan-tahan ini akhirnya berbuah manis ketika tumben-tumbenan dipasar depan ada yang jualan lemon. Biasanya juga yang ada jeruk nipis. Hmmm.. Kebetulan sekali.. Akhirnya aku beli 1 biji lemon seharga 3500. Dan aku nyesel cuma beli sebiji sekarang.. 😭
Ya, gimana ga nyesel pas si lemon diperas-peras bukannya menghasilkan air 60 ml malah cuma 40 ml aja. Sementara aku butuh 60 ml buat cake lemonnya dan aku butuh 2-3 sdm buat glaze-nya. Jadilah akhirnya lemon cake ini aku buat tanpa glaze. Konon kata ci Tintin ini glaze jangan di skip karena itu yang tastenya bikin nagih.
Asal kalian tau, ini pertama kalinya aku bikin jenis butter cake. U know lah alasannya karena butter cake itu bahannya mahal. Dan butter itu jelas ga bisa diganti dengan margarine. Kalian yang berpikir untuk hemat pasti deh skip bikin butter cake. Soalnya margarine aja harganya cuma 7000 per 200gr. Butter? 340 gr harganya 40k..hiks..
Biarlah pikirku. Aku kan kemaren baru dapat uang ekstra (hehe). Sesekali beli butter kan gapapa banget. Apalagi butter ini aku buat untuk mengasah skill bakingku. Ga ada ruginya lah..
Akhirnya dengan berbekal butter, lemon dan resep dari Tintin aku beranikan diri bikin butter cake. Aku yakin sih pasti bisa!
Kenyataannya? Aku banyak kecelakaan waktu bikin ini pemirsa. Kecelakaan terjadi di tahap paling krusial pada butter cake. 😭
U know lah gimana galaunya aku saat itu.
Adonan butter dan gula yang seharusnya mengembang, creamy dan kental di step pertama itu gagal total. Hiks_
Padahal aku udah mengorbankan 230 gr butter untuk membuat lemon cake ini. Mahal menurutku. Aku pun tidak mau mengambil foto dari kegagalanku itu. Menyakitkan dan bikin jera. Hiks..
Dan setelah aku baca betul-betul, gula yang dicampurkan dengan butter untuk di mix harus menggunakan gula halus atau gula kastor. Aku menggunakan gula pasir sehingga seberapa lamapun aku mixer, gula itu tidak akan halus dan adonannya tidak mengembang.
Pasrah dengan hasil yang ‘mungkin gagal’ aku secara berani menambahkan telur satu per satu setelahnya sambil terus mix hingga rata. Saat itu hatiku benar-benar galau. Menyesal kenapa tidak membeli saja lemon cake. Kenapa pede sekali bikin sendiri. Kalau bantat siapa yang makan? 😭
Akhirnya otakku berputar keras. Ingatanku tertuju pada resep cake coklat tanpa telur yang bisa mengembang. Aku akhirnya dengan cepat mencari soda kue dan baking powder double acting. *aku mencium keduanya berharap kedua bahan itu akan membantu proses pengembangan kueku.
Aku menambahkan terigu yang sudah dicampur dengan baking powder dan soda kue sedikit demi sedikit hingga tercampur rata. Menuang adonan buttercake pada loyang dan memanggangnya sambil sesekali melihat perkembangannya. Hatiku berharap cemas.
Aku tidak berani memoto. Aku ‘tidak yakin’ dengan hasil akhirnya. Aku berdiam diri dikamar sambil pasrah menunggu hasil akhir pemanggangan. 35 menit kemudian aku membuka oven dan terkejut melihat kuenya mengembang sempurna dengan warna lemon kekuningan serta bau butter yang memenuhi ruangan.
Wow, Kueku sukses! Siapa sangka?
Saat mengetahui kueku sukses saat itu pula terbesit rasa menyesal dihatiku, “Kenapa tidak memoto prosesnya?” padahal mungkin saja setelah ini banyak orang yang memiliki masalah sama sepertiku dan galau setelahnya sehingga mencari informasinya di google_seperti aku saat itu yang tak menemukan solusinya digoogle dan mengambil jalan otodidak”
How Stupid U are!
Ini adalah pembelajaran berharga buat aku. Ternyata kita tidak boleh berprasangka buruk terhadap hasil. Kita toh belum tau hasilnya bagaimana. Yang kita bisa saat mengetahui bau kegagalan adalah berusaha mencegah kegagalan itu. Ya, aku menyesal sekali. Seharusnya saat itu aku foto saja segala step kesalahanku agar menjadi pembelajaran bagi orang yang memiliki kesalahan sama sepertiku.
Semoga kasus diatas cukup membantu untuk emak yang memiliki problem yang sama saat membuat butter cake.
Ingin membuat butter cake lemon? Yuk intip resepnya!
Lemon Butter Cake
Bahan:
270 gr tepung terigu protein rendah
230 gr butter *saya pakai orchid butter
200 gr gula halus (ingat ya bukan gula pasir) *jangan mengulang kesalahanku😂
4 butir telur ukuran besar
1 sdt baking powder
60 ml air lemon *aku cuma pakai 40 ml karena cuma punya satu lemon😭
1 sdm parutan kulit lemon
1 sdm soda kue *optional. Sebaiknya di skip jika tahap pengembangan butter sukses
1 sdt garam
Cara membuat :
Mix butter dan gula halus hingga mengembang, creamy dan lembut. (aku gagal mengembang karena kesalahan pemakaian gula pasir, teksturnya creamy, lembut namun tekstur gula pasir tidak berubah)
Jika sudah mengembang masukkan telur satu persatu. *jangan sekaligus, biarkan satu telur bercampur sempurna baru masukkan telur selanjutnya. (aku langsung memasukkan telur satu persatu walau tahu adonan tidak mengembang, dan voila! sejak memasukkan telur, gula pasir yang tidak larut mulai larut)
Campur terigu dengan baking powder dan parutan kulit jeruk. (aku mencampur dengan soda kue dan jenis baking powder double acting karena khawatir kue tidak mengembang)
Matikan mixer. Masukkan campuran terigu dan air lemon sedikit demi sedikit hingga tercampur rata. *ingat, gunakan spatula plastik saat mengaduk. Ini berpengaruh terhadap proses pengembangan kue.
Tuang adonan kue pada loyang. Sebenarnya lebih cantik memakai 2 loyang persegi panjang. Tapi karena loyang persegi panjangku cuma satu akhirnya aku memakai loyang persegi ukuran sedang saja.
Panggang pada oven dengan api atas bawah selama 35 menit. (aku memakai oven tangkring selama 30 menit untuk api bawah dan oven listrik 10 menit untuk api atas) *biasalah emak hemat.. Haha..
Saat memanggang dengan oven tangkring yang tak memiliki api atas bisa dilihat cakenya kuning sekali pada bagian atas. Lemon dan butter emang amazing banget ya bikin warna cantik. Tapi maklum lah, penampakannya kok jadi mirip apem ya. Padahal ini bagus loh.. Hihi..
Dan berikut ini adalah penampakan ketika sudah kupanggang dengan api atas.
Harap maklum dengan rengat disampingnya. Aku memang paling tidak mahir dalam hal mengangkat kue dan bagaimana mengatur kertas roti yang rapi. Hihi.. Tapi ini enak banget!
Aku benar-benar minta maaf untuk step by step yang tidak aku foto. Padahal biasanya aku selalu memoto proses memasakku.
Mungkin jika aku recook resep ini lagi aku bakal insert fotonya ya.. 🙂
Happy Baking! Let’s Try!