Browsed by
Tag: menyembuhkan luka operasi cesar

10 Hal yang Aku Lakukan Agar Luka Operasi Cesar Lekas Sembuh

10 Hal yang Aku Lakukan Agar Luka Operasi Cesar Lekas Sembuh

“Gimana caranya mba supaya bisa cepet sembuh luka bekas cesarnya?”

“Mba kemarin minum obat apa aja?”

“Apa benar obat dari BPJS kurang efektif?”

“Apa jahitan bisa bernanah ya mba? Kok jahitanku jadi basah gini?”

Itulah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan pembaca blog kepadaku ketika aku curhat tentang operasi cesar dengan BPJS di blog. 

Awalnya, aku mencoba menjawab dengan membalas DM dan WA saja. Tapi, baru-baru ini salah seorang sahabatku juga menanyakan hal yang sama. Hmm, kupikir mungkin ada gunanya jika aku tulis di blog saja ya. 

Dan berikut ini adalah beberapa hal yang aku lakukan agar bekas luka cesar lekas sembuh. 

1. Nabung Buat Punya ART Sejak Hamil

Yup, menyembuhkan bekas cesar bukan cuma perkara sesudah cesar saja. Tapi tentang mempersiapkan segalanya sejak hamil, terutama tercukupinya finansial untuk menjaga kondisi fisik maupun psikologis.

Belajar dari pengalaman anak pertama dahulu yang mana lahirnya juga cesar, maka aku sadar sekali kalau sangat penting menjaga diriku sendiri agar tidak kelelahan pasca operasi. Maka, sejak hamil aku sudah rutin menabung khusus untuk keperluan memiliki ART selama 3 bulan. Aku menabung dari hasil job ngeblog dan instagram. Semuanya pure tidak dipakai demi memiliki ART. Karena aku sadar suamiku sangat sibuk dan tidak bisa membantu banyak. 

Dengan memiliki ART paling tidak aku menjadi sangat terbantu sehingga bisa lebih banyak beristirahat. Bulan pertama pasca cesar adalah masa krusial, sangat penting untuk memiliki seseorang yang bisa membantu.

Memang kondisi finansial orang tentunya berbeda, bagi sebagian yang lain mungkin bisa meminta bantuan suami atau keluarga lainnya untuk pekerjaan rumah tangga. Tapi yakinkan diri kalau bulan pertama pasca cesar paling tidak jangan kelelahan. Yakinkan ada yang menolong diri kita. Jangan mengerjakan semuanya serba sendiri. Dan persiapkan hal itu sebelum melahirkan ya. 

2. Berani Melawan Rasa Sakit

Yang kedua adalah beranilah melawan rasa sakit itu. 

Pasca operasi cesar pasti sangat tidak nyaman. Rasa perih dan sakit bekas sayatan di perut tentu sangat mengganggu. Apalagi jika sehabis Cesar kita langsung full menyusui bayi. Rasanya? Duh.. Luar biasa. Tapi jangan salah, justru dengan menyusui bayi.. luka cesar dapat lekas sembuh. Jadi yang pertama, jangan takut menyusui bayi pasca cesar ya.

Hari pertama pasca operasi dokter menyuruhku untuk jangan miring. Bayangkan betapa sulitnya aku menyusui bayi. Hiks. 

Hari kedua, pasca 12 jam sehabis operasi.. Badanku sudah diperbolehkan miring. Dan 12 jam berikutnya aku sudah disuruh untuk latihan duduk. Rasanya? Duh duh.. 

Tapi bagaimanapun juga harus berani. Kalau tidak, rasa sakit itu akan betah menempel kalau kita takut untuk bergerak. Justru dengan bergerak perlahan kita dapat sembuh. 

Dan entah karena aku operasinya dengan BPJS atau apa ya.. Aku merasa seperti disuruh cepat-cepat sembuh.. Wkwk..

Kalau aku mengeluh ‘masih tidak bisa duduk’. Para bidan dan perawat sontak mengomeliku. Ketika aku menyusui sambil rebahan, mereka juga memarahiku sambil berkata, “Menyusui jangan sambil rebahan nanti bayinya tersedak!”

(Duh sabar.. Baru juga 36 jam pasca operasi denk, sudah disuruh duduk melulu.. dalem hati aku.. Hahaha) 

Tapi begitulah, harus kuat dan berani dengan rasa sakit. 48 jam pasca operasi aku sudah bisa duduk dengan benar. Dan saat itu pula bidan dan perawat menyuruhku untuk segera latihan berdiri. 

Lalu, 6 jam berikutnya.. “Sudah bisa berjalan mba? Loh belum bisa? 3 hari harus sudah pulang loh..” Kata bidan. 

Aku melongo. Baru saja tertatih-tatih belajar berdiri. 😅

Alhamdulillah tepat 72 jam pasca operasi, aku sudah bisa berjalan sambil menggendong bayi. Kemudian berjalan menuju ruang bayi sendiri. 

Sontak si Bidan menegur, “Loh mba.. Bayinya jangan dibawa sendiri.. “

Aku langsung cengengesan. Dari kemarin berasa level lambat mulu sih. Kan ditinggiin satu level salah juga.. 🤣

Intinya, jangan takut bergerak pasca operasi ya. Harus sabar dengan petuah dokter dan bidan. Mereka melakukan itu supaya kita lekas sembuh loh. 

3. Tidak Malu Minta Tolong Pada Suami

Walau sudah memiliki ART, tapi jangan jaim minta tolong pada suami. Terutama di malam hari. 

Iya, jadi ART ku hanya bekerja dari pagi sampai siang saja. Malam harinya tetep begadang dong dengan bayi. 

Ada kalanya lelah bolak balik mengganti popok bayi yang selalu bentar-bentar pup. Tapi sesekali minta tolong suami tidak ada salahnya loh. Ini kan anak berdua, bukan anak emaknya doang.. Kan? 

Selain minta tolong di malam hari, aku juga minta tolong pada suami untuk mengeramasi rambutku 3 hari sekali. Karena aku masih tidak diperbolehkan untuk mandi. Waw, ini benar-benar menolong sekali loh. 

4. Rutin Konsultasi ke Dokter

Tiga hari pasca pulang dari RS, aku konsultasi jahitan ke dokter. Begitu pula seminggu kemudian. Lalu seminggu berikutnya lagi. 

Menurutku, rutin konsultasi ke dokter sangat penting untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesembuhan luka. Apakah sudah mengering dengan baik? Apakah ada yang bernanah dan sebagainya? 

Karena ada loh kasus.. Karena sudah merasa lukanya kering dan tidak sakit lagi, dia melepas plesternya sendiri dan mandi. Akibatnya, lukanya basah dan semakin parah. Malah harus operasi ulang. 

Adapula kasus lainnya, yang malas konsultasi ke dokter dan memilih hanya mengandalkan jamu saja dan meninggalkan obat dokter. Ikut petuah mertua yang harus rajin di rumah dsb. Akhirnya jahitannya bernanah. 

Berkonsultasilah pada yang Ahli ya.. Bukan hanya dengan yang berpengalaman saja. Apalagi dengan seseorang yang tidak punya pengalaman operasi cesar. 

5. Rutin Minum Obat

“Apakah harus mengkonsumsi obat khusus supaya bekas luka cepat sembuh?

“Apakah obatnya mahal?”

“Perlu minum jamu gak?”

Pertanyaan ini juga sering masuk di DM instagramku. 

Well, sebenarnya koentji dari kesembuhan itu adalah disiplin dan patuh. Itu aja. 

Jujur saja aku hanya mengkonsumsi obat dari BPJS. Tidak memakai obat mahal lainnya. Menurutku, dari pada fokus memilih obat mahal.. Lebih baik uangnya untuk biaya aqiqah atau perpanjangan ART. *mamak ngirit 😅

Apakah obat BPJS efektif? 

So far, efektif saja sih. Bahkan saat operasi anak kedua ini aku sama sekali tidak mengkonsumsi obat diluar obat BPJS. Malah sembuhnya lebih cepat dibanding anak pertama dulu. Padahal ketika anak pertama kemarin aku beli obat paten yang sedikit mahal. Mungkin karena saking paranoidnya sama kata-kata orang. 

Nyatanya, dengan bermodal keyakinan dan sedikit percaya diri saat melahirkan anak kedua.. Proses kesembuhan justru lebih cepat. Kuncinya asal DISIPLIN MINUM OBAT dan PATUH sama petuah Dokter. 

“Tapi mertuaku bilang gak perlu obat bla bla.. Asal minum jamu bla bla.. “

Di ‘Iya’ in aja mertuanya. Namanya juga orang tua. Begitulah sifatnya. 

White lies pada mertua itu gak papa banget loh. Itu namanya adab. Tapi ingat, demi kesembuhan tetaplah patuh pada aturan dokter. 

Aku sendiri juga tetap minum jamu yang diberikan mertua. Asal kandungan bahannya aman-aman saja ya kenapa takut untuk mengkonsumsinya? Yang penting, jangan lupa minum obat sesuai dengan resep dokter. Walau obat BPJS saja sekalipun.. Asal disiplin dan yakin Insya Allah bisa sembuh. 

6. Tidak Memakai Plester Anti Air untuk Luka Cesar

“Dok, saya mau mandi sebelum pulang ke rumah. Boleh minta ganti plester luka cesarnya dengan plester anti air? Supaya saya bisa mandi?”

Itulah ucapanku kepada dokter 4 jam sebelum pulang. Dan beginilah jawaban dokter tersebut

“Sebaiknya jangan diganti dengan plester anti air mba. Perban biasa begini lebih bagus. Luka lebih cepat mengering. Disamping itu, dengan memakai plester anti air kadang banyak yang lengah dengan mandi. Plester anti air tidak menjamin 100% air tidak bisa masuk loh mba..”

“Jadi, pakai plester biasa aja dok?”

“Iya, tiap konsultasi baru diganti.. “

“Diganti dengan anti air dok?”

“Kita liat nanti ya.. “

“Jadi saya belum boleh mandi?”

“Belum boleh.. “

Doenkk.. 

Tapi aku memilih patuh pada dokter. Aku tidak memakai plester anti air dan.. Tidak mandi. 

7. Rela Tidak Mandi 2 Minggu

Berapa lama aku tidak mandi? 

2 minggu.. Bayangkan..! Hahahahha..

Kok bisa selama itu? 

Ya, begini ceritanya.. 

Tiga hari pasca pulang ke rumah, aku berkonsultasi ke dokter untuk memeriksa jahitanku. Perban jahitanku diganti. Iya, cuma diganti doang dengan perban biasa. Kemudian dibilang bekas jahitanku perkembangannya bagus dan belum boleh mandi. Itu saja. 

Tujuh hari sesudah itu, aku ke dokter lagi. Dokter bilang jahitanku bagus. Tidak bernanah dan sudah mulai mengering. Tersenyumlah aku berharap dokter mau mengganti perbanku dengan plester anti air agar aku bisa mandi. Namun kemudian dokter berkata, “Kalau bisa jangan dulu deh mba. Perban biasa aja ya.. “

Duh, ingin rasanya dokternya kusogok memakai duit agar mau mengganti perbanku. Tapi aku hanya senyum cengengesan sambil membatin.. “Gusti.. Kapan aku boleh mandi?”

Tiga hari kemudian aku konsultasi ke dokter lagi. Ya ampun, sudah gatal luar biasa badanku. 

“Jahitannya sudah kering sempurna mba. Ini bagus.. “

“Boleh mandi dok? Mandi tanpa perban?”

“Sudah boleh mba.. “

Yuhuu.. Ingin rasanya aku meloncat tinggi keatas saat itu. Hahaha. Akhirnya bisa mandi dengan normal lagi. 

Yup, 2 minggu aku tidak bisa mandi dengan normal. Aku hanya membilas kaki dan tanganku 2 hari sekali. Kemudian minta tolong suami untuk mengeramasi rambutku 3 hari sekali. Untuk badanku aku hanya berani menyekanya saja dengan air hangat dan kain. Sungguh aku ingin sekali bisa mandi secara normal. 

Pernah suatu malam aku menangis karena merasa badanku gatal sekali. Sungguh menyeka badan saja rasanya tidak cukup. Aku butuh sabun dan air segar untuk membilas. Semalaman aku tidak bisa tidur karena keringat yang tidak nyaman. Perban di luka cesar pun rasanya gatal sekali. Hiks

Tapi syukurlah sabar itu terjawab. Luka cesarku pulih dengan sempurna. Bahkan sampai sekarang tidak pernah cenat cenut. Aku merasa cesar yang kedua ini lebih cepat proses sembuhnya dibanding dengan yang pertama. 

8. Makan Halal dan Rajin Berdoa

“Apa mba mengkonsumsi obat cina? Yang mahal itu mba?”

Jujur, aku sempat ingin membeli obat cina yang kekinian di kalangan emak-emak cesar. Aku ingin membelinya sebelum operasi. 

Tapi, aku langsung mengurungkan diri ketika melihat komposisi di dalamnya..

“Beli gak sayang?” Tanyaku pada suami. 

“Jangan deh. Takutnya ngalir ke ASI. Terus ke anak deh..” Kata Suamiku. 

Ya.. Di dalam obat cina itu aku melihat ada beberapa komposisi yang ‘uhuk banget’. Memang khasiatnya terkenal manjur. Iparku bilang sehabis minum langsung berkurang sekali nyerinya. Tapi ketika melihat komposisinya aku jadi bingung. Dan akhirnya, aku tidak jadi beli. Heu. 

Tapi kalau dipikir-pikir lagi, melihat kondisiku sekarang ini.. Sepertinya ada baiknya juga aku tidak mengkonsumsi obat cina tsb. Dengan bermodal obat BPJS dan disiplin saja bisa sembuh total kok. Malah mungkin karena patuh pada suami untuk selalu mengkonsumsi yang halal.. Maka bekas luka sama sekali tidak ada keluhan. 

Jadi, tidak pernah ada salahnya menempuh jalan Halal. Meskipun aku juga tidak menyalahkan loh bagi yang ingin mengkonsumsi Obat Cina dsb. Karena proses penyembuhan orang kan berbeda-beda. Disini aku hanya menekankan, kalau tidak terpaksa banget lebih baik tidak usah beli obat yang macam-macam. Apalagi kalau obatnya tidak halal. 

Dan, jangan lupa untuk banyak berdoa juga. Selain itu, banyakkah berbuat baik agar orang lain juga turut mendoakan kita. 

9. Banyak Istirahat

Tips selanjutnya dariku adalah perbanyaklah istirahat terutama pada bulan pertama pasca melahirkan cesar. 

Melahirkan itu capek loh. Mau normal kek. Mau cesar kek. Capek karena kondisi bayi lagi labil-labilnya. 

Yang mana tiap malam ngajak begadang. Dikit-dikit nangis. Dikit-dikit pup. Dikit-diin minta gendong melulu. Makanya, kalau bayi bobok.. Kitanya bobok juga. 

Kerjaan rumah gimana? Nah, makanya aku cerita di awal kalau aku lebih baik giat nabung demi punya ART dari pada ujung-ujungnya kecapean terus jahitan bermasalah. Malah lebih banyak keluar duit juga kan? 

Terbukti banget loh dengan banyak istirahat maka bekas luka juga cepat sembuh. Asal jangan seharian aja diatas kasur. Salah juga begitu woy.. Hihi.. 

Intinya bergerak sewajarnya saja. Jangan terlalu capek dan juga jangan lupa perbanyaklah cemilan sehat di rumah. 

10. Jaga Kewarasan

Ngaruh gak sih kewarasan dengan menyembuhkan luka cesar? 

Ngaruh banget sih buat aku. Haha. 

Soalnya dulu aku kan pernah kena baby blues pas anak pertama. Terus pernah saking ‘enggak warasnya’ aku marah-marah sambil angkat kasur. Padahal itu 2 minggu pasca operasi. Mana kasurnya versi gede pula yang 120×180. Alhasil jahitan langsung sakit. Wkwk.. 

Kalau bisa nih.. Pasca melahirkan itu enggak usah banyak menerima tamu. Apalagi kalau kitanya agak sensian. Kek aku nih. Kalau habis melahirkan entah ada hormon apa itu.. Enggak bisa denger orang ‘ngasih nasihat’ pikiranku mesti agak negatif. 

Jadi penting banget menjaga kewarasan dengan mengurangi gangguan-gangguan silaturahmi dari luar. Itu cara waras versi aku ya. Cara waras versi kalian mungkin berbeda. 

***

Nah, itu dia 10 hal yang aku lakukan untuk menyembuhkan bekas luka pasca cesar. Jujur, cesar kedua ini lebih nyaman dan rileks. Saking nyamannya, 40 hari pasca operasi aku berani naik motor bawa bayi. Ya ampun, jangan ditiru sih. Ini pas kepepet aja kemarin. 

Tapi serius, sampai sekarang lukanya benar-benar biasa aja. Enggak ada cenat cenut atau apalah itu.

Mungkin juga ya gara-gara 2 minggu enggak mandi itu.. Wkwkkwk.. 

Punya pengalaman juga untuk nyembuhin luka cesar? Sharing denganku yuk! 

IBX598B146B8E64A