Browsed by
Tag: Pengalaman mencabut gigi bungsu berlubang

Pengalaman Mencabut Gigi Bungsu yang Berlubang

Pengalaman Mencabut Gigi Bungsu yang Berlubang

Pernahkah mengalami problematika serius dengan bagian mulut bernama gigi?

Pastinya pernah ya, mulai dari kecil pasti deh kita pernah mengalami yang namanya cabut gigi susu, sakit gigi, gigi berlubang, hingga gigi sensitif.

Tapi dibalik semua sakit gigi itu, konon sakit hati lebih sakit. Benarkah? *okeh, belum apa-apa postnya udah mulai ngawur.. 😅

Nah, ketika emak muda nan single dulu mulai beranjak dewasa, problematika gigi mulai berkurang. Kecuali saat teman-teman saya dulu suka iseng candid muka saya yang punya gigi gingsul ini. Di upload ke sosmed pula, please.. Itu gigi saya kalau dari sudut tak menyenangkan terlihat seperti boneng sekali. *boneng apaan? Cuss buka kbbi.. Eh, ga ada.. Buka kamus gaul.. 😂

“Pake kawat gigi aja win” kata teman saya saat itu.

Entahlah, sejak demam-demamnya kawat gigi semua anak seumuran saya hampir semuanya pakai kawat gigi aka behel. Saat itu, sebagai makhluk hidup yang lumayan kuper saya tetap konsisten bilang bahwa kawat gigi itu jelek. Iya, sampai sekarang pun begitu. Biarlah gigi gingsul dengan kelinci mode ini dipertahankan.

Sampai akhirnya saya bertemu calon suami dan dia bilang, “Hal yang paling aku sukai dari muka kamu itu ya gigi gingsul kamu itu, cantik banget”

Dan hati emak pun meledak-ledak.. 😂

Maafkan opening post yang ga jelas ini.. 😅

***

Problematika Gigi Bungsu Terakhir

Sejak menikah, saya sangat jarang sekali mengalami problematika pada bagian gigi. Bahkan saat hamil pun saya tidak pernah merasakan ngilu pada gigi yang konon merupakan tanda kekurangan kalsium.

But, Once upon a time..

Gusi belakang sebelah kiri atas saya bengkak. Semakin hari gusinya semakin membengkak. Setelah saya lihat betul-betul, ternyata ada yang mengeras dibalik pembengkakan gusi itu. Ya, gigi baru. Gigi baru yang tak diinginkan mulai bersakit-sakit manja dan konon dia tidak mau makan makanan lain selain bakso. *tsah.. 😅

Kenapa gigi bungsu harus tumbuh ya? Gigi saya sudah lumayan banyak kenapa mesti ditambah-tambah lagi. Pikir saya kala itu. Ya, ini bukan kali pertama gigi bungsu tumbuh. Sebelumnya gigi bungsu juga pernah tumbuh di bagian kanan bawah dan kiri bawah.

source: jnynita.com

Setelah sebulan lamanya menahan sakit gigi bungsu dengan hanya meminum obat pereda nyeri (baca: ibuprofen dan asam mefetamat) akhirnya saya memberanikan diri kedokter untuk memeriksanya. Karena saya takut kalau saja gigi bungsu mengalami impaksi.

Namun, dokter hanya berkata bahwa gigi saya baik-baik saja. Rasa sakit yang saya rasakan adalah hal yang wajar seperti halnya gigi sebelumnya. Dan karena gigi bungsu sebelumnya tumbuh dengan wajar tanpa mengalami impaksi akhirnya saya berpikir bahwa gigi atas belakang saya pun akan berakhir baik-baik saja.

Sebulan kemudian gigi bungsu saya tumbuh sempurna namun sebagian dari permukaan gigi masih tertutup dengan gusi. Rasa sakit berkurang, namun saya mengalami masalah dalam membersihkan gigi atas bungsu ini dikarenakan besarnya yang lebih kecil dibanding gigi disampingnya disertai dengan sebagian robekan gusi yang masih menutupinya.

Beberapa minggu kemudian akhirnya gigi saya mulai sakit lagi. Setelah saya lihat dan cermati dari aktivitas makan saya ternyata gigi saya berlubang. Yah, padahal saya sudah termasuk rajin menggosok gigi. Tapi karena gusi yang menutupi permukaan gigi akhirnya kotoran gigi tidak maksimal dibersihkan dan menyebabkan gigi berlubang.

Saya tetap cuek dengan keadaan ini. Toh, kalau sakit tinggal minum obat. Haha..

Tapi karena kecuekan itu pula akhirnya leher dan pipi saya mulai membengkak. Awalnya saya berpikir bahwa itu adalah penyakit belawa atau gondokan. Tau kan? Penyakit yang menyebabkan kelenjar disekitar leher membengkak. Nah, kebetulan saat itu memang ada salah seorang tetangga yang terkena penyakit ini. Akhirnya saya mendiagnosis sendiri bahwa ini adalah gondokan. Ah, menyesal sekali saya dengan keteledoran ini. Hiks..

Setelah berhasil mengobati pipi dan leher yang mulai membengkak akhirnya saya memberanikan diri lagi ke dokter dan berkonsultasi. Dokter berkata, “Sakit mba?”

“Iya, sakit. ”

“Sementara minum obat aja ya mba, nanti saya resepkan. ”

“Gigi saya Bagaimana Dokter? Bukannya berlubang? Bisa ditambal?”

“Wah, ini enggak bisa ditambal mba. Soalnya ketutup gusi dan letaknya tidak memungkinkan untuk ditambal.”

“Jadi, gimana baiknya dok?”

“Saya buatkan rujukan untuk dicabut di RS ya mba. ”

(what? dicabut?) 😰

***

Apa sih Ciri-ciri Adanya Lubang serius pada Gigi Bungsu?

Belajar dari cerita saya diatas, maka ada baiknya jika kalian memiliki gigi bungsu yang baru tumbuh dan mengalami gejala dibawah ini mulai waspada. Nah, berikut adalah ciri-ciri adanya lubang pada gigi bungsu.

1. Warna gigi bungsu akan berubah menjadi kecoklatan dan timbul lubang kecil yang pada akhirnya menimbulkan rasa nyeri dan sakit jika ada makanan yang masuk ke dalam lubang gigi bungsu

2. Timbul bau mulut yang kurang sedap, hal ini diakibatkan kuman dan bakteri yang berkembang biak di dalam gigi bungsu yang berlubang.

3. Adanya rasa ngilu pada gigi berlubang saat mengunyah makanan tertentu seperti makanan manis, minum es dan makanan yang terlalu panas.

Nah, jika ciri-ciri adanya lubang pada gigi bungsu seperti diatas tidak segera diatasi maka akan muncul gejala lanjutan berikut ini:

1. Terjadinya pembengkakan pada gusi akibat adanya infeksi gigi bungsu berlubang, hal ini sangat sakit dan nyeri.

2. Timbul sakit kepala akibat rasa sakit dan nyeri. Ya, gejala tersebut menjalar pada bagian syaraf lain di sekitar kepala.

3. Terjadinya pembengkakan pada pipi, rahang dan leher akibat infeksi dan radang yang berkepanjangan.

4. Dapat memicu gejala demam seperti flu akibat rasa sakit yang teramat sangat dan infeksi yang mulai akut.Keluar darah dari lubang gigi bungsu, bahkan bisa semakin parah sampai keluar nanah akibat infeksi dan radang yang dibiarkan begitu saja.

Mengatasi Lubang Pada Gigi Bungsu

Seperti ceritaku di atas, dijelaskan bahwa lubang pada gigi bungsuku tidak dapat ditambal. Kenapa? Nah, setelah aku melakukan browsing di artikel-artikel kesehatan. Maka dapat ditarik kesimpulan berikut:

Ternyata banyak kasus-kasus gigi bungsu yang bermasalah seperti terhalang tulang (impaksi) atau tumbuh dengan posisi yang tidak benar seperti miring dan lainnya. Kebetulan, Gigi bungsu pada kasusku adalah gigi yang hanya tumbuh terlihat sebagian saja sehingga gusinya juga terbuka sebagian dan membentuk celah, adanya celah ini menyebabkan makanan mudah terjebak dan sulit dibersihkan hingga seringkali gusi di daerah mahkota gigi yang baru tumbuh sebagian tersebut bengkak dan sakit sekali.

source: jnynita.com

Pada dunia kedokteran hingga saat ini masih terdapat perdebatan di antara para ahli, apakah gigi bungsu yang impaksi (gigi geraham bungsu yang tidak dapat tumbuh secara normal) tanpa keluhan seperti pada kasusku perlu dicabut atau dibiarkan saja. Karena itu, saat pertama kali aku membawa kedokter tanpa keluhan berlubang, sang dokter membiarkan saja dan menyarankanku meminum obat saja jika gigi sakit.

Menurut suatu penelitian, sekitar 25-70 persen gigi bungsu tanpa gejala yang dipertahankan, akhirnya tetap harus dicabut dikemudian hari. Dari penelitian lain menyatakan gigi bungsu yang dicabut tidak akan menimbulkan masalah dan pasien akan tetap memiliki fungsi pengunyahan yang normal.

Nah, karena itu pertimbangan pencabutan gigi bungsu yang tidak disertai gejala apapun terkadang didasarkan atas pertimbangan pencegahan. Meski demikian operasi pencegahan ini belum menjadi kesepakatan secara umum di kalangan ahli bedah mulut.

So, karena gigi bungsuku sudah berlubang, dan mulai menunjukkan tanda-tanda yang tidak baik maka mencabut gigi bungsu adalah keputusan final.

Proses Pencabutan Gigi Bungsu

Hari Rabu, tanggal 28 Maret 2018 tepatnya saya melakukan proses pencabutan Gigi Susu di RS Ansari Saleh Banjarmasin dengan memanfaatkan kartu BPJS. Ini adalah pertama kalinya saya ke Dokter Gigi untuk cabut gigi setelah dewasa. Bisa dibayangkan ternyata saya gugup pemirsa. 😂

Ya, karena saya tau bahwa ada proses anestesi untuk meniadakan rasa sakit saat proses pencabutan. Artinya saya harus disuntik dibagian gusi. Ah, sudah berapa lama saya tidak disuntik di bagian gusi. Tiba-tiba saya takut aichmo phobia saya mulai kambuh. Hahaha

Setelah menunggu selama kurang lebih satu jam akhirnya saya masuk dan berikut adalah proses yang saya ingat..

Pertama, dokter melakukan anestesi lokal. Bagian gusi saya disuntik sebanyak dua kali dibagian dalam gusi dan luar gusi. Kenapa dua kali? Saya pun tak tau, kalaupun boleh bertanya saya pasti bertanya. Tapi? Mulut saya sedang dipermak. 😂

Sedikit tips bagi anda yang memiliki aichmo phobia atau rasa takut terhadap benda tajam. Saat melihat jarum suntik langsung saja pejamkan mata. Anggap bahwa sang dokter adalah sang suami yang sedang memegang sumpit untuk menyuapi anda makan lalu tersangkut-sangkut digusi. Sukses? Aku sukses.. 😅

Nah, setelah disuntik maka akan muncul rasa tebal pada bagian gusi hingga ke tenggorokan. Sialnya, saat itu saya sedang terkena flu dengan hidung yang luar biasa mampet. Spontan saya langsung mau muntah saat proses anastesi selesai karena merasa lobang tenggorokan saya tertutup. Hal ini berlangsung selama 3 kali saat proses pencabutan gigi. Jadi, buat kalian yang sedang terkena flu dengan hidung mampet ada baiknya untuk reschedule jadwal cabut gigi yang perlu proses anestesi ini ya.

Proses pencabutan gigi memakan waktu cukup lama. Saya hampir satu jam loh, sampai kasian juga melihat wajah dokter giginya berputar-putar dan berkeringat. Tapi Alhamdulillah, akhirnya gigi saya berhasil dicabut. Yes..

Ehm, dalam proses pencabutan sakit ga?

Karena sudah anestesi lokal tentu saja tidak sakit. Dokter bahkan menyuruh saya untuk mengangkat tangan kiri kalau kesakitan (ga perlu bawa bendera putih juga ya.. 😅). Nah, selama satu jam gigi saya di ‘utak-atik’ dokter tetap tidak sakit hanya terasa sekali digoyang-goyangnya. Pokoknya buat kamu yang mengalami problematika sama sepertiku, jangan takut ke dokter ya.

Perawatan Pasca Pencabutan Gigi Bungsu

Nah, berikut adalah hal yang harus diperhatikan pasca pencabutan gigi bungsu:

1. Jangan langsung makan sehabis proses pencabutan. Biarkan jeda selama 1-2 jam. Karena itu, sebelum mencabut gigi Anda harus makan dulu karena prosesnya cukup melelahkan loh.

2. Gunakan Tampon atau kasa lipat untuk menyerap darah pada gigi yang dicabut. Selama 2-3 hari bekas gigi bungsu padaku masih sedikit berdarah, jadi ini terpakai sekali.

3. Jangan sesekali iseng memainkan bekas gusi yang dicabut dengan lidah, karena akan membuat pendarahan pada gusi

4. Makanlah makanan yang lunak selama 2-3 hari seperti bubur, lontong, dll

5. Meski sudah 2-3 hari pasca cabut gigi, jangan menggunakan bagian gigi yang dicabut untuk mengunyah makanan.

6. Minum obat yang telah diresepkan secara teratur.

Berapa Biaya Cabut Gigi Bungsu?

Biayanya?

Gratis. Alhamdulillah, saya kan pasien bpjs. Hihi..

Beruntunglah saya karena problematika gigi bungsu saya termasuk biasa saja jika dibandingkan dengan pasien gigi bungsu yang lain sehingga prosesnya juga cukup sederhana. Ya, gigi bungsu saya sebenarnya cukup normal jika saja ia tidak berlubang karena penyumbatan kotoran makanan karena tertutupnya gusi. Gigi saya tidak mengalami impaksi serius sehingga tidak memerlukan proses dilematis seperti operasi dsb.

Nah, punya pengalaman menarik seputar gigi bungsu sepertiku? Sharing yuk!

Sumber artikel:

aladokter.com

halogigi.com

IBX598B146B8E64A