Pengalaman Menghadapi Telinga yang Berdarah

Pengalaman Menghadapi Telinga yang Berdarah

“Wah.. Kok Ada Bercak Darah di Cotton Budnya” Desis ku panik malam itu

Kurasakan gendang telingaku mulai pedih. Tak lagi ku mengambil cotton bud untuk memasukkannya lagi ke telinga. Sumpah. Jera!

Yah, padahal.. Sudah berkali-kali aku bilang sama Pica anakku sendiri.. “Jangan pernah membersihkan telinga pakai cotton bud lagi.. “

Nyatanya.. Lihatlah kelakuanku malam itu. Membersihkan telinga memakai cotton bud dengan alasan ‘gatal’, lantas menyesal sekali kemudian.. Lihatlah warna merah ini..

Mengapa Telingaku Berdarah?

Hal pertama yang melintas dipikiranku ketika melihat darah pada cotton bud itu adalah, “Apa yang sedang terjadi dengan telingaku?”

“Apakah telingaku luka?”

“Apakah ada penyakit?”

“Apakah ini keren?”

Please, yang terakhir itu enggak banget. Haha..

Maklum, aku terlalu sering berimajinasi. Bermimpi suatu saat ketika mimisan akan ada pangeran ganteng yang membawa dan menolongku. #plak

Nyatanya, si Ganteng malah tertidur nyenyak disampingku malam itu. Mau dibangunkan kok kayaknya alasannya gak keren?

Masa begini?

“Pah, telingaku berdarah.. ” Sambil memperlihatkan cotton bud. *imajinasi ON

Yah, dimana-mana.. Adegan yang pas adalah seorang putri sedang tertidur. Tau-tau pengeran bangun dan melihat putri mulutnya berdarah.. Lantas menggendong panik sang putri dan menemaninya ke ambulans.

Skip! Berkomunikasi dengan suami saat begini sama sekali tidak keren.

Dan melongolah aku malam itu. Ketika telingaku berdarah. Tiba-tiba saja telingaku mendengung. Kulit didalamnya terasa pedih.

Fix, ini pasti luka. Pikirku.

Dan konyolnya. Aku menghadapkan telingaku yang berdarah tersebut kedepan kipas angin. Berharap di pagi hari nanti mungkin lukanya akan kering. Berharap nanti dia akan berhenti mendengung. Dan itulah yang aku lakukan malam itu. Semalaman. Gelisah memikirkan. Hahhaha..

Lalu, aku melihat kearah cotton bud. Apakah ini penyebabnya? Pikirku.

Sebelum membersihkan telinga dengan cotton bud, aku mengalami gatal yang luar biasa pada telinga. Gatal sekali. Sehingga tanpa berpikir dua kali aku langsung membersihkan telinga memakai cotton bud. Padahal, aku tau. Itu salah.

Aku sudah banyak belajar dari pengalaman Farisha ketika terkena Otitis Eksterna dulu, bahwa sangat tidak baik membersihkan telinga memakai cotton bud. Tapi apa daya, rasa gatal itu menggelitik tanganku untuk melakukan itu. Dan aku menyesalinya seketika. Darah yang menempel diujung cotton bud itu jelas mengisyaratkan bahwa telingaku malah semakin parah permasalahannya. Hiks.

Mengatasi Telinga Berdarah Memakai BPJS

Esok harinya, aku langsung meminta rujukan ke Faskes 1 yaitu di dokter praktek langgananku. Ternyata, rujukan tidak dapat dibuat segampang itu sekarang.

“Takutnya ini hanya luka biasa saja mba. Bukan Otitis.. ” Kata Dokter tersebut

“Lantas kenapa telinga saya berdengung? Kenapa sedikit mengeluarkan cairan bening?”

“Mungkin bukan jenis otitis akut.. Mungkin bisa diobati dulu.. “

“Tapi saya ada riwayat alergi. Dan itu terjadi setiap cuaca dingin. Ketika anak saya berobat, Dokter THT kemarin bilang bahwa memang ada relasinya antara rhinitis alergi dan otitis. Ini berdarah dok. Dan telinga yang berdarah terus berdengung dan tak bisa mendengar.. “

Akhirnya, sang Dokter menyerah menghadapi ‘Tuan Putri nanti Cerewet’ ini. Lantas memberi rujukan dengan diagnosa sementara ‘otitis eksterna’.

Fiuh.. Begitu memelasnya  aku meminta rujukan. Karena BPJS kan bayar setiap bulan. Dan sakit kan cuma beberapa bulan sekali saja. Masa sih meminta rujukannya gagal? Kan ngenes kalau aku harus berobat ke spesialis THT tanpa BPJS? Habislah jatah makan setengah bulan. Haha.. Mamak curhat.

Singkat cerita, di dokter THT aku diperiksa oleh Dokter. Kalau pada zaman mengobati Pica dulu, dokter tanpa basa basi langsung membersihkan telinga memakai suntikan air hangat.

Nah, untuk kasus ku. Dokter memeriksa telingaku terlebih dahulu. Dan beliau berkata, “Ini ada luka mba..”

“Kira-kira kenapa ya dok?” Jawabku pura-pura polos..

“Pernah dibersihkan pakai cotton bud?”

Dan aku pun meng ‘iya’ kan..

“Nah, jangan lagi ya mba. Itu bisa bikin luka. Dan ini telinganya agak sedikit basah karena efek dikorek itu.. “

Kemudian dokter membersihkan telingaku memakai alat khusus dan kapas. Ya Ampun, sumpah enak banget habis dibersihkan itu. Telingaku langsung berangsur membaik. Tidak berdengung lagi. Tidak Gatal lagi. Lantas, aku kemudian bertanya.

“Telinga saya ini sering agak gatal dok. Apalagi kalau cuaca dingin. Saya kan punya rhinitis alergi. Nah apa ada hubungannya ya dok?”

Dokter kali ini agak pendiam. Mungkin karena dia laki-laki. Sebenarnya, aku berharap dapat dokter yang suka berbicara dan memberi nasehat. Tapi ya sudahlah. Curhatanku hanya dijawab dengan secarik resep. Dan aku pun mengucapkan terima kasih.

Jangan tanyakan resepnya ya. Takutnya, ada yang membaca blog ini lewat google lantas membeli obatnya sendiri. Ah, tidak boleh begitu. Karena beda orang, beda obat. Walaupun ceritanya mungkin terlihat sama.

Dalam kasusku, dokter memberikan obat yang pas untuk menyusui. Dokter juga memberikan obat khusus untuk mengobati alergi ku. Dan selama meminum obat, rasa gatal ditelingaku berangsur-angsur membaik. Hingga sekarang, rasa gatal itu tidak pernah datang lagi.

Dan ya satu lagi.. Berobat memakai BPJS ini Gratis.

Jangan Pernah Anggap Remeh Telinga yang Berdarah

Jika ada yang mengalami kejadian sama sepertiku, kuharap tidak ada yang cuek lantas membiarkannya saja. Apalagi dengan alasan tidak ada waktu berobat, tidak ada yang mengantar, punya bayi dsb.

Kalian tau? Aku berobat membawa Humaira. Dari antri BPJS sampai antri di THT. Dan tentu saja aku berjauhan dari para pasien.

Hanya duduk dikejauhan saja. Karena, pada siapa aku bisa menitipkan Humaira? Suamiku bekerja. Keluarga disini ya.. Ya.. Begitulah.

Aku naik kendaraan sambil menggendong Humaira sebanyak 3x bolak balik RS. Dan RS tersebut tidak dekat. Tapi demi kesembuhan, aku memang harus egois sambil terus berdoa supaya Humaira baik-baik saja.

Telinga berdarah bisa mengarah pada berbagai diagnosa seperti infeksi telinga, barotrauma, gendang telinga pecah, kanker saluran telinga dsb. Seram bukan?

Untung saja penyebab telinga berdarahku hanyalah karena kecerobohanku dalam membersihkan telinga. Mungkin karena aku terlalu bersemangat. Wkwk..

Oya, akan lebih baik jika saat telinga berdarah.. Kita langsung tahan pendarahan dengan kain penutup telinga. Hal ini dilakukan untuk mencegah darah keluar juga mencegah air dan kotoran masuk ke telinga sehingga menyebabkan infeksi.

Jadi, jangan berkelakukan konyol sepertiku yang mengeringkan telinga dengan kipas angin. Sungguh itu unfaedah sekali. Haha

Punya drama yang sama dengan telinga? Yuk sharing!





Komentar disini yuk
4 Shares

20 thoughts on “Pengalaman Menghadapi Telinga yang Berdarah

  1. saya malah lebih parah mbak, pernah menggorek teinga dengan ujung kuku dan fatalnya sakit plus berdarah gitu. saking gak betah akhirnya dibelikan obat tetes telinga sebelum ke dokter

  2. Duh, telinga emang sensitif banget yah. Sejak kecil saya selalu bermasalah dengan area telinga ini huhuh sampai sekarang juga kalau dibersihkan terlalu keras suka sakit. Makasih sharingnya ya mbak.

  3. Aduh ngilu banget deh kalo bayangin telinga berdarah. Pernah nih gini saat bersihin telinga anak ketiga. Untungnya gak serius. Cuma kegores pelan aja 🙁

  4. Saya dulu sewaktu kecil suka mengorek telinga menggunakan besi kecil yang ujungnya mirip sendok itu. Lalu cusss..kena gendang telinga hingga akhirnya sakit parah. Sampai sekarang nggak bisa diselamatkan karena gendang telinganya akhirnya perforasi alias bolong.

  5. Duh, saya kalau udah gak tahan dengan telinga yang gatal juga suka ngebersihin pake cotton buds. Pernah ngerasain telinga kerasa ketutup gitu, gak kedengeran apa-apa. Bikin kapok emang 🙂

  6. Duh mbak, merinding aku mbak…telinga itu bagian yang sangat sensitif ya. Soalnya ada selaput gendang telinga. Jadi musti hati-hati merawatnya. Noted banget ini…mksh sharingnya..

  7. Aku belum pernah kejadian kaya gitu, semoga aja jangan. Tapi kusuka ngorek kuping karena rasanya gatel dan basah. Tapi daerah yang gak terlalu dalam sih. Kudu waspada juga

  8. samaan kayak si bungsu yg telinganya luka krna kecolok cotton bud. ga sampai mengeluarkan darah. ada darah kering krna lukanya udah dari kemarenan dia baru bilang. ke dokter tht n dikasi obat juga obat tetes. alhamdulillah sembuh.

  9. Iya mbak, beberapa kali dapat nasehat kalau membersihkan jangan menggunakan cotton bud. masih pakai cotton bud tapi dengan extra hati-hati, ngeri kalau sampai telinga berdarah ya

  10. Jadi inget anak sulungku dikorek paksa pake cutton bud sama suami udahannya mengalir darah segar aku yg liat lgsg teriak histeris gabterima anakku berdarah wkwk untung gpp tp kita semua trauma mba bersihin pake cotton buds itu

  11. Anakku dulu pas umur 3 tahun, mainan cotton bud, dan saya langsung panik lihat cottonbud nya berdarah.
    Segera deh di bawa ke dokter THT. Alhamdulillah kata dokter lukanya nggak sampai gendang telinga, jadi masih bisa di obati. Seingatku diberi cairan yang harus dimasukkan ke dalam telingan

  12. Aku pun pernah telinga berdarah, tapi gak banyak sih cuma kayak darah luka lecet gitu, Ya apalagi kalau bukan gegara cotton buds…tapi…Ya Alloh, kalau telinga lagi gatal, ya balik lagi nyari cotton buds, meski saya lebih pelan-pelan dan berhati-hati mengunkannya, huhuhuhu

  13. hu um… layaknya sudah berulang kali dokter selalu bilang. “jangan pernah dikorek pakai cotton buds.”

    saya tahun lalu ke THT dikorekkkk uhhhh rasanyaaaaa…. ?????

Komentari dong sista

Your email address will not be published.

IBX598B146B8E64A