Resep Bubur Hintalu Karuang
Siapa yang tidak kenal dengan makanan yang satu ini? Teksturnya kenyal dengan kuah yang manis dan kental. Rasa manis dari kuah semakin lama semakin meresap didalam bola-bola kecil didalamnya. Membuat makanan ini sangat enak dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jika masyarakat jawa dan sekitar menyebutnya dengan nama ‘Bubur Candil’ maka kami urang banjarmasin senang menyebutnya dengan nama ‘Hintalu Karuang’.
Hintalu adalah bahasa pehuluan (Hulu Sungai) yang artinya adalah Telur. Sedangkan karuang diambil dari nama saah satu burung dengan nama ilmiah Pycnonotidae. Burung karuang dikenal suka bernyanyi. Ia tinggal dihutan dataran rendah. Badannya berwarna coklat dengan paruh berwarna putih. Uniknya, dibawah kepalanya ada jenggot sehingga sering digelari ’empuloh janggut’ oleh orang banjar.
Oke, itu sekilas dari sejarah nama dari bubur hintalu karuang. Meski bernama telur karuang akan tetapi rasanya sama sekali berbeda dengan telur. Penyebutan kata hintalu hanya karena penampakan dari bubur ini menyerupai telur burung karuang. Bulatan telur karuang diolah dari campuran tepung beras ketan dan tepung beras. Sehingga terbentuk bulatan kenyal yang sangat lezat jika dipadukan dengan kuah gula merah dan santan.
Nah, berbicara tentang gula merah maka anda harus tau bahwa kualitas gula merah dalam pengolahan bubur ini sangat mempengaruhi rasanya. Karena itu, anda harus bisa memilih gula merah berkualitas dalam pengolahan bubur ini.
Apa aku bisa memilihnya?
Tentu saja tidak.. Hihihi..😂 *lempar batu..
Gula merah yang aku pakai dalam pembuatan bubur ini adalah gula merah barabai yang sudah dikenal kualitas keasliannya. Jika menggunakan gula merah yang tidak asli biasanya akan meninggalkan rasa pahit sehingga rasa buburnya tidak sesuai dengan harapan.
Bubur Hintalu Karuang yang aku buat kali ini benar-benar enak. Tekstur kuahnya kental, manisnya pas dan tekstur hintalu karuangnya kenyal dan enak. Aku bahkan habis 2 mangkok saat menyantapnya sebagai menu sarapan dipagi hari. Dan saat sore hari buburnya sudah habis. 😂
Hmm.. Kalian tau? Daerah kalimantan selatan memang terkenal dengan jenis kue yang selalu memakai gula merah dalam pengolahannya. Sebut saja itu kelelepon, kakicak, cincin, serabi, lupis, bebingkaan gula habang dan masih banyak lainnya. Kue-kue ini sudah menjadi kuliner khas banjar yang dapat dijumpai diberbagai tempay dibanjar. Nah, Apa aku bisa membuat semua resep kue khas Banjar di blog ini? Doakan saja ya.. Hihi..
Baca juga: Resep Wadai Sasirangan Khas Banjarmasin
Baca juga: Resep Wadai Hula-Hula Khas Banjarmasin
Suatu hari ada yang bertanya padaku saat mencicipi bubur hintalu karuang yang kubuat, “Bagaimana membuat kuah bubur karuang supaya santannya tidak pecah?”
Wah, tentunya ini pakai metode khusus ya.. Mau tau caranya seperti apa? Yuk, simak resep dan cara membuatnya.. 😊
Bubur Hintalu Karuang
(untuk 7 porsi)
Bahan:
150 gr tepung beras ketan
50 gr tepung beras putih
600 ml santan *dengan kekentalan sedang
150 gr gula merah
1 sdm gula putih
1 biji telur
150 ml air
1 sdt garam
1 helai daun pandan
1 sdm air kapur sirih
1 sdm munjung tepung beras *dicampur dengan sedikit air untuk mengentalkan kuah
Cara membuat:
Untuk membuat tekstur kuah yang tidak pecah maka kita harus memisahkan pencairan gula merah dan santan.
Pertama kita campur 150 gr gula merah, 1 sdm gula putih dan 150 ml air. Didihkan hingga gula merah mencair.
Selama menunggu gula merah mencair, mari kita membuat butiran hintalu karuang. Caranya yaitu dengan mencampurkan tepung beras ketan, tepung beras putih, air kapur sirih dan air secukupnya hingga teksturnya bisa dibentuk. Prosesnya bisa dilihat digambar dibawah ini ya..
Setelah itu, mari kita didihkan santannya dengan garam dan daun pandan. Kemudian masukkan air gula merah tadi. Terus aduk supaya santan tidak pecah. Setelah itu masukkan kocokan telur sambil terus diaduk. Lalu masukkan bulatan hintalu karuang yang dibuat. Masak hingga bulatan hintalu karuang mengapung. Terakhir, masukkan larutan tepung beras agar kuah menjadi kental.
Jika sudah mengapung seperti gambar dibawah ini maka matikan api. Biarkan bubur karuang selama 30 menit agar air santan gula merahnya meresap di bulatan hintalu karuangnya.
Nah setelah 30 menit maka hintalu karuang siap disajikan. Semakin lama berendam dikuah santan guka merah maka rasa dari hintalu karuang ini semakin sedap.
Tunggu apa lagi? Hayuk dicoba!
Happy Cooking.. 😊