Tips Mengajari Si Kecil Belajar Makan Mandiri
‘Pokoknya anak kedua ini harus sukses perkara makan!’
Itulah tekad kuatku sejak Humaira sudah berumur 6 bulan.
Bukan tanpa alasan aku memiliki tekad kuat seperti itu. Alasan utamanya adalah anak pertamaku dahulu bisa dibilang gagal teredukasi soal makan. Bayangkan saja, anak pertamaku ASI ekslusif selama satu tahun. Dan tahun berikutnya dia hanya suka makan cemilan saja. Selebihnya hanya menyusu. Bisa dibayangkan dong betapa kurusnya aku saat itu karena kegiatan menyusui. Ketidaksuksesanku dalam MPASI telah menimbulkan efek yang cukup negatif saat itu.
Dan kalau dipikirkan lagi, sebenarnya bukan anakku yang salah. Tapi lebih kepada diriku sendiri yang saat itu serba perfeksionis dan terpaku standar. Maka, pengalaman memiliki anak pertama kemarin telah mengajarkanku jauh lebih banyak mengenai teknik nyaman dalam urusan makan bersama bayi.
Kini, Anak keduaku yang bernama Humaira sudah berumur 16 bulan. Tidak seperti kakaknya dahulu, Humaira cenderung lebih nyaman soal makan. Walau dahulu sempat memiliki drama pada MPASI awal, tapi Alhamdulillah itu tidak membuatnya trauma.
Dan surprisingly! Sekarang bahkan ia sudah bisa makan sendiri dengan nyaman di mejanya. Waw. Kalian ingin tau tipsnya? Ini dia!
1. Ajak Anak Makan Bersama
‘Bayi adalah peniru ulung’
Ya.. Bayi akan meniru apa saja yang ia lihat. Ia tidak akan melewatkan hal kecil hingga hal besar yang menarik perhatiannya. Semuanya akan terekam jelas di memorinya dan otomatis akan ia pelajari dan mencoba melakukan hal yang sama suatu hari nanti.
Thats why.. Kalau kita ingin anak bisa sesuatu, mulailah jadikan diri kita sebagai ‘contoh yang baik’.
Jika kita ingin anak suka makan, maka mulailah ajak dia untuk makan bersama.
Jujur saja, dulu aku sangat jarang melakukan ini dengan anak pertamaku. Kenapa? Karena pica kecil dulu sangat mengganggu sekali saat makan bersama. Terlebih dulu kan aku tinggal di tempat mertua, sehingga aku merasa tidak nyaman kalau pica menggangguku dan keluarga makan. Karena itu aku selalu membuat waktu makannya denganku terpisah. And, that is the big problem.
Humaira beda dengan Pica. Ia lebih sering aku ajak makan bersama. Memang ia tak henti-hentinya mengganggu. Ia akan naik ke atas meja, mengambil nasi dan menghamburkannya. Ia juga selalu mengambil minuman dan menumpahkannya sembarangan. Tapi siapa sangka? Inilah awal dari mengajarinya untuk mandiri soal makan.
2. Beri Porsi Kecil di piringnya Sendiri
Sebelum makan bersama, aku selalu menyediakan piring dan peralatan khusus untuk mendampingi Humaira makan. Dan biasanya aku memberikan porsi kecil khusus untuk dirinya.
Memberikan porsi kecil ini mengajarkan kepada si kecil tentang kepemilikan. Ini milikmu dan ini milik mama. Walau pada praktiknya langkah ini tergolong sering gagal akan tetapi lama-kelamaan anak akan mengerti kalau ‘wilayahnya’ adalah hal yang harus ia hadapi terlebih dahulu. Ini lebih baik dibanding memberikan makan bersama dalam satu piringpiring bersamaku.
3. Berikan Variasi Makanan yang Berwarna Menarik
Kebiasaan Humaira saat makan adalah..
‘Ia selalu mengambil makanan dengan warna cerah menyala terlebih dahulu’
Ya.. Jika diatas meja makan tersaji buah semangka berwarna merah maka Humaira akan mengambilnya terlebih dahulu. Ia akan cuek bebek dengan bento mini yang aku buat. Ia juga akan cuek bebek dengan aroma lezat dari bubur. Humaira lebih fokus pada makanan yang berwarna cerah.
Karena itu aku selalu memancing niat makannya dengan memberikan makanan berwarna cerah terlebih dahulu. Bisa dimulain dengan buah semangka, agar-agar warna warni dsb. Lalu aku akan menyisipkan sesi makanan lainnya saat ia asik menyantap makanan cerah tersebut.
4. Potong-Potong Makanan Sesuai dengan Kemampuannya dalam Melahap
Aku bukan penganut metode ‘Baby Led Weaning’. Semenjak Humaira MPASI, aku memberinya makan dengan metode biasa. Karena selain aku takut dia akan tersedak, aku juga memikirkan tentang pencernaannya.
Tapi, semenjak Humaira sudah berumur 1 tahun. Perlahan aku mulai mengikuti cara makan yang ia sukai. Yaitu suka mengambil makanannya sendiri dan anti disuapi.
Karena itu aku membuat jenis MPASI yang sesuai dengan ukuran tangannya dan bisa dia lahap dengan baik. Berbagai MPASI itu antara lain seperti nugget ayam sayur homemade, perkedel nasi sayur telur, hingga makanan simple seperti kentang goreng dan potongan buah. Yaah.. Bisa dibilang ini metode semi BLW karena aku juga terkadang masih menyuapi Humaira dengan sendok jika memiliki kesempatan setiap ia melahap makanannya dengan tangan.
5. Jangan Pernah Memaksa Apalagi Marah-Marah
Pernah gak sih si kecil ngambek makan?
Belum juga mau menyuapi, ketika melihat makanan pun ia sudah menggeleng-geleng dan menghentakkan kaki tanda tidak mau.
Ada beberapa hal yang menyebabkan anak tidak mau makan loh. Diantaranya adalah kemungkinan mulutnya sedang sakit, tumbuh gigi hingga mungkin masih kekenyangan karena banyak menyusu. Atau mungkin juga dia sedang sangat fokus bermain sehingga tidak mau diganggu dengan moment makan. Nah, untuk yang terakhir itu.. Humaira banget. Haha..
Kalau Humaira sudah bermain, dia sulit sekali makan. Beda dengan anak lainnya yang bisa disambi-sambi makan saat bermain. Kalau Humaira, tipe yang nyaman makan saat dia membolak-balik buku. Humaira juga tipe yang nyaman makan saat dibawa jalan-jalan ke luar rumah.
Perhatikan dan lihatlah apa kebiasaan makan yang anak sukai. Jangan pernah marah-marah saat anak tidak mau makan. Karena itu akan membuatnya trauma. Seperti anak pertamaku Pica kemarin, dia sempat trauma dengan sendok karena aku sering memarahinya saat tidak mau makan. Akhirnya? Yaa.. Ngambek makannya sampai hampir 2 tahun.
Ada baiknya jika kondisi emosi kita sedang tidak stabil saat anak makan maka cobalah minta pertolongan dari suami. Selain untuk membantu kita di rumah.. hal seperti ini juga supaya si kecil memiliki bonding dengan Ayahnya loh.
6. Jangan Terlalu Perfeksionis, Berantakan Bukan Masalah Kok!
Ini nih.. Super penting banget buat emak yang mau mengajari si kecil makan mandiri.
Please.. Please.. Dont be too Perfect!
Saat kita punya anak kecil, apalagi yang masih dibawah 2 tahun.. Gakpapa banget kok kalau rumah selalu berantakan.
Gakpapa banget kalau si kecil makannya berantakan. Lantai penuh makanan hingga bajunya yang selalu kotor. Itu adalah hal yang wajar sekali.
Yang gak wajar itu kalau saat moment berantakan, tetiba ada tamu datang dan nyinyir.. *Halaaah kok jadi curhat.. 🤣
Seumur Humaira ini, sepertinya hampir setiap selesai makan aku selalu mengganti bajunya. Hampir setiap selesai makan, aku selalu mengepel ulang lantainya..
Capek? Ya capek lah.. Tapi harus sabar.. Gak bolee marah-marah.. Hahaha (Gak mudah kan jadi ibu itu ya.. 🤣)
Karena aku yakin masa-masa berantakan seperti ini enggak akan bertahan lama kok. Kalau anak sudah besar, dia akan membantu kita untuk membereskan rumah. Seperti anak pertamaku yang selalu membantuku untuk membersihkan rumah saat ‘dijajah’ oleh adiknya..
*hehehe.. Ketauan deh tips sabarnya emak.. Punya asisten kecil ternyata.., 😆
7. Berikan si kecil Camilan
“Kalau lagi makan berat suka males, tapi kalau udah snack time langsung semangat..”
Siapa yang anaknya begini?
Ini anak aku banget Ya Allah.. 😭
Kalau dia melihat aku makan kerupuk, duh.. Langsung semangat sekali ingin minta diberi. Padahal kan enggak semua kerupuk itu bagus dan sehat untuk bayi. Sampai suatu hari aku bertekad gak mau menggoreng kerupuk lagi karena bikin si kecil addicted. Ternyata, hal itu malah bikin dia semakin enggak semangat buat makan.. Huhu..
Sepertinya.. Bayi pun butuh cemilan yang kering dan sehat untuk membantu semangatnya makan ya. Huft_
Untunglah aku akhirnya dapat produk cemilan yang cocok buat Humaira.. Yup, mari berkenalan dengan Milna Nature Puffs Organic
Tentang Perkenalan Milna dan Aku
Aku sudah kenal lama dengan produk milna. Sejak anak pertama tentunya. Dulu, aku ini cenderung perfeksionis kan. Jadi say no banget buat MPASI instan.
Itu dulu tapi.. Waktu masih ‘bego’.. 😩
Dan sewaktu Farisha anak pertamaku berumur 9 bulan, isenglah aku membelikannya bubur milna instan. Eh, ternyata dia suka loh. Sayangnya itu tidak berlangsung lama karena gigi gerahamnya tumbuh dan dia sempat mogok makan karena aku marahin. Dan mogoklah sekalian.. Huhu..
Untuk Humaira anak keduaku, aku sih udah sedikit pintar lah ya. Mulai mengerti kandungan MPASI instan tuh ternyata bagus. Dan aku sudah pakai milna dari Humaira umur 7 bulan. Sampai pindah tekstur pun aku juga setia ngikutin produk-produknya milna karena variannya lengkap sampai ke bubur organiknya juga. Alhamdulillah Humaira suka semuanya. Dan semuanya pun cocok untuk pencernaaannya.
Dan sekarang aku baru berkenalan dengan Milna varian puff. Seneng banget sih karena ini yang sedang Humaira butuhkan demi mendukungnya belajar makan mandiri.
Mengapa Memilih Milna Nature Puffs Organic?
Why harus nunggu puffs merk milna? Padahal yang lain mah banyak.
Pertama, Karena aku pecinta organik dan bahan makanan yang sehat..
Bukannya apa sih ya, tapi pencernaan Humaira agak berbeda dengan kakaknya. Kulitnya juga sometimes agak alergi. Jadi kalau bisa MPASI nya ya organik. Milna Puffs ini bahannya dari beras organik, tanpa pengawet, tanpa pemanis bustan, tanpa penguat rasa, dan tanpa pewarna sintetik. Jadi sudah pasti aman buat si kecil.
Milna Puffs ini juga bebas gluten, tinggi kalsium dan sumber zat besi. Thats why, kalau Humaira menghabiskan 1 bungkus dalam sehari aku malah senang. Karena kadang nih.. Makanan yang aku bikin pun berakhir mendarat mulus di lantai. Kalau puffs ini banyak dimakan kan aku sedikit gak worry soal kalsium dan zat besinya.
Kedua, Bentuk Milna Natur Puff ini Lucu sekaliii..
Saat pertama kali aku buka Milna Puff yang varian keju, aku langsung suka liat bentuknya.
Ya ampun bentuk Hatiiii..
Kan aku jadi inget kado ulang tahun pertamaku yang penuh dengan guntingan kertas berbentuk hati dari pacar yang sekarang udah jadi suami ini.. (Eh, kok aku jadi curhat?)
Dan saat membuka milna ini.. Aku jadi kegeeran.. *Halaah.. 🤣
Tapi serius, Humaira pun suka sekali memperhatikan bentuknya. Sebelum ingin memakan puffnya, ia memperhatikan bentuknya sebentar dengan mata excited. Lantas semakin semangat ketika ia langsung mengeluarkan semuanya di meja makannya.
Ketiga, Milna Nature Puffs Organic Enak dan Meleleh di Mulut..
Halah, kayak kamu cobain aja win jadi tau enak..
Ya emang aku cobain kok. Dan enak. Hahaha..
Makanya kadang kalau si Humaira ketiduran sehabis ngemil milna ini.. Aku suka mengambil yang berguguran dan memasukkannya kemulut. *sayang euy mubazir.
Terus, gakpapa banget loh kalau si kecil bukan tipe yang doyan ngunyah. Karena milna puffs ini meleleh di mulut. Nah, ada kan tipe anak yang kalau lagi ngambek makan.. Ngunyak pun males. Sukanya di emuttt aja. Boleh nih dikasih cemilan milna ini supaya dia sadar dengan rasa enak dan langsung mengunyah makanannya.
Keempat, Milna Nature Puffs merupakan Cemilan Anti Berantakan
Buatku Puffs Milna menolong banget saat aku sedang hectic mengerjakan pekerjaan rumah. Yah, you know lah rempongnya emak-emak tanpa ART dan harus homeschooling saat pandemi begini. Kadang aku juga bisa stress kalau melihat si kecil makan berantakan dan selalu ganti baju. Milna puff ini kemasannya gampang dibuka dan anti berantakan. I mean, setidaknya baju si kecil aman karena cemilannya kering.
Biasanya nih, Humaira tipe yang selalu mengeluarkan semua makanan dari bungkusnya. Aku enggak tau kenapa saat dia makan milna puff ini jarang sekali aku melihatnya mengeluarkan semuanya. Dia lebih suka makan ‘damai’ dengan mengeluarkan puff nya satu per satu dan memasukkannya ke mulutnya. Mungkin nih ya.. Dia mau hemat cemilannya juga.. Hahahaha..
Kelima, Humaira suka semua varian rasa Milna Puffs Organic
Varian rasa Milna Puffs Organic ini ada 3, yaitu Cheese, Apple and Mix Berry, serta Banana.
Humaira suka semuanya. Alhamdulillah..
Tapi dari semua varian rasa, dia paling suka yang keju.
Aku harap, milna juga mengeluarkan varian puff dengan kandungan sayur. Mungkin bayam atau brokoli. Yah, who knows banyak anak yang sulit makan sayur bukan?
Keenam, Makan Mandiri memakai Milna Nature Puffs Organik ini menyenangkan
Tadi aku cerita bukan? Kalau Humaira ini pecinta kerupuk. Gak bisa melihat aku makan kerupuk dia langsung menangis minta juga.
Milna Puffs ini bagaikan penolong saat si kecil kecanduan kerupuk saat makan. Ia akhirnya bisa bersahabat dengan makanan berat dan makanan ringan. Bagaimana? Dengan menyuapnya secara bergantian.. Hehehe..
Dan cara baru makan milna yang membuat Humaira ketagihan lainnya adalah dengan mencampurnya dengan ASI perah.. Yah, menjadi seperti cereal. Apakah ia bisa memakannya dengan menggunakan sendok?
Ya.. Dia belajar… Karena anak harus belajar makan mandiri sedari kecil bukan?
Bagaimana moms? Punya pengalaman seru terkait mengajari si kecil makan sendiri? Sharing denganku yuk!
27 thoughts on “Tips Mengajari Si Kecil Belajar Makan Mandiri”
Aku suka poin 2 sama 3 terus juga mengenai yg berantakan itu, itu sih sangat wajar banget ya bagi aku liat anak kecil makan berantakan gitu. Oh ya, cemilan anak-anak kecil gini tuh enak-enak, aku aja bisa suka sih. Hehe
Ponakan aku umur 4 tahun tapi rumah masih berantakan aja mbaaa huhuhu gak cuma emaknya tapi tante2nya juga ikut rempong wkwkwk dulu juga suka dibeliin makanan semacam puff gitu sama kakakku, tapi sekarang udah engga. Kadang makanannya udah kayak orang dewasa aja ?
Milna ada puff nya ya sekarang, wah keren banget, dulu pas anakku kecil aku beli puff merk luar negeri trs yg import, karena brand lokal gak ada. Skrg uda lengkap ya milna
Wah milna jadi pilihan nih buat MPASI
kurang dari usia 1 th, anak saya doyan makan. sampai saya kasih potongan buah naga dan dia lahap meski belepotan. tapi menuju usia 2 th, duh pengen nangis. gak mau makan, nyemil ajah. yaudah stok cemilannya saya banyakin. alhamdulillah sekarang 2.5 th udah doyan makan lagi
PR besar ya ngajarin anak makan ini. Edukasinya harus konsisten. Humaira lucuk bgt sih. Heee.
Humaira lucu banget deh, hahaha.
Sering banget liat tips untuk ngajak anak makan tu kunci utamanya ya ajak makan bersama ya Mba. Karena, anak kecil cenderung mencontoh, kalau kita terlihat makan lahap maka ia bakal melakukan hal sama.
Toss nih mba geng perfeksionis, kayaknya aku juga harus menurunkan perfeksionis yang ada dalam diriku ini. Karena, terkadang perfeksionis menyiksa diri sih hahaa
aku malah sering lihat ortu yg ngomel kalau anaknya makan sendiri. takut belepotan katanya
padahal bagus buat melatih anak jadi mandiri ya. btw untung ada Milna Nature Puffs Organic.
Dulu waktu neng Marwah kecil sudah sya ajari makan sendiri jadi terbiasa, emang sih awalnya acak2 an heheh tapi lama2 engga
anakku saja sudah besar masih suka cemilan ini, katanya enak heheh.
Alhamdulillah Humaira sudah punya cemilan yang sehat dan anti berantakan yaa… Mamanya jadi punya waktu untuk mengerjakan yang lain, enggak sibuk nyuciin baju aja 😀
kita memang harus sabaar ya mba tapi jika dibiasakan sejak kecil anak – anak akan segera terbiasa ya
milna ini camilan yang enak dan pas buat anak, emaknya juga kadang ikutan makan karena enak
itu camilannya enak banget hihi aku peenah nyobain punya ponakanku soalnya.. camilan sehat
Suka greget dan gemes lihat anak-anak yang sudah bisa makan sendiri. Biar belepotan juga tetap lucu dan bikin bangga.
Baru ya ini, belum pernah nyoba aku. pengen nyoba sesekali secara emang butuh banget sama yang namanya cemilan biar anakku makan sendrii belajar. enak yaa.
Bukan anak anak namanya kalo rumah nggak berantakan. Apalagi soal makan sendiri, selalu berantakan plus plus kalo ini mah. Makanan jatuh sampai baju berubah warna hehe. Anakku udah biasa makan sendiri, tapi kadang minta disuapin 🙂
Waah jadi inget waktu si kecil belajar makan juga sering aku kasih porsi sendiri. Terus suka ngemil juga apalagi yang puff kayak gini. Mungkin buat anak kecil tuh menarik ya kalo makan ada bunyi kriuk2 gitu soalnya si kecil suka puff. Dulu taunya merk sebelah Mbak, kalau dari
Milna dia suka aku beliin kue marrie-nya
Senangnya jadi Mama di era ini ya!
Ada banyak produk inovatif yang secara tidak langsung meringankan tugas para orang tua.
Btw,
Tips mengedukasi banget, mba!
Lengkap dan informatif.
Wah, camilan Milna makin beragam aja ya. Jaman dulu cuma biskuit bayi aja. hehehe. Kedua anakku nyemil Milna sebagai sampingan. Makanan utama mah tetep. orang mereka doyan makan dari kecil. Tapi ya gitu deh, body tetep kerempeng aja.
Di anak pertama saya juga ga pengalaman jadi sekarang dia suka pilh2 makanan. nah yang ke dua lebih nyaman aja ngajari dia makan, berantakan ga masalah karena si kecil jadi bisa belajar
btw milna puff juga disukai anakku mbak
Lucu banget sih Humaira, pintar dan lahap makannya ya, camilannya juga sehat dan enak..anak gede saja suka lhoo..
Hahah samaa aku juga suka sebel sama orang-orang yang sok tau dan komen kalau rumah berantakan, padahal kan kita lagi melatih anak mandiri. Padahal aku sebagai ibunya woles2 aja.
Baru tau dong Milna ada varian nature puff organic nya. Mau cobain ah nanti.
Aku pernah nyoba Milna Nature Puffs Organic. Lumayan rasanya, hihihi
Masalah makan anak jadi PR tersendiri. Kadang kita maunya sempurna, padahal mereka juga baru belajar. Yang penting biasain dulu mereka makan sendiri meski belepotan
tamunya dipersilakan pulang aja kalo nyinyirin balita makan berantakan Mak 😀
Duh, hare geneee 😛
Sip sippp, MILNA asik banget ya, ngertiin ortu dan balita jaman now!
aku lagi belajar ini gimana supaya anakku makan sendiri. Dulu waktu belum punya adik, dia udah mandiri lho. Eh begitu ada bayi kok dia minta disuapin juga.
Anak2 juga udah saya biasain makan sendiri sejak kecil mbak. Walau dulu saya nyuapin, mereka juga saya kasi sendok supaya ikut2an nyendok sendiri. Trus kalau sekiranya udah expert nyendoknya, saya lepas makan sendiri, paling kalau masih nyisa banyak ya saya bantuin lg nyendokin.
Yg sulung dulu usia 5 tahun ya akirnya makan sendiri, si bungsu juga skrng usianya 5 tahun udah makan sendiri 😀
Wah Milna skrng ada camilan puff ya? Dulu tahunya cuma buburnya aja 😀