Mudik Pake Motor Bawa Bocil? Why Not!
Masih dalam suasana lebaran gak sih? Pastinya masih dong ya. Bicara lebaran, tentu sudah hal biasa kalau kita mengaitkannya dengan mudik. Ya, kapan lagi kita dapat bersilaturahmi dengan sanak saudara dikampung halaman? Libur panjang dengan suasana lebaran adalah moment yang sangat pas.
Nah, emak juga terbiasa mudik dikala lebaran tiba. Namun, mudik emak beberapa tahun lalu sebenarnya memakai motor loh. Iya, bawa bocil ini. Gimana rasanya? Hmm.. Aku sih enak dan nyaman aja. Hihi
Bahkan sebenarnya, kalau boleh memilih aku lebih suka mudik memakai motor loh. Beberapa alasan emak mudik pakai motor akan emak tulis dengan lengkap disini:
1. Praktis
Mudik memakai motor menurut emak jauh lebih praktis. Walau sebenarnya memang terlihat ribet dalam pemandangannya. Haha
Iya, kalau mudik dengan memakai mobil biasanya aku lebih rempong mempersiapkan perlengkapan dimobil. Mulai dari cemilan, obat anti mabuk, minyak kayu putih dan perintilan lainnya hingga kantong plastik kecil. (eh, iya aku plus family orangnya memang mabukan kalau dimobil.. So perlengkapannya ribet.. 😂)
2. Terhindar dari Macet
Ke mall pake mobil makan waktu 30-40 menit. Ke mall pake motor cuma makan waktu 20 menit paling lama (sudah termasuk mampir beli bensin plus bla bla.. ✌). Kenapa pake mobil lama? Itu, body mobil yang lumayan gede bikin rawan macet dijalan, hihi.
Kekampung halaman naik mobil dalam arus mudik yang hmmm… Begitulah.. Kira-kira memakan waktu berapa lama? Yah, lumayan.. Sampai 2 episode mimpi tidur yang bersambung mungkin. Sementara kalau pakai motor? Emak gak bisa tidur. Malah asik terbawa curcolan ngobrol dengan suami atau asik melihat pemandangan kanan kiri.
3. Pemandangan Lebih Menyenangkan
Iya, bagi emak pemandangan mudik pakai motor itu lebih menyenangkan dibanding pemandangan mudik pakai mobil. Ini sih mungkin karena efek dari suka mabuk dimobil jadi pemandangannya cuma minyak kayu putih plus plastik aja. Haha.
Bahkan asiknya lagi, kalau berangkat pakai motor itu bisa foto-foto pemandangan. Iya, kampung aku kan lumayan pedesaan. Jadi memandang gunung dan hamparan permadani hijau itu dengan udara segar sekeliling itu benar-benar moment yang menyenangkan kalau dinikmati mamakai motor.
4. Terhindar dari Drama Pusing dan Mual
Ah, ini sih gak perlu dijelaskan lagi. Dari point 1 dst sudah disisipkan dikit-dikit. *dasar penulis yang tak terstruktur.. 😅
Aku sampai sekarang gak ngerti kenapa tiap mobil itu baunya sama. Bau pusing. Biar pakai parfum mobil yang begini begitu tetap aja baunya pusing. Aduh mak, ngebayangin baunya aja aku udah pusing beneran sambil nulis. Serius. 😂
Konon, untuk mengobati permanen mual dan pusing saat naik mobil itu adalah dengan punya mobil. Manjur gak sih? Menurut aku gak terlalu manjur ya kalau cuma punya doang kecuali mungkin kalau udah bisa nyetir sendiri. 😂
Dulu, sejak kecil sampai besar aku kan tinggal dengan orang tua. Orang tua aku punya mobil, tapi aku jarang ikutan naik. Alhasil ya tetap aja ya.. Hahhaha.
6. Gampang Mampir dan Parkir dimana Saja
Salah satu drama paling membosankan saat ikut naik mobil adalah sulitnya dapat tempat parkir. Kalah pakai motor? Cuss.. Tinggal taroh. Gampang.
Mau makan dipinggir jalan? Kalau naik mobil, harus mikir beberapa kali soal tempat parkir. Bahkan pengalaman dulu, sempat dilewatin dulu tempat makannya. Dijalan sambil mikir, eh, kayaknya didekat situ bisa parkir. Terus dulu tuh, lurussss sampai ketemu belokan baru bisa parkir. Eh, iya kalau yang nyupir orangnya gak ngelamun. Haha..
7. Lebih Irit
Ini jelas ya. Irit. Kekampung halaman naik motor cuma makan bensin 1, 5 liter. Sementara pakai mobil? Hmmm..
Nah, tapi nih.. Mudik pakai motor itu enggak bisa sembarangan. Apalagi kalau membawa bocil. Harus banyak hal-hal yang perlu kita perhatikan, diantaranya adalah:
1. Yakinkan kondisi motor dalam keadaan baik
Ini adalah point utama yang penting banget. Sebelum berangkat kita harus sudah memastikan kondisi motor dalam keadaan baik. Akan lebih baik lagi kalau kita membawa perlengkapan kecil dalam memperbaiki motor untuk berjaga-jaga kalau saja di jalan nanti terjadi sesuatu.
2. Selalu gunakan helm dan pengaman lain yang mendukung
Mudik bawa bocil pakai motor memang rempong dalam segi pakaian tempur mak. Iya, mulai dari membawa helm, pengaman, jaket, masker, tisue dan lain-lain. Bahkan kalau diperhatikan, eh kok tiba-tiba anak udah kayak power ranger aja kostumnya. Haha
3. Jangan membawa penumpang maupun barang terlalu banyak
source: litbang-kemendagri.go.id
Nah, tips ini juga penting banget. Sebisa mungkin, bawalah barang seminimalis mungkin karena mudik pakai motor itu kita gak bisa bawa barang seenaknya aja. Seperti alat pel, jemuran, ya ditinggal aja lah. *eh, ya eya laah.. Haha
Kalau masih memiliki anak satu seperi keluarga kecil saya mungkin mudik membawa motor masih bisa dilakukan, tapi kalau sudah punya banyak pasukan lebih baik jangan memaksakan muatan motor karena dampak negatifnya jauh lebih buruk.
4. Yakinkan tubuh pengendara dalam kondisi fit dan tidak mengantuk
Sebelum naik motor untuk mudik, maka yakinkan dulu bahwa anda sudah cukup beristirahat. Naik motor untuk mudik itu cukup melelahkan loh. Kalau membawa bocil mungkin saja dijalan ia akan merengek dengan keluhan-keluhan seperti capek, mau minum susu dan sebagainya. Jari kita sebagai orang tua harus dalam keadaan prima juga untuk menghadapinya.
5. Sebaiknya kampung halaman yang dituju tidak terlalu jauh
Nah, ini juga pertimbangan penting. Seberapa jauh kampung halaman?
Kalau kami hanya pulang kekampung halaman dengan jarak tempuh yang cukup dekat. Sekitar 2 jam dengan kecepatan 60 km/jam sudah sampai kekampung halaman sehingga anti capek. Kalau jarak kampung halaman sangat jauh sebaiknya tidak memakai motor ya. 😊
6. Yakinkan arus mudik tidak terlalu padat
Sebelum memutuskan kapan dan tanggal berapa kita mudik, ada baiknya untuk memantau arus mudik. Hal ini agar kita terhindar dari kemacetan dan resiko kecelakan.
Terbayang kan mak, kalau kita bawa bocil mereka sumpek dan cerewet melihat kemacetan dimana-mana. So, cari jadwal keberangkatan yanh strategis demi kenyamanan si kecil diperjalanan. 😉
7. Jangan ngebut dan berhati-hati
Kalau tips ini tentu semua sudah sangat paham dan mengerti. Biasanya para laki-laki kalau berkendara suka lepas kontrol. Nah, sebelum itu yakinkan suami untuk terus berhati-hati karena lebih baik terlambat asal selamat.
8. Beristirahatlah jika lelah
Anak menangis dijalan, pinggang sudah terasa penat, mata mulai berkunang-kunang. Lebik baik kita mulai berhenti dan beristirahat. Yakinkan tubuh sudah fit kembali saat ingin memulai perjalanan.
Nah, itu dia kilasan tips dan alasan emak mudik bareng bocil memakai motor saja. Kalian punya tips mudik yang menarik lainnya? Boleh sharing juga ya..
Tulisan ini merupakan post untuk #KEBloggingCollab kelompok Ghea Panggabean yang diawali dengan trigger post dari Faridilla Ainun.