Pengalaman terkena Anemia Saat Menyusui
“Semenjak punya bayi, kalo gak bobok siang tuh rasanya kepala berat banget..”
“Ya iya dong, kan malam dipake begadang. Yakan?”
“Gak juga, anakku sudah berhenti begadang umur segini. Tapi seriusan sering banget pusing.”
“Jangan-jangan hamil lagi nih”
Eeeh? Masa?
Dung trak kadung dung dung..
Bisakah Ibu Menyusui Terkena Anemia?
Gaes.. Kalau udah jadi emak-emak, tapi kepala sering pusing itu banyak faktornya. Pertama, mungkin sedang butuh piknik karena jenuh di rumah. Kedua mungkin keadaan ekonomi bermasalah, jadi berefek ke sumber pangan dan kebutuhan lainnya berbuntut kepala yang turut pusing. Ketiga, eh.. Jangan-jangan hamil. Hihi.. Nah, yang terakhir nih.. Sudah rutinkah cek kesehatan? Terutama cek tekanan darah dan HB. Karena jangan-jangan nih.. Ibu sedang terkena anemia.
Anemia bisa menyerang siapa saja, termasuk itu ibu hamil dan menyusui. Gejalanya antara lain sering mengalami pusing, kulit pucat, sulit berkonsentrasi, dan kelelahan. Untuk tes akurat bisa dilakukan pengecekan kadar HB atau haemoglobin pada puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya. Dan ingat, anemia jangan dianggap sepele loh.
Pada Ibu Hamil, kondisi anemia bisa menyebabkan preklamsia. Pada Ibu menyusui, kondisi anemia dapat berefek pada pertumbuhan anak dan kesehatan ibu sendiri. aku beberapa kali membaca pengalaman para ibu yang memiliki anak anemia. Dan itu terjadi karena kebutuhan zat besi di 1000 hari pertama si kecil tidak terpenuhi dengan benar.
Sebagai Ibu menyusui, Alhamdulillah anakku tidak mengalami anemia. Tetapi, efek negatif anemia itu aku alami sendiri. Puncaknya saat aku pada fase menyusui anak keduaku, yaitu Humaira. Saat itu, usianya masih 1 tahun. Dan aku sedang dalam fase parno berlebihan dengan covid.
Iya, aku sempat kecelakaan kecil parah hanya karena mengabaikan gejala anemia.
Kecelakaan Terparah Akibat Mengabaikan Gejala Anemia
Hari itu adalah bulan ke 4 covid ada di indonesia, aku yang baru berbelanja keluar rumah untuk keperluan mingguan langsung bebersih diri sambil masuk ke kamar mandi. Dan langsung keramas, karena konon kalau habis dari luar rumah harus mandi sebersih-bersihnya. aku tidak terlalu peduli efek samping mandi sehabis panas-panasan dari luar rumah. Yang aku pedulikan saat itu adalah Humaira yang menangis dan dia ingin menyusu melihat mamanya datang. Dan sang mama harus mandi bersih karena takut terpapar virus dari luar.
Usai mandi dan menyusui hingga Humaira tertidur, aku ingin membereskan hasil belanjaan. Sambil membuka handphone, aku bangkit dari tempat tidur dan membalas beberapa WA temanku. Lanjut handphoneku berbunyi ‘tit tut’ karena kehabisan baterai. Aku pun langsung meraih charger hp yang ada di meja dekat ranjang. Tiba-tiba saja, kepalaku sontak oleng dan jatuh begitu saja. Dan daerah yang jatuh pertama kali adalah bagian bibir. Bisa bayangkan bagaimana luka saat itu? Bibir aku harus dijahit dan gigi seri kesayanganku patah di bagian ujung. Sampai sekarang, aku masih terbayang rasa nyeri jahitan bibir dan ngilunya gigi patah. Hiks.
Keadaan lelah karena berpanasan belanja di luar, kemudian asupan zat besi yang tidak memadai, ternyata membuat aku terkena anemia parah saat menyusui. aku sering lelah dan pusing namun aku sering abai dengan kondisi tersebut.
“Toh, tinggal dibawa tidur aja kan. Dan pusingnya pasti hilang”
Itulah pemikiran sempit yang membuat aku menyesal berkepanjangan. Andai saja aku peka lebih awal dan rutin mengonsumsi suplemen zat besi mungkin tidak akan seperti ini.
Tahukah? kecelakaan itu berefek permanen. Sejak saat itu, aku mulai concern untuk memperbaiki asupan zat besi diriku sendiri.
Kiat Mengatasi Anemia Pada Ibu Menyusui
Untukmu yang memiliki gejala anemia, bahkan gejala ringan sekalipun maka tidak pernah ada salahnya untuk mengatasi hal itu. Terutama nih untuk ibu hamil dan menyusui. Atasilah anemia sebelum nantinya menyesal.
Berikut beberapa tips dariku untuk mengatasi Anemia saat menyusui:
1.Rutin Konsumsi Makanan yang Mengandung Zat Besi
“Aku tuh gak suka makan hati ayam, katanya kudu makan hati gitu ya buat nambah darah?”
Sering gak kita mendapatkan pertanyaan demikian? Seakan kalau anemia harus konsumsi berbagai jeroan hati dsb. Padahal, gak melulu kok makanan yang mengandung zat besi itu pada hati.
Ada banyak makanan yang mengandung zat besi. Diantaranya adalah daging sapi, ayam, ikan, hingga sayur bayam. Tapi memang secara kandungan, hati ayam memiliki kadar zat besi yang tinggi.
Penderita anemia memerlukan asupan zat besi 25% lebih tinggi dibandingkan asupan zat gizi normal. Terutama untuk ibu hamil dan menyusui nih. Karena zat besi yang kita konsumsi juga terserap oleh bayi. Jadi, usahakan untuk mengonsumsi zat besi yang melebihi rata-rata ya.
Dan satu lagi, kesalahan umum yang sering kita lakukan adalah.. Ketika pusing langsung minum teh panas. Ini mungkin akan manjur jika pusing karena masuk angin. Akan tetapi, jika pusing karena anemia maka meminum secangkir teh panas hanya akan memperparah keadaannya. Teh tidak dianjurkan dikonsumsi oleh penderita anemia karena akan mengurangi kadar zat besi dalam darah.
2. Rutin Cek Kadar Hb
Biasanya, kita sebagai ibu menyusui selalu rutin ke posyandu setiap bulan bukan? Nah, usahakan untuk memeriksa kadar HB juga ya. Setahuku, pemeriksaan seperti ini gratis loh.
Hemoglobin normal untuk wanita dewasa berkisar antara 12-16 g/dL. Sedangkan pada ibu hamil, kadar Hb dapat turun menjadi 10,5 g/dL. Akan tetapi masih dianggap normal jika tidak terdapat keluhan atau gejala anemia. Untukku sendiri saat menyusui pernah Hb hanya 8 g/dL. Meski tidak mengalami pusing tapi aku juga jaga-jaga karena kalau sudah pusing dan kambuh bisa gawat.
Dengan rutin memeriksa hb begini, paling tidak kita tahu apakah pusing berkelanjutan ini murni karena anemia atau disebabkan hal yang lain juga. Pemeriksaan rutin juga membuat kita lebih peka akan cukup tidaknya kandungan zat besi yang sudah kita konsumsi.
3. Sedia Suplemen Penambah Darah di rumah
Kalau kita rutin ke fasilitas kesehatan setiap bulan dan cenderung memiliki hb yang rendah, biasanya faskes akan menyediakan suplemen penambah darah untuk kita konsumsi loh. Selain itu, kita juga bisa membeli sendiri suplemen penambah darah di apotik.
Setahuku, suplemen penambah darah ini bermacam-macam. Dan tidak semua suplemen cocok untuk tubuh kita. Maka, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter terkait suplemen penambah darah yang cocok ya.
4. Sedia Obat Penghilang Nyeri di rumah
Nah, biasanya penderita anemia cenderung lebih sering mengalami nyeri pada kepala. Dan ini berangsur dalam waktu yang cukup lama sehingga paling tidak kita membutuhkan obat penghilang nyeri di rumah.
Tapi, sebelum mengonsumsi obat penghilang nyeri akan lebih baik jika sebelumnya kita berkonsultasi dulu dengan dokter ya.
5. Rutin Konsultasi dengan Dokter di HaloDoc
Solusi terakhir adalah.. Rutin konsultasi dengan dokter di aplikasi HaloDoc. Karena di masa pandemi seperti ini, tidak semua dari kita bisa leluasa ke fasilitas kesehatan terdekat bukan? Ngaku deh siapa yang bolak balik konsul online karena parno sama flu pada pandemi covid ini. Haha.
Aku sendiri biasanya juga konsultasi terkait dengan kondisi anemia. Kalau hanya mengalami gejala ringan, biasanya aku hanya bertanya tentang obat yang pas untuk aku konsumsi karena aku sedang menyusui. Begitupun untuk suplemen penambah darah, aku tidak asal konsumsi. Perlu konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan membeli suplemen yang cocok.
Aplikasi HaloDoc juga sangat membantuku ketika aku mengalami kecelakaan kemarin. Itu adalah kali pertama aku menginstall aplikasi HaloDoc di smartphoneku. Karena saat pandemi tidak ada dokter gigi yang buka di sekitarku maka aku melakukan konsultasi online untuk menangani nyeri gigi. Ternyata, pelayanannya memuaskan. Pembayaran pun sangat mudah. Terlebih lagi, ada diskon juga.
Pada aplikasi HaloDoc kita juga dapat memilih dokter yang kita inginkan. Dan sungguh, bagi orang cenderung introvert sepertiku konsultasi online begini sangat amat menolong.
Jadi, sering pusing saat menyusui? Waspada anemia ya. Jangan sampai terjadi penyesalan sepertiku. Dan yuk mulai rajin konsultasikan kesehatan!
6 thoughts on “Pengalaman terkena Anemia Saat Menyusui”
Aduh, ga kebayang aku dijahit dan patah gigi. Kok bayanginnya ngilu banget astaga. Sehat terus ya mbak buat kedepannya.
aku juga waktu hamil dan setelah melahirkan anak kedua sempat kena anemia. pernah waktu mau masak buat makan malam rasanya keliyengan mau pingsan. lapar dikit juga langsung berasa pusing. untung pas melahirkannya nggak kekurangan darah
Hallodoc emang bantu banget buat konsultasi online selama pandemi bahkan bisa dikasih obat sama resep juga yA
Sebagai orang yang beberapa kali opname karena anemia dan Hb rendah,terus terang aku jadi waspada luar biasa
Yang jelas sih asupan makanan harus pas.kalau ibu menyusui jangan ditanya karena kan emang dua orang orang sebenarnya yang harus diperhatikan gizinya. Semoga kita semua selalu sehat ya
Aku pengen rutin bisa meriksa Hb, tapi nggak tau di mana. Pertama kali periksa Hb tuh pas seminar maltofer. Ternyata sangat simpel, sama seperti periksa kadar gula darah, kolesterol dan asam urat. Tapi, aku malah susah nyari di luaran (klinik).
Iya bener Mbak, ibu menyusui memang perlu waspada anemia. Saya pas mau melahirkan dulu Hb nya pas-pasan, jadi harus awas sama kondisi kesehatan pas menyusui kalau-kalau ada tanda anemia.