Pengalaman Seru Main Bareng Paddle Pop Mochi: Berpetualang ke Planet Saturnus
“Mama, ruang angkasa itu bisa dibikin piknik gak?” Pica bertanya padaku
“Memangnya Pica mau kemana?”
“Ke planet lain selain di bumi. Mau ketemu alien.”
“Kalau mau ke ruang angkasa biayanya mahal. Kudu jadi astronot dulu. Terus naik roket. Bikinnya susah biayanya mahal.”
“Terus, kenapa bisa ada foto-foto planet di buku ensiklopedia ini? Berarti ada yang jalan-jalan kan?”
“Coba, Pica mau kemana sih sebenarnya diantara 8 planet ini?”
“Ke planet saturnus. Pica tuh mau liat cincinnya. Lagi pula Ma.. Pasti disana gak ada covid.. Coba kita pindah planet aja”
😂😂😂
Akhirnya Bisa Berpetualang Virtual ke Planet Saturnus
Iya sih, andai saja bisa ya. Saat pandemi terjadi di seluruh bumi, kita bisa keluar dari itu semua. Entah ke pulau tak berpenghuni hingga ke imajinasi paling liar, tinggal di planet lain. Dimana gak ada kewajiban pakai masker di luar. Bisa menghirup udara bebas seperti dulu lagi tanpa pengapnya masker. Tapi kan realitanya ya enggak gitu lah.. Mana ada di ruang angkasa bisa begitu. Yang ada sih, pakaiannya lebih nganu dibanding hazmat. Dah gitu kudu bawa tabung oksigen kan. Ah, imajinasi.. Andai seperti buku doraemon.. 😅
Tapi, demi mendukung imajinasi dan keseimbangan psikis anak maka emak bela-belain deh ikut daftar di acara paddle pop tanggal 3 Juli 2021 kemarin. Apalagi pas tau programnya bareng rumah dandelion dan Enno Lerian, semangat mendaftar karena Kak Enno itu bagian dari masa kecil emak. Haha.. Telat sih daftarnya, harusnya event sebelumnya ikutan juga. Tapi biarlah, daripada enggak sama sekali. Lagi pula, pas banget nih temanya. Liburan ke Planet Mochi – Main ke Planet Saturnus. Wow, Pica pasti senang. Kapan lagi main virtual ke planet saturnus gratis?
Keseruan acara diawali dengan nyanyian yang dipandu oleh kak Tari. Selanjutnya, anak-anak diberikan tanya-jawab tentang bagaimana planet saturnus itu. Wah, riang sekali para anak-anak menjawab. Aku sendiri ikut mengernyitkan dahi, karena ada satu pertanyaan yang akupun juga gak tau. Haha. Seperti apakah planet saturnus itu berat? Pica dengan semangat menjawab, “Beraaat”
Ya logikanya, pasti berat kan. Soalnya gede. Haha. Dimana-mana kalau gede itu timbangannya nganan. Kecuali Planet Saturnusnya balon. Bisa meletus. Duarr.. Kacau deh hatiku.
Ternyata, planet saturnus itu ringan dan terbuat dari es. Begitupun cincinnya. Ibaratnya saturnus bisa mencair jika dimasukkan ke dalam bak mandi berukuran yang lebih besar dibanding planetnya. Saturnus akan mengapung dan mencair perlahan-lahan diatas permukaan. Uwow kan. Masa mau piknik disana.. Pica.. Pica.. Kudu nonton interstellar juga kali ya diajak.
Membuat DIY CardBoard TV Ketika Main Ke Planet Saturnus
Imajinasi itu lebih berharga dibandingkan pengetahuan.
Ketika anak sudah merasa ‘beneran’ jalan-jalan ke planet saturnus. Biarin aja deh ya kan? Anggap saja kursinya roket. Laptopnya kemudinya. Lalu, foto-foto deh.
Ajak anak mewarnai gambar. Nah, gambar dibawah ini adalah printable yang harus didownload sebelum acara. Setidaknya, dengan begini anak jadi punya imajinasi tentang gambaran main ke saturnus. Ia bisa mewarnai sesuai gradasi yang ia inginkan. Dari mulai sebelum naik roket, ketika naik, melintasi planet saturnus, hingga mendarat. Asyik kan?
Perhatikan deh, Pica mewarnai langitnya dengan warna yang berbeda. Itu menandakan ia paham bahwa mungkin saja warna-warna latar di bumi, ruang angkasa, hingga planetnya mungkin berbeda. Dalam pengetahuan, mungkin saja warnanya salah. Tapi imajinasi anak kecil itu.. Luar biasa.
Habis diwarnai gimana udahan?
Enggak, prosesnya masih panjang ferguso.. Kita kudu bikin Cardboard TV supaya seru!
Karena aku belum punya kotak rancangan cardboard maka aku dan Pica harus bikin sendiri nih cardboardnya dari nol. Maka, berikut adalah bahan yang kami siapkan
Well, bahan dan alat yang kami miliki tidak sama persis seperti diatas. Tapi kami mencoba tetap membuatnya. Berbekal kardus susu, gulungan karton, selotip, ikat rambut, gunting hingga kertas hvs kami mencoba membuat Cardboard TV. Sedikit lebih memakan waktu, tapi kami puas dengan hasilnya. Berikut adalah prosesnya:
Sempat trial dan error karena kami sempat salah membuat lubang. Pertama membuatnya, gulungan kartonnya jadi terlihat di layar. Haha. Persis seperti TV rusak ala ala 90an. Tapi kami membuat lubang lagi dibawahnya, dan menutup lubang yang salah dengan kertas HVS. Akhirnya, kami berinisiatif melapis cardboardnya dengan kertas HVS supaya lebih bagus.
Cara supaya cardboard TV ini bisa memutar dan menampilkan gambar yang berbeda ditiap putaran adalah dengan menempelkan gambar atas dengan selotip ke gulungan atas. Jadi, ketika gulungan (warna kuning) itu diputar. Gambarnya berubah.
Its not perfect, but my girl so happy..
Dia berkata, “Oh, mungkin begini ya TV orang-orang zaman dulu itu..”
Oh iya mungkin, gak terbayang jika serial drakor di buat sedemikian. Alangkah capeknya. 😅
Tapi serius, aku senang setidaknya anak jadi dapat gambaran tentang TV kuno dengan kreasi ini.
“Pica senang kan. Anggap aja Astronotnya itu Pica. Nah, tuh Pica udah pernah main ke planet saturnus berarti. Seneng ya gak ada covid di sana”
“Tetap aja gak bisa sekolah Ma..”
“Dah ah, sekolah di rumah juga seru kok.”
Kapan Lagi Bisa Makan Planet Saturnus?
Sesi main seru selanjutnya adalah membuat Sweet Mochi. Dan tentunya kita gak perlu membuat mochi dari nol. Seperti menyiapkan tepung ketan hingga membuat es krim sendiri. Ribet bebku. Biarkan Dilan saja yang ribet. Kita jangan. Emak-emak gak boleh sok multi tasking. Nanti waras jadi taruhan. 😆
Kita cuma perlu menyiapkan Paddle Pop Mochi Chocolate Vanila. Bentuknya yang bulat seperti planet sudah mewakili basic kreatifitas anak dalam berkreasi kali ini. Tambahan lainnya tidak melulu harus sesuai dengan bahan diatas ya. Cukup sebisanya anak saja.
Aku sendiri hanya memakai susu kental manis dan sprinkle. Karena itulah bahan yang ada. Hihi. Biarpun sedikit belepotan, paling tidak anak senang karena bisa membuat ‘cincin saturnus’ sendiri. Lengkap dengan bongkahan asteroid yang diwakili oleh sprinkle warna warni. Konon, asteroid yang berada di wilayah planet Jupiter sebagian dinamakan dengan nama dewa dewi yunani. Nah, kata Pica, sprinkle nya cukup diberi nama hum, ham, him, hom, hem. Dengan setiap kata mewakili warnanya. Mungkin terinspirasi dari nama panggilan adiknya.. Humaira.. 😅
Rasanya? Tidak diragukan lagi. Enak sekali. Makanya aku beli agak banyak. Supaya bisa ikut icip-icip juga. Duh, kan ya.. Biasanya nasib emak-emak itu sedikit ‘naas’. Contohnya, ketika anak gak habis makan.. Sang emak kudu menghabiskan. Coba deh kalau makanannya enak, sang emak tidak disisain. Makanya harus beli rada banyak. Dan yah.. Sekejap kemudian es krim ini habis.. Untung aku sempat ikut memakan.
Rasanya itu, diluar chewy lembut.. di dalam juicy. Dan aku suka dengan coklatnya. Manisnya sangat toleran dan coklatnya pas. Tidak terlalu nyoklat sehingga menyisakan pahit getir di lidah tapi nyoklat yang menyisakan rasa senang. Menyenangkan seperti apa? Seperti minum secangkir coklat panas sehabis bertemu dementor di azkaban. Hilang lah sudah rasa sedih tidak jelas itu.. 😆
“Ternyata makan planet saturnus itu enak Ma..”
Jadi, mau makan planet apa lagi ya nanti? Penasaran deh sama gimana rasa planet Uranus dan Jupiter.
Yang pasti, kami juga ikutan daftar di 2 acara paddle pop lainnya. Yaitu tanggal 10 Juli dan 17 Juli 2021 ini. Soalnya, ikut acara begini bikin nagih plus mengasah kreatifitas anak.
Hmm.. Kalian udah daftar belum nih acaranya? Daftar yuk! Biar anak gak bosan di rumah.. 😁
Kunjungi instagram @paddlepop.idn ya!