Browsed by
Category: Masakan Indonesia

Resep Martabak Yummy, Simple, dan Murce

Resep Martabak Yummy, Simple, dan Murce

Salah satu cemilan favorite dikeluarga kami adalah Martabak Asin. Membuatnya cukup mudah, selain itu bahannya juga relatif murah dan gampang didapat. 
Untuk membuat 2 pcs martabak ukuran sedang kamu cuma butuh modal sekitar 8 ribu rupiah. Hemat betul kan? Kalo beli paling enggak harus ngeluarin duit 25 ribu ya? 😊

Jadi, yang membuat martabak Istimewa dikeluarga kami karena menu ini salah satu menu daur ulang. Hihi.. Saya biasa mengisi isian martabak dengan bahan-bahan sisa seperti sisa masakan daging, sisa masakan ayam, hingga terakhir saya mencoba mengisinya dengan sisa olahan Nugget Ayam kemarin.. 😁

Kamu juga bisa mengkreasikan bahan isiannya tentu. Saya bahkan pernah melihat ada yang mengisinya dengan tahu. Kalo tahu sih kayaknya ga cucok dilidah keluarga kami.hihi😅

Yuk, Intip resepnya

Martabak Asin

Bahan Kulit:

8 sdm tepung terigu protein tinggi 

1 butir putih telur

1 sdh garam

2 tetes minyak goreng

Air secukupnya

Bahan isian:

2 Butir Telur bebek

Nugget Ayam Goreng secukupnya

1 sdt garam

1 sdt bubuk kari

Daun Bawang secukupnya

Penyedap rasa secukupnya

Cara membuat:

Uleni bahan kulit hingga elastis. Hati-hati saat menambahkan air, Jangan sampai adonan menjadi over lembek. 

Bagi adonan menjadi 2 bulanan kemudian rendam dalam minyak goreng selama 1 jam. 

Campur dan kocok bahan isian menjadi satu. 

Pipihkan pada telpon bahan kulit yang sudah didiamkan direndaman minyak selama 1 jam. 

Nyalakan api. Masukkan bahan isian. Lipat sisi kanan, kiri, atas dan bawah. Kemudian balik. Lakukan seperti gambar dibawah ini:

Goreng dalam minyak banyak hingga kecoklatan. 

Martabak siap dihidangkan. Happy Cooking 😆

Membuat Bumbu Sop Khas Banjarmasin yang serba Guna

Membuat Bumbu Sop Khas Banjarmasin yang serba Guna

Siapa disini penggemar soto banjar? Sup Ayam Kampung khas banjar? Sup Iga? Bubur Ayam? Mie Bancir? Mie Yamin? Hingga Bistik Khas Banjar? Angkat tangaaan… 🙋

Kalo anda salah satu penyuka makanan diatas dan penasaran dengan cara membuatnya maka Bumbu Sop ini adalah Bumbu Dasar yang wajib di stok dikulkas. Kayak akuu, aku nih hoby banget kalo masak itu ga perlu lagi bikin-bikin bumbu pake ngupas bawang lagi, ngulek lagi, nyuci lagi. Ribet yaw, Ribet. 

Lebih enak beli yang instan. Tinggal Cusss… Eh iya sih, tapi tetap beda ya.. Bedaaaa.. Rasanya sesuatu itu kalo bikin sendiri lebih berkesan dan cinta kita didalam masakan lebih masuk aja gitu. Hehe

Entah beberapa minggu lamanya ya bumbu sop ini dibuat dan aku baru aja nulis resepnya. Kau tau apa alasannya? Iyaaa.. Fotonya ga ada yang bagus pemirsa.. 😂😂

Maklum, aku bikinnya dirumah mertua (lebih tepatnya mertua yang bikin) sekalian ngajarin menantunya yang skill masaknya ini masih kelas sabuk abu-abu (ga jelas maksudnya). Aku memotonya dengan malu-malu sok anggun. Padahal kalo moto dirumah sendiri aku bisa bermenit-menit nungging cantik. 😅

Tapi, udah banyak banget temanku yang nanya resep mie bancir. Nah, gimana aku mau ngasih resep, sedangkan bumbu dasarnya aja aku masih nyolong punya mertua. 😂

Jadilah resep ini aku publish dengan tampilan apa adanya. Gapapa ya pemirsa. Nanti kalo ni bumbu abis, aku bikin sendiri deh biar fotonya lebih bagus. (kayak yang kemarin2 bagus aja) 😅 

Bumbu Sop Banjar Ala Mertua

Bahan:

500 gr Bawang Merah

250 gr Bawang Putih

6 ruas jahe

250 ml minyak goreng

100 gr mentega

5 lembar ganti ganti

1 sdm merica

3 buah bunga lawang

5 buah kapulaga

6 buah cengkeh

2 batang kayu manis

1 sdm adas manis 

1/2 biji pala

Cara membuat 

Haluskan Bawang merah, Bawang Putih dan Jahe menggunakan blender dengan air secukupnya. 

Tumis Jus Bawang tadi hingga mengental dan tidak cair lagi. Masukkan Minyak Goreng. Aduk-Aduk hingga harum. 

Sementara itu, haluskan merica, kapulaga, ganti ganti, adas manis dan pala memakai ulekan. Lalu tambahkan sedikit air pada ulekan dan saring. Masukkan air tadi di bumbu sop. 

Tambahkan mentega. Masak hingga bumbu sop berbau harum, mengental serta ‘mengeluar minyak’. 

U can see the process yaa.. 

Inget ya, tekstur bumbunya harus seperti gambar diawal tadi. Kalau belum seperti itu rasanya akan berbeda. Bisa-bisa nanti bau bawang mentah. Harus sabar pokoknya kalau bikin ini. 😂

Happy Cooking yaaa…. 

Yuk membuat Gangan Keladi, Sayur Khas Banjarmasin 

Yuk membuat Gangan Keladi, Sayur Khas Banjarmasin 

Jika anda orang banjar, tentu tidak asing dengan sayur yang satu ini. Namanya Gangan Keladi. Dibuat dari tanaman keladi yang tumbuh dibanjarmasin. Tanaman ini memiliki bongkah yang disebut keladi. Rasanya seperti tanaman berbongkah lainnya. Jika dikupas maka akan mengeluarkan getah dan jika direbus warna air berubah menjadi keputihan. Bukan hanya bongkahnya yang dimasak loh pemirsa. Batangnya juga enak, teksturnya klenyel-klenyel. 

Bahan lain yang juga dibutuhkan adalah jantung pisang. Jika jantung pisang ini ditinggalkan dalam memasaknya, maka tekstur kuah akan berbeda. Disamping itu, warnanya pun tidak akan berwarna putih. Warna putih yang dihasilkan dalam gangan ini bukan karena santan. Namun, dari perpaduan getah jantung pisang yang dominan dan getah keladi. Jantung pisang yang digunakan adalah jantung pisang dari pisang pulau laut. Jika menggunakan jenis pisang yang lain maka rasanya akan berbeda. So far, aku yang tidak terlalu bisa membedakan jantung pisang selalu bertanya dengan penjual “jantung pisang apa itu?”. Hal ini kulakuan karena aku pernah memasak dengan jantung pisang Awa, percayalah rasanya sungguh berbeda. 

Getah semua? Ah iya. Memang getah semua. Bahan getah lainnya adalah buah pisang pulau laut mentah. Kebetulan bahan ini aku skip karena aku dan suami kebetulan tidak suka. Jika anda menyukainya bisa ditambahkan agar melangkapi bahan getahnya. 😂

Bahan getah yang lain? Yaitu Kangkung Rawa. Kangkung ini berbeda dengan kangkung biasa. Biasanya tumbuh didaerah rawa. Jika ditumis kangkung ini kurang enak tapi jika diolah gangan keladi sungguh enak. Kenapa? Karena batangnya pun bergetah. 😂

Bahan lain yang sangat khas banjar adalah daun supan-supan. Daun ini menyerupai putri malu namun batangnya lebih tinggi dan tak memiliki bunga pink khas putri malu. Jika tak ada daun ini jangan coba-coba menggantinya dengan tanaman putri malu ya. Ini berbeda loh pemirsa. Untuk gangan yang kumasak ini kebetulan bahan ini aku skip karena aku udah muter-muter pasar ga dapat. Kata penjual daun supan-supan ini musiman tumbuhnya. By the way, bahan ini satu-satunya yang ga bergetah. 

Bahan lain yang sangat dibutuhkan dan janvan sampai ketinggalan adalah Kepala Ikan Haruan atau dalam bahasa indonesianya adalah Ikan Gabus.  Anda bisa menggantinya dengan ikan pepuyu atau ikan sungai lainnya. Namun, berdasarkan pengalamanku kepala Haruan adalah yang terenak dan menghasilkan cita rasa manis pada gangan ini. Yup, gangan ini tidak membutuhkan gula. Disamping itu, dengan menambahkan kaldu haruan membuat gangan ini menjadi kaya akan Albumin. Albumin ini sangat tinggi protein dan zat yang dibutuhkan bagi para penderita diabetes. 

Jadi ini namanya Gangan Getah ato Gangan Keladi sih? Bahannya ko getah semua?

Baiklah, untuk menghormati nama yang diberikan oleh para leluhur kita hormati aja kata mereka ya. Sebut aja Gangan Keladi, walau jika aku yang menemukan gangan ini terlebih dulu aku lebih senang menyebutnya Gangan GETAH. 😂

Eit, biar getah semua ini enak loh pemirsa. Sungguh.. Coba aja yak,, lebih sehat dibanding beli diluaran😄

Gangan Keladi

Bahan:

1 Buah Keladi dan batangnya

1/2 Buah Jantung Pisang

1 biji Buah Pisang Pulau laut mentah

1 ikat Kangkung Rawa

1 ikat Daun Supan-Supan

Kepala Ikan Haruan 

Bumbu Halus:

3 siung bawang merah 

1 siung bawang putih

1 biji Kemiri

1 ruas jahe

Sedikit Asam jawa

Sedikit terasi

Garam dan penyedap secukupnya 

Cara Membuat :

Kupas, bersihkan dan potong-potong keladi, Jantung pisang, pisang mentah, kangkung, dan daun supan-supan. Bersihkan keladi dengan memakai air hangat, garam, dan sedikit asam jawa agar keladi yang dimasak tidak gatal. 

Rebus Keladi dengan air hingga mendidih. Sementara itu, kita bisa menyiapkan bumbu halus dan membersihkan haruan. 

Masukkan jantung pisang dan pisang mentah hingga empuk. Kemudian masukkan bumbu halus dan kepala haruan. Biarkan sebentar hingga haruan matang. 

Terakhir, masukkan kangkung dan daun supan-supan. 

U can see the process yaa.. 

Happy Cooking.. 😊

Pepuyu Bebanam dan Daun Kelakay, Kuliner Khas Banjarmasin

Pepuyu Bebanam dan Daun Kelakay, Kuliner Khas Banjarmasin

Siapa orang Banjarmasin? Pasti tidak asing dengan lauk yang satu ini. Namanya pepuyu, bentuknya menyerupai nila namun siripnya sungguh tajam. Rasanya khas, lebih manis dibanding nila namun memiliki tulang yang banyak dan tajam. 

Sayur dibawah ini namanya daun Kelakay. Hanya tumbuh dikawasan rawa. Rasanya mirip-mirip dengan kangkung tetapi tetap memiliki cita rasa tersendiri. Anakku Farisha untuk pertama kalinya suka dengan sayur. Inilah sayur hijau yang menurut lidahnya masuk dalam kategori ‘enak’ 😊. Anda bisa memasaknya dengan cara ditumis atau direbus. Kalau saya? Direbus dan dicocol ke sambal sudah sangat enak. 

Menu ikan Bakar dan Kelakay ini adalah menu yang sangat Familiar dikeluarga kami. Suami dan anakku sangat suka. Namun, sekarang kami sudah memutuskan untuk makan ikan bakar sekali atau dua kali seminggu. Katanya mengkonsumsi ikan bakar bisa menyebabkan kanker. Kau bisa mencari informasi lengkapnya digoogle. 

Dan disini aku ingin sedikit berbagi tips untuk menghindari kanker tersebut. Tapi terlebih dahulu aku mau nyurcol tentang cara membersihkan ikan pepuyu ini. 

Ikan ini memiliki duri yang tajam dan sangat begagah. Jika tak berhati-hati tanganmu bisa hancur karenanya. Karena itu aku yang agak geli dengan lendir ikan selalu membersihkannya dengan membawa perlengkapan lengkap seperti sarung tangan. 

Well, mungkin ada yang bertanya. Ribet sekali, kenapa ga minta Bersihkan dipasar aja?

Jadi begini ceritanya pemirsa, ikan ini memiliki cita rasa yang berbeda jika jarak antara ‘pembantaian’ dan pengolahannya berjarak beberapa jam lamanya. Rasa manisnya akan berkurang. Apalagi jika kau ‘membantainya’ hari ini dan baru dimakan besok harinya. Beda euy rasanya. Tak semanis dahulu.. *sambil nyanyi. 

Setelah ikan ini ‘dibantai’ jangan lupa melumuri nya dengan jeruk nipis untuk menghilangkan bau amisnya dan membersihkan lendirnya. Berikut gambar hasil pembataian. Tolong jangan menangis ya.. 😂

Bumbu dalam membuat ikan ini sungguh sederhana. Berikut rinciannya:

2 siung bawang putih

1 ruas jahe

1/4 buah cabe merah besar

1 sdt gula merah

2 sdm kecap manis

2 sdh minyak goreng 

Garam secukupnya

Diamkan ikan dalam bumbu selama 15-20 menit agar bumbu meresap. Selama itu, mari kita menyiapkan bara api untuk memanggangnya. 😁 eh kenapa ga pake happy call? Teflon? Beda banget loh cita rasanya. 😁

Membuat bara api sungguh pengalaman yang sulit bagiku. Butuh 3 bulan latihan untuk bisa lihai membuatnya. Dan siapa Guru ku? Dialah suamiku.. Hihihi.. 

Sekedar cerita suamiku ini berlatar belakang memiliki Ibu yang rajin memasak dan bercinta rasa tinggi. Beberapa bulan tinggal dirumah mertua membuatku sedikit belajar memahami struktur lidah suamiku. Termasuk kesukaannya akan ikan bakar khas mamanya ini. Disinilah aku belajar untuk ikut memperhatikan bumbunya dan sambal acan nya. Tapi, aku tak pernah memberanikan diri belajar menyalakan api😅

Mungkin ini terlihat sepele, tapi percayalah menyalakan api dengan kayu bakar itu tak sesimple yang kau kira. 😅

Kau harus mengerti akan ilmu fisika tentang pentingnya udara dalam menyalakan api, mengerti cara membuatnya awet menyala hingga bisa menjadi bara dan mengerti bahwa tidak semua kayu bisa menjadi bara. Mungkin ada yang bertanya “Kenapa kd simbur minyak gas n nukar bara api?” entahlah, kenapa ya? Aku yang diajarin membuatnya pake kayu untuk pertama kali malah ga bisa loh pas nyoba pake bara. 😂

Anda bisa mencoba alternatif lain selain kayu bakar. Yaitu batok kelapa dan sabut kelapa. Ini sungguh sangat efektif dalam membuat bara. Seperti gambar diatas, kayu yang diatas sebenarnya bukan termasuk kayu yang bisa menjadi bara sehingga hanya menjadi media pembuat nyala api bertahan dibatok kelapa. 

Dan berikut hasilnya ketika sudah menjadi bara:

Langsung saja taroh ikannya ya. Saranku, gunakan bara secukupnya sehingga bara tak cepat membuat ikan masak dan gosong. Hal ini adalah salah satu yang menyebabkan kanker. Anda bahkan tak perlu menggunakan kipas. Kipas hanya membuat ikan terlalu cepat matang dan tidak matang didalamnya serta menyebabkan kulit ikan cepat gosong. 

Setiap ikan dibalik-balik, oles dengan bumbu ya hingga bumbu habis. Anda bisa menyingkat pekerjaan dengan sambil membuat sambal acan khas banjar. 

Bahan:

1 sdt terasi/acan. Panggang sebentar

3 siung bawang merah 

1/2 buah tomat

1 buah cabe merah besar

1/2 buah cabe ijo besar

7 buah cabe rawit *bisa lebih, sesuai selera ya. 

1/2 sdt garam

1 sdt gula merah 

Perasan lima kuit secukupnya. 

Cara membuat :

Goreng sebentar bawang merah, tomat, dan lombok besar. Tiriskan. 

Ulek bersama bahan lainnya. 

Setelah selesai, tambahkan perasan limau kuit. 😀 

Maafkan fotonya pas udah diulek sebagian baru nyadar belum difoto. Pas udah diulek semua jg ga difoto.. Hihi.. Tak apa lah nanti bikin lagi. Fotonya menyusul. 😂

Oya, kembali ke membakar ikan tadi, ikan yang dibakar dijaga ya. Jangan sampai gosong. Bisa loh ya ikan bakar itu mateng tanpa harus ada item-item menggumpal tanda gosong bersamanya. 

Happy Cooking.. 😊

Garang Asem Iga with Daun Asam Simbilikan 

Garang Asem Iga with Daun Asam Simbilikan 

Hai buat kamu-kamu semua pecinta makanan berlemaks. Semoga salah satu resep ini bisa menginspirasi kalian untuk membuat kreasi masakan iga sapi. 

Seperti kita tau Iga Sapi merupakan makanan yang sangat lezat. Aku sendiri sudah terlalu bosan membuat sop iga dan bubur kaldu iga. And if u really know with my husband, percayalah dia tidak terlalu suka dengan masakan yang berbau ‘baru’ (bukan masakan banjar). Yah, sulit sekali memasak dengan lidah yang satu selera dengannya. 

Kebetulan hari ini mamaku datang kebanjarmasin dari kampung nun jauh disana (hah, lebay). Yah, aku suka dengan kampungku dulu Dipelaihari (ujung). Banyak hal yang kurindukan selain curcolan Mama dan Abahku, yaitu bau pedesaan, kebun buah naga, nyurcol dengan kambing (ini hoby farisha yah, bukan aku), serta air kelapa yang langsung dipetik dari pohonnya. Dan salah satu hal yang kurindukan adalah daun asam ini. Aku pun tak sungkan lagi meminta mama membawakannya. Aku sangat kangen dengan cita rasa masakan dirumahku (dahulu). 

Mama menyebutnya daun asam simbilikan. Aku tak terlalu tau kenapa namanya begitu, yang jelas selama aku hidup didesa daun ini tak pernah berbuah dan pohonnya pun rendah. Daun ini sangat lezat untuk dibuat garang asem. Garang asem iga adalah masakan yang paling cucok dipadukan dengan ini. Jika anda tak mempunyai daun ini untuk mencoba masakan ini anda bisa menggantinya dengan daun kedondong. Jika tak ada juga maka asam jawa saja juga bisa mewakili (sedikit) rasanya. 

Anyway, aku jadiin ini salah satu resep favorite aku karena rasanya gurih dan segar. Dan yang paling enak tuh rasanga ga bikin eneg. Bikin kamu mau lagi dan lagi 😊

Berikut resep lengkapnya. 😊

Garang asam Iga Sapi with Daun Asam Simbilikan

Bahan:

500 gr Iga Sapi

50 gr Daun Asam simbilikan muda atau sesuali selera. 

Bumbu halus:

10 siung bawang merah

1 cm Kunyit

2 buah cabe hijau

Sedikit Asam Jawa (kalau tak ada daun asam anda bisa memperbanyak asamnya) 

1 ruas Lengkuas (memarkan) 

1 batang serai (memarkan) 

Garam dan Penyedap secukupnya

Cara membuat :

Presto Iga sapi hingga lunak selama 15 menit. 

Selama itu, siapkan bumbu halus. Saran saya menghaluskan bumbu cukup dengan cara menguleknya secara kasar. Menggunakan blender hanya akan menghilangkan cita rasa khas alaminya. 

Masukkan bumbu halus dan cabe hijau kedalam Iga Sapi yang sudah empuk dan mendidih. Kemudian masukkan Daun Asam sambil merobek daunnya agar rasa asam alaminya terasa segar dimasakan. 

U can see the process yah.. 

Cicipi rasa. Garang asem siap disajikan.

Happy Cooking. 😊

IBX598B146B8E64A