Browsed by
Month: October 2017

Resep Lemon Butter Cake dan Cerita Kegagalan yang berbuah Manis

Resep Lemon Butter Cake dan Cerita Kegagalan yang berbuah Manis

Halo.. Udah berapa lama ya aku ga baking? 😂

Harap dimaklumi, belakangan saya sedang dalam masa perhitungan keuangan rumah tangga yang lumayan detail. Dan hasil dari perhitungan itu adalah rumah tangga kami harus melakukan penghematan agar dapat bertahan hidup. Ya, sebenarnya bukannya tidak punya uang berlebih untuk beli ini itu. Tapi keluarga kami ini sudah terbiasa punya proyek jangka panjang. *gayamu win.. 😂

Ya, bagaimana IRT bisa hemat kalau tarif listrik meningkat dan harga air malah ikut-ikutan ga mau kalah. Kami dipaksa untuk memakai minimum penggunaan air 10 m3. Padahal kami cuma memakai 5-6 m3 aja per bulannya. Ini waras? Ya diwaras-warasin aja ya.. Menurut aku uang sisanya lumayan banget buat jatah LPG bulanan.

Air naik.. Listrik naik..

Akhirnya aku harus mengurangi jangka penggunaan oven listrik untuk hoby bakingku. Aku memang punya oven tangkring, tapi oven yang aku miliki bukan model putaran hawa sehingga ga work banget buat jenis cake yang membutuhkan api atas dalam pematangannya. Jadilah sang emak ini hanya bisa absen urusan baking dan mengalihkan hoby untuk kegiatan lain. Menulis misalnya.. Hihi..

Ya, ternyata hoby baking itu ga bisa dibiarkan mandeg begitu saja pemirsa. Terbukti sekarang aku kok rada kikuk buat nyalain mixer. Hahaha..

Udah tau lama ga baking.. Seharusnya bikin pemanasan aja ya.. Eh, kok berani banget nyoba jenis butter cake. Ya, salahkan ratu baking ‘Tintin Rayner’ dan serial Game of thrones. Mereka sukses membuatku gatal ingin membuat Lemon Cake.

Ya, buat kamu yang hoby didunia perbakingan pasti udah tau banget sm ci Tintin Rayner yang hoby banget bikin jenis-jenis cake yang menggugah selera. Sebut saja Ogura, Japanese Chiffon Cake hingga Butter Cake. Aku sudah setahun lebih mengikuti instagramnya dan sukses bikin air liur meleleh.

Nah, terus hubungan sama game of thrones apa?

Belakangan aku ga sengaja nonton game of thrones di TV dan tanpa sengaja menonton adegan penyajian lemon cake buat Sansa Stark. Itu season berapa ya? Aku bahkan lupa. Haha.. Dan dari situ aku udah ‘ngidam’ pengen bangeeettt makan lemon cake.

Aku sih pengen banget ya nagih ke suami aja. Tapi kok suamiku kayaknya ga bakal mau ya ngebeliin..soalnya aku ngidam yang di the master *mahal katanya.. huahaha.. Gayanya kayak pernah kesana aja.. 😛 (eh, lo ngidam? 😂)

Oke,  ngidam yang saya tahan-tahan ini akhirnya berbuah manis ketika tumben-tumbenan dipasar depan ada yang jualan lemon. Biasanya juga yang ada jeruk nipis. Hmmm.. Kebetulan sekali.. Akhirnya aku beli 1 biji lemon seharga 3500. Dan aku nyesel cuma beli sebiji sekarang.. 😭

Ya, gimana ga nyesel pas si lemon diperas-peras bukannya menghasilkan air 60 ml malah cuma 40 ml aja. Sementara aku butuh 60 ml buat cake lemonnya dan aku butuh 2-3 sdm buat glaze-nya. Jadilah akhirnya lemon cake ini aku buat tanpa glaze. Konon kata ci Tintin ini glaze jangan di skip karena itu yang tastenya bikin nagih.

Asal kalian tau, ini pertama kalinya aku bikin jenis butter cake. U know lah alasannya karena butter cake itu bahannya mahal. Dan butter itu jelas ga bisa diganti dengan margarine. Kalian yang berpikir untuk hemat pasti deh skip bikin butter cake. Soalnya margarine aja harganya cuma 7000 per 200gr. Butter? 340 gr harganya 40k..hiks..

Biarlah pikirku. Aku kan kemaren baru dapat uang ekstra (hehe). Sesekali beli butter kan gapapa banget. Apalagi butter ini aku buat untuk mengasah skill bakingku. Ga ada ruginya lah..

Akhirnya dengan berbekal butter, lemon dan resep dari Tintin aku beranikan diri bikin butter cake. Aku yakin sih pasti bisa!

Kenyataannya? Aku banyak kecelakaan waktu bikin ini pemirsa. Kecelakaan terjadi di tahap paling krusial pada butter cake. 😭

U know lah gimana galaunya aku saat itu.

Adonan butter dan gula yang seharusnya mengembang, creamy dan kental di step pertama itu gagal total. Hiks_

Padahal aku udah mengorbankan 230 gr butter untuk membuat lemon cake ini. Mahal menurutku. Aku pun tidak mau mengambil foto dari kegagalanku itu. Menyakitkan dan bikin jera. Hiks..

Dan setelah aku baca betul-betul, gula yang dicampurkan dengan butter untuk di mix harus menggunakan gula halus atau gula kastor. Aku menggunakan gula pasir sehingga seberapa lamapun aku mixer, gula itu tidak akan halus dan adonannya tidak mengembang.

Pasrah dengan hasil yang ‘mungkin gagal’ aku secara berani menambahkan telur satu per satu setelahnya sambil terus mix hingga rata. Saat itu hatiku benar-benar galau. Menyesal kenapa tidak membeli saja lemon cake. Kenapa pede sekali bikin sendiri. Kalau bantat siapa yang makan? 😭

Akhirnya otakku berputar keras. Ingatanku tertuju pada resep cake coklat tanpa telur yang bisa mengembang. Aku akhirnya dengan cepat mencari soda kue dan baking powder double acting. *aku mencium keduanya berharap kedua bahan itu akan membantu proses pengembangan kueku.

Aku menambahkan terigu yang sudah dicampur dengan baking powder dan soda kue sedikit demi sedikit hingga tercampur rata. Menuang adonan buttercake pada loyang dan memanggangnya sambil sesekali melihat perkembangannya. Hatiku berharap cemas.

Aku tidak berani memoto. Aku ‘tidak yakin’ dengan hasil akhirnya. Aku berdiam diri dikamar sambil pasrah menunggu hasil akhir pemanggangan. 35 menit kemudian aku membuka oven dan terkejut melihat kuenya mengembang sempurna dengan warna lemon kekuningan serta bau butter yang memenuhi ruangan.

Wow, Kueku sukses! Siapa sangka? 

Saat mengetahui kueku sukses saat itu pula terbesit rasa menyesal dihatiku, “Kenapa tidak memoto prosesnya?” padahal mungkin saja setelah ini banyak orang yang memiliki masalah sama sepertiku dan galau setelahnya sehingga mencari informasinya di google_seperti aku saat itu yang tak menemukan solusinya digoogle dan mengambil jalan otodidak”

How Stupid U are!

Ini adalah pembelajaran berharga buat aku. Ternyata kita tidak boleh berprasangka buruk terhadap hasil. Kita toh belum tau hasilnya bagaimana. Yang kita bisa saat mengetahui bau kegagalan adalah berusaha mencegah kegagalan itu. Ya, aku menyesal sekali. Seharusnya saat itu aku foto saja segala step kesalahanku agar menjadi pembelajaran bagi orang yang memiliki kesalahan sama sepertiku.

Semoga kasus diatas cukup membantu untuk emak yang memiliki problem yang sama saat membuat butter cake.

Ingin membuat butter cake lemon? Yuk intip resepnya!

Lemon Butter Cake

Bahan:

270 gr tepung terigu protein rendah

230 gr butter *saya pakai orchid butter

200 gr gula halus (ingat ya bukan gula pasir) *jangan mengulang kesalahanku😂

4 butir telur ukuran besar

1 sdt baking powder

60 ml air lemon *aku cuma pakai 40 ml karena cuma punya satu lemon😭

1 sdm parutan kulit lemon

1 sdm soda kue *optional. Sebaiknya di skip jika tahap pengembangan butter sukses

1 sdt garam

Cara membuat :

Mix butter dan gula halus hingga mengembang, creamy dan lembut. (aku gagal mengembang karena kesalahan pemakaian gula pasir, teksturnya creamy, lembut namun tekstur gula pasir tidak berubah)

Jika sudah mengembang masukkan telur satu persatu. *jangan sekaligus, biarkan satu telur bercampur sempurna baru masukkan telur selanjutnya. (aku langsung memasukkan telur satu persatu walau tahu adonan tidak mengembang, dan voila! sejak memasukkan telur, gula pasir yang tidak larut mulai larut)

Campur terigu dengan baking powder dan parutan kulit jeruk. (aku mencampur dengan soda kue dan jenis baking powder double acting karena khawatir kue tidak mengembang)

Matikan mixer. Masukkan campuran terigu dan air lemon sedikit demi sedikit hingga tercampur rata.  *ingat, gunakan spatula plastik saat mengaduk. Ini berpengaruh terhadap proses pengembangan kue.

Tuang adonan kue pada loyang. Sebenarnya lebih cantik memakai 2 loyang persegi panjang. Tapi karena loyang persegi panjangku cuma satu akhirnya aku memakai loyang persegi ukuran sedang saja.

Panggang pada oven dengan api atas bawah selama 35 menit. (aku memakai oven tangkring selama 30 menit untuk api bawah dan oven listrik 10 menit untuk api atas) *biasalah emak hemat.. Haha..

Saat memanggang dengan oven tangkring yang tak memiliki api atas bisa dilihat cakenya kuning sekali pada bagian atas. Lemon dan butter emang amazing banget ya bikin warna cantik. Tapi maklum lah, penampakannya kok jadi mirip apem ya. Padahal ini bagus loh.. Hihi..

Dan berikut ini adalah penampakan ketika sudah kupanggang dengan api atas.

Harap maklum dengan rengat disampingnya. Aku memang paling tidak mahir dalam hal mengangkat kue dan bagaimana mengatur kertas roti yang rapi. Hihi.. Tapi ini enak banget!

Aku benar-benar minta maaf untuk step by step yang tidak aku foto. Padahal biasanya aku selalu memoto proses memasakku.


Mungkin jika aku recook resep ini lagi aku bakal insert fotonya ya.. 🙂

Happy Baking! Let’s Try!

Indonesia Bergerak Maju tanpa HOAX

Indonesia Bergerak Maju tanpa HOAX

Hari Jum’at tanggal 13 Oktober 2017 saya mendapat undangan Flash Blogging dari Kominfo. Tentu sebagai anggota dari Female Blogger Banjarmasin hal ini merupakan hal yang membanggakan mengingat saya baru saja memulai aktivitas blogging bulan Januari lalu dengan blog berbasis WordPress.

Sekedar cerita, bulan maret 2017 saya tergabung dikomunitas Female Blogger Banjarmasin dan secara aktif memulai blog TLD saya sejak bulan April 2017. Alhamdulillah kegiatan blogging ini membawa perubahan positif didalam hidup saya. Salah satu kegiatan yang benar-benar berkesan adalah Event Flash Blogging dengan tema “Bijak Bersosial Media” yang diselenggarakan oleh Kominfo.

Jam 08.00 WITA aku dan teman-teman dari Female Blogger Banjarmasin melakukan registrasi dan duduk di meja bundar bagian depan. Kami menyanyikan lagu Indonesia raya yang disusul dengan sambutan oleh Kadiskominfo Kalimantan Selatan, sambutan direktur kemitraan komunikasi hingga foto bersama. 

Selanjutnya adalah materi tentang teknik menulis kreatif yang dibawa oleh nara sumber Akhmad Riannor Asrari Puadi, penulis blog asraripuadi.net. Terlebih dahulu, beliau mengemukakan tentang pentingnya penyaringan berita hoax karena para penulis berita hoax adalah para haters. 

Perubahan Dunia dimulai dari aktivitas menulis. Tanpa menulis sejarah akan hilang. Penemu dan pengembang diindonesia ada karena aktivitas menulis. Dengan perubahan zaman, generasi milenial memegang peranan penting dalam perubahan persepsi masyarakat. Sayangnya, perubahan persepsi masyarakat sering kali condong ke arag negatif akibat dari beredarnya hoax.

Peperangan digital terus melaju. Para haters dan para penulis ‘yang benar’ semakin sulit dibedakan. Judul-judul dengan kalimat pemancing yang luar biasa menyebabkan traffic dari blog haters jauh lebih tinggi dari blog ‘pembawa kebenaran’. Anehnya, hal ini menyebabkan blog haters tersebut lebih didukung dan dipercaya oleh publik. Tulisan content pada Blog tersebut cenderung lebih banyak dibagikan oleh para penggiat sosial.

Ya, media sosial memang membawa peranan penting bagi perubahan persepsi masyarakat. Semakin banyak kontent positif yang disebar maka semakin banyak pula orang-orang yang dapat berpikiran positif. Sebaliknya, jika kontent bermuatan negatif semakin banyak disebar maka semakin banyak pula tercipta para ‘haters’ baru.

Sudah tugas kita untuk dapat bersosial media dengan bijak. Penulis pidato presiden, Sukardi Rinakit mengingatkan bahwa kita harus melakukan 3 hal dalam hidup ini. Pertama, kita tidak boleh mudah kecewa. Kedua, kita tidak boleh salah persepsi. Ketiga, kita harus melakukan dan mengutamakan cek dan recheck terhadap sesuatu.

Ketiga hal tersebut mengingatkan saya akan pentingnya menjadi blogger dan penggiat sosial media yang selektif terhadap berita. Jujur, sebelum menjadi blogger saya adalah salah satu orang yang mudah terpancing dan terpengaruh dengan berbagai kontent negatif. Saya sering menyebarluaskan berita fitnah yang ‘pernah’ saya anggap benar.

Hal ini diawali sebelum masa pemilihan presiden. Saya yang merupakan pendukung calon presiden ‘lain’ memulai paham fanatik saya dengan menyukai salah satu fanspage penulis haters. Ya, saya menyukai semua tulisannya. Caranya membawa para pembaca untuk tidak menyukai presiden ‘ini’ benar-benar logis dan sangat beralasan.

Kemudian suatu hari saya menjumpai tulisan yang terlihat ‘sangat dibuat-buat’ dan tidak jelas sumber data yang diambil. Tanpa berpikir panjang saya memutuskan untuk dislike halaman penulis tersebut. Saya pikir penulis harus memiliki sumber yang kuat dan tidak berdasarkan opini semata. Apa penulis ini hanya mencari sensasi untuk penjualan bukunya? Pikir saya.

Sejak memulai belajar menulis bersama komunitas blogger saya menjadi mengerti tentang pentingnya sebuah adab dalam menulis. Saya menjadi merasa sangat bodoh karena dulu sempat menjadi penyebar hoax. Kemudian, saya bertekad harus menulis kebaikan demi menghapus dosa dari hoax yang pernah saya sebarkan.

Materi dari Bapak Andoko Darta dari Tim Komunikasi Kepresidenan telah membuka mata saya tentang betapa banyaknya kegiatan positif yang telah dilakukan oleh Bapak Jokowi_presiden yang dulu pernah membuatku ‘merasa kecewa’ dengan berita negatif dari berbagai kontent haters (hoax). Ya, aku baru tau ternyata kinerja positif President Jokowi selama ini telah tertutup oleh kontent-kontent kebencian.

Bagaimana bisa aku tidak tau tentang kinerja Bapak Jokowi di Desa Ampas, Papua. Desa Ampas dulunya tidak memiliki listrik hingga 72 tahun. Dan baru di era Bapak Jokowi, desa ini akhirnya telah memiliki listrik. Bayangkan betapa senang rakyat disana telah sangat terbantu.

Pemerintahan era Jokowi menekankan pada keadilan perlakuan, bukan persamaan perlakuan. Ia mengutamakan masyarakat golongan kecil untuk mendapatkan ‘hak’ yang sama dengan golongan menengah dan atas. Karena itu, perjuangannya tidak dapat dirasakan oleh masyarakat menengah sepertiku.

Pencerahan ini membuatku tersadar. Betapa gelapnya pola pikir dan sudut pandangku dahulu. Betapa ‘nyaman’ tanganku membagikan berita yang belum tentu benar. Betapa mudah diriku yang ‘merasa pintar’ ini menyebarluaskan semuanya seolah-olah itu benar. Padahal, kenal dengan orang terdekat beliau saja aku tidak pernah.

Perjuangan ini belum berakhir. Masih banyak berita hoax yang membawa kebencian dijejaring sosial. Masih banyak blog negatif yang terus menyebar hoax demi kepentingan pribadinya. Bahkan, banyak dari pengelola kontent-kontent negatif tersebut  yang menjadi kaya karenanya.

Siapa yang bertanggung jawab atas semua itu? Apa hal positif yang bisa kita lakukan?

Mari, menulislah untuk kebaikan..

Karena, itulah sejatinya tugas dari penulis. Bukan untuk menjadi tenar, tapi untuk menyebarkan kebaikan.

Semoga Female Blogger Banjarmasin turut menjadi pejuang Pergerakan Kemajuan Indonesia melalui tulisan kebaikan.

Review DD Cream Wardah (Natural) 

Review DD Cream Wardah (Natural) 

DD cream?

Sejak Kapan?

😂

Oke.. Kali ini posting tulisan saya membahas tentang berbagai uneg-uneg foundation dan tetek bengek cream yang ternyata aku itu udah jauuuuuh ketinggalan dibanding para beauty blogger. Hari gini aku masih nyari BB cream sementara mereka udah lewattt deh BB cream.. Sekarang zamannya DD cream kaleees… 😅

Loh, sejak kapan kamu jadi beauty blogger? Bukannya kamu emak blogger nan ceriwis dan rajin masak? 😛

Terus kenapa? Emak-emak ga boleh cantik? Boleh dong ya.. Saya kan emak muda.. *eh 😂

Oke, cerita dibalik aku beli DD cream ini karena BB cream aku udah abis. Padahal BB Cream Pixy yang tempo hari aku pakai itu termasuk ketegori cocok dikulit aku. Tapi dikala habis sang emak bukannya repurchase malah pengen beli yang lain lagi. 😅

Iya, masalahnya nyoba-nyoba sesuatu yang baru itu sejenis tantangan gitu buat aku. Seperti mengetes kulit sendiri gitu seakan bilang ‘aku cocok ga ya pake ini.. Coba dulu ahh’. Seolah-olah mencoba sesuatu itu seperti sebuah ujian yang diada-adain sendiri. Dan ketika ga cocok pasti bilang “Ya Allah.. Kenapa aku diujii..” 😂

Itulah manusia, tidak pernah merasa puas. Belakangan karena punya komunitas Female Blogger Banjarmasin yang didalamnya memuat beberapa beauty blogger aku jadi kepo untuk konsultasi tentang tutorial skincare dan make up harian. Dan hasil perenungan haul bulanan yang habis aku akhirnya memutuskan membeli Wardah DD Cream.

Jadi, sebenarnya DD cream itu apa? 😗

Apa bedanya dengan BB cream? 😕

Jangan-jangan AA cream dan CC cream ada juga?😌

Tunggu, jangan bilang ada EE cream juga? 😰

Iya, aku pun bertanya hal demikian dengan teman beauty bloggerku yang bernama Rima ditengah malam nan dingin.  *apaan seh 😌

Jadi sebenarnya BB, CC, dan DD cream itu secara umum adalah kombinasi dari foundation, moisturizer, dan sunscreen serta cream perbaikan warna kulit untuk memperbaiki penampilan dari kulit wajah kita. Bedanya apa? Bedanya pada porsi dari masing-masing komposisi. Begituuu…

Dan berikut ini adalah hasil kesimpulan dari bacaan di google dan konsultasi dengan teman saya:

1. AA (Anti Aging) Cream

Sesuai kepanjangannya, AA cream berfungsi untuk mengurangi tanda-tanda penuaan kayak kerutan,  garis halus dan bintik-bintik hitam yang muncul di kulit wajah ketika menginjak usia 25 tahun ke atas. Kandungan utama dari produk ini adalah antioksidan yang berguna untuk melawan tanda-tanda penuaan dini.

2. BB (Blemish Balm/Beauty Balm) Cream

BB Cream adalah bentuk ringan dari foundation dengan rangkaian formula pelembab, SPF dan antioksidant dengan coverage medium.

Baca juga: Review BB cream Pixy

BB cream dapat digunakan sebagai alas bedak dan memiliki kandungan sheer to medium coverage untuk meratakan warna kulit dan menyamarkan noda ringan di kulit.

3. CC (Color Control/Color Correcting/Complextion Care) Cream

Sesuai namanya CC Cream adalah penyempurna BB cream. CC cream ini mengklaim bahwa ia dapat menyempurnakan warna pada wajah. Ia dapat mengatasi masalah kulit wajah seperti warna kulit tidak merata, noda hitam, kemerahan, dan bekas jerawat.

Walau tekstur dari CC Cream lebih ringan, tetapi formula CC cream lebih banyak dibanding BB cream. Ia dapat mencerahkan, menutrisi, memperbaiki tekstur, dan merawat kesehatan kulit. Kandungan SPF pada CC cream juga lebih tinggi dibanding dengan BB cream. Coverage dari CC cream lebih bagus dibanding BB cream.

4. DD (Daily Defense/Dinamic Do all) Cream

DD cream adalah penyempurna dari CC cream dan BB cream. Konon, DD cream dapat dipakai selain diarea wajah atau pada tangan dan kaki. Berbeda dengan BB cream dan CC cream, formula DD cream lebih ringan. Coverage dari DD cream juga lebih tinggi.

DD cream mengandung foundation, primer, brightener, moisturizer, serum, pore-minimiser, serta anti aging. Tidak heran kan kepanjangannya Dinamic Do it All.

Apakah EE Cream juga ada? 

Tenang saja, itu ada loh pemirsa.. 😂

Aku sampai pusing dibuatnya. Bagaimana bisa mereka ‘tega’ memberi nama demikian.. 😅

Oke, kali ini tulisannya ga udah di bold ya.. Asal lalu aja..

EE cream adalah Extra Exfoliating cream. EE cream berfungsi sebagai pelembab kulit sekaligus pembersih wajah dari kotoran dan sel-sel kulit mati yang mengendap di kulit. EE Cream mengandung SPF yang cukup tinggi yang membuat kulit terlindungi dari sinar matahari. Namun, EE cream sebaiknya tidak digunakan sangat sering dan tidak direkomendasikan bagi perempuan yang memiliki kulit tipis atau sensitif. *Yeay.. Bye bye EE cream.. 😂

Kamu ceramah mulu win, kapan review produknya?

Oh iya ya.. Ini post tentang review produk ya? Saya lupa pemirsa.. 😅

Maklum, saya bukan beauty blogger sejati..Hahaha.. Saya pikir pengetahuan diatas berguna sih ya sebelum beli BB, CC ato DD cream. Karena ‘kebutuhan’ wajah kita itu berbeda. Buat kulitnya yang ga punya masalah jerawat, bintik hitam dan bla bla tentu saja memakai BB cream udah cukup. Tapi jika memiliki masalah warna kulit yang kemerahan, bintik hitam dan sebagainya bisaaa bangett pakai CC cream. Dan buat yang sering keluar rumah dengan jangka waktu lama, sering terpapar sinar matahari, punya urat pipi yang kadang terlihat seperti aku.. Kenapa tidak mencoba memakai DD Cream?

Gayamu win kayak working mom aja.. 😛

Hihi.. Iya.. Aku sebenarnya lebih sering dirumah tapi sekali keluar rumah itu kadang lama juga loh. Jadi gapapa deh ya sekali-sekali beli ginian biar muka ga gosong.. 😂

Sebenarnya untuk cewek seperti aku yang ga punya problem jerawat dan sering dirumah, BB cream sudah mencukupi kebutuhan aku. Tapi biarlah, namanya juga keracunan. Hihi.. Tapi belakangan aku sering keluar rumah juga sih. *emak banyak jadwal euy.. Haha..

DD cream wardah with Hi-Grade vitamin C excellent antioxidant help to brightens skin smooth and even skin tone

Demikian tulisan dari cover packaging wardah ini. Dibawahnya lagi tertulis +SPF 30 PA+++

Dibagian samping tertulis “Wardah C-Defence DD cream dengan Hi-grade vitamin C merupakan krim dengan tekstur lembut dan nyaman dikulit. Merupakan kombinasi lightening, tabir surya, dan antioksidant untuk kulit tampak bercahaya. Mengandung vitamin B3 yang membanti membuat kulit tampak lebih cerah. Dilengkapi vitamin E sebagai antioksidant serta Allantoin yang membantu regenerasi alami kulit. SPF 30 membantu memberikan perlindungan optimal terhadap sinar UV. Hasilnya, kulit tampak lebih cerah dan halus dengan rona merata.”

Nah, meski kandungannya sudah lengkap begitu dibawahnya lagi masih tertulis:

PERINGATAN: Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari, meskipun memggunakan sediaan tabir surya. 

Haduh, aku baca ginian berasa berdosa banget ngebiarin kulit aku zaman SMA dulu terlalu lama terpapar sinar matahari. Pantesan ya dulu item. Hahaha..

Cara pakainya gimana sih? Apa perlu pake pelembab dulu? Kan kandungannya udah complete? 

Ya, aku dulu juga pernah nanya hal ginian sama Rima, teman beauty bloggerku itu. Kataku berarti simple banget ya langsung pake ini habis mandi trus pake bedak tabur. Mission Complete dah. 😆

Ternyata hidup tidak sesimple itu pemirsa.. 😂

Skincare itu tetap wajib dipakai meski sudah punya BB, CC atau DD cream. Coba yuk kita lihat jawaban dari kemasan DD cream wardah:

Cara pakai: Oleskan merata pada permukaan wajah yang telah dibersihkan. Dapat digunakan langsung atau setelah memakai pelembab.

Hei.. Hei.. Berarti bisa digunakan langsung tanpa pelembab dong? 

Sekali lagi ya.. Hidup itu pilihan.. *loh.. 😅

Maksud aku kalo kita lagi buru-buru dan keluar rumah cuma 30 menit doang kenapa harus buang-buang pelembab? Kita bisa siasatin dengan make pelembab dan BB cream aja supaya hemat. Ato untuk step praktis langsung aja pake DD cream. Tapi kalo anda keluar rumah lama dan butuh foundation kuat.. Ya pake yang lengkap dong yah.. Hehe..

*tips hemat ala emak-emak.. Hihi..

Kalau mau hemat langsung aja pake bedak dan daster win.. Repot amat.. 

Itu sih kamu, bukan saya.. 😛

Saya jelas ya, menolak jelek.. Haha.. 😂

Oh iya, wardah DD cream ini ada dua varian yaitu light dan natural. Aku memilih membeli yang natural karena kulitku ini ga putih juga ga item-item amat.

Ketika aku tuang ke tanganku ini creamnya oke banget. Berasa kalau cream ini bakal coverage dengan sudut kekentalan yang pas buat wajah. Cukup 1,5 tetes cukup banget buat diaplikasiin keseluruh wajah. Yuk, kita buka tubenya dan coba tuang kepunggung tanganku.

Abaikan tangan saya yang gersang akibat anti sarung tangan saat siang😂

Yuk, kita lihat bagaimana penampakan before dan after aku pake DD cream ini.

Bisa dilihat ya.. Tonenya lebih tinggi dari kulitku
Mari kita zoom

Aku agak kecewa kayaknya cream ini 1 tone lebih tinggi dibanding kulit mukaku. Tapi so far ga ada sih yang bilang aku ketebelan make bedak. Haha..

Mereka takut aja kalee win.. Mukamu kan udah serem duluan.. 😂

Nah, setelah memakai DD cream ini diamkan dulu sebentar ya. Terus, baru dikasih Bedak Tabur.

Menurut aku DD Cream ini udah lumayan banget Coveragenya. Berasa lebih lah dibanding BB cream. Jadi kalo udah pake bedak tabur ga usah lah ya pake bedak padat lagi. Entar mukamu jadi kayak badut. Hihi..

Habis make DD cream ini jangan pake bedak padat langsung yah. Dijamin mukanya bakal dempul amat. Kalo aku ga berani pake bedak padat kecuali reapply ketika terdesak pengen cantik pas travelling. *lah gayamu win.. 😂

Overall yang aku suka dari DD cream ini adalah:

  • Tahan lama
  • Coverage tinggi
  • Tekstur ringan
  • Harga medium
  • Simple. Kalo make non pelembab no problem buat aku.

Yang ga aku suka dari DD cream ini:

  • Tonenya lebih tinggi dari kulitku, padahal ini sudah milih yang natural.

Repurchase? 

Yes kalo ada varian beige.. 😄

Nah, Sekian review dari aku.. Semoga bermanfaat.. 😊

Move On Ngeblog bersama Komunitas Female Blogger Banjarmasin

Move On Ngeblog bersama Komunitas Female Blogger Banjarmasin

I think I’m just the Only One Who have ‘Strange Hobby’.. 
But now.. I know.. I’m not Alone..

Sejak kecil aku merasa memiliki hoby yang aneh. Saat teman-temanku asik bermain dengan sesama, aku lebih suka diam di kelas sambil menghisap permen lolipopku. Salah satu temanku kemudian bertanya, “Kamu ngapain?” dan aku menjawab, “Sedang mengkhayal”

Aku tidak terlalu suka dengan keramaian. Tapi aku suka berpura-pura ramai dipikiranku sendiri. Jikapun aku butuh teman_aku hanya butuh SATU. Ya, cukup satu saja yang mengerti diriku dan paham denganku maka aku akan menjadikannya SEGALANYA.

Nyatanya, menemukan satu teman yang mengerti dirimu itu sulit. Sejak itu aku berpikir, “Aku kah yang terlalu aneh?”

Ketika Guruku bertanya mengenai Cita-cita, aku hanya bisa menjawab menjadi Guru. Namun ketika ditanya, “Apa Hobymu? ”

Aku menjawab, “Mengkhayal”

Lantas seisi kelas mentertawakanku.

Aku tidak mengerti dimana sisi lucu dari jawabanku. Itu benar, aku hoby melamun. Kadang ketika selesai membaca satu buku_aku bisa tersenyum-senyum sendiri. Kemudian aku berbaring dengan wajah berseri-seri hingga berjam-jam lamanya. Ya, sudah terlalu sering orang tuaku mengira ekspresi itu adalah ‘Jatuh Cinta’. Kenyataannya, tidak. 😂

Aku memiliki hoby aneh sejak kecil. Aku suka berimajinasi. Aku bahkan memiliki ‘sebutan lain’ dalam versiku sendiri untuk setiap teman dikelasku.

Kemudian, suatu hari hoby menulis itu muncul begitu saja ketika Sekolah Dasar. Aku suka ‘menulis’ berbagai fenomena disekitarku. Mulai dari keluhan dengan berbagai omelan mama, bertengkar dengan kakak, rasa iri dengan adik kembarku, rasa senang ketika ayah membela segala egoku hingga bully yang dilakukan teman-temanku.

Tadinya, aku menyebut buku itu sebagai buku harian. Sampai suatu hari buku itu ditemukan oleh kakakku dan dibaca ditengah-tengah anggota keluargaku. Memang, aku berharap suatu hari ada yang membaca buku harianku_tapi tidak dalam moment yang memalukan seperti itu. 😅

Aku sempat jera menulis hingga kemudian Ayahku membelikanku kado ulang tahun berupa ‘istana buku’. Ya, itu adalah kado yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Kado istana buku merupakan sebuah istana kertas yang didalamnya berisi buku-buku dongeng mungil. Imajinasi liarku menjadi-jadi.

Sejak itu aku punya ide aneh yang terlintas begitu saja didalam otakku. Aku menulis cerita singkat dengan panjang tiga paragraf. Sangat jelek namun aku senang. Paragraf pertama menceritakan karakter antagonis. Paragraf kedua menceritakan kedatangan tokoh protagonis. Dan paragraf tiga aku mematikan salah satunya atau mendamaikannya. Ya, sesimple itu. 😂

Namun salah seorang teman SD ku menyukainya dan kau tau? Itulah saat pertama aku merasa memiliki ‘fans’ dan teman satu passion.. 😄

***

Kekurangan dari kepribadian melankolis-plegmatis sepertiku adalah tidak percaya diri dengan kemampuan sendiri, butuh rule mode dalam kehidupan, serta memiliki perasaan yang halus. Ya, kekurangan itu telah membuatku pensiun dengan kegiatan menulis. Hal ini terjadi begitu saja ketika teman sepassionku hilang, nilai pelajaranku tidak bagus, dan aku dinilai sebagai anak kuper dilingkunganku. Setiap remaja butuh sedikit rasa penerimaan bukan? 

Aku pensiun menulis selama 5 tahun lamanya. Kemudian bersambung menulis novel ketika kelas 3 SMA_yang tidak jelas rimbanya kemana sekarang. Lalu hoby menulisku hilang total ketika kuliah. Sampai kemudian aku bertemu dengan dia yang suka menulis. Dan aku mulai melanjutkan menulis lagi. Walau bukan jenis novel tapi hanyalah catatan renungan-renungan kelabu. 

Sepertinya hoby menulisku tak pernah berkembang ke arah yang positif. Karena itulah aku akhirnya berpikir bahwa menulis tidak akan membawaku kemana-mana. Saat menikah dan memiliki anak, suamiku mendorongku untuk terus menulis. Ia membelikan diary, menyuruhku menulis di kompasiana, menyuruhku rajin membaca tapi aku mengabaikan segala ceramahnya. Aku berpikir, “Siapa yang akan menerimaku dengan tulisan? Bukankah aku lebih baik menghabiskan waktu belajar memasak, membersihkan rumah, dan bermain dengan anak?” 

Saat itu aku masih menjadi Ibu Rumah Tangga yang idealis. Menganggap semua pekerjaan rumah harus perfect dan tidak perlu me time. Kenyataannya aku menjadi ibu mengerikan dibalik gaya perfeksionisku. Aku sering kali marah tidak jelas, menangis tidak jelas dan mulai menyalahkan keluargaku atas segala punyusutan dalam diriku. Itulah saat pertama kali aku sadar telah terkena gejala post partum depression. 

Kemudian, bulan January 2017 aku memutuskan membuat blog di wordpress. Aku pikir blog akan membuat kondisi psikologisku membaik pasca beberapa tahun menjadi stay at home mom. Suamiku mendukung secara positif dan dia menekankan padaku betapa pentingnya ‘konsisten’ dalam menulis. Konsisten berarti harus menulis secara terjadwal dan sering. Minimal 3 hari sekali. 

Aku melakukannya. Menulis berbagai hal yang aku pendam selama ini. Jika kehabisan inspirasi, aku akan menulis resep masakan. Namun bulan maret 2017 aku mulai galau dalam menulis. Karena statistik blogku yang tak kunjung naik, follower yang sedikit, dan tidak ada komunitas. Ngeblog itu hanya self healing. Pikirku. 

Tapi dimana serunya ngeblog jika itu hanya berputar pada diriku sendiri saja? Bukankah inti dari ngeblog adalah berbagi? Dimana tempat berbagi? Bagaimana aku bisa move on dengan ngeblog? 


***

Tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding menemukan ‘seseorang yang begitu mengerti dirimu’.

Ya, itu benar.

Itulah yang terjadi saat aku bertemu dua orang perempuan ketika seminar Dancow “Katakan, IYA-BOLEH untuk mendukung eksplorasi si kecil” di Hotel Golden Tulip Banjarmasin bulan Februari lalu. Singkat cerita, disana aku diundang sebagai blogger untuk meliput acara Dancow. Aku pikir tadinya mungkin aku disana akan sendirian saja_seperti biasa. 😂

Ternyata aku bertemu dengan dua blogger perempuan lainnya. Mereka bernama Shovya dan Leha. Aku duduk berjejer dengan mereka dan mendengarkan ‘kata-kata yang tidak aku mengerti’. Sebut saja itu niche, tld, hingga monetize dan job. Ya ampun, begitu mengasyikkan-kah dunia ngeblog itu? Pikirku.

Leha, Shovya, dan Aku

Aku memutuskan untuk bertanya tentang komunitas blogger yang ada diindonesia hingga yang khusus di Kalimantan Selatan. Dan mereka antusias. Shovya adalah member dari Blogger Banua dan Leha adalah member dari Female Blogger Banjarmasin. Berhubung aku lebih suka dengan ‘komunitas khusus perempuan’ maka aku memilih bergabung di Female Blogger Banjarmasin.

Saat pertama kali bergabung hanya ada beberapa member disana. Aku pikir jelas alasannya, karena tidak banyak orang yang memiliki passion dibidang menulis. Kenyataannya, sejak aku bergabung hingga sekarang_anggota Female Blogger Banjarmasin semakin bertambah dan kami semakin serius dengan membentuk sistem kepengurusan hingga secara khusus mengelola sosial media kami.

Aku benar-benar bersyukur tergabung dalam komunitas ini. Aku pernah tergabung dalam komunitas ’emak-emak’, komunitas agamis, komunitas ‘alay’ namun tidak pernah merasa secocok dan senyaman ini. Ya, seseorang pernah berkata padaku bahwa, “Kita tidak bisa menjadikan semua orang sebagai teman kita berpijak, kita butuh beberapa topeng dibalik itu semua agar diterima. Tapi yang menerimamu apa adanya_hanyalah keluarga dan mereka yang satu passion denganmu”

Itu benar, dan akhirnya aku memutuskan untuk menjadi member Female Blogger Banjarmasin selamanya. 😂

Anggota famale blogger banjarmasin memiliki jenis niche yang berbeda untuk blog yang dikelolanya. Ada yang memiliki niche Lifestyle, Beauty, hingga Travelling. Tadinya, aku adalah satu-satunya member yang memiliki niche Food didalamnya. Namun sekarang jujur saja niche blogku memuat banyak post lain selain Food. Dan yang paling lucu itu adalah aku mulai suka menulis di label kecantikan bertema lipstik. Dan terakhir, aku sekarang mulai suka berganti-ganti BB Cream. 😂

Itulah yang terjadi ketika dalam komunitas ini banyak Beauty Bloggernya. Maklum, aku memiliki sedikit beberapa sifat plegmatis sehingga suka sedikit terbawa arus.

Tapi itu benar, selama ngeblog aku tidak pernah berpisah dengan skincare maupun make up. Jika beberapa orang berpendapat bahwa make up adalah alat untuk bernarsis ria maka bagiku sendiri make up (khususnya lipstik) merupakan alat penunjang percaya diri saat ngeblog.

Nulis aja perlu lisptik win? Kamu waras?

Katakan saja aneh, tapi inspirasiku datang selalu dari luar rumah.. Sehingga lipstik selalu menemaniku saat mencari inspirasi.. 😂

Contohnya saat aku mengunjungi anakku pada jam istirahat sekolah untuk membawakannya kue. Aku suka sekali mendengar pembicaraan emak-emak dan menjadikannya inspirasi tulisanku. Eits, tapi jangan salah. Aku tidak pernah menulis gosip secara gamblang. Aku hanya menulis dan menangkap kesimpulan agar mendapat pembelajaran. Bukankah itu yang namanya terinspirasi?

Nah, bicara soal lipstik aku punya brand favorite yang bener-bener kece soal make up. Siapa lagi kalau bukan Wardah? I’m so in love with Wardah. Mulai dari Bedak, lipstik, blush on, eye shadow semua dari wardah. Kenapa? Karena aku terlanjur jatuh cinta sama make up wardah sejak acara ‘behantaran’ saat pernikahanku dulu. Wardah merupakan make up pertama yang membuatku jatuh cinta. 😍

Baru-baru ini yang membuatku sangat luar biasa ketagihan adalah mengoleksi berbagai warna lipcream wardah. Ya, sejak pertama kali membeli Wardah Ekslusive Matte Lip Cream No. 5 (Speachless) aku akhirnya mulai mencoba warna lain. Aku sudah memiliki lipcream wardah no. 3, 4, 5 dan 10. Menurutku produk lipcream wardah ini kece banget. Warnanya pigmented dan selalu bikin aku merasa cantik saat mencari inspirasi diluar.

Dan warna yang paling menyenangkan dan membuat wajahku fresh adalah no. 05 (Speachless). Aku selalu ketagihan dengan berbagai warna nude hingga orange karena warna itu bisa ‘sedikit’ menyamarkan usiaku sebenarnya.. 😂

Lipstik adalah senjata percaya diriku dalam mencari inspirasi

***

Oke, itu sekilas cerita tentang Female Blogger Banjarmasin dan hal yang membuatku ‘teracuni’ dengan produk kecantikan hingga brand favorite aku, Wardah. 😘

Sekarang bagaimana kabar Female Blogger Banjarmasin?

Alhamdulillah, Female Blogger Banjarmasin telah berumur satu tahun dan kita sudah banyak kemajuan didepan. Tepatnya tanggal 6 Oktober 2016 (06-10-2016) Female Blogger Banjarmasin berulang tahun yang pertama. Aku berharap komunitas ini akan lebih maju dan lebih bersemangat sehingga memberi keberkahan untuk setiap member dan memberi manfaat untuk setiap orang dengan tulisan. 😊

Oya, Kami sudah memiliki Struktur Organisasi yang jelas untuk kepengurusan. Siapa saja sih? Yuk, kepoin..

  • Ketua: Ruli Retno Mawarni (www.ruliretno.com)
  • Wakil Ketua: Vina Jihan Faheera (www.reistilldoll.com)
  • Sekretaris: Siti Zulaeha Barsieh (www.syunamom.com)
  • Bendahara: Rima Melaty (www.rima-angel.com)
  • PJ Sosmed: Dina Yulini Fahdina (www.dinalangkar.com)
  • Humas: Antung Apriana (www.ayanapunya.com)

Dan beberapa member lainnya. Saat ini member kami sudah mencapai 20 orang. Dikit ya? Eh banyak kok.. 😂

Soal angka itu tak masalah bukan? Yang penting kami kece dan konsisten nulis setiap bulannya dan dapat job. Hehe..

Berbicara tentang konsisten, hal yang paling membuatku bersemangat bergabung dalam komunitas Female Blogger Banjarmasin adalah kami memiliki jadwal untuk share link setiap hari selasa dan sabtu. Pada jadwal share link kami diwajibkan untuk saling blog walking. Bagaimana jika kami tidak blog walking dan ada yang terlewat meninggalkan komentar? Secara tegas sudah ada sanksi khusus untuk itu, yaitu tidak boleh mengikuti kegiatan share link selama 2 minggu. Ngomong-ngomong, aku juga pernah kena sanksi loh satu kali. Oh, semoga itu yang terakhir. 😂

Oh iya, kami sudah pernah meet up loh. Dan luar biasa menyenangkan bertemu dengan orang-orang yang satu passion denganmu. Rata-rata dari kami memang pendiam tapi siapa sangka kami bisa seriang ini jika berkumpul bersama?

Meet up kedua adalah saat kami menghadiri HP Notebook Gathering Media di Swiss Bell Hotel. Ini ketiga kalinya aku meet up dengan member Female Blogger Banjarmasin. Sayangnya hanya Aku, Rima, dan Kak Pita yang hadir. Tapi tidak apa-apa, aku sangat senang sekali. 😊

Kak Pita, Aku dan Rima

Jika tidak bertemu dengan komunitas kece ini mungkin saja aku tidak bisa begini. Mungkin aku kini hanya Ibu Rumah Tangga biasa yang sangat moody ngeblog karena tidak ada pembaca, komunitas pendukung, job, dan berbagai event blogger. Mungkin kini aku hanya menggerutu dengan berbagai pekerjaan rumahku tanpa bisa move on. Tapi komunitas ini merubahku, benar-benar merubahku

Well, ulang tahun ga ada event spesial?

Ah, siapa bilang..! Ada Kok! 😆

Event spesial berikutnya dari Female Blogger Banjarmasin adalah mengadakan Beauty Class spesial dengan Wardah di Street Food Banjarmasin. Acara ini akan berlangsung pada 22 Oktober 2016. Penasaran dengan acara ini? Bagaimana sih Beauty Class bareng wardah? Tenang saja, aku pasti akan menulis pengalamanku pertama kalinya  mengikuti beauty class di blog ini. 😊

Jadi, Anda perempuan dan seorang blogger yang berdomisili dibanjarmasin? Bingung bagaimana cara move on dalam ngeblog? Tertarik ingin bergabung dengan komunitas Female Blogger Banjarmasin? Yuk, kepo’in tentang kita di instagram dan twitter kami.

Karena komunitas satu passion adalah wadah yang bisa membuatmu move on. Jadi, mari segera move on! Tunggu apa lagi!

Resep Sambal Goreng Kuning Parutan Iwak Haruan

Resep Sambal Goreng Kuning Parutan Iwak Haruan

What? Parutan Iwak Haruan?

*eh btw, parutan itu apa ya?😌

#gubrak.. 😂

Oke, buat kalian yang membaca post resep ini dan bukan orang Banjar pasti bingung dengan kata ‘parutan’. Harap maklum, karena aku juga bingung mengganti kata padanan yang pas dalam bahasa indonesia. Karena_entahlah, buat aku sendiri kata ini kalau diganti namanya kok masakannya berasa ga ada khas Banjarnya ya. Jadi biarlah begini adanya ya.. 😂

Parutan adalah ‘isi’ dari ikan. Kami orang banjar biasa menyebutnya dengan istilah peparutan. Kalau dalam bahasa indonesia mungkin nama ‘jeroan’ terdengar lebih familiar. Apa saja isinya? Ya, mulai dari telur, hati, dan usus kecil dari ikan haruan ini ternyata merupakan sajian yang enak disantap. Siapa sangka? Isi dari ikan? Bukan ikan sembarangan tentunya. Hanya ikan haruan yang memiliki cita rasa enak hingga keparutan atau jeroannya. 

Ikan Haruan atau Ikan Gabus

Baca juga: Resep Ketupat Kandangan Khas Banjarmasin 

Ya, sebut saja makanan ini terbilang ekstrim bagi kalian yang belum ‘terbiasa’. Nyatanya, parutan haruan ini enak. Aku bahkan bisa nambah berkali-kali jika memakan hasil olahan parutan iwak haruan ini. Ikan haruan adalah jenis ikan sungai yang mengkonsumsi jenis makanan yang berbeda dari ikan lain. Parutannya pun berbeda dengan ikan lainnya. Sehingga saranku, JANGAN PERNAH merecook resep ini dengan parutan ikan lain.

Apa Parutan Iwak tidak amis?

Ya, orang non banjar pasti sering bertanya tentang hal ini. Bukan hanya ini tentunya, mereka juga pernah bertanya, “Apa enak kepala ikan dimasukin ke sayur? Ga amis?”

Nyatanya tidak, asal ikan yang digunakan adalah ikan segar yang dibersihkan dengan benar-benar bersih dan dilumuri jeruk nipis.

Baca juga: Resep Gangan Keladi Khas Banjarmasin 

Baca juga: Resep Gangan Asam Khas Banjarmasin 

Parutan ikan haruan yang aku masak ini adalah hasil dari ‘menabung haruan’. Ya, setiap kali aku membeli ikan haruan, aku melumuri parutannya dengan jeruk nipis dan menyimpannya di freezer. Selama dua bulan akhirnya tabungan parutan ikan haruanku sudah lumayan sehingga bisa segera aku masak.

Tidak usah khawatir dengan rasa yang mungkin berubah. Kenyataannya, parutan ini enak. Asalkan anda benar-benar bisa membersihkan dan menyimpan dengan benar.

Sebelum memuat resepnya, aku akan berbagi tips membuat parutan iwak haruan ini agar tidak berbau dan berasa amis dan siap langsung dimasak. Apa saja itu? 

1. Basuh parutan berulang-ulang dengan air. Jangan lupa buang empedunya karena jika ada yang tercampur sedikit saja sudah dipastikan masakannya akan pahit dan tidak enak. 

2. Lumuri parutan dengan air jeruk nipis

3. Remas parutan dengan garam dan asam (jangan pake tenaga ekstra ya remasnya, biasa aja). 

4. Diamkan parutan dengan 1 batang irisan serai yang dimemarkan untuk menghilangkan amisnya secara total. 

5. Oseng parutan yang berisi garam, asam dan serai tadi dengan sedikit minyak selama 2 menit, tambahkan kunyit bubuk 1/2 sdt. 

Nah, selanjutnya Bagaimana cara mengolah parutan ikan haruan siap pakai ini? Yuk, simak..

Sambal Goreng Kuning Parutan Ikan Haruan

Bahan

150 gr parutan iwak haruan siap pakai (yang sudah melewati tips diatas) 

4 siung bawang merah

2 siung bawang putih

1 butir kemiri

1 cm kunyit

1 cm jahe

2 cm laos *memarkan

1 buah cabe hijau

1 buah tomat

1 sdt garam

Penyedap secukupnya

3 sdm minyak goreng

Cara membuat

1. Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit dan jahe. Kemudian tumis hingga harum. Masukkan laos yang dimemarkan. 

2. Masukkan parutan ikan haruan yang siap pakai, tambahkan garam, penyedap dan sedikit air. Masak hingga setengah matang.

3. Masukkan irisan cabe hijau dan tomat. Masak hingga reduce.

Bagaimana? Cukup simple kan membuatnya? Yuk, di Recook.. 😊

Happy Cooking..! 

IBX598B146B8E64A