Bulan Ramadhan Kok Boros? Coba Cara Ini agar Tetap Hemat!
Tidak terasa hanya tinggal menghitung hari lagi kita memasuki bulan Ramadhan. Bulan yang disebut dengan bulan penuh keberkahan. Dimana pahala dihitung berlipat ganda dan masing-masing dari kita berlomba-lomba untuk amal kebaikan. Ah, ramadhan benar-benar bulan yang sangat dirindukan bagi orang-orang muslim.
Ya, saking rindunya.. Kadang, jika sudah bertebaran iklan sirup di televisi saya mulai senang. 😂
Tapi sadarkah kita bahwa di bulan Ramadhan ini justru terkadang kita seringkali khilaf terhadap berbagai hal yang sebenarnya mengurangi nilai kebaikan dari bulan Ramadhan itu sendiri. Salah satu khilaf terbesar adalah tragedi pemborosan. Betul?
Logikanya.. Seharusnya di bulan puasa itu anggaran pengeluaran konsumsi berkurang, karena tidak ada pengeluaran untuk makan siang dan kita hanya cukup mengeluarkan budget untuk makan sahur dan berbuka. Bulan puasa juga dapat disebut bulan kemenangan karena kita dinilai telah sukses mengontrol nafsu untuk hal yang tidak seharusnya. Tapi, sudahkah kita berhasil mengontrol nafsu itu?
Kenapa sih Bulan Puasa Malah Boros?
Ada berbagai faktor yang menyebabkan pada bulan puasa manusia cenderung menjadi lebih konsumtif. Tapi, faktor terbesar yang menjadi akar dari segala keborosan adalah keinginan yang lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan.
Pada saat berpuasa, idealnya hari-hari yang kita lalui diisi dengan ibadah. Namun, generasi milenial zaman now tentu tidak bisa lepas dari sosmed dan televisi yang selalu menyajikan informasi-informasi terkini. Apa dampak dari hal ini?
Ketika melihat postingan masakan di tempat kuliner, jadi pengen. Ketika melihat diskon gede-gedean di online shop, jadi pengen. Ketika ngabuburit di pasar ramadhan jadi pengen borong semua jajanan karena rasa lapar yang seakan meminta semuanya. Belum lagi kalau para teman-teman alumnus SD, SMP, SMA hingga kuliah mengajak buka bersama. 😅
Apakah semua hal itu dibutuhkan? Sepertinya tidak, kebanyakan hal yang dibeli adalah keinginan bukan kebutuhan. Mungkin kita dapat berdalih bahwa, “Karena bulan puasa harus bagi-bagi rejeki untuk orang yang berjualan dan bulan puasa adalah bulan penyambung tali silaturahim dengan para teman, kapan lagi begini?”
Ya, ketika single, saya juga termasuk salah satu yang pernah menganut paham demikian. Setidaknya sebelum saya repot dengan susahnya mengatur anggaran rumah tangga untuk IRT tulen. Ternyata, kaum emak-emak harus lebih hemat dibanding dengan kaum single untuk urusan pengeluaran bulan puasa ini. Hihi..
Baca juga: Tips menghemat pengeluaran rumah tangga ala shezahome
Lantas, bagaimana cara agar pengeluaran di bulan ramadhan dapat diminimalisir?
Cara Hemat di bulan Ramadhan
Nah, berikut ini adalah point-point penting yang saya terapkan agar tetap hemat di bulan ramadhan:
1. Buat Anggaran Kebutuhan
Tidak dipungkiri, jika segala sesuatu diatur lebih terencana maka semuanya akan lancar, termasuk soal pengeluaran kebutuhan. Ya, kita perlu mengatur anggaran pengeluaran di bulan ramadhan ini agar nantinya pengeluaran tidak kebablasan.
Biasanya, hal yang dapat saya lakukan untuk ini adalah menetapkan anggaran tetap untuk post biaya konsumsi, biaya rumah tangga, hingga biaya lain-lain. Biaya ini dihitung dari rata-rata pengeluaran satu bulannya dan khusus untuk biaya konsumsi, saya biasanya mengurangi jumlah biaya makan siang. Uang dari biaya makan siang dapat digunakan untuk keperluan konsumsi dadakan seperti misalnya buka puasa bareng (hehe.. 😅).
Setiap rumah tangga itu unik, kita tidak bisa meniru anggaran yang ditetapkan oleh keluarga lain. Hal ini karena pengeluaran prioritas dari keluarga tentu berbeda-beda. Seperti halnya keluarga kami yang lebih memprioritaskan uang untuk keperluan silaturahmi dan idul fitri maka kami lebih suka untuk mengurangi biaya konsumsi agar bisa menabung untuk post lain. Hal penting dari point anggaran ini adalah selalu buat perencanaan agar pengeluaran tidak membengkak (jangan lupa untuk dipraktikkan juga tentunya). 😊
2. Memasak di rumah dengan menu sederhana
Ibu manapun pasti setuju bahwa memasak di rumah jauh lebih hemat dibanding dengan membeli makanan di luar. Selain itu, menu yang disajikan pun lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya. Tetapi, tidak selamanya memasak di rumah saja dapat hemat loh.
Ya, jika menu yang disajikan memakan biaya lebih dari jajanan diluar tentu saja hal ini malah membuat post pengeluaran untuk konsumsi menjadi bengkak. Bagaimana tidak? Setiap hari bahan makanan untuk memasak dibeli di tempat yang mahal dengan menu yang rumit dan memuat berbagai bahan-bahan mahal lainnya. Akhirnya, niat untuk mengurangi biaya konsumsipun tidak berhasil.
Sama halnya dengan Ibu yang memiliki hoby baking. Jika hoby baking tersebut belum dapat dijadikan lahan bisnis tentu hal ini lumayan menghabiskan pengeluaran. Ya, biaya untuk membeli telur, gula, butter dan lain-lain tentu bukanlah biaya yang murah.
Karena itu, ada baiknya jika pada bulan ramadhan ini para ibu membuat menu sederhana saja. Logikanya, menu sesederhana apapun jika disajikan saat dalam keadaan lapar tentu akan dimakan bukan? Haha.. Sayangnya, kita seringkali dikontrol oleh nafsu agar memuaskan lidah kita dengan menu buka puasa yang enak dan mahal.
Yuk, dari sekarang susun resep-resep sederhana yang akan disajikan di bulan ramadhan nanti agar pengeluaran tetap stabil. 😊
3. Kurangi aktivitas jalan-jalan dan perbanyak ibadah di rumah
Siapa hoby jalan-jalan?
Yuk, libur dulu di bulan puasa. Karena hoby jalan-jalan di bulan puasa banyak berdampak negatif. Termasuk didalamnya jalan-jalan untuk berbelanja kepasar. Sebisa mungkin berbelanjalah dalam jumlah besar untuk keperluan satu minggu atau lebih karena jika kita setiap hari kepasar bisa-bisa akan semakin banyak godaannya. 😉
Benar, jalan-jalan di bulan puasa membuat kita lapar dengan semua wisata kuliner. Rasanya ingin jajan terus. Padahal ketika bedug telah tiba mungkin akan banyak sekali makanan yang tidak termakan karena sudah kekenyangan.
Nah, salah satu tips untuk waktu berbelanja kepasar yang pas di bulan ramadhan adalah di pagi hari. Tentu banyak pasar pagi yang kita kenal bukan? Kenapa pasar pagi? Karena saat pagi hari perut kita masih kenyang sehingga tentu tidak banyak menginginkan berbagai khayalan makanan yang sebenarnya hanyalah nafsu saja, Betul?
Di bulan puasa ini, akan lebih baik jika kita memperbanyak ibadah di rumah dan bersilaturahim dengan keluarga dan tetangga dekat. Selain mata lebih terpelihara hal ini juga dapat lebih mendekatkan kita dengan Allah dan memperbanyak pahala juga rejeki.
4. Gunakan THR untuk hal yang seharusnya
Seringkali saat THR sudah didapatkan kita malah khilaf untuk membelanjakannya kepada hal-hal yang kurang penting. Contohnya saja seperti membelanjakannya untuk membeli baju lebaran yang mahal dengan model kekinian. Biasanya model baju yang sedang trend harganya lebih mahal dibanding dengan baju biasa yang sedang tidak trend. Betul?
Akan lebih baik jika kita menggunakan uang THR seperlunya saja untuk diri sendiri dan keluarga. Termasuk halnya baju lebaran. Coba bayangkan, betapa anehnya jika seluruh muslim merayakan lebaran dengan baju jenis trend yang sama? Ya, bukankah lebih baik jika kita memiliki style sendiri dengan gaya baju. Berbelanja baju dengan memanfaatkan promo dan diskon saat lebaran adalah salah satu hal yang bijak untuk menghemat pengeluaran. Tapi, jangan lupa untuk tidak khilaf dengan diskon dan beli baju sesuai kebutuhan saja.
Khilaf THR selanjutnya adalah berbelanja aneka cookies dan cemilan lain untuk idul fitri. Nah, sebelum berbelanja makanan idul fitri secara berlebihan akan lebih baik jika kita memperhitungkan dan membandingkan pengeluarannya dengan membuat kue sendiri. Jika dengan jumlah uang yang sama kita dapat memperoleh jumlah makanan yang lebih banyak jika membuatnya sendiri kenapa tidak mencobanya? Selain lebih hemat, kita juga dapat membagi-bagikan kue pada tetangga dian keluarga bukan?
Hemat aja semuanya, terus uang THR buat apa?
Jika kita sudah sukses menghemat uang THR dan akhirnya memiliki sisa dari uang tersebut maka belanjakanlah THR kepada yang seharusnya, apakah itu?
Ya, Kapan lagi kita bisa bersedekah lebih? Kapan lagi kita bisa memiliki biaya untuk mudik dan bersilaturahmi dengan orang tua kita? Kapan lagi? Ya, manfaatkan THR untuk mencari keberkahan. Karena sebenarnya, semakin banyak harta yang kita beri tidak akan berkurang bahkan akan bertambah. 😊
Nah, punya solusi lain untuk berhemat di bulan Ramadhan? Sharing yuk!
Tulisan ini merupakan post untuk #KEBloggingCollab kelompok Ghea Panggabean yang diawali dengan trigger post dari Tian Lustiana.