Pentingnya Menjaga Saluran Pencernaan Anak untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak di Masa Pandemi
“Mama, memangnya covid itu ada gak sih. Masa temen Pica bilang itu cuma bohongan aja. Buktinya temen-temen sekelas Pica gak ada tuh yang sakit.” Pica bertanya bingung padaku hari itu.
“Menurut Pica sendiri gimana?” Aku bertanya balik.
“Keluarga kita juga gak ada yang sakit ma. Malah pas pandemi sehat-sehat aja. Jarang sakit. Jangan-jangan cuma bohongan sama kayak dibilang temen Pica.”
“Temen Pica mungkin mainnya kurang jauh. Sini Mama jelasin..”
Mungkinkah Anak-Anak Bisa Terserang Covid?
Di indonesia, kasus positif covid pada anak itu tertinggi lho di Asia. Inilah fakta yang ada berdasarkan data di lapangan. Mau dibilang konspirasi, tapi ternyata tidak demikian. Mau dibilang anak-anak daya tahan tubuhnya jauh lebih bagus, tapi nyatanya kasus kematian itu ‘ada’.
Kami sekeluarga bisa dibilang beruntung dan patut bersyukur dalam masa pandemi seperti ini. Bagaimana tidak? Circle keluarga besar dan temanku serta teman di sekolah Pica tidak ada kasus positif covid yang berat. Padahal, keluarga besar kami ada yang berprofesi sebagai dokter hingga perawat. Saking beruntungnya, Pica sampai bertanya hal demikian padaku. Tapi, aku tidak menghakiminya. Namanya kan juga anak kecil. Masih 8 tahun loh. Dan menurutku sangat wajar dia berpikiran demikian.
Mungkin, dia bertanya begitu karena mengakui sendiri bahwa dia jarang sakit sejak pandemi. Padahal waktu sekolah dulu, kalau ada satu saja teman sekelasnya yang sakit, satu hari setelahnya pasti ada saja yang tertular. Termasuk itu Pica. Yah, mungkin karena merasa sehat raga dan merasa haus akan aktivitas di luar rumah maka psikologisnya bertanya demikian. Padahal, hmm.. Bukan begitu kan cara mainnya Bu ibu? Anak-anak jarang sakit masa pandemi ya karena protokolnya sudah sedemikian ketat bukan?
Tapi tunggu, apakah mengandalkan protokol saja sudah cukup?
Kiat Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak di Masa Pandemi
Untuk menjaga kesehatan di masa pandemi kami percaya pada pentingnya menjaga 3M, yaitu Iman, Imun dan Aman.
Karena apapun yang terjadi, berpegang pada Iman dalam berdoa adalah hal yang tak bisa dianggap remeh kekuatannya. Pun juga tak abai dengan protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan sudah menjadi perilaku standar di masa demikian.
Tapi, ada satu hal lagi yang sangat kami perhatikan untuk menjaga kesehatan anak. Satu hal itu adalah menjaga imunitas atau daya tahan tubuh anak. Yap, selama pandemi aku sangat menjaga imun anak-anak di rumah dengan memastikan gizi harian mereka terpenuhi. Karena sungguh, kalau anak sakit itu rasanya emaknya jadi ikutan sakit. Dari sakit hati melihatnya, hingga sakit karena capek merawatnya. Jadi, kalau bisa kesehatan mereka itu nomor 1.
“Kalian gak boleh sakit, biar emak aja yang lelah..”
Begitulah kira-kira kondisi idealis yang aku ciptakan selama ini. Sampai suatu hari, aku mengikuti konferensi pers dari Morinaga Chil*Go! secara virtual pada tanggal 25 Maret 2021 dengan tema Peduli Gizi Anak. Waw, Excited sekali. Karena selain dihadiri para dokter yang kompeten juga ada Chef Devina, finalis master chef season 5 juga yang bakal bagi-bagi resep. Ini juga ikhtiarku yang kesekian dalam mengikuti kelas gizi agar anak-anak di rumah tidak gampang sakit. Karena jujur, anak-anak mulai bosan dengan masakan yang itu-itu saja. Huhu..
“Daya tahan tubuh anak berkaitan erat dengan pemberian nutrisi harian dan pola pengasuhan keluarga. Tentunya kesehatan keluarga ini juga tidak terlepas dari peran para dokter yang ada dalam memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan terhadap keluarga, termasuk untuk anak-anak,”
Dr. Daeng M Faqih, S.H., M.H., Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)
“Pola makan seimbang yang terdiri dari nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral) dikombinasikan dengan pola hidup bersih sehat (PHBS) seperti rajin cuci tangan, menghindari keramaian, memakai masker, tidur cukup, tetap beraktivitas fisik, serta stres rendah, paling efektif membantu tubuh melawan infeksi virus dan penyakit. Hal ini sama pentingnya untuk orang dewasa maupun anak-anak, apalagi dalam situasi saat ini. Oleh karenanya para orang tua dan anggota keluarga perlu memperhatikan dengan benar-benar pemenuhan nutrisi dan juga aktivitas anak sehari-hari,” jelas dr. Daeng.
Perkataan dr. Daeng kembali mengingatkan diriku bahwa aku harus mengatasi masalah picky eater yang ada pada kedua anakku akhir-akhir ini. Karena pola makan itu harus seimbang. Baik itu nutrisi makro maupun mikro. Aku pun kembali disadarkan bahwa anak-anak harus beraktivitas fisik selama pandemi. Jujur terkadang sedikit takut membawa anak keluar rumah. Sehingga kadang sehabis belajar anakku menjadi uring-uringan di kamarnya. Tapi dokter bilang bahwa tidak apa-apa membawa anak keluar rumah menikmati alam bebas. Asal tidak berinteraksi dengan circle yang lain.
Intinya, untuk menjaga imunitas kita perlu keseimbangan jiwa dan raga. Raga yang sehat dengan nutrisi seimbang serta jiwa yang senang dengan aktivitas yang seimbang. Berpikiran positif namun tidak stress dan tidak juga meremehkan.
Daya Tahan Tubuh Anak yang Baik diawali dari Saluran Pencernaan Anak yang Sehat
Sudah sangat banyak yang tau kiranya bahwa nutrisi berperan penting untuk menjaga imunitas. Namun, tahukah? Bahwa awal dari daya tahan tubuh anak yang baik itu adalah saluran pencernaan anak yang baik.
Penelitian telah membuktikan bahwa sistem kekebalan tubuh sangat berhubungan dengan saluran pencernaan. Hal ini bisa terjadi karena saluran pencernaan yang baik memungkinkan penyerapan nutrisi dalam tubuh bisa dilakukan dengan baik, yang pada akhirnya membuat daya tahan tubuh menjadi lebih baik.
Bagaimana saluran cerna yang sehat itu?
Saluran cerna yang sehat dihuni oleh bakteri baik yang dominan untuk melawan bakteri jahat. Nah, untuk bertumbuh subur, bakteri baik perlu makanan yang disebut prebiotik, di mana salah satu sumbernya adalah Serat Pangan Inulin.
Inulin adalah salah satu jenis karbohidrat yang mengandung serat dan tergolong sebagai prebiotik. Secara alami, inulin dapat ditemukan pada berbagai buah-buahan dan sayuran, seperti bawang, pisang, bawang putih, gandum, dan sebagainya.
“Serat pangan inulin bisa menjadi salah satu senjata utama dalam tumbuh kembang dan menjaga kesehatan tubuh anak-anak. Serat pangan inulin adalah salah satu jenis prebiotik yang tinggi serat dan rendah kalori serta dapat menjadi pilihan nutrisi yangbermanfaat bagi saluran pencernaan anak, apalagi saluran pencernaan sering disebut sebagai “otak kedua” manusia.”
-Dr. Muliaman
Adapun ciri saluran anak yang sehat antara lain adalah:
- Pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil sesuai dengan yang direkomendasikan.
- Si Kecil jarang mengalami gangguan pencernaan.
- Nafsu makan Si Kecil baik dan nutrisi yang masuk dapat terserap dengan baik.
Jujur, saat awal pandemi hingga 3 bulan terakhir kedua anakku ✅ saja untuk tiga point diatas. Akan tetapi, sudah hampir seminggu ini anakku yang kedua mengalami susah BAB. Tidak hanya itu, nafsu makannya pun sedikit menurun. Sebagai Ibu, aku jadi cemas. Takut kalau-kalau sebenarnya nutrisi yang ia konsumsi tidak seimbang. Karena akhir-akhir ini picky eater-nya kambuh lagi. Padahal, aku sudah bolak-balik mengatur menu yang berbeda.
Disitulah aku ingin menangis.. 😭
Melengkapi Nutrisi Anak dengan Morinaga Chil*Go!
Akhirnya, selain bolak-balik mengatur menu berbeda untuk buah hati. Aku pun memutuskan untuk memberikannya nutrisi tambahan. Dari sekian banyak saran hingga mengikuti webinar maka aku memutuskan untuk melengkapi nutrisi anak dengan Morinaga Chil*Go!
“Orang tua perlu benar-benar memperhatikan nutrisi harian anak di masa pandemi ini. Selain memberi makanan sehat dan seimbang, orang tua juga perlu memberikan nutrisi tambahan yang tepat karena dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak. Nutrisi tambahan yang diberikan bisa berupa susu, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Dan semua nutrisi ini diperlukan untuk mendukung saluran pencernaan yang lebih sehat, agar bakteri baik yang ada di dalamnya bisa membentuk daya tahan tubuh yang lebih optimal.”
dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals
Anak-anakku sudah familiar dengan susu Morinaga sejak dulu. Dari Pica yang sempat mengalami alergi susu sapi dan mengonsumsi Morinaga Chil*School Soya. Hingga akhirnya keduanya cocok untuk mengkonsumsi Morinaga Chil*Go!
Nah, Morinaga Chil*Go! sendiri merupakan produk inovasi baru dari Kalbe dan Morinaga dalam bentuk susu cair siap minum untuk usia 1 – 12 tahun, beberapa keunggulannya adalah mengandung Serat Pangan Inulin yang berguna untuk menjaga saluran pencernaan anak, serta 9 Vitamin dan 5 Mineral untuk mendukung daya tahan tubuh.
Ssst.. Kalian tau? Morinaga Chil*Go! ini dikemas dalam kemasan praktis yang bisa didaur ulang lho. Morinaga Chil*Go! juga telah melalui uji kualitas PT Kalbe Nutritionals dan Morinaga Jepang.
Morinaga Chil*Go! juga punya varian rasa yang pasti disukai anak-anak, seperti Coklat, Vanila, Stroberi, dan Melon. Akan tetapi untuk nutrisi tambahan sehari-hari aku lebih merekomendasikan Morinaga Chil*Go rasa original.
Morinaga Chil*Go! Rasa Original, Susu Cair Rendah Gula untuk Nutrisi Tambahan Harian Si Kecil
“Dalam memberikan nutrisi harian serta nutrisi tambahan untuk anak, perlu diperhatikan juga kandungan gulanya sehingga tidak berlebihan. Hal ini dikarenakan jika anak-anak kelebihan asupan gula, akan menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, permasalahan pada gigi, obesitas, dan berbagai penyakit di masa depan. Adapun berdasarkan rekomendasi World Health Organization (WHO) tahun 2015, asupan harian gula tambahan untuk anak usia di bawah 12 tahun maksimal 200 kkal, yang setara dengan 50 gram gula atau 6 sendok makan/hari,”
dr. Muliaman
Pada bulan Januari tahun 2021 kemarin, Morinaga Chil*Go! mengeluarkan varian rasa baru yaitu rasa original. Varian ini dibuat dengan kandungan lebih rendah gula untuk mendukung gaya hidup yang lebih sehat. Karena seperti dipaparkan oleh dr Muliaman tadi bahwa jika anak-anak kelebihan asupan gula maka akan menyebabkan turunnya daya tahan tubuh. Selain itu dampak masalah pada gigi hingga obesitas juga tidak dapat disepelekan.
Selain karena rendah gula, ada dua alasan lain kenapa aku lebih menyukai Morinaga Chil*Go! varian rasa original.
Alasan Pertama adalah rasanya lebih friendly buat anak-anak yang terbiasa mengkonsumsi ASI. Karena rasanya enak maka anak keduaku Humaira yang berumur 2 tahun dan sudah disapih langsung suka serta menghabiskannya. Ini sangat jarang terjadi karena biasanya dia hanya suka varian coklat.
Alasan Kedua adalah varian rasa original ini bisa dikreasikan menjadi berbagai olahan makanan. Dari appetizer hingga dessert. Aku jadi semakin semangat untuk mencoba-coba resep yang menggunakan susu sejak penampilan chef Devina di webinar kemarin.
Jadi ceritanya Chef Devina sempat sedikit ‘curhat’ bahwa beliau sempat khawatir apakah kedua anaknya telah mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk membangun daya tahan tubuh. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang. Makanya, Chef Devina juga memberikan nutrisi tambahan dengan Morinaga Chil*Go!. Selain mengkonsumsi dengan meminum seperti biasa.. Chef Devina juga mengkreasikan berbagai masakan dengan Morinaga Chil*Go!.
Yup, pada webinar kemarin itu chef Devina memasak Baked Broccoli Potato Cheese dan Panacotta with Mixed Berries Sauce. Keduanya terlihat enak dan gampang dipraktikkan. Aku jadi gatal juga untuk mencoba membuat kreasi resep dengan menggunakan Morinaga Chil*Go! rasa Original.
Karena menjaga daya tahan tubuh hingga menjaga rasa dari masakan Ibu itu adalah wujud kasih sayang yang akan selalu diingat oleh anak hingga ia sudah besar nanti. ❤
***
Nah, panjang juga jadinya curhatanku kali ini ya. Dari membahas covid pada anak hingga kiat menjaga daya tahan tubuh dari menciptakan saluran pencernaan yang sehat. Semoga ini bermanfaat ya buat kalian yang mungkin mengalami perasaan yang sama sepertiku.
Stay Safe and Stay Happy.. ❤
Website : https://morinagaplatinum.com/id
IG : @morinagaplatinum