ASI Sulit dipompa? Bagaimana Solusinya Ya?

ASI Sulit dipompa? Bagaimana Solusinya Ya?

Entah sudah keberapa kalinya Humaira menangis saat menyusu padaku. Anak keduaku ini memang agak berbeda urusan ASI. Ya, tidak seperti anak pertama yang senang sekali menyusu padaku. Anak keduaku ini frekuensi menyusunya sangat sedikit. Bahkan, hampir tidak pernah meminta susu padaku.

Padahal, sejak awal lahir Humaira sangat senang menyusu. Tapi, trauma menyusunya tiba-tiba saja muncul saat berumur 2 bulan. Saat itu, aku baru menyadari bahwa lidah Humaira berjamur sehingga kesulitan menyusu. Meski sudah diobati dan sembuh, trauma menyusu itu selalu datang. Apalagi jika ASIku mengucur deras dan membuatnya kesulitan meneguk. Dia langsung menangis kencang dan menolak keras untuk menyusu.

Ah, sedih banget pokoknya saat proses ini datang. Padahal, baru saja aku merasa berhasil karena bisa menyusui pasca operasi cesar. Akupun meminta rekomendasi dari beberapa teman yang berpengalaman soal ini. Dan tentunya sebagai emak yang tingkat keponya sangat amat tinggi.. Aku melakukan hal yang biasa dilakukan emak galau pada umumnya. Ya, browsing tiada henti di internet. Hahaha..

Ternyata Memakai Pompa ASI adalah Solusinya

Setelah sekian lama browsing kesana kemari dan bertanya dengan berbagai emak ‘perfeksionis’ akhirnya aku menemukan solusi untuk bisa menyusui secara nyaman. Ya, pompa ASI adalah solusinya.

Jadi, problematika Humaira dalam menyusu muncul karena ia trauma puting. Ya, walau masih berumur 3 bulan namun kemungkinan besar ia menyimpulkan bahwa ketika menyusu dia akan merasa sakit dilidah dan terbatuk-batuk karena ASI yang mengucur terlalu deras. Makanya Humaira selalu menangis saat disusui. Solusi paling sederhana adalah aku harus membuatnya mencintai proses menyusu lagi dengan membuat ASI nya tidak terlalu deras.

Dengan ASI yang keluar dalam frekuensi sedang (dalam keadaan PD tidak terlalu kencang) maka bayi akan nyaman menyusu. Selain itu, dia juga akan mendapatkan Fore Milk dan Hind Milk yang seimbang.

Ya.. Sudah tau kan mak kalau ASI yang kita miliki ini terdiri dari Fore Milk dan Hind Milk. Jika ASI terlalu kencang, kandungan Fore Milk terlalu banyak. Maka, para busui disarankan untuk memakai Pompa supaya bayi juga mendapatkan Hind Milk.

Jadi, kalau ASI mamak sepertiku.. Terlalu kencang dan mengucur deras.. Kusarankan sih memakai Pompa ASI saja..

Ternyata, Memakai Pompa ASI itu Penuh Drama

Kenyataannya, memakai Pompa ASI itu tidak sesimple itu… Hei Bayi Humairaa.. Hiks..

Ya, tidak sesimple… Beli Pompa Asi.. Dapat ASI banyak lalu simpan.

Dari pengalaman anak pertama, aku mengalami kesulitan dalam hal memompa ASI. Pompa ASI manual yang aku pakai menimbulkan rasa sakit yang luar biasa saat memompa. Dan hal yang membuat aku sedih sekali adalah.. ASI yang dihasilkan dari pompa tersebut sangat sedikit. Aneh ya, mengingat saat itu ASI ku termasuk melimpah karena bajuku selalu basah saat menyusui. Saat Farisha menyusu di PD kanan, maka PD kiri akan mengucur. Pun sebaliknya.

Maka, akupun berhenti menggunakan Pompa ASI. Karena tidak tahan dengan rasa sakitnya. Ya, saat menyusui Farisha dulu aku melaluinya tanpa dibantu Pompa ASI. Untungnya, Farisha adalah tipe bayi yang sangat hobi menyusu. Jadi, PD aku selalu kosong sehabis menyusui.. Haha..

Lain Farisha.. Lain Humaira.. Masalah Pompa ASI saat menyusui Humaira termasuk hal yang Urgent. Tapi, jika mengingat rasa sakit saat memompa.. Aku menyerah. Serius.

Ternyata, Selama ini Aku hanya belum menemukan Pompa ASI yang cocok untukku

Bagaimana kalau pakai yang elektrik win? Usul temanku..

Yah, memang aku belum memiliki pengalaman memompa dengan pompa ASI elektrik. Tapi, aku ini sedikit aneh. Saat mendengar kata elektrik yang aku pikirkan adalah listrik vs ASI. Dan bayangan tersetrum karena diriku yang sangat ceroboh. Hahaha.. Diriku memang emak yang penuh drama. Drama pada diri sendiri maksudnya.. 😂

Lalu, aku bertemu dengan pompa ASI yang bagus. Ya, pompa ASI manual memang. Tapi, ternyata oke banget.

Medela Harmony Manual 2-Phase Breast Pump, Solusi Pompa ASI Manual Tanpa Drama

Dari review demi review pompa ASI.. Sepertinya aku menemukan pompa ASI yang cocok untuk PD sepertiku. Ya memang sih, harganya lumayan ehm.. Tapi ternyata bagus dan recommended. Untuk ukuran pompa ASI manual, si Medela ini ternyata memiliki kemampuan ‘Spesial’ yang enggak kalah dengan pompa ASI elektrik.

Nah, berikut review tentang pompa ASI Medela versi aku:

Bagian-bagian Medela Manual Breast Pump ini terdiri dari:

-Personalfit/corong ukuran M (24mm)
-Connector
-Valve
-Membran (2pcs)
-Botol (150ml)
-Dudukan Botol
-Calma Solitaire
-Multi lid
-Diafragma lengkap dengan stem dan oring
-Handle/tuas

Menurutku, spare part dari Medela ini lumayan gampang dirangkai. Yah, untuk emak-emak yang rada udik sepertiku waktu 3 menit bisa lah merangkai ini (dengan membaca buku petunjuk tentunya.. 😂). Dan setelah berhasil merangkai pompa ini aku jadi senyum-senyum sendiri.

Kalian tau apa yang aku pikirkan?

“Wah, ternyata enak juga punya pompa ASI manual dan imut begini. Travel friendly banget..”

Oke, Setelah sukses merangkai dan senyum-senyum sendiri melihat tampilannya.. Aku mulai mencoba pompa ASI ini..

Bismillah.. Mudahan enggak sakit dan ASInya bisa keluar..

Dan mulailah aku menekan tuasnya.

Lagi.. Lagi..

15 menit berlalu..

Tadaa.. Masa cuma segini? *memandang botolnya yang mungkin hanya berisi 3 ml.. 😂

Aku mulai merasa tidak beres sih. Gila aja, ini pompa ASI mahal euy. Masa cuma segini kemampuannya. Akhirnya, aku membaca-baca lagi petunjuk dibukunya. Ternyata benar, memang ada yang salah.

Aku lupa kalau pompa ini spesial.. Pompa ini punya design tuas yang berbeda. Jadi, Tuas pada pompa ini punya 2 fungsi. Bagian tuas yang panjang untuk stimulasi dan bagian yang pendek untuk fase memerah. Cukup dengan memutar posisi tuas karena si tuas ini bisa diputar 360 derajat.

Fungsi tuas stimulasi ini yang membuat pompa ini berbeda dengan pompa biasa.

Jadi, dari cerita diatas kan sudah aku jelaskan kalau aku itu selalu bingung kenapa ASIku tidak dapat dipompa.. Padahal kalau diisap bayi bisa mengucur deras. Ternyata, kurang fase ini nih. Fase stimulasi. Jadi, PD aku memang agak unik. Enggak bisa langsung fase memerah. Harus melalui fase stimulasi dulu. Oh, PD aku memang spesial sekali ya.. 😂

Untungnya, Pompa ASI Medela ini paham sekali problematika ini. Karena itu tuas punya Medela ini spesial. Jadi, enggak kalah deh sama pompa ASI Elektrik. Daan, enggak rawan rusak juga tentunya.

Selama menggunakan Pompa ASI Medela ini PD aku tidak sakit saat Fase Memerah. Ya, memang kadang ada sih rasa terlalu ketarik gitu. Tapi masih bisa ditoleransi, enggak sakit kebangetan gitu. Memang, yang namanya manual sih tangan agak cape ya.. Tapi kalau prosesnya berjalan lancar dan dilalui tanpa rasa sakit.. Hmm, kenapa tidak?

Bagian yang aku suka lagi, bentuk botol dari Pompa ASI Medela ini lebih slim ada tutup botolnya jadi yaa.. Bisa langsung disimpan. Berguna banget untuk mamak pemalas yang ngakunya multijob ini. Haha..

Pompa ASI ini juga cocok untuk busui dengan PD mini sepertiku. Corongnya pas banget. Awalnya agak galau juga kalau-kalau corongnya kebesaran. Ternyata pas banget. Alhamdulillah..

Over All, yang aku suka dari Pompa Asi Manual Medela adalah:

1. Gampang dirangkai, imut, travel friendly dan anti ribet.
2. Tuasnya punya dua fungsi. Fungsi stimulasi ini yang sangat spesial.
3. Botolnya oke, punya tutup. Jadi, bisa langsung simpan
4. Saat fase memerah PD tidak terlalu sakit
5. Corongnya pas banget buat PD dengan ukuran kecil

Wah, sepertinya positif semua ya..? Hmm.. Ada sih kekurangannya.. Yang pertama, agak capek memang memerahnya. Yang kedua, pompa ini mahal dikantong mamak. Harganya 595000. Tapi, ada harga memang ada kualitas!

Jadi, setelah memiliki stok ASIP aku mulai tersenyum sendiri memandang freezer. Ya, emak yang satu ini memang hobi sekali mengkhayal. Mungkin.. Dengan stok ASIP ini mama bisa relax sebentar keluar rumah beberapa jam untuk menghibur diri. Misalnya seperti Ikut event blogger, belanja kepasar, atau bahkan nonton bioskop mungkin. Namun peer besarnya adalah.. Siapa gerangan yang mengasuh Humaira selama itu? 😂✌

Oke, abaikan khayalan itu. Yang jelas, sekarang aku sangat bahagia karena Humaira dapat menyusu dengan nyaman.

Segalanya tentang kenyamanan. Bayi Nyaman, Mamak sangat senang!

Komentar disini yuk
10 Shares

Komentari dong sista

Your email address will not be published.

IBX598B146B8E64A