Pengalaman Belajar SEO bersama Seo Moms Community
Pernahkah kalian mendengar komunitas bernama SEO Moms Community? SEO Moms Community adalah komunitas belajar SEO yang ramah buat para emak-emak. Ya, Siapa bilang emak-emak gak bisa belajar SEO karena ribet?
Kali pertama aku mendengar SEO Moms Community adalah kala aku membaca salah satu tulisan dari teman bloggerku. Saat itu, aku hanya sekilas saja membacanya. Karena aku berpikir, toh komunitas seperti ini adalah komunitas yang hanya cocok untuk para pejuang konten di mata google.
Aku yang saat itu hanya mengumpulkan keinginan menulis karena butuh healing, tak merasakan adanya kebutuhan dalam menimba ilmu SEO. Karena aku merasa, yang aku dapatkan sudah cukup.
Apa itu SEO Moms Community?
Jadi, SEO Moms Community ini adalah kumpulan dari komunitas emak-emak yang belajar SEO. Yup, jadi bukan hanya perempuan biasa melainkan perempuan yang sudah punya double dan triple peran.
SEO Moms Community didirikan pada tanggal 25 Januari 2020. Foundernya adalah seorang praktisi SEO yang dulu tidak begitu terkenal karena beliau bermain underground. Nama tenarnya adalah Qbenk, akun FBnya adalah Bang Q. Nama aslinya M. Sahlan. Didirikan bersama dengan co-founder seorang beauty blogger dari Surabaya. Karena sesuatu dan lain hal co-founder off. Selanjutnya praktis hanya dihandle oleh Founder dibantu oleh para Admin.
SEO Moms Community ini dibuat oleh Bang Q untuk didedikasikan kepada almarhumah ibunya.
“Kita disini akan belajar SEO dan seluk beluknya dengan bahasa yang mudah dimengerti dan insyaallah mudah dipraktekkan. Group ini saya dedikasikan untuk almarhum kedua orang tua saya. Terkhusus lagi buat emak saya yang sangat saya sayangi, yang wafat akhir November 2019 lalu.”
Qbenk-Founder SEO Moms Community
Sejak awal tahun 2021 ini, tepatnya pada ulang tahun pertamanya SEO Moms Community dibagi per wilayah. Setiap wilayah dipegang oleh seorang Koordinator. Saat ini ada 5 (lima) grup WA per wilayah yaitu:
1. Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta & Jawa Tengah (DIY & Jateng), dengan Wiwin Pratiwanggini sebagai Koordinator.
2. Wilayah Jawa Timur, dengan Dewi Adikara dan Rahmah Chemist sebagai Koordinator.
3. Wilayah Sulawesi – Bali – Nusa Tenggara (Sul-Bali-Nusra), dengan Mugniar Marakarma dan Rizky Masdila sebagai Koordinator.
4. Wilayah Sumatera, dengan Arda Sitepu sebagai Koordinator.
5. Beberapa kota lain yang tidak termasuk dalam wilayah 1-2-3-4 di atas tergabung dalam SEO Moms 4, dengan Lidya Fitrian sebagai Koordinator.
Bulan Oktober adalah bulan dimana aku memberanikan diri untuk ikut belajar bersama SEO Moms Community. Saat itu, Mbak Mugniar mengirimkan pesan di instagram untuk ajakan bergabung. Aku yang merasa bulan ini agak senggang langsung tak berpikir 2 kali lagi. Langsung join begitu saja. Haha
What? Bukannya diawal tadi aku berkata bahwa belajar SEO tidak sesuai kebutuhanku?
Ya, awalnya begitu. Tapi, tahun 2021 telah mengubah segalanya.
Blog yang kumiliki begitu terhempas performanya. Dari urusan DA hingga Pageview yang menurun drastis. Sejujurnya, aku sih tidak begitu masalah dengan DA ya. Aku bukan blogger yang begitu mempermasalahkan nilai. Begitupun halnya nilai rapor sekolah tempo dulu (kok jadi curhat). Yang sangat membuatku sakit hati hanyalah perkara page view. Tiga artikel andalan blogku yang biasa bertahan di page one google telah terhempas ke page 5 dan aku benar-benar gak tau alasannya kenapa.
Sampai kemudian aku berkenalan dengan para pengajar di SEO Moms Community.
Berkenalan dengan Pengajar di SEO Moms Community
Saat awal memasuki grup chat di Whats App bernama SEO Moms basic 4, aku membayangkan kelas yang serius sekali. Sehingga, hari itu aku memasak dan makan siang lebih awal. Maklum, jam 1 siang kelas sudah dimulai. Takutnya nanti ada absensi seperti di grup belajar online anakku. Takutnya, ada yang video call mendadak. *lalu menyempatkan diri berdandan. Hahaha😌
Tapi, eh ternyata kelasnya benar-benar mendukung kondisi emak-emak. Yang mana tidak bisa fokus akan satu hal. Kelasnya dibilang sangat simple dan sederhana. Namun, efektif. Padahal, hanya dengan obrolan grup di WA saja loh. Kita bisa memantau dan belajar diwaktu senggang dan sebisa kita saja.
Pengajar SEO yang ada di SEO Moms memiliki gaya komunikasi yang santai tapi makjeb plus on point. Namanya adalah Bang Q. Nama aslinya adalah M. Sahlan. Yup, beliau adalah founder SEO Moms yang aku ceritakan diatas.
Selain fokus pada pembelajaran SEO basic, SEO Moms Community juga membuka kerjasama dengan pihak-pihak lain. Beberapa kerjasama yang sudah terjalin antara lain dengan: Qwords, SHer Stories, Niagahoster, Ruang Pulih, dan lain-lain.
SEO Moms Community setiap bulan juga mengadakan kegiatan kopdar online melalui GMeet. Sebagai sarana refresh ilmu dan lepas kangen antar member, admin dan founder.
Belajar SEO On Page bersama Seo Moms Community
Dalam SEO, ada dua teknik optimasi yang harus kita lakukan. Pertama adalah onpage dan Kedua adalah offpage
Optimasi onpage secara umum adalah melakukan optimalisasi pada web atau blog dari dalam.
Sedang optimasi offpage umumnya melakukan optimalisasi web blog dari luar seperti link building, link wheel dll.
Dalam pedoman webmaster, Google mengingatkan pentingnya melakukan optimalisasi blog dari dalam. Hal ini di agar algoritma google akan masuk terlebih dahulu ke blog kita dan merayapi struktur yang ada pada blog yang kita kelola
Apa saja yang harus kita benahi dalam struktur onpage blog ini?
Dari pedoman webmaster Google dapat di ambil kesimpulan bahwa ada beberapa teknik yang harus kita lakukan terkait dengan struktur seo on page, yaitu:
1. Judul blog atau title
2. Deskripsi blog
3. Deskripsi penelusuran
4. Tag no index txt
5. Struktur konten
6. Permalink
7. Tampilan dan struktur widget
8. Page speed (experience)
Dari 8 ini tentunya setiap penerapan pada blog tergantung pada platform yang kita gunakan. Dan kadang kala penerapannya diluar sana berbeda-beda dalam pemahamannya
Namun walaupun berbeda pada intinya tujuannya sama, agar blog mudah di rayapi bot dan mudah terindeks.
Pada awal pertemuan awal, kami disuruh menginstall SEO Meta in One Click.
Menurutku, SEO Meta In One Click ini membantu sekali dalam memperbaiki struktur seo on page. Awalnya, pada bagian title dan deskripsi milikku bertanda warna merah. Setelah diperbaiki akhirnya sudah hijau seperti dibawah ini. Jujur, ini adalah ilmu baru.
Pertemuan demi pertemuan selanjutnya adalah membahas kedelapan point yang aku utarakan diatas tadi, dari judul hingga page speed. Dan jika aku tulis semuanya disini makan sungguh akan sangat panjang ceritanya. Ehm, apakah aku harus mengajak kalian semua untuk ikutan kelas belajar SEO ini juga? Hihi.
Sepertinya tidak mungkin aku tuliskan semua pembelajarannya karena memang sangat banyak. Tapi satu hal yang pasti kalian bisa mengikuti kelas belajar SEO ini dengan sangat santai. Kita bisa menyimak pemaparan dan jelas dalam chat WA. Kemudian ada sesi pertanyaan. Setiap minggu juga diadakan google meet. Sehingga bisa lebih jelas mengerti penerapannya.
Hal-hal yang Kadang Aku Abaikan Perkara SEO
Karena materi pembelajaran terlalu banyak mungkin aku akan menjelaskan tentang beberapa perkara yang sangat aku abaikan sebelum mengikuti kelas SEO ini. Mungkin saja, kalian juga sama sepertiku. Beberapa hal yang aku abaikan tersebut adalah:
-Tidak meletakkan keyword pada bagian yang seharusnya
Aku sudah sering mendapatkan job dari berbagai campaign. Secara umum, aku sadar bahwa keyword harus ada pada judul dan beberapa paragraf pada artikel. Aku toh sudah merasa bahwa caraku itu benar. Buktinya, toh klien tidak pernah komplain. Toh aku juga pernah memenangkan lomba blog dari tulisan suka-suka aku itu. Yang penting, aku suka menulis. No debat. Haha.
Eh ternyata, keyword itu idealnya selain berada pada judul dan beberapa H2, juga berada di awal paragraf. Dan seharusnya, dalam menulis blog kita mengaplikasikan skema segitiga terbalik. Yang mana inti dari tulisan berada diawal. Dan sisanya adalah curhat serta cerita sampingan. Ehm, aku? Aku sang pecinta cerita fiksi selalu meletakkan curhat dan obrolan tidak penting di awal artikel. Mungkin, bahkan hingga ribuan kata baru deh point utamanya ditulis. Haha
Gak heran kan kenapa artikel-artikel pendek dan on point selalu berada di peringkat pertama google. Dari sekarang, aku harus belajar untuk menulis dengan skema segitiga terbalik.
-Tidak mengisi deskripsi penelusuran
Dalam menulis blog apakah kita pernah berpikir bagaimana kiranya tampilan blog kita dalam pencarian google?
Apakah judul yang muncul sesuai dengan deskripsi tulisan di bawahnya?
Kalau aku, sering missed sih. Meski ada beberapa yang pas. Tapi, yang pas itu biasanya sudah sekian tahun mejeng di google. Nah, yang baru ditulis ini yang sering missed.
Karena aku sering lupa mengisi deskripsi penelusuran. Seringnya, sehabis nulis ya sudah langsung otw publish. Padahal, bagi pengguna wordpress sepertiku maka aku harusnya bisa mengisinya pada meta description.
-Permalink yang karakter katanya banyak
Entahlah sudah sebanyak apa tulisan yang aku publikasi dengan permalink yang panjang sekali. Karena aku terbiasa menulis judul yang panjang dan sedikit lebay. Dalam WordPress panjangnya permalink mengikuti panjangnya judul jika tidak diedit. Dan aku? Selalu lupa mengeditnya. Huft
Permalink itu ternyata panjangnya cukup mengikuti keyword. Jadi, jika kita menulis tentang curhat cukup tulis point pentingnya saja dalam permalink. Misal, judul artikel kita adalah “Aku ingin marah-marah terus dan ingin lari dari rumah” mungkin, permalinknya cukup ibu-stress-curhat.
Ya, demikianlah. HAHA
-Struktur widget tema yang aku aplikasikan tidak SEO friendly
Sebelum belajar di kelas Bang Q, aku pernah minta cek up blog pada salah satu suhu blogger. Dan beliau bilang bahwa blogku memiliki thema yang tidak SEO friendly karena struktur widgetnya menyebabkan H1-H2 dan H H seterusnya tidak berurutan.
Hal itu ternyata dibenarkan saat aku mengikuti Google Meet dengan SEO Moms, memang ada beberapa thema blog yang tidak SEO friendly. Maka, aku pun ingin mengganti tema milikku. Tapi, suamiku mencegahnya. Karena katanya, thema blogku sudah aku banget. Maka, yaa.. Dia sendiri yang mengutak atik blogku agar H1 H2 dan H3 nya berurutan.
Belajar SEO untuk Mesin Pencari atau Manusia?
Pada akhirnya, setelah belajar SEO selama sebulan. Aku kembali merenung dengan tujuanku menulis.
Apakah aku menulis untuk mesin pencari?
Atau untuk manusia? Atau untuk diriku sendiri?
Pada akhirnya, setelah menyimak materi demi materi dari Bang Q, akhirnya aku sadar bahwa dalam menulis blog pun mungkin sebenarnya kita memerlukan hal yang dinamakan tak henti untuk terus belajar.
Tidak apa-apa kok kalau ketika kita menulis blog, tujuan awal kita adalah untuk healing atau untuk sekedar menyalurkan hobi. Kurasa, setiap blogger pun punya latar belakang demikian.
Tapi, semakin waktu berjalan. Blogging tak melulu tentang hal itu bukan? Kita berkenalan dengan komunitas, kita menemukan circle yang pas untuk kita, dan kita yang awalnya menulis tanpa pamrih akhirnya tau bahwa menulis blog juga bisa dibayar. Kita berkenalan dengan AdSense serta job-job menulis berbayar. Tujuan yang awalnya menyenangkan akhirnya menjadi abu-abu karena tercemar.
Aku sudah mengalami hal itu. Dan itu tidak apa-apa. Itu sangat manusiawi.
Itulah yang dinamakan proses untuk bertumbuh. Dan ketika kita belajar SEO, bukan berarti tentang kita menghilangkan kesenangan menulis yang dulu. Justru, itu adalah awal kita membangun hal yang baru.
Menulis mungkin menyenangkan. Tapi apa artinya tulisan ketika tidak ada pembaca? Bukankah dalam lubuk hati kita, kita juga menginginkan pembaca yang banyak? Memahami inti tulisan kita kemudian merasakan apa yang kita alami. Bukankah sejatinya, kita menulis untuk berbagi rasa?
Aku mengalami titik balik ngeblog di tahun ini. Ketika algoritma google tak lagi bisa aku pahami. Page viewku turun drastis. Tak ada lagi WA nyasar yang kadang curhat panjang lebar bercerita padaku. Tak ada lagi email penyemangat. Aku merasa tujuan ngeblog ku mulai gamang dan tidak jelas. Akhirnya, apakah aku akan diam saja? Tentu tidak bukan? Aku harus belajar menemukan jalan baru.
Yaitu dengan memahami google.
Karena dengan mencari jalan di google, aku mungkin bisa bertemu dengan pembaca-pembaca yang menyenangkan lagi.
Kalau teman-teman blogger yang lain bagaimana? Ehm, pasti sudah banyak sekali ya yang expert soal SEO ini. Sharing denganku yuk!
Oya, walaupun telat.. Gak lupa aku ucapkan selamat hari blogger nasional. Semoga apapun tujuan kita.. Kita bisa selalu bersemangat dalam menulis.