Pengalaman Menghilangkan Tahi Lalat dengan Laser

Pengalaman Menghilangkan Tahi Lalat dengan Laser

Pengalaman menghilangkan tahi lalat dengan laser

“Kok diilangin Tahi lalatnya mba? Sayang loh.”

Pagi itu aku mendapatkan DM di instagramku setelah malamnya ‘curhat’ tentang kondisi kulitku yang baru saja melakukan laser Tahi lalat. 

Yup, Tahi lalat yang sudah menemani kehidupanku selama 31 tahun itu kini telah menghilang. 

Tidak ada lagi ciri khas yang dulu sering dijadikan orang sebagai ‘penanda’ nama Winda yang tergolong pasaran.

Hari itu, Kamis tanggal 30 September 2021 adalah hari dimana Tahi lalat ku sudah hilang. 

Kenapa Tahi Lalatku harus dihilangkan? 

Ada yang bertanya ‘Kenapa dihilangkan’, namun tak sedikit pula yang kepo dengan bertanya, “Gimana rasanya? Dimana laser nya? Berapa biayanya?”

Tapi ya dasar aku, aku lebih suka membahas kenapa Tahi lalatnya harus dihilangkan dulu di blog ini. Haha. 

Karena, tak sedikit loh yang bilang kepadaku bahwa Tahi lalat yang kumiliki cenderung manis. Meski iya, banyak juga yang bilang bahwa itu terkesan kotor dan mengganggu. Layaknya cemoohan kakak kelasku dulu yang dengan ‘santuy’nya berkata padaku 

“Ih, pantes bau. Ada Tahi lalat lewat besar banget di muka pula.”

But, I’m okay. 

Selama 22 tahun aku hidup, aku tak pernah merasa insecure dengan Tahi lalat yang aku miliki. Karena Mama dan Abahku berkata bahwa Tahi Lalatku tergolong manis. Pun juga dengan beberapa teman di desaku dahulu. Sejujurnya, aku lebih minder dengan bulu tangan dan kakiku yang tergolong panjang. Tapi toh semakin lama aku hidup, aku semakin bisa memaklumi fisikku sendiri yang tak tergolong sempurna. 

I loved my self so much

Kemudian, aku menikah dan suamiku sendiri pernah berkata begini ketika aku tanya tentang tahi lalat.. 

“Baiknya kalau ada duit dihilangkan sih sayang. Keduanya, yang kecil juga.”

Ada perasaan sedikit kecewa sih saat itu. Karena dulu, aku mengira dia suka padaku ya karena dia juga suka fisik aku. Haha, aku memang se ‘geer’ itu. Ternyata, dia juga sebenarnya kurang suka dengan Tahi lalat yang aku miliki. Memang sih cenderung besar. Tapi kan tidak besar banget juga. Dari situ aku mulai merasa kalau ya.. Tahi lalat aku tuh gak bagus-bagus amat sebenarnya. Mungkin Mama dan Abahku bilang itu ‘manis’ ya karena pengen bikin aku percaya diri aja. 

Time Flies.. 

2021 adalah tahun dimana aku memperhatikan ada fenomena yang berbeda dari Tahi lalat yang aku miliki. Awalnya, Tahi Lalatku ini hanya bulat biasa saja. Dilihat dan semakin dilihat lagi, eh.. Kok sepertinya, bagian bawah Tahi lalat seperti meluas begitu. 

Keadaan bertambah parah ketika aku punya hobi baru. Yup, bersepeda keluar rumah. Yang membuatku kadang lupa untuk reapply sunscreen. Aku melek sunscreen sejak ngeblog karena dapat petuah dari para beauty blogger. Tapi, ya aku gak nyangka aja kalau lupa reapply sunscreen bisa bikin Tahi lalat aku jadi abnormal. 

Terus? 

Ya aku biarin. Haha. 

Aku masih berharap mendapatkan fee ngeblog yang lumayan untuk bisa melakukan tindakan laser yang setahuku tidak murah. Aku bahkan melakukan nego pada salah satu klinik yang menawarkan endorse facial untuk hanya melakukan tindakan tahi lalat. Tapi ya ternyata gak bisa. 

Sampai kemudian, bulan September datang. Aku sih berharap ada yang memberiku kado ulang tahun ke klinik gratis. Ckck. Walau kenyataannya apalah itu hanya khayalan semata. Karena ya kali aku nagih blak blakan ke suami. Aku kan bukan tipikal istri yang begitu. 

Semakin dilihat, tahi lalat itu semakin menggemaskan. Karena Humaira belakangan punya hobi megang-megang tahi lalat sebelum tidur. Maka, aku pun memutuskan untuk curhat di igs. Bahwa Tahi Lalatku mulai memunculkan tanda abnormal dan sedikit membesar. Aku jadi takut juga kalau Tahi lalatku sudah termasuk kategori yang ganas.

Akupun mulai bertanya, apakah ada yang sudi kiranya membagikan pengalaman tentang laser tahi lalat? Dan klinik mana yang kira-kira bagus dengan harga terjangkau. 

And finally.. I did it.. 

Terima kasih untuk yang sudah bersedia membagikan pengalamannya. Teruntuk Dr Mila dan acil Nisa yang sudah memberikan rekomendasi sehingga aku memberanikan diri. 

Proses menghilangkan Tahi Lalat

Sesungguhnya pertanyaan netizen ketika aku sudah selesai laser agak sedikit mengejutkan.. 

Seperti, “Di rumah sakit mana mba? Operasinya berhasil?”

Semacam habis operasi cesar saja.. 😂

Karena ya… Sungguh, sebenarnya menghilangkan Tahi lalat dengan laser itu tidak sehoror itu kok. Yang horor hanya dompetmu. 😅

Memang, ada sebagian tahi lalat yang begitu besar. Mungkin namanya bukan tahi lalat ya tapi tompel yang memerlukan prosedur operasi. Tapi, dokter berkata tahi lalatku tidak demikian. Masih bisa dihilangkan dengan laser.

Aku melakukan laser tahi lalat di klinik Dr. Vina Spkk yang ada di jalan Mulawarman Banjarmasin. Kata keluargaku yang juga pernah laser disana, konon menghilangkannya sebentar saja dan harganya terjangkau. Dan, yang membuatku membulatkan tekad ingin segera menghilangkan Tahi lalatnya adalah karena konon bekasnya juga cepat hilang. 

Aku masuk dan diperiksa sebentar. Selanjutnya, aku disuruh berbaring. Dan dokter langsung melakukan bius lokal di 2 Tahi Lalatku. 

Gimana rasanya? Ya nyeri-nyeri gitu pas dibius. Aku gak tau proses detailnya karena mataku tertutup. Yang jelas setelah yakin biusnya sudah aktif, dokter langsung action untuk menghilangkan tahi lalatnya. Aku pun tidak bisa mendeskripsikan alatnya bagaimana dll dsb. Ya karena aku gak bisa liat.. 😂

Aku cuma bisa mencium aroma gosong. Bukan gosongnya ikan yang digoreng kehitaman namun lebih ke aroma gosong karena lupa mencabut setrikaan. Atau gosong karena ada kabel listrik yang terbakar. Ya begitulah. Dan itulah aroma barbeque tahi lalat. 

Aku pikir, proses laser ini setidaknya memakan waktu 30 menit. Ternyata, 10 menit saja sudah selesai. Wow.. 

Aku gak melihat darah, juga gak melihat tahi lalatku yang lepas. Padahal, kurasa ini fase sentimental yang seharusnya aku lewati. Aku tuh pengen loh bilang begini sama tahi lalatnya.. 

“Terima kasih telah membersamai hidupku selama 31 tahun..”

Layaknya Marie Kondo yang selalu bilang demikian ketika ingin membuang barang.. “Arigatou bla bla” *begitulah 😂

Atau, aku juga pengen sebenarnya mengambil tahi lalatnya dan memasukkannya dalam wadah sebagai kenang-kenangan lalu kusimpan di ruangan khusus. Ya ampun, sesentimental itu. 

10 menit sehabis laser tahi lalat, dokter hanya memplester area tahi lalatku dan menyuruhku jangan membukanya selama 1 jam. Jadi aku gak langsung lihat hasilnya. Aku cuma disuruh untuk membeli cream obat dan membayar tagihannya. Sudah itu saja. Jadi, hanya ini yang aku bawa pulang sebagai kenang-kenangan. Kalian bisa lihat biayanya kan? Yup, 1.040.000 dengan obat creamnya. 

Sepanjang jalan aku mulai sentimental. Tahi lalat itu adalah saksi bahwa dulu, pacar pertamaku pernah berkata bahwa itu adalah hal termanis yang pernah aku miliki. Wkwkwk.. (Woii.. Ember mana emberrrr) 

Tapi disisi lain, suamiku senang sekali ketika aku sudah menghilangkan tahi lalat ini. Setelah pulang, ia langsung memintaku membuka plesternya.. 

Dan.. Jeng jeng… 

APA INI????? 

((MAU VENGSAN)) 

Shock Dengan Bekas Laser Tahi Lalat yang ‘Wow’

Seumur hidup, aku tidak pernah kena cacar. Aku juga tidak pernah memiliki jerawat yang menyebabkan hyperpigmentation lebih dari 3-7 hari, hingga scar besar atau bopeng. Jadi, setelah laser tahi lalat hal yang aku rasakan adalah.. 

Ku menangissss… 

Shock sekali dengan hasilnya. Kalau tahu hasilnya semengerikan ini mungkin aku akan bertanya panjang kali lebar dengan dokternya lagi sehabis laser. Apalagi, saat melihat bercak coklat masih ada ditengahnya. Yang aku pikirkan adalah, “Ini tahi lalatnya masih ada atau enggak ya? Hiks..”

Ingin sekali besok harinya konsultasi ke klinik lagi. Akan tetapi, hal itu aku tahan setelah melihat ‘dompet’ yang mengering. Haha

Maka, yang bisa aku lakukan setelah laser tahi lalat adalah memakai cream yang diberikan padaku secara rutin. Rutin sekali. Bahkan kalau ada yang tidak tertutup sedikit saja langsung aku oles lagi. 

Sebentar-sebentar difoto, sebentar-sebentar ngaca. Dan lihatlah foto-foto hasil ke norakkanku akan prosesnya pada minggu pertama dan kedua. Haha

Makin shock ketika melihat respon Humaira melihatku.. 

“Iiiiy.. Mama iiiy.. ” Katanya sambil melihatku. 

Aku jadi makin minder. Haha. 

Bekas luka sehabis laser yang begitu dalam ini sebenarnya bisa dimaklumi kok. Memang kan tahi lalatnya tergolong besar, sehingga mungkin akarnya juga besar. Tapi aku sering bertanya juga.. Sampai kapan bopeng sedemikian besar begini? Kapan kulitku bisa kembali normal? Bisa pakai foundation lagi bla bla.. 

Kalau kehidupan normal, mungkin banyak yang bertanya dengan bekas laser tahi lalat ini. Untungnya sekarang masih pandemi dan masih diwajibkan memakai masker. 

Sungguh, masker adalah penyelamat rasa pedeku. Haha. 

Proses Menghilangkan Bekas Laser Tahi Lalat

Dari beberapa blog tentang menghilangkan tahi lalat yang aku baca.. Bekas laser tahi lalat ini akan berangsur menghilang setelah 2-3 minggu. Setelah itu, kulit baru akan tumbuh menutupinya. Kulit pink keputihan yang kemudian akan menyamai warna kulit aslinya. 

Aku membaca beberapa blogger yang menghilangkan tahi lalat ini diberikan obat dan cream yang lebih banyak. Jadi, aku mungkin gak bisa menjadikan itu patokan untuk kasus ku yang memiliki tahi lalat lebih besar dengan obat satu cream saja. Yang bisa aku lakukan hanyalah rutin memakai cream yang diresepkan dan berhenti selalu melihat kaca. Karena itu membuat tanganku gatal ingin memegang dan menggereteki permukaan kulitnya. 

Aku hanya memoto keadaan kulitku setiap hari dan seperti yang dilihat keadaan kulitku berangsur membaik bahkan diminggu pertama sehabis laser. Aku yang awalnya ingin konsultasi ulang jadi mengurungkan niat karena sepertinya, bekas kecoklatan yang ada ditengah mulai mengecil. Aku mulai menyugesti diriku sendiri bahwa titik kecoklatan itu hanyalah bekas luka, layaknya bekas luka jatuh yang menjadi kecoklatan dan mengeras untuk melindungi kulit rusak yang tumbuh. 

Memasuki minggu ketiga permukaan kulit bekas laser telah tertutup. Dan menyisakan lobak kecil. Meski begitu, tidak terlalu mengganggu kok. Karena sekali lagi.. KAN ADA MASKERRR.. PAKE MASKER DONG LAGI PANDEMI. *MENCARI PEMBENARAN.. 😂

Nah, aku sendiri sudah berani memakai concealer untuk menutupi lobak kecilnya itu. Dan hasilnya sudah lumayan. Biasanya, aku memakai concealer kalau ada moment tertentu saja. Misal, kalau suami request atau aku juga sedang ingin foto-foto. 

Pemakaian concealer juga tidak mengganggu perawatan bekas luka. Sepulang ke rumah aku langsung menghapus make up dan mengoleskan kembali krim yang diberikan oleh dokter. Selama hampir satu bulan, aku sangat merasakan perubahan signifikan dari bekas laser yang awalnya menyeramkan jadi mulai tertutup. Aku hanya perlu menutupi sedikit bagian hitam disekeliling yang belum sempurna. Selebihnya, waktu mungkin akan menyembuhkannya. 

So, menghilangkan tahi lalat dengan laser? Why not. 🙂

Komentar disini yuk
0 Shares

17 thoughts on “Pengalaman Menghilangkan Tahi Lalat dengan Laser

  1. Wah terima kasih mbaaak udah berbagi pengalamannya. Aku lagi nyari referensi karena si sulung yang baru usia 6 tahun bilang,”mama gimana cara menghilangkan tai lalat ini, kenapa sih aku punya tai lalat padahal aku gak pernah di eek-in lalat”:D

    Lagi mempertimbangkan banget apakah keinginannya itu dikabulkan atau pake strategi orang tua mbak yg bilang tai lalat itu bikin senyum tambah manis hihihi…

  2. Ya ampun, aku juga punya tahi lalat dong, mbak. Di atas hidung pula hehhee. Temen aku jga pernah bilang, itu tahi lalat yg bikin aku tambah manis *cek pedenya wkwkw
    Tapi aku pernah mikir kalau suatu saat nanti itu tahi lalat melebar, gimana. Kek nya perlu nerapin langkah yang sama deh mbak. Dg Laser.
    Btw makasih banyak sharing nya ya mbak.

  3. Ikutan curcol ahh,
    saya duluuu (saat Abegeh), pengen banget punya tahi lalat, keliatannya so cute gettu. Kadang suka iseng pake pulpen hitam utk bikin titik besar ala-ala tahu lalat, tapi ya langsng di hapus.

    Terus..udah deh lupa, gak pengen lagi punya tahi lalat. ndilalah dapat suami punya tahi lalat, Alhamdulillah sampai sekarang tahi lalatnya baik-baik saja dan semoga baik-baik saja, karena ciri khas beliau salah satunya ya karena punya tahi lalat, hehehe

  4. Setauku mungkin aman mba. Krn proses pemulihan jg kalo usia masih segitu mungkin bs cepat pemulihannya. Tp untuk lbh aman lebih baik konsultasikan ke dokter kulit jg kak.. 😁

  5. Sesungguhnya aku dari kemarin tertarik sekali dengan postingan kak Winda di IG.
    Ingin rasanya bertanya banyak hal. Bukan, bukan karena kepo. Tapi aku juga berencana menghilangkan tahu lalat untuk anakku. Usianya masih 10 tahun. Tahi lalatnya pun tergolong besar, tapi aku takutnya semakin dia tumbuh besar, maka pastinya mengikuti.

    Apakah aman yaa…untuk anak gadis masih 10 tahun operasi menghilangkan tahi lalat?

    Nuhun kak Winda.
    Selamat yaa…semakin cantik dan bersinar.

  6. wah alhamdulillah ya mbak, meski awalnya dag dig dug memutuskan dihilangkan atau gak. akhirnya dihilangkan juga. dan hasilnya bagus ya mbak. Sudah mulai enggak kelihatan bekasnya. Alhamdulillah.

  7. dulu ibuku pernah menghilangkan tahi lalat yg membesar di lengan. Tapi aku nggak tanya2 gimana prosedurnya. Mungkin bukan dg laser krn uda zaman dulu banget. Skrg aku jg punya tahi lalat di lengan dekat tekukan siku bagian dalam. Baca ini jd baru perhatian sama tahi lalat ini hihihi… Semoga waktu benar2 menyelesaikan luka mak winda ya…eaaa..

  8. Wah, baru tahu cara menghilangkan tahi lalat dengan metode laser. Awalnya ngeri juga ya mbak hasilnya, tapi ternyata bisa seperti semula ya kulitnya. Alhamdulillah…

  9. Wah, saya jadi terinspirasi pengen menghilangkan tahi lalat di tangan yang rasanya kok semakin membesar. Nabung dulu ah, sekaligus menyiapkan mental untuk merawat bopengnya. Makasih infonya, Mbak. Bermanfaat banget.

  10. Pas lihat hasilnya saya agak kaget juga. Kirain seperti luka sayatan. Tapi, memang harus sabar melakukan perawatannya, ya. Sekarang udah terlihat mulus di bagian bekas tahi lalat

  11. Terima kasih informasinya mbak. Pas banget saya punya ponakan, ada tahi lalat di keningnya, dia pengen menghilangkan itu.

    Prosesnya cepet ya, cuma 10 menit, tapi menguras isi dompet hehehe….

  12. Aku juga punya tahi lalat cukup besar dekat telinga sebelah kiri. Jadi membaca tulisan Mbak dari atas sampai bawah. Ternyata awal-awal hasilnya agak horor dikit ya. Alhamdulillah dengan berlalunya waktu, bekas laser menghilang. Mudah2an sebelum berikutnya gak akan ada lagi bekas luka ya Mbak. Fighting 🙂

  13. Jadi inget mberita pak Beye yang juga pernah menghilangkan tahi lalat juga mbak ehehe. Aku punya juga tahi lalat di hidung dan dagu. Yang di dagu juga berasa seperti lebih cepat membesar, ntar kalau mengganggu pengen coba hilangkan juga lah…

Komentari dong sista

Your email address will not be published.

IBX598B146B8E64A